Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Inilah Tata Cara membuat Makalah yang Baik dan Benar

Assalamu‘alaikum Wr. Wb.

Halo semuanya! Jika kita sudah menjadi Mahasiswa atau sudah Kuliah, biasanya kita akan membuat sebuah Karya Ilmiah berupa Penelitian secara kecil-kecilan. Jika sebelumnya (Waktu SMA) pernah membahas tentang Cara membuat Jurnal, sekarang akan membahas tentang Cara membuat Makalah yang baik dan benar.



TENTANG MAKALAH


A. Pengertian Makalah

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Makalah diartikan dalam dua pengertian yakni tulisan resmi tentang suatu pokok yang dimaksudkan untuk dibacakan di muka umum dalam suatu persidangan dan yang sering disusun untuk diterbitkan; karya tulis pelajar atau mahasiswa sebagai laporan hasil pelaksanaan tugas sekolah atau perguruan tinggi.

Sederhananya makalah itu karya tulis bersifat ilmiah yang pembahasannya difokuskan pada suatu masalah tertentu, telah melalui proses penelitian, observasi dan riset lapangan secara benar dan aktual. Pembahasan isi masalah dalam makalah berhubungan dengan suatu mata kuliah, atau bidang spesialisasi tertentu.

B. Manfaat Membuat Makalah

Biar tambah yakin menulis makalah, ketahuilah manfaat membuat makalah yang bisa kamu rasakan setelah karyamu berhasil ditayangkan di situs jurnal ilmiah resmi seperti di laman perpustakaan kampus atau sekolah, Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, SageJournal, ScienceDirect dan lain sebagainya. Berikut ini manfaat menulis makalah ini yang biasanya bisa dirasakan oleh penulis, pembaca, dan pembimbing.

1. Manfaat Membuat Makalah Bagi Penulis

Tentunya manfaat yang dirasakan oleh pembuat karya ilmiah semakin kaya wawasan, secara langsung otak dilatih untuk berpikir secara fokus, menjadi teliti dan jeli karena setiap penulisan pasti ada yang dikoreksi, tahu mana yang harus diperbaiki atau diubah.

Membuat karya tulis ilmiah, penulis dituntut untuk menguasai materi atau subjek penelitian. Maka tak ayal, penulis melakukan riset pencarian sumber yang tepat untuk dijadikan bahan referensi bisa dari jurnal yang mirip, buku dan artikel kredibel jadi bertambah ilmu yang dikuasai pada bidang tersebut. Secara tak langsung, penulis dilatih menjadi pribadi yang sabar karena harus melewati serangkaian proses agar karyamu layak untuk ditayangkan.

2. Manfaat Membuat Makalah Bagi Pembaca

Siapapun yang membaca karya makalahmu akan mendapatkan pengetahuan dan pemahaman baru dari makalah tersebut. Terkadang pembaca membutuhkan informasi tambahan dengan subjek serupa, dan menemukan karyamu yang dijadikan referensi untuk memecahkan suatu masalah atau sebagai perbandingan dengan tulisan lain yang mirip dengan penelitian yang ada di dalam makalahmu. Menjadikan karyamu sebuah contoh untuk pembaca menulis karya ilmiahnya.

3. Manfaat Membuat Makalah Bagi Pembimbing

Seorang pembimbing pun memperoleh manfaat dari makalah yang kamu buat. Kenapa demikian? Karena dari setiap karya ilmiah akan tercipta pemahaman baru dari sebuah bidang, memberikan sumbangan pemikiran mengenai perkembangan keilmuan dan pemecahan suatu topik rumusan masalah.

Berkat kamu sebagai anak didiknya, dia akan belajar memahami karakter dari setiap anak didik bagaimana menerima dan memahami bidang yang diteliti dan punya cara khusus untuk membimbing, agar tersampaikan dengan jelas, mudah dan tetap memerhatikan pedoman penulisan ilmiah. Para pembimbing juga akan mempelajari dari setiap tulisan anak didiknya, menganalisis dimana letak kesalahan atau kekurangan di dalam makalah yang sedang dikerjakan.

Oleh karenanya, pembimbing juga bisa banget dijadikan sarana pelengkap untuk diskusi bersama, anggap saja sebagai temanmu sendiri tak perlu takut ataupun segan kalau mau karyamu mendapatkan hasil yang terbaik.

C. Jenis Makalah

Berdasarkan dari jenis kajian makalah terdapat tiga jenis makalah:

1. Makalah Deduktif

Makalah deduktif adalah makalah yang didasarkan pada kajian teoritis yang relevan dengan permasalahan yang dibahas

2. Makalah Induktif

Makalah induktif adalah makalah yang ditulis berdasarkan data empiris yang bersifat objektif berdasarkan apa yang diperoleh dari lapangan namun tetap relevan dengan pembahasan

3. Makalah Campuran

Makalah Campuran adalah makalah yang disusun atau ditulis berdasarkan kajian toritis dan data empiris. Artinya makalah campuran ini adalah penggabungan antara makalah deduktif dan makalah induktif.

a. Makalah Ilmiah merupakan makalah yang isinya membahas permasalahan yang ditulis dari hasil studi ilmiah dan jenis makalah ini tidak berdasarkan pendapat atau opini dari penulis yang bersifat subyektif.

b. Makalah Kerja merupakan makalah dengan kajian yang  diperoleh dari hasil sebuah penelitian dan memungkinkan seorang penulis makalah tersebut berargumentasi dari permasalahan yang dibahas yang diperolehnya melalui sebuah proses penelitian dan itu artinya opini yang bersifat subyektif dari penulis.

c. Makalah Kajian merupakan makalah yang isinya sebagai suatu sarana pemecahan suatu masalah yang bersifat kontroversial.

d. Makalah Posisi merupakan makalah yang disusun atas permintaan suatu pihak yang fungsinya sebagai alternatif pemecahan masalah yang kontroversial. Prosedur yang digunakan sebagai pembahasan dan penulisannya dilakukan secara ilmiah

e. Makalah Analisis merupakan makalah bersifat objektif-empiris. Makalah yang didapatkan berdasarkan pengalaman yang diperoleh dari penemuan, percobaan, dan pengamatan yang telah dilakukan.

f. Makalah Tanggapan merupakan makalah yang sering dijadikan sebagai tugas mata kuliah bagi mahasiswa yang isinya merupakan reaksi terhadap suatu bacaan.

D. Karakteristik Makalah yang Baik

Sebuah makalah yang baik harus terdapat karakteristik di dalamnya ada :

a. Merupakan hasil kajian literatur dan laporan pelaksanaan suatu kegiatan lapangan yang sesuai dengan cakupan permasalahan pokok suatu bidang ilmu tertentu atau bahasan.

b. Mendistribusikan sebuah pemahaman tentang permasalahan teoritik yang dikaji atau kemampuan seseorang dalam menerapkan suatu prosedur, prinsip, atau teori yang berhubungan dengan studi kasus yang ditelaah

c. Menonjolkan kemampuan terhadap pemahaman terhadap isi dari berbagai sumber yang digunakan

d. Menjadi alat pengukur kemampuan seorang dosen, peneliti, mahasiswa dan siswa mampu memadupadankan beberapa informasi menjadi satu karya tulis yang utuh. Serta melatih fokus dalam penggunaan tata bahasa, memperhatikan kaidah puebi secara benar dan tepat, etika mengutip dalam penulisan dan menyimpulkan inti dari bahasan.

e. Isi makalah harus mempunyai sistematika dan tidak acak-acakan dengan kaidah penulisan ilmiah yang telah diatur oleh lembaga pendidikan terkait.

E. Ciri-ciri Makalah yang baik

Pemilihan atau penetapan masalah yang dikatakan baik dalam penelitian perlu menjadi pertimbangan peneliti. Masalah dapat dikatakan baik jika memiliki:

1. Kontribusi

Salah satu ciri masalah yang baik adalah dapat memberi kontribusi kepada beberapa aspek, antara lain :
  • Pengembangan teori baru
  • Perbaikan metode
  • Manfaat dan implikasi aplikatif

2. Orisinalitas

Bukan merupakan pengulangan terhadap penelitian lain, seperti :
  • Masalah yang diteliti
  • Kerangka konsep
  • Pendekatan

3. Pernyataan Permasalahan

  • Pernyataan penelitian
  • Gambaran asosiasi dua atau lebih fenomena terukur

4. Aspek Kelayakan (Feasibility)

  • Dapat dijawab
  • Pertimbangan waktu dan biaya
  • Tingkat pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki
  • Daya dukung fasilitas dan sumber daya lain

F. Syarat-syarat isi Makalah

Dalam penulisan sebuah makalah harus memiliki syarat-syarat khusus yang wajib dipenuhi oleh penulis makalah yang memiliki kriteria-kriteria tertentu. Berikut beberapa kriteria syarat yang harus dipenuhi :

1. Cermat, sebuah makalah yang sedang digarap, harus dikuasai segala isinya dengan cara penuh perhatian terhadap objek yang diteliti, diperhatikan secara seksama dan bekerjanya memakai ketelitian yang kuat.

2. Tepat waktu, proses pengerjaan untuk menyelesaikan sebuah makalah mestinya sesuai dengan jadwal/ on time. Tidak boleh menunda waktu penggarapannya, karena setiap makalah memiliki rentan waktu yang telah ditentukan, bisa saja makalah yang masih dalam proses pembuatan yang belum selesai tepat waktu, objek penelitian yang digunakan sudah basi atau tak layak untuk diteruskan proses penelitiannya.

3. Memadai, artinya isi makalah harus berisi informasi yang memadai, lengkap, akurat dan berdasarkan fakta yang ada, datanya pun diperoleh berdasarkan hasil observasi bukan semata-mata diambil dari sana-sini memakai sumber yang tidak kredibel dari berbagai segi cakupan.

4. Sederhana, menggunakan tata bahasa yang formal, namun mudah dipahami dan memenuhi sistematika yang sederhana.

5. Jelas, artinya makalah harus mampu menyajikan fakta dengan penyampaian yang jelas, ringkas, padat gaya yang tepat, agar isi makalahnya tersampaikan dengan benar oleh pembaca.

G. Struktur Makalah

Sebelum menggarap makalah simak lebih dulu seperti beberapa kelengkapan struktur-struktur makalah yang wajib banget ada di dalam penyusunan makalahmu nanti.

1. Cover/Sampul Makalah

Cover adalah sampul dari makalah yang memuat judul logo, identitas penulis, serta tempat dan tahun terbit. Untuk bagian cover, sebaiknya kamu menggunakan pengaturan rata tengah (center) agar cover terlihat lebih rapi.

2. Kata pengantar

Kata pengantar sebagai pengantar agar pembaca memiliki pandangan umum terhadap makalah yang kamu buat dan berisikan sambutan atau ucapan syukur karena telah menyelesaikan makalah tersebut  terselesaikan dengan baik.

3. Daftar isi

Daftar isi susunan sebuah halaman yang memuat informasi halaman dari isi makalah yang kamu buat. Untuk memudahkan pembaca dalam menemukan informasi tertentu, kamu harus memberikan keterangan halaman pada setiap bab maupun sub-bab di makalah kamu.

4. Bab I : Pendahuluan

Pada bagian pendahuluan biasanya terdiri atas 3 sub-bab yaitu latar belakang, rumusan masalah, dan tujuan. Latar belakang harus ditulis dengan jelas dan mudah dimengerti, selain memuat jawaban dari sebuah pertanyaan, latar belakang juga harus memuat data-data atau fakta yang mendukung. Di bagian rumusan masalah, kamu bisa mengisinya dengan beberapa pertanyaan yang nantinya akan kamu jelaskan di bagian pembahasan nanti. Pada  isi tujuan, kamu bisa menuliskannya secara singkat dan menggambarkan secara jelas manfaat dari makalah yang kamu buat

5. Bab II : Pembahasan

Pembahasan merupakan bagian yang paling penting dari sebuah makalah. Ini adalah bagian yang berisi uraian pokok dari permasalahan yang akan kamu bahas. Bagian pembahasan harus sesuai dengan latar belakang, rumusan masalah, dan tujuan membuat makalah. Biasanya pembahasan mencakup tentang landasan teori uraian materi, solusi dan penyelesaian dari suatu permasalahan.

6. Bab III : Penutup

Pada bagian penutup biasanya berisi kesimpulan dan saran. Kesimpulan berisikan tentang ringkasan dari hasil pembahasan rumusan makalah. Pada bagian ini, Anda bisa mengambil poin penting pada setiap bagian sebelumnya untuk menghasilkan sebuah kesimpulan. Saran merupakan suatu bagian dalam makalah yang ditujukan untuk si penulis. Saran dapat berisikan harapan kamu sebagai penulis makalah agar makalah yang kamu buat bisa bermanfaat untuk pembaca. Berikut adalah contoh kesimpulan dan saran.

7. Daftar Pustaka

Daftar pustaka berisikan daftar referensi yang kamu pakai sebagai sumber atau bahan penelitian di dalam penulisan makalah. Referensinya bisa dari buku, jurnal, atau informasi valid yang kamu dapatkan dari internet maupun dari perpustakaan.

H. Cara-cara Membuat Makalah dan Persiapannya Apa Saja

Sebelum membuat makalah perlu melakukan beberapa hal dalam menyusunnya agar isi dan pembahasannya runtut sesuai dengan pedoman penulisan karya ilmiah, berikut langkah-langkah dalam penyusunan makalah :

1. Siapkan Segala Hal yang Dibutuhkan Data, Referensi, Prasarana yang Lengkap

Pada tahap persiapan ini terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penyusunan makalah, yaitu :
  • Mengumpulkan referensi-referensi yang terkait dengan judul makalah yang akan dibuat.
  • Membaca buku-buku yang dijadikan referensi dalam penulisan makalah agar dapat membentuk kerangka rumusan masalah dan memperluas pengetahuan yang berhubungan dengan judul makalah atau topik pembahasan berupa landasan-landasan teori yang mesti dikuasai.
  •  Mengembangkan kerangka makalah yang kompleks.
  • Pastikan laptop/PC yang kamu kenakan dalam kondisi sehat dan mempunyai memori cadangan yang dapat menyimpan semua data-data secara utuh, diluar memori internal laptop/PC.
  • Mempunyai koneksi jaringan internet yang stabil.
  • Mempunyai teman atau seseorang yang ahli dalam bidang yang ingin kamu teliti supaya nantinya bila sudah selesai membuat akan mendapatkan opini dan kritikan mengenai isi, kelengkapan dan isi pembahasan menjadi yang baik dan lengkap diluar supervisor kalian.

2. Penulisan yang sesuai dengan Pedoman

Pada tahap ini merupakan kegiatan pengembangan kerangka makalah menjadi suatu perumusan masalah yang kompleks atau terisi. Hal ini dapat dilakukan melalui hal-hal berikut ini :
  • Mengkaji berbagai sumber yang didapat terkait dengan judul makalah.
  • Memperhatikan teknik penulisan dalam penyajian makalah.
  • Menguraikan intisari pemahaman penulis terhadap informasi yang dituangkan dalam makalah berdasarkan sumber yang didapat.

3. Pemeriksaan kelengkapan hasil tulisan

Pada tahap ini penulis melakukan pemeriksaan isi makalah terkait dengan ejaan, penggunaan kata, kalimat dan bahkan tanda baca sesuai dengan PUEBI yang baik dan benar. Tak lupa, untuk mengecek kembali apakah data ada yang masih kurang, penulisan yang masih typo, format penulisannya sesuai dengan pedoman dan sudah runtut struktur makalahnya.

4. Pahami Kerangka Makalah

Dikutip dari Badan Standarisasi Nasional (BSN) bahwa menulis sebuah karya tulis disebut makalah jika memenuhi beberapa syarat berikut; makalah merupakan pemikiran sendiri, belum pernah dipublikasikan, mengandung unsur kekinian dan bersifat ilmiah. Terdapat standarisasi dalam menyusun kerangka masalah yang benar dan valid.

Nah, ini dia susunan makalah yang harus penuhi di dalamnya terdapat :
  • Cover
  • Kata Pengantar
  • Daftar Isi
  • Bab I Pendahuluan
  • Latar Belakang
  • Rumusan Masalah
  • Tujuan
  • Bab II Pembahasan
  • Bab III Penutup
  • Kesimpulan
  • Saran
  • Daftar Pustaka
  • Lampiran

5. Cara Menemukan Masalah Penelitian dan Membuat Rumusan Masalah

Dalam makalah penelitian, mengenal dan merumuskan masalah dengan jelas adalah kunci utama dan termasuk yang paling menantang bagi peneliti. Makalah penelitian yang masalahnya tidak jelas dirumuskan akan menghasilkan temuan penelitian yang tidak logis. Perumusan masalah umumnya ditulis dalam bentuk kalimat tanya, paling sedikit dua rumusan masalah yang digunakan

Namun, ada pula peneliti yang merumuskan masalah hanya memformulasikan hanya satu masalah atau lebih dari dua perumusan masalah bergantung pada objek yang diteliti. Satu hal yang perlu diperhatikan adalah perumusan masalah atau pertanyaan penelitian harus disusun secara efektif.

a. Ciri-ciri Rumusan Masalah yang Efektif

Berikut ciri-ciri perumusan masalah yang efektif adalah :
  • Pertanyaan penelitian harus menarik, aktual, terdapat paradoks dan sejauh mungkin bisa diterapkan pendekatan yang berbeda.
  • Pertanyaan penelitian harus relevan dengan topik penelitian yang dikaji dan diperkuat dengan maksud untuk mengisi potongan teka-teki yang hilang atau membuat hubungan antara fenomena sosial yang ditelaah.
  • Pertanyaan penelitian harus diformulasikan dengan jelas dan batasi variabel yang diteliti.
  • Pertanyaan yang diajukan harus membawa implikasi penelitian yang dapat dilanjutkan, tidak berhenti ditengah jalan.

Mengingat pentingnya perumusan masalah di dalam kegiatan penelitian, sampai harus memilih rumusan masalah tepat yang dapat menyatakan suatu masalah itu layak untuk diteliti lebih lanjut.

Penentuan masalah sangatlah penting dan berfungsi dalam menetapkan sebuah penelitian baru atau melengkapi hasil penelitian yang sudah ada sebelumnya maupun memperbaiki penelitian karena landasan teori yang dipakai sudah direvisi seiring dengan perkembangan dunia pendidikan. Tidaklah mudah untuk membuat sebuah perumusan masalah, maka yang harus diperhatikan ialah sebelum membuatnya :
  • Buatlah dan kembangkanlah kerangka konsep.
  • Buat konseptualisasi dan operasionalisasi yang akan dipakai dalam penelitan yang berlanjut.
  • Buat desain Penelitian baik itu prediksi keberhasilan penelitan, memilih judul dan menuliskan tujuan penelitian maupun menilai orisinalitas studi versus plagiarisme yang akan muncul ketika sedang mengeksekusi membuat laporan penelitian.

b. Tips Memilih Masalah Penelitian

Memilih Masalah Penelitian sebaiknya peneliti harus :
  • Memastikan apakah masalah yang akan dipilih itu sudah atau akan ada jawabannya?
  • Mempertimbangkan relevansinya.
  • Mempertimbangkan manfaat teoritisnya kedepannya seperti apa, karena sebuah penelitian yang bagus bisa dipakai dari masa ke masa.
  • Mempertimbangkan aspek aktualitas masalah.
  • Mempertimbangkan jelajah atau wilayah pengembangan ilmu yang berkaitan apakah kamu sanggup untuk menaklukannya.
  • Setelah menemukan rumusan masalah yang dirasa tepat untuk pembuatan makalahnya, maka dalam prosesnya menuntaskan sebuah laporan penelitian bisa saja ditemukan kesalahan ataupun kekurangan yang dilakukan oleh sang pemilik judul.

c. Kesalahan Umum dalam Perumusan Masalah

1) Konsep yang dibuat atau sudah disusun ternyata belum matang (immature)

Peneliti menemukan masalah ketika menelaah hasil-hasil penelitian sebelumnya dengan topik yang serupa dan tidak membahas teori dan konsep yang dipakai sehingga penelitiannya tidak mendukung oleh kerangka teoritis yang baik, kesulitan untuk meneruskan sampai pada kesimpulan.

2) Gagasan yang ditawarkan belum akurat

Peneliti memilih masalah penelitian yang hasilnya kurang memberikan kontribusi terhadap pengembangan teori atau pemecahan masalah praktis untuk kedepannya.

3) Kurang memberi kontribusi untuk masa depan

Peneliti memilih masalah penelitian yang hasilnya kurang memberikan kontribusi terhadap pengembangan teori atau pemecahan masalah yang di lingkungannya.

4) Ketidaktepatan fenomena penelitian dengan metode analisis yang dipakai

Sifat fenomena yang ingin diteliti tidak sesuai dilakukan menggunakan metode analisis yang dipilih. Misalnya meneliti suatu fenomena yang dianalisis secara kuantitatif, padahal sebaiknya lebih tepat dilakukan secara kualitatif.

Adapun jenis-rumusan rumusan masalah penelitian dikembangkan berdasarkan penelitian menurut tingkat eksplanasi (level of explanation). Jenis masalah dapat dikelompokkan ke dalam bentuk masalah deskriptif, komparatif dan asosiatif.


PENULISAN MAKALAH

A. Bab 1 : Pendahuluan

Bab 1 Pendahuluan merupakan Bab yang berisi tentang gambaran umum dari permasalahan yang akan dibahas. Dalam pendahuluan ini terdiri dari 6 (Enam) Sub Bab, yaitu Latar Belakang masalah, Perumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, Landasan Teori / Tinjauan Pustaka, dan Metode Penelitian.

Adapun isi dari Pendahuluan pada Makalah adalah :
  • Latar belakang
  • Rumusan masalah
  • Tujuan penelitian
  • Manfaat penelitian (pilihan) : Tidak masalah apabila tidak dituliskan ke dalam makalah.
  • Landasan Teori/ Tinjauan Pustaka
  • Metode Penelitian
  • Sistematika Penyajian : Hanya di Skripsi.
Sebenarnya Landasan Teori / Tinjauan Pustaka dan Metode Penelitian berada di bab sendiri, namun untuk makalah, kedua bagian tersebut boleh disatukan di dalam bab pendahuluan. Kalau mau dipisah, landasan pemikiran menjadi Bab II dan Metode Penelitian menjadi Bab III.

Dan juga yang harus diperhatikan di dalam Bab I Pendahuluan adalah :
  • Bagian-bagian di dalam Karya Tulis Ilmiah saling terhubung. 
  • Latar belakang : Rumusan masalah. Rumusan masalah khusus tidak mungkin muncul apabila belum disebutkan di latar belakang.
  • Rumusan masalah : Tujuan penelitian dan seterusnya. Berhati-hatilah karena Rumusan Masalah salah artinya seterusnya salah.
  • Rumusan masalah : Pembahasan
  • Tujuan penelitian : Simpulan
  • Manfaat penelitian : Saran
  • Pembahasan : Simpulan

1. Latar Belakang (1.1)

Latar belakang adalah halaman yang ditulis oleh penyusun (baik penyusun buku atau laporan karya ilmiah) yang secara garis besar memberikan pemahaman kepada pembaca terkait tujuan dan keinginan penulis. Penulisan latar belakang yang baik, ditulis sejelas mungkin dan sesuai dengan fakta. 

Dalam perspektif lain, latar belakang masalah adalah sebagai dasar utama bagi penulis memberikan pemahaman kepada pembaca. Latar belakang ditulis sebagai upaya memberikan garis besar apa yang akan dibahas di dalam inti karya tersebut.

Adapun Syarat-syarat dari Latar Belakang adalah :
  • Alasan pemilihan topik;
  • Alasannya ditulis dalam bentuk paragraf berisi data. Oleh karena itu, kutipan sudah harus ada di latar belakang.
  • Penulisan alasan dimulai dari konsep terluas sampai tersempit.

2. Rumusan Masalah (1.2)

Ada banyak istilah untuk bagian kedua dalam pendahuluan, yakni masalah, identifikasi masalah, batasan masalah, dan rumusan masalah itu sendiri. Rumusan masalah adalah satu-satunya penulisan masalah dalam bentuk pertanyaan sehingga rumusan masalah kadang juga disebut pertanyaan penelitian.

Oleh karena itu, pertanyaan untuk rumusan masalah biasanya diawali dengan seberapa besar, seberapa jauh, sejauh mana, bagaimana, dan lain-lain.  Pertanyaan pun hendaknya diakhiri dengan tanda tanya.

Adapun bentuk-bentuk Rumusan Masalah adalah :

Umum : 
  • Terdiri dari satu pertanyaan.
  • Acuan pertanyaan adalah topik itu sendiri.
  • Rumusan masalah umum tidak masalah kalau tidak ditulis, asalkan rumusan masalah khususnya ditulis.

Khusus :
  • Terdiri dari beberapa pertanyaan (lebih dari satu).
  • Acuan pertanyaan adalah dari pertanyaan (rumusan masalah) umum. Oleh karena itu, salah satu pertanyaan tidak boleh bersifat umum.
  • Ditulis dalam bentuk penomoran abjad atau angka.
  • Keuntungan membuat rumusan masalah khusus adalah kejelasan bagian yang akan dianalisis pada Bab II.

3. Tujuan Penelitian (1.3)

Tujuan penelitian adalah rumusan kalimat yang menunjukkan adanya hasil dari sesuatu yang akan dicapai atau dituju dalam sebuah penelitian, sehingga keterangan ini didapatkan setelah penelitian selesai, untuk perumusan tujuan penelitian mengungkapkan keinginan peniliti untuk mendapatkan jawaban atas permasalahan penelitian yang diajukan.

Oleh sebab itulah, rumusan tujuan harus relevan dengan identitas masalah yang ditemukan, rumusan masalah dan mencerminkan proses penelitian. Yang perlu diketahui juga dalam beberapa penelitian, permasalahannya sangat sederhana terlihat bahwa tujuan penelitian sepertinya adalah pengulangan dari rumusan masalah, hanya saja rumusan masalah dinyatakan dengan pertanyaan, sedangkan tujuan dituliskan dalam bentuk pernyataan yang biasanya diawali dengan kata ingin mengetahui.

Pernyataan tujuan mengidentifikasi variabel, populasi dan pengaturan untuk penelitian. Setiap penelitian memiliki pernyataan tujuan eksplisit atau implisit. Tujuan penelitian harus dinyatakan secara objektif atau dengan cara yang tidak mencerminkan bias atau nilai-nilai tertentu dari peneliti.

Ciri-ciri Tujuan Penelitian yaitu :
  • Pembuatan tujuan penelitian harus konkret atau bisa dicapai. 
  • Kalimat yang digunakan berbentuk pernyataan, bukan pertanyaan.
  • Kata-kata pada tujuan penelitian diawali dengan kata kerja berawalan me-.
  • Biasanya kata-kata yang digunakan untuk tujuan penelitian adalah menganalisis, menjelaskan, mendeskripsikan, dan lain-lain.
Adapun bentuk-bentuk Tujuan Penelitian :

Umum :
  • Terdiri dari satu pernyataan.
  • Acuan pernyataan adalah rumusan masalah.

Khusus :
  • Terdiri dari beberapa pernyataan (lebih dari satu).
  • Acuan pernyataan adalah rumusan masalah khusus. 
  • Ditulis dalam bentuk poin.

4. Manfaat Penelitian (1.4)

Manfaat penelitian merupakan dampak dari pencapaiannya tujuan. Seandainya dalam penelitian, tujuan dapat tercapai dan rumusan masalah dapat dipecahkan secara tepat dan akurat, maka apa manfaatnya secara praktis maupun secara teoritis. Kegunaan penelitian mempunyai dua hal yaitu mengembangkan ilmu pengetahuan (secara teoritis) dan membantu mengatasi, memecahkan dan mencegah masalah yang ada pada objek yang diteliti. Kegunaan hasil penelitian terhubung dengan saran-saran yang diajukan setelah kesimpulan. 

Adapun Ciri-ciri Manfaat Penelitian adalah :
  • Manfaat penelitian terdiri dari dua bagian, yakni manfaat akademis/teoritis dan manfaat praktis.
  • Manfaat akademis adalah manfaat untuk pengembangan teori itu sendiri.
  • Manfaat praktis merupakan manfaat yang dapat diterapkan secara langsung.

Selanjutnya yang perlu kalian ketahui adalah dua jenis manfaat penelitian dan penggunaannya (Soekidjo, 2010). Kedua jenis manfaat penelitian inilah yang perlu kalian cantumkan dalam skripsi kalian. 

1. Manfaat Akademis/Teoritis

Manfaat Teoritis atau Akademis merupakan manfaat penelitian bagi pengembangan ilmu. Sehingga manfaat teoritis ini dapat mengembangkan ilmu yang diteliti dari segi teoritis. Teori yang digunakan tentunya berdasarkan peneliti atau penulis sebelumnya.

Manfaat Teoritis ini berfungsi untuk menjelaskan apabila teori yang digunakan masih relevan untuk penelitian penulis, relevan secara umum, atau tidak sama sekali.

2. Manfaat Praktis

Penelitian dilakukan karena ada masalah yang ingin diselesaikan atau dipecahkan. Manfaat praktis menjelaskan manfaat yang berguna untuk memecahkan masalah secara tersebut secara praktis.

Tujuan manfaat praktis ini juga dapat diarahkan untuk lebih dari satu subjek. Misalnya manfaat untuk mahasiswa yang mengerjakan topik skripsi serupa, civitas akademika yang melakukan penelitian yang sama, dan lain-lain. Subjek ini disesuaikan dengan penelitian peneliti.

5. Landasan Teori / Tinjauan Pustaka (1.5)

Landasan Teori merupakan sebuah konsep dengan pernyataan yang sistematis atau tertata rapi karena landasan teori ini nantinya akan menjadi landasan yang kuat di dalam penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti. Arti lain dari landasan teori merupakan seperangkat definisi, konsep. proposisi yang telah disusun rapi dah sistematika mengenai berbagai variabel di dalam sebuah penelitian.

Sedangkan, Tinjauan Pustaka adalah peninjauan kembali literatur-literatur yang relevan atau terkait dengan penelitian yang sedang dilakukan.

Ada dua istilah yang dapat digunakan pada bagian ini. Apabila isinya hanya teori, bagian ini bisa disebut landasan teori. Sementara itu, apabila isinya tidak sekadar teori (ada fungsi, jenis-jenis, atau sejarah singkat), maka bagian ini harus disebut sebagai tinjauan pustaka. Di dalam tinjauan pustaka, teori harus tetap dituliskan.

Adapun syarat-syaratnya adalah :
  • Tuliskan nama dan definisi teorinya.
  • Tuliskan nama penemu teorinya.
  • Tuliskan sumber kutipan.
  • Teori boleh lebih dari satu.
  • Tambahan (bila perlu) UU/Peraturan/Tata-tertib tidak dapat dijadikan teori karena peraturan dapat berubah sewaktu-waktu, sedangkan teori sifatnya tetap.

6. Metode Penelitian (1.6)

Metode Penelitian adalah langkah yang dimiliki dan dilakukan oleh peneliti dalam rangka untuk mengumpulkan informasi atau data serta melakukan investigasi pada data yang telah didapatkan tersebut. Metode penelitian memberikan gambaran rancangan penelitian yang meliputi antara lain: prosedur dan langkah-langkah yang harus ditempuh, waktu penelitian, sumber data, dan dengan langkah apa data-data tersebut diperoleh dan selanjutnya diolah dan dianalisis.

Ciri-ciri dari Metode Penelitian adalah :
  • Pada dasarnya setiap penelitian menggunakan metode penelitian kualitatif atau kuantitatif. 
  • Tulislah metode yang paling mendasari penelitian Anda.
  • Tuliskan metode peneltian yang Anda gunakan dan jelaskan teknik perolehan datanya.
  • Tuliskan penjelasan teknik perolehan data (misalnya wawancara dengan siapa dan apa jabatan informan itu).

B. Bab 2 : Pembahasan

Bab II dapat diberi judul Hasil dan Pembahasan atau hanya Pembahasan. Kalau diberi judul Hasil dan Pembahasan, maka isinya harus terlebih dahulu memaparkan hasil yang biasanya berupa diagram dan paragraf yang membahas diagram tersebut, kemudian pembahasan. Kalau diberi judul Pembahasan, maka isinya sudah langsung pembahasan. Hasil disebutkan langsung di pembahasan.

Pada dasarnya pembahasan berisi analisis terhadap hasil. 

Analisis menurut KBBI yaitu :

Penguraian suatu pokok atas berbagai bagiannya dan penelaahan bagian itu sendiri serta hubungan antarbagian untuk memperoleh pengertian yang tepat dan pemahaman arti keseluruhan.

Itulah sebabnya di dalam pembahasan kita menguraikan permasalahan mulai dari deskripsi masalah sampai dihubungkan dengan teori dan metode penelitian. Acuan pembahasan adalah rumusan masalah khusus. Subbab dihubungkan dengan rumusan masalah khusus. Penjelasan harus dihubungkan dengan teori dan metode penelitian.

C. Bab 3 : Penutup

Pada Bab terakhir ini, penulis dalam penelitian ini akan mengemukakan kesimpulan dari permasalahan yang telah dibahas pada bab sebelumnya. Dan juga terdiri dari 2 (Dua) bagian dalam Bab ini, yaitu Simpulan dan Saran.

1. Simpulan (3.1)

Dalam KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), Kesimpulan adalah keputusan yang diambil dari cara berpikir baik secara deduktif maupun induktif dari suatu gagasan atau pembahasan. Pengertian kesimpulan secara umum adalah pernyataan ringkas yang diambil dari suatu analisis, pembahasan suatu cerita, atau hasil suatu pembicaraan. Kesimpulan menjadi bagian terpenting dalam suatu karya karena memuat seluruh pembahasan secara singkat, padat, dan jelas yang menimbulkan kesan baik untuk pembaca. Dengan adanya hal tersebut, pembaca akan lebih memahami secara lebih mendalam dari apa yang ia baca yang dapat ditemukan pada bagian akhir.

Kesimpulan merupakan hal penting yang harus ada dalam semua Karya Tulis Ilmiah, baik itu Makalah atau Skripsi. Ada beberapa Tips untuk membuat Simpulan pada Makalah, yaitu :
  • Simpulan : Sesuaikan dengan tujuan penelitian Anda.
  • Sebagai pengantar masuk pada simpulan, latar belakang boleh dituliskan sedikit. 
  • Untuk isi simpulan, ringkaslah bagian pembahasan. 


2. Saran (3.2)

Saran adalah suatu bagian dalam bab penutup dalam sebuah penulisan makalah. Pada Bagian ini terdapat di sebuah akhir paragraf dimana dengan di awali suatu serangkaian. Sebagai contoh kesimpulan dari awal hingga akhir, saat ingin menulis saran memang tidak ada aturan khusus maupun pedoman yang berlaku. Ada beberapa Tips untuk membuat Saran pada Makalah, yaitu :
  • Saran : Sesuaikan dengan hasil penelitian Anda.
  • Saran yang diberikan tetap tidak boleh keluar dari jalur subjek dan objek penelitian. 
  • Saran harus bersifat konkret, dapat diterapkan.


PENYUNTINGAN MAKALAH

Sumber Materi : Cikounitri.blogspot.com

A. Hakikat Penyuntingan Makalah

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Penyuntingan adalah mempersiapkan karya tulis ilmiah yang siap cetak atau siap terbit (dengan memperhtikan terutama segi ejaan, diksi dan struktur kalimat).

Menurut Agus Supriatna, menyunting adalah suatu kegiatan pemeriksaan kembali suatu tulisan atau naskah sebelum tulisan tersebut di publikasikan.

Menurut Asep Ganda Sadikin, menyunting adalah kegiatan menata atau membenahi tulisan dengan cara mengoreksi kesalahan-kesalahan yang terjadi dalam tulisan.

Jadi menyunting adalah kegiatan mengoreksi suatu karya tulis ilmiah agar suatu karya tulis ilmiah siap di publikasikan.

B. Macam-macam Penyuntingan

1. Cara Penyuntingan

Secara umum, proses penyuntingan dapat dilakukan dengan 2 (Dua) cara yaitu :

a. Penyuntingan Secara Redaksional

Proses editing ini mencakup kegiatan kegiatan seperti memperbaiki kesalahan ejaan (tanda baca, tata bahasa, angka, nama, alamat, dan sebagainya) Tujuan akhir proses editing jenis ini adalah agar tulisan tidak hanya memiliki ejaan yang benar dan arti yang jelas, tetapi juga enak dibaca.

b. Penyuntingan Secara Substansial

Yakni editor memperhatikan data dan fakta agar tetap akurat dan benar. Kegiatan-kegiatan yang dicakup dalam proses pengeditan jenis ini adalah :
  • Memperbaiki kesalahan-kesalahan faktual
  • Menghindari kontradiksi dan mengedit berita untuk diperbaiki
  • Menghindari unsur-unsur seperti penghinaan, dan tulisan yang memuakkan (bad taste)
  • Melengkapi tulisan dengan bahan-bahan seni tata tulisan (tipografi), misal anak judul atau sub judul
  • Menulis judul yang menarik
  • Memberikan penjelasan tambahan untuk gambar atau tabel
  • Menelaah kembali hasil tulisan yang telah dicetak karena tidak menutup kemungkinan masih terdapat kesalahan redaksional dan seubstansial.
Tujuan pengeditan tipe ini adalah untuk membuat tulisan menjadi mudah dimengerti, tetapi juga sistematika tulisan secara keseluruhan tetap terjaga.

2. Macam-macam Penyuntingan

a. Penyuntingan Isi/Materi/Gagasan

Dalam penyuntingan tahap awal ini difokuskan dulu pada isi naskah dan tidak perlu memikirkan ejaan, perhurufan, pengetikan, maupun lay out-nya. Penyuntingan terhadap isi karya tulis ilmiah dapat dilakukan dengan cara pengurangan, penggantian, dan penambahan isinya yang relevan dengan topik dan tema kajiannya.

b. Penyuntingan Paragraf

Editing atau penyuntingan terhadap isi/materi/gagasan akan berpengaruh pada kepadatan paragraf, sehingga menyebabkan terjadinya ketidakseimbangan antar paragraf, ada yang tebal dan ada yang tipis. Karena itu penulisan antar paragraf dalam sebuah karya tulis ilmiah sangat diperlukan keseimbangannya. 

Penyeimbangan ini dibutuhkan untuk memenuhi standar estetika buku ketika dilakukan penilian dalam sebuah kompetisi. Paragraf yang terlalu tebal dapat mempengaruhi daya baca seseorang dalam memahami teks.Sebaliknya ketipisan paragraf juga dikhawatirkan tidak mewakili gagasan yang disampaikan penulis.

c. Penyuntingan Ragangan (Outline Editinga)

Ragangan harus disusun secara sistematis berdasarkan topik dan sub topiknya. Sistematika ragangan berkaitan dengan urut-urutan dan letak subtopik pembahasan yang akan ditulis.Ragangan dapat saja diubah saat penulisan sedang berjalan atau nanti di akhir penulisan. Mengedit ragangan bisa dengan cara mengurangi, mengganti atau menambahkan sesuai dengan subtopik kajian. Pada dasarnya ragangan yang sudah ditulis sejak awal penulisan harus disesuaikan dengan apa yang dibahas dalam isi/ materi/gagasan dalam buku. Editing ragangan yang terbaik adalah saat finalisasi penulisan, sekaligus dalam menetukan halaman pada daftar isi.

d. Penyuntingan Kebahasaan

Editing ini mencakup perhurufan, penomoran atau angka, lambang, ejaan, dan tanda baca. Editng kebahasaan mempunyai banyak fungsi antara lain, untuk standardisasi sebuah karya tulis ilmiah. Selain itu juga, bahasa dapat menjadi pemanis dalam menambah daya tarik pembaca. Kebahasaan yang dimaksudkan di sini adalah berdasarkan kaidah tata bahasa yang berlaku. Fungsi lain dari ketatabahasaan juga untuk mempercepat pemahaman pembaca terhadap sebuah karya tulis ilmiah.

C. Langkah-langkah Penyuntingan pada Tulisan Ilmiah (Makalah)

Adapun Langkah-langkah Penyuntingan pada Tulisan Ilmiah yaitu :
  • Bacalah setiap kalimat berulang-ulang sampai  mendapatkan esensinya, kemudian tuangkan dalam bentuk yang murni.
  • Bacalah naskah beberapa kali dengan fokus yang berbeda-beda.
  • Kenali pola kesalahan yang biasanya kita dapati setelah karya tulis diedit.
  • Gunakan spelling check pada komputer bila tulisan kita dibuat dalam bahasa Inggris atau bahasa Internasional.
  • Perhatikan ide utama dan ide pendukung dalam setiap peragaf.
  • Revisi kalimat-kalimat yang terlalu panjang atau sebaliknya, kalimat-kalimat  yang tidak menggunakan kata sambung, kalimat-kalimat ambigu, dan sebagianya.
  • Bebaskan kemungkinan adanya pelanggaran seperti pelecehan, fitnah, penghujatan, dan lain-lain.
  • Bantu tegaskan bahwa setiap informasi yang kita tulis benar dan dapat dipercaya.
  • Konsultasikan jargon, pengertian atau bagian yang meragukan kepada pihak yang berkompeten.
  • Gunakan buku tata bahasa, artikel penggunaan tanda baca, internet, dan berbagai sarana lain yang dapat membantu kita dalam melakukan penyuntingan.
  • Cari pembaca sukarela untuk dimintai masukan.

D. Tujuan Penyuntingan pada Tulisan Ilmiah (Makalah)

Adapun Tujuan Penyuntingan pada Tulisan Ilmiah yaitu :
  • Melengkapi data yang dirasa masih kurang.
  • Membuang dan mengedit data yang dirasa tidak relevan serta tidak cocok dengan pokok bahasan karya ilmiah.
  • Mengedit setiap kata-kata dalam karya ilmiah untuk menghindari penyajian bahan-bahan secara berulang-ulang atau terjadi tumpang tindih antara tulisan satu dengan tulisan yang lain.
  • Mengedit setiap bahasa yang ada dalam karya ilmiah untuk menghindari pemakaian bahasa yang kurang efektif.





Untuk melihat Postingan Artikel sebelumnya di Blog ini tentang "Panduan Cara menulis Jurnal Ilmiah yang Baik dan Benar", silakan lihat di sini.


Perbedaan antara Jurnal dengan Makalah adalah, Jika Makalah memiliki/mempunyai Bab-bab sedangkan Jurnal tidak memiliki Bab.

Terima Kasih 😄😘👌👍 :)

Wassalamu‘alaikum wr. wb.

Ads