Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Apa itu NoSQL? Inilah Pengertian tentang NoSQL beserta dengan Penjelasannya

Assalamu‘alaikum wr. wb.

Halo gais! Jika Anda sering ingin mempelajari tentang Pengembangan di bidang Web dan Apilkasi (Web/App Development), pastinya Anda tahu apa itu Database. Jika SQL lebih ke Bahasa Kueri yang dipakai dalam Database, sedangkan NoSQL adalah Data yang memungkinkan tidak terstruktur dan semi-terstruktur untuk disimpan dan dikelola dengan mudah. Untuk selengkapnya, mari kita bahas pada Postingan kali ini.



Sumber Artikel : Niagahoster.co.id

A. Pengertian NoSQL

Apa itu NoSQL? NoSQL adalah singkatan dari Not Only SQL. Database management system ini bersifat tanpa relasi (non-relational). Artinya, NoSQL bisa mengelola database dengan skema yang fleksibel dan tidak membutuhkan query yang kompleks.

Dengan pendekatan ini, NoSQL mempunyai skalabilitas tinggi untuk dapat berkembang sesuai dengan kebutuhan data yang ada. Tak heran, database management ini dianggap paling cocok untuk mengolah big data yang selalu berubah-ubah sekalipun. 

Berbagai Perusahaan Besar seperti Facebook/Meta dan Google juga memanfaatkan NoSQL pada bisnis mereka. Alasannya, NoSQL memiliki kemampuan untuk mendukung real-time web application yang dikembangkan.

Bagaimana database management ini bisa demikian bermanfaat? Hal itu karena ditunjang oleh pilihan berbagai jenis database yang bisa digunakan sesuai kebutuhan.

B. Jenis-Jenis Database NoSQL

Secara umum, database pada NoSQL dibedakan menjadi 4 (Empat) Jenis, yaitu :

1. Key-value

Jenis database ini menyimpan database dalam pasangan key/value berbentuk tabel hash yang simpel. Jadi, cocok digunakan oleh Anda yang ingin menyimpan banyak data tanpa menggunakan query yang ribet saat hendak memprosesnya.

Pada Key-value, setiap key-nya itu unik, sedangkan value-nya bisa berupa JSON, BLOB (Binary Large Objects), string, dan lain sebagainya.  Sebagai contoh, Anda bisa melihatnya di bawah ini :


Beberapa Database Key-value yang populer adalah Aerospike, DynamoDB, Redis dan Riak. 

2. Column-based

Column-based (disebut juga dengan wide-column) merupakan jenis database NoSQL yang menyimpan data dalam bentuk kolom. Jadi, column-based sangat cocok untuk Query SUM, COUNT, AVG, MIN, dan semacamnya (Mirip seperti Rumus di Excel).

Contoh NoSQL column-based bisa Anda lihat di bawah ini :

contoh database column-based nosql

Kelebihan utama NoSQL column-based adalah fleksibilitas kolomnya. Setiap kolom tak terikat dengan kolom lainnya. Maka, Anda bebas mengubah kolom apapun tanpa mempengaruhi yang lain. 

Beberapa Database Column-based yang populer adalah Accumulo, Amazon SimpleDB,  HBase, Cassandra, dan Hypertable.

3. Document-oriented

Jenis database ini menggunakan data yang berisi sepasang key dan value yang disimpan di dokumen dengan format JSON atau XML. Value disini bisa saja berupa string, angka, boolean, arrays, hingga object. 

Supaya lebih jelas, berikut perbandingan document-oriented NoSQL dan relational SQL :


Bagi Anda yang akrab dengan JSON, Anda tentu melihat kemiripan struktur yang digunakan jenis NoSQL tersebut. Struktur itu berbeda dengan tabel relasional ala SQL yang mempunyai baris dan kolom.

Dengan pendekatan ini, Anda tak perlu tahu kolom-kolomnya terlebih dahulu seperti di SQL. Sangat fleksibel, kan? Tak heran, jenis database document-oriented ini kebanyakan digunakan untuk CMS, platform blogging, analisis real-time, dan aplikasi e-commerce.

Beberapa database document-oriented yang populer adalah Amazon SimpleDB, CouchDB, dan MongoDB.

4. Graph-based

Graph-based adalah jenis database NoSQL yang berfokus untuk menyimpan hubungan antar entitas. Entitas tersebut disimpan dalam bentuk node, sedangkan hubungan antar entitasnya disebut sebagai edge.

Berikut contoh NoSQL graph-based :


Graph-based ini sangat cocok dipakai jika Anda ingin menemukan pola yang saling berhubungan dalam data. Maka dari itu, jenis database ini umumnya digunakan untuk media sosial, mendeteksi penipuan, dan data spasial.

Beberapa database graph-based yang populer adalah Neo4J, JanusGraph, dan InfiniteGraph.

Jadi, ini semua Perbedaan antara Database Berbasis Dokumen, Database Berbasis Grafik, Database Nilai Kunci, dan Database Kolom Lebar dalam Keluarga NoSQL :

Sumber Gambar : Techtarget.com

C. Kelebihan dari NoSQL

Berikut beberapa Kelebihan NoSQL dibanding dengan Database Relational :

1. Skalabilitas yang Lebih Mudah dan Murah


NoSQL mempermudah proses “scale out.” Metode Skalabilitas ini memungkinkan Anda untuk menambahkan server cloud dan menyambungkannya ke cluster database dengan mudah.

Jadi, kita tak harus membeli hardware baru yang lebih canggih dan lebih mahal untuk menangani lonjakan data.

2. Menyimpan Banyak Data tanpa Mengorbankan Performa

Tahukah Anda kalau NoSQL bisa menyimpan banyak data sekaligus tanpa mengorbankan performanya? Hal ini terjadi karena kemudahan untuk melakukan “scale out” kapan saja sesuai penjelasan kami sebelumnya. 

Jadi, saat terjadi lonjakan data Anda bisa bebas menambahkan server untuk menampung beban tersebut secara merata. Inilah yang menjadi salah satu alasan banyak perusahaan besar menggunakannya.

3. Fleksibilitas Tinggi yang Mendukung Beberapa Jenis Database

NoSQL adalah manajemen database yang sangat fleksibel. Tidak hanya mendukung empat jenis database, NoSQL juga mampu menyimpan data unstructured, semi-structured, dan structured.

Artinya, Anda lebih leluasa dalam mengelola database, baik sesuai dengan kebutuhan maupun sesuai dengan data yang dimiliki.

Katakanlah, data Anda masih bervariasi dan terus berkembang, maka Anda tak perlu repot merancang skema tabel di awal selayaknya SQL.

4. Lebih Ramah untuk Developer

Mengelola database memang merupakan salah satu skill wajib developer. Meskipun pekerjaan tersebut tidak mudah, dengan bantuan NoSQL prosesnya bisa lebih simple. Dan inilah beberapa alasannya :
  • Anda tak perlu menulis Query SQL yang semakin kompleks seiring bertambahnya data.
  • Data dalam NoSQL bisa berbentuk JSON atau XML yang tentunya lebih familiar untuk para developer. 
  • Anda bisa menampilkan data dengan cepat tanpa harus membuat schema terus menerus.
  • Ada banyak database NoSQL yang bersifat open-source dan gratis. Sehingga, Anda bisa menghemat uang jika ingin mencoba kecocokannya terlebih dahulu.

D. Kekurangan dari NoSQL

Kerugian/Kekurangan menggunakan Database NoSQL meliputi :
  • Setiap database NoSQL memiliki sintaksnya sendiri untuk membuat kueri dan mengelola data. Ini berbeda dengan SQL, yang merupakan lingua franca untuk sistem database relasional dan SQL.
  • Kurangnya skema dan batasan database yang kaku menghilangkan perlindungan integritas data yang dibangun ke dalam sistem database relasional dan SQL.
  • Skema dengan semacam struktur diperlukan untuk menggunakan data. Dengan NoSQL, ini harus dilakukan oleh pengembang aplikasi, bukan oleh administrator database.
  • Karena kebanyakan database NoSQL menggunakan model konsistensi akhirnya, mereka tidak memberikan tingkat konsistensi data yang sama seperti database SQL. Terkadang data tidak konsisten, yang berarti tidak cocok untuk transaksi yang membutuhkan integritas segera, seperti transaksi perbankan dan ATM.
  • Karena database NoSQL lebih baru, tidak ada standar industri yang komprehensif seperti penawaran relasional dan SQL DBMS.

E. Perbedaan SQL dan NoSQL

Pada tingkat tinggi, database SQL adalah tujuan umum, sedangkan database NoSQL direkayasa untuk kasus penggunaan tertentu. Perbedaan utama antara NoSQL dan SQL dapat diringkas dalam 5 (Lima) Kategori yaitu API, model data, persyaratan skema, skalabilitas, dan integritas data. Masing-masing menerapkan pendekatan yang berbeda untuk aspek penyimpanan dan pengambilan data ini.

Berikut ini adalah Perbedaan antara SQL dan NoSQL yang bisa menjadi pertimbangan Anda sebelum menggunakannya :

Perbedaan
SQL
NoSQL
Tipe
RDBMS atau Relational Databases
Non-relational database atau distributed database
Fungsi
Untuk mengolah data pada Online Analytical Processing (OLAP)
Untuk mengolah data terkait aplikasi dan website modern yang semakin kompleks
Bahasa Query
Structured Query Language (SQL)
Tidak membutuhkan bahasa query yang terlalu kompleks
Struktur Database
Berbentuk tabel
Bisa berbentuk key-value, column, dokumen, dan graph
Schema
Perlu ditentukan dahulu
Skema dinamis untuk data tak terstruktur
Jenis Skalabilitas
Skala Vertikal atau scale up dengan membeli hardware baru.
Skala Horizontal atau scale out dengan menambah server.
Contoh Database
MySQL, PostgreSQL, MS-SQL
Redis, Neo4j, MongoDB


Meskipun sekilas mirip, NoSQL berbeda dengan SQL dalam hal pengelolaan data. NoSQL adalah manajemen database non-relasional yang memiliki 4 (Empat) Jenis, yaitu Key-value, Column-based, Document-oriented dan Graph-based.

Untuk membaca Artikel sebelumnya tentang Database, silakan lihat di siniDan untuk Implementasi NoSQL, nantikan postingan selanjutnya tentang Tutorial MongoDB.

Terima Kasih šŸ˜„šŸ˜˜šŸ‘ŒšŸ‘ :)

Wassalamu‘alaikum wr. wb.

Ads