Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Inilah Pengertian dan Macam-macam dari Etika

Assalamu‘alaikum Wr. Wb. 

Halo semuanya! Jika sebelumnya sudah membahas tentang Budaya, sekarang akan masuk ke Etika. Mari kita simak baik-baik pada Artikel ini.



Sumber Materi : Gramedia.com99.co (Blog), dan Katadata.co.id

Etika adalah tentang standar, kesopanan, dan perilaku. Etika adalah bagian dari filsafat yang mencakup hidup dengan baik, seseorang berbuat baik dan menginginkan hal-hal baik dalam hidupnya.

Nilai-nilai moral dan sopan santun masuk ke dalam perilaku dan tingkah laku manusia. Dalam bahasa Inggris, Ethics adalah moralitas segala tindakan yang harus dilakukan oleh manusia sesuai dengan moral pada umumnya.

Etika menjadi pedoman pada seseorang atau kelompok untuk perilaku dan perbuatan. Terbentuknya kata Etika sudah ada sejak filsafat Yunani, Aristoteles memakai kata ini untuk menunjukkan filsafat moral. Tujuan utama dalam etika adalah membahas mengenai tindakan manusia, serta berkaitan dengan hidup.

A. Pengertian Etika

Secara bahasa kata "etika" lahir dari bahasa Yunani "ethos" yang artinya timbul dari suatu kebiasaan. Dalam hal ini, perspektif subjek mencakup tindakan, sikap, atau tindakan seseorang. Pengertian etika secara khusus adalah ilmu tentang sikap dan kesusilaan individu dalam suatu lingkungan sosial yang padat dengan aturan dan prinsip tentang perilaku yang dianggap benar.

Sedangkan pengertian etika secara umum adalah aturan, norma, aturan atau prosedur yang sering dijadikan pedoman atau prinsip oleh seorang individu dalam melakukan tindakan dan perilaku. Penerapan standar ini erat kaitannya dengan baik buruknya kualitas individu dalam masyarakat.

Dengan demikian, etika adalah ilmu yang mempelajari baik dan buruk serta kewajiban, hak dan tanggung jawab baik secara sosial maupun etis terhadap setiap individu dalam kehidupan sosialnya. Atau bisa juga dikatakan bahwa etika mencakup nilai-nilai yang berkaitan dengan moralitas pribadi berkenaan dengan kebaikan dan kejahatan.

Ada banyak jenis Etika yang mungkin kita jumpai di lingkungan, misalnya Etika Pertemanan, Etika Profesi atau kerja, Etika Keluarga, Etika Bisnis, dll. Moralitas secara alami harus dimiliki oleh setiap individu dan sangat diperlukan dalam sosialisasi, sebagai jembatan untuk menciptakan kondisi yang baik dalam kehidupan sosial.

Misalnya, Etika umum dalam kehidupan sehari-hari dan lingkungan adalah menyapa ketika mengunjungi rumah orang, baik itu orang tua, saudara, atau teman. Kemudian meminta maaf setelah kami melakukan kesalahan dan mengucapkan terima kasih ketika seseorang telah membantu atau membantu kami.

Selain Etimologi, beberapa ahli juga mengemukakan pendapat makna Etika. Berikut inilah adalah beberapa pendapat ahli tentang pentingnya Etika :

1. Aristoteles

Aristoteles adalah seorang filsuf Yunani dan murid Plato yang berpendapat dengan membagi moralitas menjadi 2 yaitu Terminius Technicus dan Manner and Cutom.

Terminius Technicus adalah etologi sebagai ilmu yang mempelajari masalah perilaku atau tindakan individu (manusia), sedangkan Manner and Cutom adalah studi etika yang berkaitan dengan tata cara dan kebiasaan yang melekat pada individu, serta baik dan buruknya tingkah laku, perbuatan, ataupun perilaku individu tersebut.

2. W. J. S. Poerwadarminta

Wilfridus. J. S Poerwadarminta merupakan salah satu tokoh sastra Indonesia yang terkenal, mengatakan bahwa etika adalah ilmu yang berkaitan dengan perbuatan dan perilaku manusia yang dilihat dari sisi baik dan buruknya juga ditentukan oleh manusia.

3. Prof. Dr. R. Soegarda Poerbakawatja

Prof. Dr. R. Soegarda Poerbakawatja merupakan salah satu tokoh pendidikan di Indonesia yang memberikan definisi bahwa etika adalah ilmu yang memberikan arah, acuan dan juga pijakan bagi perilaku atau tindakan manusia.

4. Louis O. Kattsoff

Kattsoff percaya bahwa Etika, pada dasarnya, lebih cenderung melibatkan prinsip-prinsip pembenaran dalam hubungan perilaku Antarmanusia.

5. H. A Mustafa

H. A. Mustafa mengemukakan pengertian Etika adalah ilmu yang mengkaji tingkah laku atau perbuatan manusia ditinjau dari benar dan salahnya dengan memperhatikan tingkah laku manusia sejauh diketahui akal manusia.

6. Prof. Robert Salemon

Menurutnya, Etika adalah karakter atau kepribadian suatu individu atau hukum sosial yang mengendalikan, mengatur, juga membahas terkait perilaku individu.

7. Sumaryono

Sumaryono mendefinisikan Etika sebagai studi yang membahas mengenai suatu kebenaran dari tindakan atau perilaku manusia atas kodrat atau fitrah yang memang sudah melekat pada diri manusia itu.

8. K. Bertens

Menurut K. Bertens, pengertian Etika, yakni :
  • Etika adalah nilai moral dan norma yang menjadi pedoman, baik bagi suatu individu maupun suatu kelompok, dalam mengatur tindakan atau perilaku. Dengan kata lain, pengertian ini disebut juga sebagai sistem nilai di dalam hidup manusia, baik perorangan maupun bermasyarakat.
  • Etika berarti ilmu mengenai baik dan buruknya manusia (moral).
  • Kemudian, etika juga diartikan sebagai kumpulan nilai moral dan asas (kode etik).

B. Ciri-ciri Etika

Berikut akan dijabarkan ciri-ciri ataupun karakteristik dari etika.

1. Etika Bersifat Mutlak atau Absolut

artinya etika berlaku bagi siapa saja, di mana saja, dan kapan saja. Etika sebagai prinsip tidak dapat dinegosiasikan dan independen dari dasar etika yang berubah.

Misalnya membunuh dan mengambil hak atau milik orang lain adalah perbuatan asusila dan perbuatan dengan alasan apapun.

2. Etika Tetap Berlaku Meskipun Tanpa Disaksikan oleh Orang Lain

Umumnya, etika masih berlaku bahkan ketika tidak ada yang menyaksikan. Hal ini karena etika terikat dengan hati nurani dan prinsip-prinsip kehidupan manusia yang baik.

Misalnya, jika seseorang mencuri meskipun tidak diketahui orang lain, itu tetap merupakan pelanggaran etika dan standar yang berlaku. Jadi, bagaimanapun, moral individu akan buruk, bahkan jika dia tidak terjebak oleh penegak hukum.

3. Etika Berhubungan dengan Cara Pandang Batin Manusia

Etika, adalah jalan pandangan batin tentang baik buruknya suatu tindakan yang dilakukan oleh seseorang atau individu.

Faktanya, setiap manusia mempelajari apa yang bisa dan tidak bisa dilakukan. Oleh karena itu, cepat atau lambat orang akan mengetahui hal-hal yang baik, hal-hal yang buruk untuk terbentuk dan berlabuh di dalam hati mereka.

Pasti akan menyebabkan orang berdebat ketika mereka ingin melakukan hal-hal buruk, hal-hal buruk.

4. Etika Berhubungan dengan Perbuatan, Perilaku, dan Tingkah Laku Manusia

Etika berkaitan erat dengan tingkah laku, perbuatan dan tingkah laku seorang individu. Menurut pengertian ini, pada umumnya moralitas akan terbentuk dengan sendirinya karena perilaku, tindakan dan tingkah laku individu tersebut.

Perbuatan dan perbuatan yang buruk dianggap sebagai akhlak yang buruk, sedangkan perbuatan dan perbuatan yang baik juga dianggap sebagai akhlak yang baik.

Namun pada hakikatnya moralitas sangat erat kaitannya dengan perilaku dan tindakan yang dilakukan oleh individu itu sendiri.

C. Macam-macam Etika

Berikut ini merupakan pembahasan mengenai apa saja macam-macam etika berdasarkan jenisnya, cakupannya, lingkungannya, dan sumbernya. Simak penjelasan di bawah ini.

1. Etika Berdasarkan Jenisnya

Menurut Jenisnya, ada 2 Jenis Etika di antaranya Etika Normatif dan Etika Deskriptif. Berikut penjabarannya secara singkat.

a. Etika Normatif

Etika Normatif adalah jenis etika yang mendefinisikan dan mendefinisikan berbagai perilaku, tindakan, dan sikap ideal yang harus dimiliki setiap individu dalam kehidupan ini.

b. Etika Deskriptif

Etika Deskriptif adalah jenis etika yang berusaha melihat perilaku dan sikap individu, serta apa yang dikejar individu dalam hidup, tentang masalah nilai.

2. Etika Berdasarkan Cakupannya

Menurut cakupannya, ada 2 Jenis Etika, yaitu Etika Khusus dan Etika Umum. Berikut penjabarannya secara singkat.

a. Etika Khusus

Etika Khusus adalah jenis etika yang menjadi implementasi prinsip atau prinsip moral dalam kehidupan individu tertentu.

b. Etika Umum

Etika Umum merupakan jenis etika yang berhubungan dengan situasi dan kondisi dasar yang berkaitan dengan perilaku etis dan tindakan individu.

3. Etika Berdasarkan Lingkungannya

Berdasarkan lingkungannya, ada 2 Jenis Etika, yaitu etika individual dan etika sosial. Berikut penjabarannya secara singkat.

a. Etika Individual

Etika Individual adalah etika yang berhubungan dengan sikap dan kewajiban individu terhadap dirinya sendiri.

b. Etika Sosial

Etika Sosial adalah jenis etika yang berhubungan dengan sikap dan kewajiban, serta perilaku individu sebagai manusia.

4. Etika Berdasarkan Sumbernya

Menurut sumbernya, ada 2 Jenis Etika, di antaranya Etika Teologis dan Etika Filosofis. Berikut penjabarannya di bawah ini.

a. Etika Teologis

Etika Teologis adalah jenis etika yang berhubungan dengan agama serta kepercayaan pribadi, tanpa batasan pada agama tertentu. Ada dua hal yang perlu ditekankan dalam etika teologis ini.

Pertama, etika teologis tidak terbatas pada satu agama, karena banyaknya agama di dunia ini. Pada dasarnya, setiap agama pasti memiliki etika teologis yang berbeda dan spesifik.

Kedua, etika ini adalah rentang etika umum yang telah dipraktikkan dan dikenal oleh sebagian besar individu. Moral umum ini cenderung luas dan banyak dengan bagian yang tidak terbatas. Jadi, secara tidak langsung, seorang individu memahami etika teologis dengan juga mengetahui dan memahami etika umum, dan sebaliknya.

b. Etika Filosofis

Etika Filosofis adalah jenis etika yang muncul dari kegiatan reflektif atau filosofis yang dilakukan oleh individu dan termasuk dalam jurusan filsafat (berdasarkan filsafat).

Filsafat adalah bidang ilmu yang salah satunya mempelajari pikiran manusia. Etika filosofis dibagi menjadi dua karakteristik: empiris dan non-empiris.

Empirisme adalah jenis filsafat yang berkaitan erat dengan sesuatu yang nyata, nyata, atau konkret. Misalnya, jika seseorang mengambil salah satu bidang filsafat hukum, mereka akan membahas hukum

Kemudian bagian non-eksperimental adalah bagian yang berusaha melampaui sesuatu yang sebelumnya nyata, nyata, atau konkret. Sifat yang tidak berpengalaman ini cenderung mempertanyakan gejala spesifik yang menyebabkannya.

D. Tujuan dan Fungsi Etika

Etika termasuk cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari nilai dan norma. Etika meliputi kebiasaan sopan santun dan moral dalam kehidupan sehari-hari. Berikut ini adalah Tujuan dari Etika yang dikutip dari Buku Etika Bisnis: Prinsip dan Relevansi :
  • Etika adalah sarana untuk berorientasi pada kehidupan manusia.
  • Punya kedalaman sikap, bisa melatih kemandirian, dan tanggung jawab untuk kehidupan.
  • Memberitahukan pada orang lain bagaimana mereka menjadi pribadi yang lebih baik.
  • Memimpin pengembangan masyarakat menuju kehidupan yang damai, sejahtera, tertib, dan harmonis.

Sedangkan, Fungsi dari Etika adalah :
  • Sebagai tempat untuk mendapatkan pandangan atau perspektif kritis yang berhadapan langsung dengan berbagai suatu moral yang membingungkan.
  • Guna pandangan atau orientasi etis ini perlu adanya mengambil suatu sikap yang wajar dalam situasi dan kondisi masyarakat yang majemuk (pluralisme).
  • Guna memperlihatkan suatu keterampilan berpikir jernih, yaitu suatu kebolehan untuk berargumentasi secara kritis dan rasional.
  • Berfungsi sebagai pembeda mana yang boleh diubah dan mana yang tidak dapat diubah.
  • Berfungsi menyelidiki suatu konflik atau permasalahan hingga ke akar-akarnya.
  • Berfungsi untuk membantu sebuah konsistensi.
  • Berfungsi untuk menyelesaikan konflik, baik konflik moralitas maupun konflik sosial lainnya, dengan bentuk gagasan yang tersistematis juga kritis.

E. Manfaat Etika

Etika sebagai sesuatu yang melekat pada diri manusia, tentunya memiliki beberapa keunggulan dalam kehidupan bermasyarakat dan bermasyarakat. Berikut ini akan diuraikan secara singkat manfaat etika di kehidupan bermasyarakat.

1. Etika Bermanfaat sebagai Penghubung Antarnilai

Dapat dikatakan bahwa moralitas merupakan jembatan antara satu nilai dengan nilai lainnya. Misalnya, rasa budaya dan nilai-nilai agama, dengan adanya moralitas, keduanya dapat menjadi satu kesatuan kebiasaan yang melekat dalam masyarakat, yang tanpanya salah satu pihak terganggu. Dengan cara ini, menunjukkan bahwa etika adalah jembatan antara nilai-nilai Agama dan Budaya.

2. Etika Bermanfaat sebagai Pembeda Antara yang Baik dan Buruk

Etika yang melekat pada diri individu lambat laun akan membuatnya sadar sepenuhnya dan memahami hal-hal atau hal-hal yang ada di sekitarnya. Pengertian tersebut di atas adalah sesuatu yang dianggap baik dan buruk.

Jika individu mampu membedakan yang benar dan yang salah dan melakukan segala “sesuatu” sesuai dengan norma atau aturan yang berlaku, maka etika menjadi pedoman di mana individu dapat menerapkan “sesuatu”.

3. Etika Bermanfaat untuk Menjadikan Individu Memiliki Sikap Kritis

Etika telah lama tertanam pada individu membuat mereka lebih kritis dan penting untuk kondisi dan situasi. Individu tidak hanya menyerah pada situasi tetapi juga memikirkan hasil yang tepat atau solusi yang tepat.

Etika akan memastikan bahwa individu menjadi individu yang tidak terpengaruh karena tentunya mereka akan mempertimbangkan emosi dengan pikirannya. Yang utama adalah individu tidak melakukan sesuatu sendiri atau sembrono.

4. Etika Bermanfaat sebagai Suatu Pendirian dalam Diri

Etika dapat berfungsi sebagai pedoman untuk bertindak atau melakukan sesuatu. Orang yang benar-benar memahami etika pasti akan berperilaku sesuai aturan yang berlaku, tanpa merasa terkekang. Dapat dikatakan bahwa hal ini akan mempengaruhi posisi individu sehubungan dengan pemahaman moralitas yang ada dalam masyarakat.

5. Etika Bermanfaat untuk Membuat Sesuatu Sesuai dengan Peraturan

Etika akan mendorong individu untuk memperlakukan individu lain secara tepat. Artinya, orang itu akan dihukum sesuai dengan kejahatan yang dilakukannya. Ketika dia melakukan pelanggaran, hukuman yang diberikan akan ringan. Di sisi lain, ketika melakukan kesalahan serius atau serius, hukuman baginya cenderung berat.

Oleh karena itu, penting untuk dapat beradaptasi dengan lingkungan yang ada. Misalnya, untuk menciptakan lingkungan hidup yang harmonis, seseorang harus bisa bergaul dengan orang-orang di sekitarnya.

6. Etika sebagai Bentuk Mengorbankan Sedikit Kebebasan dalam Dirinya

Aturan yang ada dalam kode etik yang disepakati bersama membuat individu tidak mungkin melakukan apa yang diinginkannya. Semua aturan yang disepakati harus diikuti dan tidak dilanggar. Karena jika individu melanggar, tentunya akan dikenakan sanksi sesuai peraturan yang berlaku.

7. Etika Dapat Membantu dalam Menentukan Pendapat

Dalam sebuah forum diskusi, tentu saja etis untuk mengungkapkan pendapat atau pandangan. Dengan cara ini, individu berkomitmen untuk menghormati siapa pun yang ingin mengungkapkan pendapat mereka.

Namun, penentuan kesepakatan harus didasarkan pada kesepakatan kedua belah pihak. Jika pendapat, argumen atau saran tidak diterima oleh audiens di forum, orang yang memberi saran harus toleran.

F. Contoh Etika dalam Kehidupan Sehari-hari

Pada dasarnya etika ini sudah ada dalam kehidupan kita sehari-hari, hanya saja tidak semua orang sadar akan pentingnya menerapkan etika dalam kehidupan sehari-hari. Untuk contoh etika, lihat pembahasan di bawah ini.

1.  Menunjukkan Sikap Hormat Kepada Orang Lain

Menghargai orang lain merupakan salah satu contoh etika dalam kehidupan sehari-hari. Dalam hal ini, menghormati orang lain berarti tidak bersikap sombong, menjaga sikap ketika berbicara dengan orang lain, dan selalu berusaha untuk rendah hati.

2. Tidak Memandang Rendah Orang Lain

Meremehkan orang lain sangat buruk dan tidak dianjurkan. Faktanya, meremehkan orang lain dapat menyebabkan konflik. Oleh karena itu, setiap orang harus memperlakukan orang lain secara setara dan tidak membedakan satu individu dengan individu lainnya.

3. Berperilaku Sopan

Bersikap sopan merupakan contoh perilaku etis dalam kehidupan sehari-hari, yang dapat dipraktikkan di rumah, di tempat kerja atau di sekolah. Dengan bersikap sopan, banyak orang akan menghormati kita.

4. Menghargai Perbedaan Pendapat

Pendapat setiap orang tidak harus sama dengan pendapat orang lain. Oleh karena itu, setiap individu harus bisa saling menghormati untuk memiliki pendapat yang berbeda. Menghormati semua pendapat yang berbeda adalah contoh perilaku etis.

5. Membantu Orang Lain yang Membutuhkan

Hidup akan lebih baik jika Anda dapat membantu mereka yang membutuhkan. Dengan bantuan yang kita berikan, seseorang yang mendapat bantuan akan merasa senang. Jadi cobalah untuk membantu orang lain ketika mereka membutuhkan bantuan atau dukungan sebanyak mungkin.

G. Kesimpulan mengenai Etika

Etika merupakan nilai yang sangat melekat pada diri individu dan sangat diperlukan dalam sosialisasi. Hal ini karena etika akan menjadi jembatan untuk menciptakan kondisi yang diinginkan dalam kehidupan bermasyarakat. Oleh karena itu, tanami diri Anda dengan akhlak yang baik agar hubungan antara orang ini dengan orang lain juga berjalan dengan baik.


Demikianlah Informasi yang saya sampaikan diatas, semoga bermanfaat bagi kita semua. Juga kita harus meningkatkan Etika Moral dan Budi Pekerti agar menjadi orang yang baik.

Terima Kasih 😀😊😘👌👍 :)

Wassalamu‘alaikum Wr. Wb. 

Ads