Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Hari Air Sedunia

Assalamualaikum wr. wb.

Hello semuanya !
Kali ini saya akan menjelaskan dan membahas tentang Hari Air Sedunia. Yang bertepatan dengan Tanggal Kamis, 22 Maret 2018 (4 Rajab 1439 H).




Hari Air Sedunia adalah perayaan yang ditujukan sebagai usaha - usaha menarik perhatian publik akan pentingnya air bersih dan usaha penyadaran untuk pengelolaan sumber-sumber air bersih yang berkelanjutan.

Sejak Tahun 2016 tema yang diambil adalah Water and Jobs, yang memberikan penjelasan tentang hubungannya air dan pekerjaan yang dimiliki. Hal penting lain yang akan disampaikan adalah bahwa dengan kuantitas dan kualitas air yang lebih baik berhubungan dengan pekerjaan yang lebih baik pula.


Berikut ini tema peringatan hari air sedunia dari tahun 1994 - 2015 :
1994: Caring for Our Water Resources is Everyone’s Business (Peduli terhadap Sumber daya Air adalah Tanggng Jawab Setiap Orang)
1995: Water and Woman (Air dan Perempuan)
1996: Water for Thirsty City (Air bagi Kota-kota yang Kehausan)
1997: The World’s Water: is There Enough ? (Air Dunia: Apakah Cukup?)
1998: Groundwater – the Invisible Resource (Air Tanah-Sumber Daya yang Tidak Terlihat)
1999: Everyone Lives Downstream (Setiap Orang Tinggal di Kawasan Hilir)
2000: Water for 21st Century (Air untuk Abad 21)
2001: Water for Health (Air untuk Kesehatan)
2002: Water for Development (Air untuk Pembangunan)
2003: Water for Future (Air untuk Masa Depan)
2004: Water and Disasters (Air dan Bencana)
2005: Water for Life (Air untuk Kehidupan)
2006: Water and Culture (Air dan Kebudayaan)
2007: Copying with Water Scarcity (Menanggulangi Kelangkaan Air)
2008: Sanitation (Berkaitan dengan tahun sanitasi internasional)
2009: Trans Boundary Water (Air Lintas Batas)
2010: Clean Water for a Healty World (Air Bersih Untuk Dunia yang Sehat)
2011: Water for Cities (Air untuk Perkotaan)
2012: Water and Food Security (Air dan Ketahanan Pangan)
2013: Water Cooperation (Tahun Kerja sama Air Internasional)
2014: Water and Energy (Air dan Energi)
2015: Water and Sustainable Development (Air dan Pembangunan Berkelanjutan)
Air adalah komponen utama adanya kehidupan di muka bumi ini, mari tingkatkan penghargaan terhadap air dengan tidak berlaku semena mena terhadap air dimana pun adanya. Tidak menjadikan sungai sebagai tempat pembuangan limbah sebagai contoh, atau berlaku boros dalam penggunaan air utamanya air bersih.

BERITA DAN FAKTA


Peringatan Hari Air Sedunia yang diusung Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) sejak 1993 kembali digaungkan hari ini, Kamis (22/3). Tahun ini, peringatan tersebut memberi perhatian lebih pada Alam sebagai solusi akan berbagai permasalahan air dunia yang makin mengkhawatirkan.  

Mengangkat tema 'Nature for Water', PBB ingin mengajak publik untuk menyadari pentingnya air bersih, dan bagaimana mencari solusi akan berbagai persoalan seperti banjir, kekeringan dan polusi air. Sebab kerusakan ekosistem berpengaruh terhadap kualitas dan kuantitas air yang layak dikonsumsi manusia. 

Situs resmi World Water Day menyebut, kini 2,1 miliar orang hidup tanpa air yang aman untuk dikonsumsi sehingga berpengaruh pada kesehatan, pendidikan serta kesejahteraan mereka.

Peringatan World Water Day atau Hari Air Sedunia 2018 dipusatkan di Brazil, yang dianggap sebagai negara dengan air segar di bumi. Gelaran World Water Forum 8 di sana dihadiri lebih dari 40 ribu representatif dari pemerintah, NGO dan perusahaan berbagai negara di dunia.

Forum pun meluncurkan International Decade for Action on Water (2018-2028) plus laporan tahunan. Selain itu, Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) merilis 12 Prinsip Tata Kelola Air.

Demi menggugah kesadaran publik akan pentingnya perhatian pada air bersih dan penggunaan air, PBB juga kemudian merilis beberapa fakta mengejutkan akan ketersediaan air bersih dunia saat ini. 

Adapun tujuh fakta yang disampaikan lewat situs resmi World Water Day itu, di antaranya sebagai berikut:

1.  Kesulitan air bersih
Hari ini, sekitar 1,9 miliar orang masih hidup di area sulit air. Diperkirakan pada 2050, angka ini terus meningkat sekitar 3 miliar orang. 

2. Kebutuhan air meningkat 

Pada 2050, populasi dunia akan bertumbuh 2 miliar orang dan kebutuhan akan air meningkat 30 persen dibanding hari ini. 

3. Penggunaan air terbesar untuk pertanian
Pertanian membutuhkan pasokan air dunia paling besar sekitar 70 persen, kebanyakan untuk irigasi, sementara industri 20 persen yang didominasi energi dan manufacturing, serta 10 persen sisanya untuk rumah tangga, dan proporsi 1 persen untuk minum sehari-hari. 

4. Sumber air tak bersih 
Diperkirakan 1,8 miliar orang masih menggunakan sumber air tak bersih atau tanpa perlindungan dari kontaminasi sisa buangan sebagai air minum. 

5. Air buangan tak digunakan kembali

Secara global, lebih dari 80 persen air buangan sisa pakai sehari hari kembali lagi ke lingkungan sekitar tanpa pengolahan ulang atau pemanfaatan kembali. 

6. Risiko banjir 
Jumlah orang yang berpotensi kena risiko banjir meningkat dari 1,2 miliar orang hari ini ke 1,6 miliar orang di 2050, atau mendekati 20 persen populasi. 

7. Degradasi tanah

Sekitar 1,8 miliar orang terkena dampak dari degradasi tanah, dan 64-71 persen area menampung air berkurang sejak 1900 akibat aktivitas manusia. 

Dengan berbagai fakta mengkhawatirkan tersebut, PBB mengajak publik untuk sama-sama peduli dengan alam, dan melakukan berbagai upaya pencegahan seperti pembangunan dam, konservasi pertanian, dan pembangunan kota ramah air atau sponge cities.

Sekian cukup sampai sini saja MOHON MAAF JIKA ADA KESALAHAN :) terima kasih.

Wassalamualaikum wr. wb.

Ads