Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Mengapa Libur Maulid Nabi Muhammad SAW diundur menjadi Tanggal 20 Oktober?

Assalammu‘alaikum wr. wb.

Sebelum itu marilah kita berpuji syukur kepada Allah SWT dan menjunjung tinggi kepada Nabi besar Muhammad SAW. Tidak terasa sekarang sudah berada di Bulan Rabi'ul Awal, yaitu Bulan Kelahiran Rasulullah SAW. Hari Selasa ini tepatnya pada Tanggal 12 Rabi'ul Awal 1443 H / 19 Oktober 2021. Merupakan peringatan Hari Maulid Nabi Muhammad SAW. Tahun ini merupakan Tahun Kedua perayaan Maulid Nabi dalam Situasi Pandemi COVID-19.



Sumber Artikel : Tribunnews.com

Umat Islam akan menyambut hari kelahiran Nabi Muhammad SAW pada 12 Rabiul Awal 1443 H. Maulid Nabi Muhammad SAW atau hari kelahiran Nabi Muhammad SAW tahun ini jatuh pada Selasa, 19 Oktober 2021. Namun, pelaksanaan hari libur Maulid Nabi Muhammad SAW digeser dari awalnya 19 Oktober menjadi 20 Oktober 2021.

Perubahan tersebut tertuang dalam Keputusan bersama Menag, Menaker, dan Menpan RB No 712, 1, dan 3 tahun 2021 tentang Perubahan Kedua atas Keputusan Bersama Menag, Menaker, Menpan dan RB No 642, 4, dan 4 tahun 2020 tentang Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama.

Dikutip dari kemenag.go.id, hari libur peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW menjadi 20 Oktober 2021. Pemerintah mengambil kebijakan ini sebagai langkah antisipasi munculnya kasus baru COVID-19.

Kamaruddin Amin selaku Dirjen Bimas Islam Kementerian Agama memastikan bahwa Maulid Nabi Muhammad Saw tetap 12 Rabiul Awal (19 Oktober). Namun, pelaksanaan hari libur Maulid Nabi Muhammad Saw digeser dari awalnya 19 Oktober menjadi 20 Oktober 2021.

"Maulid Nabi Muhammad SAW tetap 12 Rabiul Awal 1443 H. Tahun ini bertepatan 19 Oktober 2021 M. Hari libur peringatannya yang digeser menjadi 20 Oktober 2021 M," ucap Kamaruddin Amin melalui keterangan tertulis, Sabtu (9/10/2021 | 2/3/1443).

Maulid Nabi Muhammad Saw sendiri merupakan peringatan hari kelahiran Nabi Muhammad SAW. Dikutip dari Rupbasan-Jakut.Kemenkumham.go.id, setiap daerah di Indonesia memiliki ciri khas tersendiri dalam merayakan Maulid Nabi. Seperti di Jogjakarta terkenal dengan Grebeg Maulid, Surakarta dengan Sekaten, dan Banyuwangi dengan endog-endog’an-nya.

BONUS

A. Makna dan Nilai Maulid Nabi Muhammad SAW

1. Nilai Spiritual

Setiap umat muslim akan mampu menumbuhkan dan menambah rasa cinta pada beliau saw dengan maulid. Luapan kegembiraan terhadap kelahiran nabi saw merupakan bentuk cerminan rasa cinta dan penghormatan kita terhadap Nabi pembawa rahmat bagi seluruh alam sebagaimana surah Yunus; 58. Karena figur teladan ini diutus untuk membawa rahmat bagi seluruh alam (surah al-Anbiya’; 107). Kegembiraan Abu Jahal dengan kelahiran Nabi saw saja dapat mengurangi siksa neraka yang ia cicipi tiap hari senin. Apalagi kegembiraan itu disertai dengan keimanan. Dengan memperingati maulid, kita akan sendirinya ingat dengan perintah bershalawat kepada Nabi saw. Allah swt dan malaikat pun telah memberi contoh bagi kita dengan selalu bershalawat kepada beliau saw (surah al-Ahzab;56).

2. Nilai Moral

Menyimak akhlak terpuji dan nasab mulia dalam kisah teladan Nabi Muhammad saw. Mempraktikan sifat-sifat terpuji yang bersumber dari Nabi saw adalah salah satu tujuan dari diutusnya Nabi saw. Dalam peringatan maulid Nabi saw, kita juga bisa mendapat nasehat dan pengarahan dari ulama agar kita selalu berada dalam tuntunan dan bimbingan agama.

3. Nilai Sosial

Memuliakan dan mem-berikan jamuan makanan para tamu, terutama dari golongan fakir miskin yang menghadiri majlis maulid sebagai bentuk rasa syukur kepada Sang Maha Pencipta. Hal ini sangat dianjurkan oleh agama, karena memiliki nilai sosial yang tinggi (surah al-Insan;8-9).

4. Nilai Persatuan

Berkumpul bersama dalam rangka bermaulid dan bershalawat maupun berdzikir. Diceritakan bahwa Shalahuddin al-Ayubi mengumpulkan umat islam dikala itu untuk memperingati maulid Nabi saw. Hal itu dilakukan oleh panglima islam ini bertujuan untuk mempersolid kekuatan dan persatuan pasukan islam dalam menghadapi perang salib di zaman itu.

Mubah artinya bukan sebuah keharusan, tetapi merupakan sesuatu yang mengandung pahala.

Menurut Ahmadi Fathurrohman Dardiri berikut keutamaan-keutamaan memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW :

 1. Syukur

Kita wajib bersyukur atas hadirnya Nabi Muhammad SAW di muka bumi ini.

2. Memuji

Kita harus melalukan pujian kepada Nabi Muhammad SAW karena Nabi Muhammad, karena nabi Muhammad merupakan sosok yang penting, hal tersebut dijelaskan dalam hadits Qudsi.

 3. Tholabul ilmi (Mengembangkan Pengetahuan)

Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dianggap sebagai momen mengembangkan pengetahuan, dengan begitu kita sebagai umat muslim mendapatkan hikmahnya.

 4. Teladan

Nabi Muhammad merupakan tuntunan, yang menunjukkan kepada kita cara menuju kepada Allah.


Untuk melihat Postingan Artikel terdahulu di Blog ini, silahkan lihat di sini.

Padahal jika kita lihat kembali di Kalender, Tanggal 20 Oktober 2021 itu sudah Tanggal 13 Rabi'ul Awal 1443 H. Dan juga karena Libur Maulid Nabi digeser oleh Pemerintah RI, sehingga hari ini, Pelajar dan Mahasiswa tetap Masuk Sekolah dan Kuliah. Dan juga Maulid Nabi Tahun ini merupakan Ujian/Cobaan bagiku, karena di Kampus saya sedang menghadapi Ujian Tengah Semester (UTS), sehingga Perayaan Maulid Nabi ini pada saat saya menghadapi UTS.

Wabillahit-tafik wal-hidaiyah,

Wassalammu‘alaikum wr. wb.

Ads