Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Panduan Lengkap tentang Asian Games 2018 (Part 1)

Assalamualaikum Wr. Wb.

Hello guys ! Tidak nyangka yah sekarang tidak sampai sehari lagi (maksudnya sudah hitungan jam lagi) sudah menyambut kedatangan baru dari para atlet - atlet dari belahan negara - negara di Benua Asia. Yaitu pesta olahraga terbesar se-Asia, yaitu Asian Games 2018 (Jakarta - Palembang).





Namun, apa saja yang berkaitan tentang Asian Games, Berikut inilah penjelasannya.

PENDAHULUAN


Pesta Olahraga Asia 2018 atau Asian Games 2018, secara resmi dikenal sebagai Pesta Olahraga Asia ke-18, adalah acara olahraga multi-event regional Asia yang akan diselenggarakan di Indonesia pada tanggal 18 Agustus - 2 September 2018 (6 - 21 Dzulhijjah 1439 H), di dua kota yaitu Jakarta dan Palembang, serta beberapa tempat sebagai tuan rumah pendukung yang tersebar di provinsi Jawa Barat dan Banten. Jumlah cabang olahraga yang akan dipertandingkan sebanyak 40 cabang, terdiri dari 32 cabang olahraga olimpiade dan 8 cabang olahraga non olimpiade.


Ini merupakan kedua kalinya Indonesia menjadi tuan rumah perhelatan Asian Games setelah Asian Games IV yang diadakan di Jakarta pada tahun 1962. Sebagian fasilitas yang dibangun untuk Asian Games IV akan kembali digunakan dalam Asian Games XVIII / 18 ini. Untuk pertama kalinya dalam sejarah, Asian Games akan diadakan di dua kota sekaligus.

Indonesia disetujui menjadi tuan rumah Asian Games XVIII oleh Dewan Eksekutif Dewan Olimpiade Asia pada Jumat, 19 September 2014 (24 Dzulkaidah 1435 H). Penyelenggaraan Asian Games XVIII yang awalnya akan diadakan pada tahun 2019 kemudian dimajukan menjadi tahun 2018 untuk menghindari pemilihan legislatif dan pemilihan presiden Indonesia (atau Pemilu Pilpres) yang juga akan diselenggarakan pada tahun tersebut.

Awalnya Hanoi, Vietnam terpilih sebagai tuan rumah mengalahkan Surabaya, namun mereka mengundurkan diri akibat kendala keuangan dan krisis ekonomi.

Penunjukkan Jakarta dan Palembang

Setelah Hanoi mengundurkan diri, sebagai tuan rumah Asian Games XVIII, OCA menyatakan bahwa Indonesia, Tiongkok, dan Uni Emirat Arab adalah kandidat yang paling mungkin untuk menjadi tuan rumah. Indonesia dianggap sebagai favorit, karena Surabaya merupakan runner-up dari tawaran sebelumnya, dan bersedia untuk melakukannya jika dipilih. Filipina dan India menyatakan minat mereka menjadi tuan rumah Asian Games XVIII, tetapi India gagal mengajukan tawaran karena gagal mendapatkan audiensi dengan Perdana Menteri Narendra Modi setelah diberi batas perpanjangan waktu oleh OCA.

Pada tanggal 5 Mei 2014, OCA mengunjungi beberapa kota di Indonesia yang mungkin bisa menjadi tuan rumah Asian Games, seperti Jakarta, Surabaya, Bandung, dan Palembang, sementara Surabaya memutuskan untuk tidak menjadi tuan rumah Asian Games dan sebaliknya berfokus pada tuan rumah Asian Youth Games pada tahun 2021. Pada tanggal 25 Juli 2014, dalam pertemuan di Kota Kuwait, OCA menunjuk Jakarta sebagai tuan rumah Asian Games XVIII dengan Palembang sebagai tuan rumah pendukung. Jakarta dipilih karena telah dilengkapi dengan sarana olahraga, jaringan transportasi yang memadai, dan fasilitas lain seperti hotel dan penginapan untuk tamu. Penjadwalan pertandingan Asian Games, diubah dari tahun 2019 menjadi tahun 2018, karena pada tahun 2019 akan diselenggarakan pemilihan presiden 2019. Pada tanggal 20 September 2014, Indonesia menandatangani kontrak tuan rumah, dan selama upacara penutupan Asian Games 2014 di Incheon, Korea Selatan , Indonesia ditunjuk secara simbolis oleh OCA untuk menjadi Tuan Rumah Asian Games berikutnya.

Selengkapnya, bisa lihat di Wikipedia.

PERIHAL


Dikutip dari Situs : Asian Games 2018


Dua bidang pelaksanaan Asian Games 2018 Jakarta-Palembang, bidang prestasi dan infrastruktur akan menjadi fokus kunjungan kerja Ketua Dewan Pengarah Asian Games 2018, Jusuf Kalla, Selasa, (3/10/2017). Dalam kunjungan yang dijadwalkan berlangsung selama empat jam itu, Wakil Presiden RI meninjau pelatnas cabang bulutangkis di Cipayung, pencak silat di Padepokan Pencak Silat, TMII, dan panahan di Senayan.

Usai melihat dari dekat latihan para atlet nasional tersebut, JK juga akan memantau perkembangan pembangunan arena pertandingan di kawasan Gelora Bung Karno (GBK), Senayan. Di kompleks olahraga yang dibangun untuk menggelar Asian Games IV / 4 tahun 1962 itu, JK akan mendatangi Stadion Utama GBK, Istora, lapangan panahan, hoki, bisbol, dan tiga lapangan latihan ABC.

Berkaitan dengan situasi terkini, kunjungan kerja ini penting untuk memastikan program yang berkaitan dengan bidang prestasi dan infrastruktur berjalan lancar. Seperti diketahui, di bidang prestasi, Indonesia menargetkan raihan 20-22 medali emas demi mengamankan peringkat 10 besar Asia di Asian Games 2018.


Sementara di bidang infrastruktur, sesuai agenda dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), mayoritas dari 14 venue yang ada di kawasan GBK siap diserahterimakan dalam waktu tiga bulan lagi.

"Sementara berkaitan dengan penyelenggaraan yang menjadi tanggung jawab kami di INASGOC, pekan lalu, saya sudah melaporkan secara langsung kepada Ketua Dewan Pengarah. Baik itu mengenai ketetapan 40 cabang yang akan dipertandingkan di Asian Games tahun depan, progress di bidang sponsorship, hingga negosiasi kesepakatan baru dalam host city contract (HCC) antara kita dengan OCA" jelas Ketua Panitia Pelaksana Asian Games 2018 (INASGOC), Erick Thohir, Rabu.

Menurut Erick, dalam pertemuan di Kantor Wapres, Medan Merdeka Utara, Kamis (28/9) itu, JK memahami dasar keputusan yang diambil OCA berkaitan dengan ketetapan 40 cabang di Asian Games 2018. Sedangkan mengenai kesepakatan baru dengan OCA dalam HCC, terutama percepatan dalam penggunaan dana dari sponsor , JK memberikan dukungannya.

"Pada HCC yang lama, seluruh dana sponsor yang masuk ke OCA baru akan dicairkan setelah pembukaan Asian Games pada 18 Agustus 2018 (6 Dzulhijzah 1439 H). Kini dengan kontrak baru HCC, dana dari sponsor Asian Games 2018 bisa langsung digunakan INASGOC, meskipun harus masuk ke Badan Layanan Umum (BLU). Sebagai satuan kerja, INASGOC tidak boleh menerima penerimaan, sementara kita perlu. Oleh karena itu, digunakan BLU" lanjut Erick.

SEJARAH ASIAN GAMES

Pertama kali digelar pada tahun 1951 di New Delhi, India dan pertama kali di Indonesia pada tahun 1962.


1951 DELHI, INDIA

Asian Games pertama diadakan di Delhi, India, 4-11 Maret 1951. Diikuti 491 atlet dari 11 Komite Olimpiade Nasional (NOC) yakni Afghanistan, Burma, Ceylon/Sri Lanka, India, Indonesia, Iran, Jepang, Nepal, Filipina, Singapura, dan Thailand. Asian Games pertama ini secara resmi dibuka Presiden Rajendra Prasa di Stadion Nasional Dhyan Chand, dengan memperebutkan 169 medali emas dan mempertandingkan enam cabang olahraga: atletik, akuatik (renang, loncat indah, dan polo air), bola basket, balap sepeda (jalan raya dan trek), sepak bola, dan angkat besi.

1954 MANILA, FILIPINA

Ajang Asian Games kedua digelar di Manila, Filipina 24 April - 9 Mei 1954. Dihadiri 970 peserta dari 19 NOC. Presiden Filipina, Ramon Magsaysay membuka secara resmi Asian Games II di Stadion Rizal Memorial di Malate, Manila. Sebanyak 229 medali emas disediakan di ajang yang mempertandingkan delapan olahraga cabang: atletik, akuatik (renang, loncat indah, dan polo air),bola basket, tinju, sepak bola, menembak, angkat besi, dan gulat.

1958 TOKYO, JEPANG

Asian Games jilid III berlangsung di Tokyo, Jepang, 24 Mei - 1 Juni 1958. Terdapat 1.820 atlet yang mewakili 20 NOC. Asian Games ketiga ini secara resmi dibuka oleh Presiden HM Kaisar Hirohito di Stadion Olympic, dan menampilkan 12 cabang olahraga: atletik, akuatik (renang, loncat indah, dan polo air), bola basket, sepeda (jalan raya dan trek), hoki lapangan, sepak bola, menembak, tenis meja, tenis, bola voli, gulat, dan angkat besi. Sebanyak 350 medali emas diperebutkan di ajang ini.

1962 JAKARTA, INDONESIA

Tahun 1962, tercatat sebagai Asian Games pertama bagi Indonesia sebagai kota tuan rumah. Ajang yang berlangsung 24 Agustus - 4 September itu dibuka secara resmi oleh Presiden Soekarno di Stadion Gelora Bung Karno. Diikuti 1.460 atlet yang mewakili 17 NOC Asia, multi event ini menampilkan 13 cabang olahraga; atletik, akuatik (renang, loncat indah, dan polo air), bola basket, tinju, balap sepeda (jalan raya dan trek), hoki, sepak bola, menembak, tenis meja, tenis, bola voli, dan gulat. Asian Games 1962 ini memperebutkan 372 medali emas.

1966 BANGKOK, THAILAND

Asian Games V diselenggarakan 9 - 20 Desember 1966 di Bangkok, Thailand. Diikuti 1.945 atlet yang mewakili 18 NOC Asia, Raja Bhumibol Adulyadej secara resmi dibuka ini Asian Games ketiga di Stadion Suphachalasai. Menampilkan 14 cabang olahraga: atletik, olahraga air (renang, loncat indah, dan polo air), basket, bulu tangkis, tinju, balap sepeda, hoki lapangan, sepak bola, menembak, tenis meja, tenis, bola voli, gulat, dan angkat besi. Sebanyak 460 medali diberikan.

1970 BANGKOK, THAILAND

Secara beruntun, Bangkok kembali menjadi tuan rumah Asian Games ke-6 yang diselenggarakan pada 20 November 1970. Awalnya, Korea Selatan terpilih menjadi tuan rumah, tapi mengundurkan diri karena alasan keuangan dan ancaman keamanan. Ajang ini dihadiri 2.400 atlet dari 18 negara serta mengikuti 15 olahraga cabang yang terdiri dari, atletik, akuatik (renang, loncat indah, dan polo air), bola basket, bulu tangkis, tinju, balap sepeda, hoki lapangan, sepak bola, layar, menembak, tenis meja, tenis, bola voli, gulat, dan angkat besi. Asian Games 1970 memperebutkan 423 medali.

1974 TEHRAN, IRAN

Asian Games ke-7 digelar di Teheran, Iran, 1 - 16 September 1974. Pemimpin Iran, Syah Mohammad Reza Pahlevi di Stadion Aryamehr resmi membuka pekan olahraga Asia itu di hadapan 3.010 atlet yang mewakili 25 NOC. Para atlet akan bertanding untuk memperebutkan 609 keping medali emas yang disediakan di 18 cabang olahraga, yakni atletik, (renang, loncat indah, dan polo air), bola basket, bulu tangkis, tinju, balap sepeda, anggar, hoki lapangan, sepak bola, senam, menembak, tenis meja, tenis, bola voli, gulat, dan angkat besi.

1978 BANGKOK, THAILAND

Thailand dengan kota penyelenggaraan Bangkok mencetak hattrick saat untuk ketiga kalinya menjadi tuan rumah Asian Games VIII yang berlangsung 9 - 20 Desember 1978. Awalnya, Singapura ditunjuk menjadi tuan rumah, namun Negeri Singa itu membatalkan rencana karena alasan keuangan. Kota Islamabad, ibukota Pakistan sempat muncul sebagai pengganti, namun muncul penolakan dari beberapa negara Asia Selatan karena konflik negeri itu dengan Bangladesh dan India. Raja Bhumibol Adulyadej secara resmi membuka Asian Games ketiga kali di Stadion Suphachalasai. Total 3.842 atlet, yang berasal dari 25 NOC mengikuti kompetisi di 21 cabang olahraga yang menyediakan 626 medali emas.

1982 DELHI, INDIA

Untuk kali kedua, India dengan ibu kota Delhi menjadi tuan rumah Asian Games seri 9 yang berlangsung 19 November - 4 Desember 1982. Ini momen bersejarah sebab untuk pertama kali ajang Asian Games berada di bawah naungan Dewan Olimpiade Asia (OCA). Sebanyak 4.595 atlet dari 33 NOC berpartisipasi dan bersaing di 21 cabang, termasuk beberapa cabang yang baru pertama kali dipertandingkan, seperti, bola tangan, berkuda, dayung dan golf dimasukkan untuk pertama kalinya. Presiden Zail membuka Asian Games ke-9 di Stadion Jawaharlal Nehru.

1986 SEOUL, KOREA SELATAN

Asian Games X diadakan 20 September - 5 Oktober 1986 di Seoul, Korea Selatan. Sebanyak 4.839 atlet dari 27 NOC mengikuti ajang yang mempertandingkan 24 cabang olahraga, antara lain panahan, berkuda, anggar, bola tangan, judo, dan dayung. Presiden Chun Doo-hwan menghadiri upacara pembukaan di Stadion Olimpiade, Seoul. Terdapat 848 medali untuk diperebutkan.

1990 BEIJING, TIONGKOK (CHINA)

Pesta olahraga bangsa Asia ke-11 diadakan pada 22 September - 7 Oktober 1990 di Beijing, China. Sebanyak 6.122 atlet dari 36 NOC berpartisipasi di 27 cabang olahraga dan dua cabang eksebisi yakni bisbol dan soft tennis. Presiden Tiongkok, Yang Shangkun menghadiri upacara pembukaan di Workers Stadium, Beijing.

1994 HIROSHIMA, JEPANG

Asian Games tahun 1994, berlangsung 2 - 16 Oktober, di Hiroshima, Jepang. Edisi ke-12 ini mengusung tema mempromosikan perdamaian dan harmoni antar negara-negara Asia. Hal itu ditekankan tuan rumah karena Hiroshima pernah hancur karena serangan bom atom pada Perang Dunia II tahun 1945. Apalagi momen itu bertepatan dengan peristiwa Perang teluk 1991 sehingga Iran absen dari keikutsertaan. Ajang ini diikuti 6.828 atlet dan ofisial dari 42 negara dan bersaing demi 1.079 medali disediakan.

1998 BANGKOK, THAILAND

Asian Games XIII yang diselenggarakan 6 - 20 Desember 1998 di Bangkok, Thailand menjadi catatan sejarah karena Thailand mencatatkan diri sebagai tuan rumah terbanyak dengan empat kali penyelenggaraan. Sebanyak 6.554 atlet dari 41 NOC berpartisipasi dan berkompetisi di 36 olahraga yang menyediakan 1.225 medali emas, termasuk beberapa cabang baru, yakni kano, kabbadi, dan sepaktakraw. Raja legendaris Thailand, Bhumibol Adulyadej resmi membuka pesta di Stadion Nasional Rajamangala.

2002 BUSAN, KOREA SELATAN

Asian Games 2002, XIV Asiad diselenggarakan di Busan, Korea Selatan, 29 September - 14 Oktober 2002. Busan adalah kota kedua di Korea Selatan, setelah Seoul pada tahun 1986 untuk menjadi tuan rumah Asian Games. Total 7.711 atlet dari 44 negara mengikuti 419 nomor pertandingan di 38 cabang olahraga. Multi event yang menyediakan 1.350 keping medali emas itu dibuka Kim Dae-jung di Stadion Aryamehr.

2006 DOHA, QATAR

Asian Games XV yang diselenggarakan 1 - 16 Desember di Doha, Qatar. Sebanyak 9.520 atlet dari 45 NOC berkompetisi di 39 cabang olahraga termasuk beberapa cabang baru, yakni binaraga, softball, soft tenis, dan wushu. Sheikh Hamad bin Khalifa Al Thani menggelar upacara pembukaan di Stadion Internasional Khalifa. Asian Games 2006 memperebutkan 1.393 medali emas.

2010 GUANGZHOU, TIONGKOK

Asian Games ke-16 diadakan di Guangzhou, Tiongkok, 12-11 November 2010. Dengan menghadirkan 9.704 peserta dari 45 NOC, ajang ini dibuka Perdana Menteri, Wen Jiabao di Stadion Olimpiade Guangdong. Ajang ini menampilkan 42 cabang olahraga dengan memperebutkan total 1.577 medali.

2014 INCHEON, KOREA SELATAN

Asian Games ke-17 yang diadakan di Incheon, Korea Selatan, 19 September - 4 Oktober 2014. Dengan 9.501 peserta dari 45 NOC. Asian Games secara resmi dibuka oleh Presiden Park Geun-hye di Stadion Utama Incheon Asiad, menampilkan 36 cabang olahraga, dan total 1.454 medali yang diperebutkan.

MASKOT RESMI ASIAN GAMES 2018




Maskot baru mencerminkan keberagaman Indonesia dengan tiga hewan dari berbagai daerah di Indonesia. Bhin Bhin (Бхин-Бхин), personifikasi Burung Cendrawasih (Paradisaeidae), mengenakan rompi dengan motif tradisional Asmat dari Papua dan melambangkan strategi. Atung (Атунг), personifikasi Rusa Bawean (Hyelaphus kuhlii), mengenakan sarung batik parang dan melambangkan kecepatan. Kaka (Кака), personifikasi Badak Bercula Satu (Rhinoceros sondaicus), mengenakan motif bunga dari Songket Palembang dan melambangkan kekuatan. Nama mereka diambil dari motto nasional Indonesia, Bhinneka Tunggal Ika.


Perbandingan Maskot dan Logo Resmi Asian Games 2018 yang Lama dan yang Baru (dengan Huruf Latin) 

Perbandingan Maskot dan Logo Resmi Asian Games 2018 yang Lama dan yang Baru (dengan Huruf Cyrillic)

Pada Juli 2018, Komite Penyelenggara Asian Games Indonesia (INASGOC) merilis desain medali ke publik, menampilkan logo Asian Games dan motif batik dari seluruh wilayah Indonesia, mencerminkan keragaman budaya Indonesia dan persatuan mereka. Selain keragaman budaya, motif batik tersebut juga mencerminkan keragaman Etnis, Agama, dan Komunitas Ras Asia yang berpartisipasi dalam Asian Games ke-18.

LAGU RESMI ASIAN GAMES 2018

Berikut lagu-lagu yang akan dibawakan oleh penyanyi-penyanyi tersebut.

1. Afgan - Be Alright

Selain Via Vallen, Afgan juga ditajuk untuk membawkaan lagu Asian Games 2018.

Berjudul Be Alright, lagu tersebut seolah memberikan semangat kepada peserta dan penonton Asian Games 2018.




2. Once feat Shakira Jasmine - Menaklukkan Dunia

Penyanyi beda generasi ini kompak disatukan dalam sebuah lagu untuk acara akabar ini.

Berjudul Menaklukkan Dunia, single itu tersebut merupakan ciptaan Rian D'Masiv yang diproduseri oleh Pay.

Liriknya menceritakanrasa semangat dan tidak mudah putus asa untuk mencapai kemenangan.




3. GAC - Cita Kita

Tak ingin ketinggalan tiga anak muda Gamaliel Audrey Cantika ini juga turut menyumbangkan kontribusi mereka melalui sebuah lagu di Asian Games 2018. Lagu berjudul Cita Kita ini menyuguhkan karya dengan nada yang penuh enerjik.



4. Anji - Indonesia Berpesta

Seperti lagu Asian Games 2018 yang lainnya, lagu ini juga dibalut dengan irama yang penuh semangat.

Lagu dengan judul Indonesia Berpesta ini mengundang pendengar dengan motivasi besar untuk berusaha menjadi yang terbaik dalam kejuaraan Asian Games 2018 nanti.




5. Isyana Sarasvati - Asia's Who We Are

Berpartisipasi melalui lagu official Asian Games 2018, Isyana membawakan lagu dengan lirik menggunakan bahasa Inggris, Asia's Who We Are

Jika diartikan ke bahasa Indonesia, lagu tersebut menceritakan tentang sebuah pembuktian bahwa sesuatu yang dimulai dari nol bisa menjadi sesuatu yang luar biasa.




6. Armada - Bukan Anak Kemarin Sore

Lagu dengan judul Bukan Anak Kemarin Sore dibawakan grup Band Armada pada Asian Games 2018 nanti.

Lagu ini dibuat dengan tujuan memberikan semangat kepada para atlet yang akan bertanding.

Menurut Rizal sang vokalis, lagu ini adalah pembuktian kepada dunia, jika semua orang bisa menjadi yang terbaik, selain itu juga sebagai lagu penyemangat.



7. Cakra Khan - Kemenangan

Lagu terbaru milik Cakra yang berjudul Kemenangan ini akan menambah deretan kemeriahan Asian Games 2018.

Lagu Kemenangan ini akan terdengar khas layaknya suara Cakra yang memang memiliki keunikan tersendiri.



8. Bunga Citra Lestari feat JFlow - Dance Tonight

JFlow telah melahirkan dua buah lagu yang ada di album Sinergy of Asia yakni 'Unbeatable' dan 'Dance Tonight' untuk menyemarakkan Asian Games 2018 yang akan diselenggarakan bulan Agustus mendatang.

Bersama Bunga Citra Lestari, JFlow mengaku, Dance Tonight didedikasikan untuk semua atlet perempuan, baik dalam maupun luar negeri.

Dan menurut BCL, melalui lagu ini dirinya merasa turut memberikan support kepada seluruh wanita untuk terus berkarya di bidang apapun.




9. Agnes Monica - Be Brave

Agnez Mo ikut berpartisipasi dalam Asian Games 2018 Jakarta - Palembang dengan menyanyikan salah satu Theme Song Asian Games 2018.

Lagu tersebut berjudul Be Brave yang sudah dirilis dalam album Agnez Mo yang dirilis tahun 2013 lalu.

Meski Lagu Be Brave ini masih versi unoficial atau tidak resmi namun keinginan Agnez Mo untuk menyuarakan Asian Games 2018 dan memotivasi para atlet dengan membakar semangat lewat lagu patut kita apresiasi.


10. Via Vallen - Meraih Bintang

Via Vallen terpilih untuk menyanyikan official theme song Asian Games 2018 yang berjudul Meraih Bintang.

Lagu tersebut diharapkan bisa menambah semangat, sekaligus mengajak masyarakat Indonesia untuk mendukung Asian Games 2018 yang akan di gelar di Jakarta dan Palembang mulai tanggal 18 Agustus mendatang.


11. JFlow Feat. Dira Sugandi - Unbeatable




12. Energy18 - Bright As The Sun


Lagu ini merupakan gabungan dari beberapa musisi terkenal di tanah air.



13. Janger Persahabatan (Nev, Dea, dan Ariel) 



14. [BONUS] Oficial Asian Games 2018 - Asian Dance - Slank Feat. Dipha Barus



BERSAMBUNG .... .... .... ....

Cukup sampai disini ya ! Oh ia, aku juga punya Jadwal Pertandingan Asian Games 2018, yaitu : Jadwal Lengkap Asian Games 2018 di Inzaghi's Blog, dan di Situs Asian Games 2018. Saya akan ketemu dan dilanjutkan lagi di Part 2. Terima kasih :)

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Ads