Ternyata ada lho! Bahan Makanan dan Minuman dari Bahan Dasar Kecoa (Dari Roti Tepung Kecoa sampai dengan Susu Kecoa)!
Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Hello guys! Pasti menurut kalian pada takut dengan Kecoa kan? Entah itu karena merasa geli atau jijik. Bahkan ada lho Ilmuwan yang bereksperimen untuk membuat Susu Kecoa lebih Bergizi daripada Susu Sapi, daan juga Roti Tepung Kecoa lebih Berprotein dari Daging.
Dan berikut inilah artikelnya yang telah dilansir dari 2 Artikel yang Berbeda dalam 1 Situs yang sama.
ROTI TEPUNG KECOA LEBIH BERPROTEIN DARIPADA DAGING
Sumber : Kompas.com
Jika dilihat, sekilas gambar roti di atas tidak berbeda dengan roti pada umumnya. Tapi, siapa sangka roti ini sebenarnya dibuat dengan menggunakan kecoak.
Tepatnya, roti ini menggunakan tepung dari serangga tersebut. Produk ini dikembangkan oleh peneliti Brasil. Tujuannya sebagai kemungkinan jalan keluar untuk mengatasi kekurangan pangan dan masalah ketersediaan protein Binatang yang diperkirakan akan terjadi tidak lama lagi, yang merupakan akibat pertumbuhan penduduk.
Menurut PBB, sekitar 9,7 Miliar orang akan hidup di Bumi pada Tahun 2050. PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa) mengusulkan pengenalan meluas serangga dalam susunan makanan manusia. Usulan ini dibuat karena diketahui serangga kaya protein, berlimpah di alam, serta tidak terlalu mahal.
Di beberapa tempat di dunia, seperti Asia Tenggara, serangga memang termasuk dalam Bahan Makanan, Belalang contohnya.
Bukan Kecoa Biasa
Tetapi Roti ini tidak terbuat dari Kecoak yang berkeliaran di Saluran Pembuangan di banyak kota di Dunia.
Para peneliti di Brasil menggunakan Kecoak Udang (Nauphoeta cinerea), spesies yang berasal dari Afrika Utara.
Serangga ini sering dipakai sebagai Makanan Binatang Peliharaan eksotik seperti Tarantula dan Kadal. Kecoak udang berkembang baik dengan mudah dan cepat jika dipelihara dalam ruang tertutup.
Kecoak dipilih untuk diolah menjadi tepung karena merupakan sumber protein yang kaya. Protein kecoak bahkan lebih tinggi dibanding daging merah. Mereka memiliki 70 persen protein dalam komposisinya, artinya lebih banyak 50 persen dibanding daging merah.
Selain itu, serangga ini telah dikenal selama jutaan tahun dan tetap mempertahankan sifat genetikanya meskipun telah melewati evolusi.
"Mereka pastinya memiliki sesuatu yang benar-benar baik karena dapat melewati evolusi tanpa bantuan untuk dapat beradaptasi dengan lingkungan," jelas ahli pangan Andressa Jantzen, dari Federal University of Rio Grande (FURG), Brasil selatan.
Bekerja sama dengan sesama Insinyur pangan Lauren Menegon, Andressa menghasilkan Tepung dari Kecoak kering seharga 51 dollar Amerika atau Rp750.000,- / kg. Serangga ini digiling di Laboratorium.
Tinggi Protein
Resep Roti ini hanya menggunakan 10% Tepung Serangga, sisanya adalah Produk Gandum Biasa. Tetapi ini telah cukup menghasilkan produk yang mengejutkan.
"Tepung kecoak meningkatkan kandungan protein di Roti menjadi 133%," kata Andressa kepada BBC Brasil.
Sebagai perbandingan, 100 gram Irisan Roti Tradisional buatan sendiri memiliki 9,7 gram protein. Roti kecoak mengandung 22,6 gram.
"Kami juga mengurangi jumlah lemak di resep sebesar 68%," tambah Andressa. Menurut Andressa, produk ini tidak memiliki perbedaan signifikan dibandingkan dengan yang dibuat dari gandum seluruhnya. "Kami melakukan analisis indera di samping Tekstur, Bau, Warna dan rasa. Tidak terdapat perubahan yang berarti. Mungkin sejumlah orang akan merasakan sedikit rasa kacang," dia menjelaskan.
Serangga Lain
Percobaan ini mendapat tanggapan dari profesor gizi ahli kajian konsumsi serangga oleh manusia, Enio Viera. Dia mengatakan terdapat banyak binatang lain yang dapat dimakan. Dia menyebut Jangkrik, Tawon, Semut, Kupu-Kupu, Ulat Sutra dan bahkan Kalajengking.
"Kita memiliki masalah budaya dalam menerima serangga (sebagai makanan), tetapi sebagian besar serangga dilumatkan dan kita bahkan tidak mengetahuinya," Viera mengatakan.
Dia juga menyatakan memakan serangga menimbulkan pengaruh yang kecil ke lingkungan dibandingkan Sumber Makanan Tradisional. "Kita memerlukan 250 m² (Meter Persegi) tanah untuk menghasilkan 1 kg Daging Sapi, sementara jumlah serangga yang sama dapat dimiliki dengan hanya menggunakan 30 m² (Meter Persegi), ujar Viera.
"Kita juga memerlukan lebih sedikit air : 1000 ℓ (Liter) untuk 1 kg serangga dan 20.000 ℓ (Liter) untuk Daging Sapi," imbuhnya.
Menurut Asosiasi Peternak Serangga, Brasil memiliki jenis Serangga yang dapat dimakan Terbanyak di Dunia yaitu sebanyak 95 Spesies. Ini karena Iklim Tropiknya.
Kebiasaan memakan serangga sudah umum di dunia, PBB menyatakan binatang ini adalah bagian dari susunan makanan lebih dari Dua (2) Miliar orang.
Andressa dan Lauren sekarang bekerja membuat produk berdasar serangga lain, seperti Kue, Sereal, dan Minyak. Meskipun demikian, paling tidak untuk saat ini, Anda tidak akan menemukan roti kecoak dijual umum. Itu karena konsumsi manusia akan serangga tidak diizinkan pejabat kesehatan Brasil.
Sejauh ini serangga hanya dapat digunakan sebagai makanan binatang lain. Tetapi negara lain telah menjual makanan berbahan dasar serangga.
Di Spanyol, Jaringan Toko serba ada Carrefour menjual Makanan Kecil dari Jangkrik dan sejenis Larva. Di Inggris, layanan makanan Eat Grub menawarkan pengiriman Belalang dan Ulat Bakar. Perusahaan penelitian AS, Global Market Insights, menyatakan Pasar Serangga yang dapat dimakan akan melewati Angka 700 Juta Dollar AS (US$ 700 Juta) atau Rp. 10,3 Triliun ,- dalam Lima (5) Tahun ke depan.
Jadi, apakah Anda sudah siap memakan 'Roti Kecoak'?
SUSU KECOA LEBIH BERGIZI DARIPADA SUSU SAPI
Sumber : Kompas.com
Susu Sapi sejak lama dikenal sebagai Minuman Sehat. Bahkan banyak Bayi yang sejak kecil sudah terbiasa minum Susu Sapi dalam bentuk Bubuk kemudian dicampur dengan Air Panas.
Selain Susu Sapi juga ada Susu Kambing, Susu yang terbuat dari Kacang Kedelai, Kacang Mede dan bahkan Susu yang dibuat dari Beras.
Tapi kini Pakar juga mengenalkan Susu Kecoak. Menurut para Pakar, Susu Kecoak adalah Bahan Makanan yang paling Bergizi di Dunia. Pendapat tersebut didasarkan dengan kandungan Protein susu kecoak yang 3 atau 4 Kali Lebih Besar dari kandungan Protein Susu Sapi.
Padahal, Kecoak biasanya ditemukan di Tempat-tempat Basah dan Kotor, di Kamar Mandi dan bahkan di WC. Ini membuat banyak orang menganggap Kecoa sebagai Binatang yang Menjijikkan dan harus dibasmi.
Kecoa Khusus
Namun, kini ada penemuan baru, yaitu Kecoa yang hidup di Kepulauan Hawaii dan Pulau-pulau lain di Lautan Pasifik. Kecoak ini punya Nama Latin adalah Diploptera punctata. Berbeda dengan Kecoa Biasa, Diploptera punctata Tidak Bertelur, melainkan Melahirkan Anak seperti Hewan Menyusui Lainnya.
Diploptera punctata ini melahirkan kira-kira 12 Ekor anak tiap 2 sampai 3 Minggu. Anak-anak kecoak tersebut diberi makanan dalam bentuk Cairan berwarna Kuning yang dihasilkan oleh Rahim Induknya.
“Tapi di dalam usus anak-anak kecoak tadi, cairan kuning itu berubah menjadi Kristal-kristal yang bisa dicerna untuk waktu lama sampai mereka bisa mencari makanan sendiri,” kata Profesor Barbara Stay dari Universitas Iowa.
Protein Susu Kecoak
Sebuah Tim Periset yang dipimpin oleh Pakar Kimia Subramaniam Ramaswammy di Bangalore, India, telah mempelajari komposisi Kristal-kristal yang ditemukan dalam Perut Anak Kecoak itu.
“Kami mendapati bahwa susu kecoak ini 3 Kali lebih tinggi Nilai Kalorinya dibanding Susu Kerbau, yang selama ini dianggap Paling Tinggi kandungan protein dan kalorinya,” kata Ramaswammy memaparkan hasil penelitian.
Karena susu itu dihasilkan oleh hewan yang hidup, kata Ramaswammy, pada prinsipnya itu adalah makanan yang sehat. Meski begitu, sampai saat ini belum bisa dipastikan bahwa susu kecoak aman untuk dimakan atau diminum oleh manusia.
Sulit untuk Dikumpulkan
Walaupun punya protein tinggi, tapi akan sangat sulit untuk mengumpulkan Susu Kecoa itu dalam Jumlah Banyak. Untuk itu, Ramaswammy dan Timnya sedang mengusahakan untuk menghasilkan Susu Kecoak itu dengan menggunakan Ragi yang Direkayasa. Mereka berusaha membuat Cairan yang punya komposisi sama persis dengan Susu Kecoa.
Dengan proses ini, diharapkan manusia bisa menghasilkan Susu Kecoak dalam jumlah yang besar. Tidak pula menuntup kemungkinan jika pada suatu hari nanti kita akan bisa membelinya di Toko-toko Pangan.
Sekian informasinya, Memang sih Kecoak itu Mejijikan karena bersarang di Tempat-tempat yang Kotor. Tetapi bukan sembarang Kecoa yang dijadikan Bahan Pangan. Akan tetapi ada juga jenis-jenis Kecoa tertentu yang bisa dikonsumsi.
Terima Kasih dan Mohon Maaf apabila ada Kesalahan Apapun :)
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.
Hello guys! Pasti menurut kalian pada takut dengan Kecoa kan? Entah itu karena merasa geli atau jijik. Bahkan ada lho Ilmuwan yang bereksperimen untuk membuat Susu Kecoa lebih Bergizi daripada Susu Sapi, daan juga Roti Tepung Kecoa lebih Berprotein dari Daging.
Ilustrasi Kecoa. Jika ingin membaca Artikel Menarik lainnya, silahkan lihat di sini. |
Dan berikut inilah artikelnya yang telah dilansir dari 2 Artikel yang Berbeda dalam 1 Situs yang sama.
ROTI TEPUNG KECOA LEBIH BERPROTEIN DARIPADA DAGING
Sumber : Kompas.com
Jika dilihat, sekilas gambar roti di atas tidak berbeda dengan roti pada umumnya. Tapi, siapa sangka roti ini sebenarnya dibuat dengan menggunakan kecoak.
Tepatnya, roti ini menggunakan tepung dari serangga tersebut. Produk ini dikembangkan oleh peneliti Brasil. Tujuannya sebagai kemungkinan jalan keluar untuk mengatasi kekurangan pangan dan masalah ketersediaan protein Binatang yang diperkirakan akan terjadi tidak lama lagi, yang merupakan akibat pertumbuhan penduduk.
Menurut PBB, sekitar 9,7 Miliar orang akan hidup di Bumi pada Tahun 2050. PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa) mengusulkan pengenalan meluas serangga dalam susunan makanan manusia. Usulan ini dibuat karena diketahui serangga kaya protein, berlimpah di alam, serta tidak terlalu mahal.
Di beberapa tempat di dunia, seperti Asia Tenggara, serangga memang termasuk dalam Bahan Makanan, Belalang contohnya.
Bukan Kecoa Biasa
Tetapi Roti ini tidak terbuat dari Kecoak yang berkeliaran di Saluran Pembuangan di banyak kota di Dunia.
Para peneliti di Brasil menggunakan Kecoak Udang (Nauphoeta cinerea), spesies yang berasal dari Afrika Utara.
Serangga ini sering dipakai sebagai Makanan Binatang Peliharaan eksotik seperti Tarantula dan Kadal. Kecoak udang berkembang baik dengan mudah dan cepat jika dipelihara dalam ruang tertutup.
Kecoak dipilih untuk diolah menjadi tepung karena merupakan sumber protein yang kaya. Protein kecoak bahkan lebih tinggi dibanding daging merah. Mereka memiliki 70 persen protein dalam komposisinya, artinya lebih banyak 50 persen dibanding daging merah.
Selain itu, serangga ini telah dikenal selama jutaan tahun dan tetap mempertahankan sifat genetikanya meskipun telah melewati evolusi.
"Mereka pastinya memiliki sesuatu yang benar-benar baik karena dapat melewati evolusi tanpa bantuan untuk dapat beradaptasi dengan lingkungan," jelas ahli pangan Andressa Jantzen, dari Federal University of Rio Grande (FURG), Brasil selatan.
Bekerja sama dengan sesama Insinyur pangan Lauren Menegon, Andressa menghasilkan Tepung dari Kecoak kering seharga 51 dollar Amerika atau Rp750.000,- / kg. Serangga ini digiling di Laboratorium.
Tinggi Protein
Resep Roti ini hanya menggunakan 10% Tepung Serangga, sisanya adalah Produk Gandum Biasa. Tetapi ini telah cukup menghasilkan produk yang mengejutkan.
"Tepung kecoak meningkatkan kandungan protein di Roti menjadi 133%," kata Andressa kepada BBC Brasil.
Sebagai perbandingan, 100 gram Irisan Roti Tradisional buatan sendiri memiliki 9,7 gram protein. Roti kecoak mengandung 22,6 gram.
"Kami juga mengurangi jumlah lemak di resep sebesar 68%," tambah Andressa. Menurut Andressa, produk ini tidak memiliki perbedaan signifikan dibandingkan dengan yang dibuat dari gandum seluruhnya. "Kami melakukan analisis indera di samping Tekstur, Bau, Warna dan rasa. Tidak terdapat perubahan yang berarti. Mungkin sejumlah orang akan merasakan sedikit rasa kacang," dia menjelaskan.
Serangga Lain
Percobaan ini mendapat tanggapan dari profesor gizi ahli kajian konsumsi serangga oleh manusia, Enio Viera. Dia mengatakan terdapat banyak binatang lain yang dapat dimakan. Dia menyebut Jangkrik, Tawon, Semut, Kupu-Kupu, Ulat Sutra dan bahkan Kalajengking.
"Kita memiliki masalah budaya dalam menerima serangga (sebagai makanan), tetapi sebagian besar serangga dilumatkan dan kita bahkan tidak mengetahuinya," Viera mengatakan.
Dia juga menyatakan memakan serangga menimbulkan pengaruh yang kecil ke lingkungan dibandingkan Sumber Makanan Tradisional. "Kita memerlukan 250 m² (Meter Persegi) tanah untuk menghasilkan 1 kg Daging Sapi, sementara jumlah serangga yang sama dapat dimiliki dengan hanya menggunakan 30 m² (Meter Persegi), ujar Viera.
"Kita juga memerlukan lebih sedikit air : 1000 ℓ (Liter) untuk 1 kg serangga dan 20.000 ℓ (Liter) untuk Daging Sapi," imbuhnya.
Menurut Asosiasi Peternak Serangga, Brasil memiliki jenis Serangga yang dapat dimakan Terbanyak di Dunia yaitu sebanyak 95 Spesies. Ini karena Iklim Tropiknya.
Kebiasaan memakan serangga sudah umum di dunia, PBB menyatakan binatang ini adalah bagian dari susunan makanan lebih dari Dua (2) Miliar orang.
Andressa dan Lauren sekarang bekerja membuat produk berdasar serangga lain, seperti Kue, Sereal, dan Minyak. Meskipun demikian, paling tidak untuk saat ini, Anda tidak akan menemukan roti kecoak dijual umum. Itu karena konsumsi manusia akan serangga tidak diizinkan pejabat kesehatan Brasil.
Sejauh ini serangga hanya dapat digunakan sebagai makanan binatang lain. Tetapi negara lain telah menjual makanan berbahan dasar serangga.
Di Spanyol, Jaringan Toko serba ada Carrefour menjual Makanan Kecil dari Jangkrik dan sejenis Larva. Di Inggris, layanan makanan Eat Grub menawarkan pengiriman Belalang dan Ulat Bakar. Perusahaan penelitian AS, Global Market Insights, menyatakan Pasar Serangga yang dapat dimakan akan melewati Angka 700 Juta Dollar AS (US$ 700 Juta) atau Rp. 10,3 Triliun ,- dalam Lima (5) Tahun ke depan.
Jadi, apakah Anda sudah siap memakan 'Roti Kecoak'?
SUSU KECOA LEBIH BERGIZI DARIPADA SUSU SAPI
Sumber : Kompas.com
Susu Sapi sejak lama dikenal sebagai Minuman Sehat. Bahkan banyak Bayi yang sejak kecil sudah terbiasa minum Susu Sapi dalam bentuk Bubuk kemudian dicampur dengan Air Panas.
Selain Susu Sapi juga ada Susu Kambing, Susu yang terbuat dari Kacang Kedelai, Kacang Mede dan bahkan Susu yang dibuat dari Beras.
Tapi kini Pakar juga mengenalkan Susu Kecoak. Menurut para Pakar, Susu Kecoak adalah Bahan Makanan yang paling Bergizi di Dunia. Pendapat tersebut didasarkan dengan kandungan Protein susu kecoak yang 3 atau 4 Kali Lebih Besar dari kandungan Protein Susu Sapi.
Padahal, Kecoak biasanya ditemukan di Tempat-tempat Basah dan Kotor, di Kamar Mandi dan bahkan di WC. Ini membuat banyak orang menganggap Kecoa sebagai Binatang yang Menjijikkan dan harus dibasmi.
Kecoa Khusus
Namun, kini ada penemuan baru, yaitu Kecoa yang hidup di Kepulauan Hawaii dan Pulau-pulau lain di Lautan Pasifik. Kecoak ini punya Nama Latin adalah Diploptera punctata. Berbeda dengan Kecoa Biasa, Diploptera punctata Tidak Bertelur, melainkan Melahirkan Anak seperti Hewan Menyusui Lainnya.
Diploptera punctata ini melahirkan kira-kira 12 Ekor anak tiap 2 sampai 3 Minggu. Anak-anak kecoak tersebut diberi makanan dalam bentuk Cairan berwarna Kuning yang dihasilkan oleh Rahim Induknya.
“Tapi di dalam usus anak-anak kecoak tadi, cairan kuning itu berubah menjadi Kristal-kristal yang bisa dicerna untuk waktu lama sampai mereka bisa mencari makanan sendiri,” kata Profesor Barbara Stay dari Universitas Iowa.
Protein Susu Kecoak
Sebuah Tim Periset yang dipimpin oleh Pakar Kimia Subramaniam Ramaswammy di Bangalore, India, telah mempelajari komposisi Kristal-kristal yang ditemukan dalam Perut Anak Kecoak itu.
“Kami mendapati bahwa susu kecoak ini 3 Kali lebih tinggi Nilai Kalorinya dibanding Susu Kerbau, yang selama ini dianggap Paling Tinggi kandungan protein dan kalorinya,” kata Ramaswammy memaparkan hasil penelitian.
Karena susu itu dihasilkan oleh hewan yang hidup, kata Ramaswammy, pada prinsipnya itu adalah makanan yang sehat. Meski begitu, sampai saat ini belum bisa dipastikan bahwa susu kecoak aman untuk dimakan atau diminum oleh manusia.
Sulit untuk Dikumpulkan
Walaupun punya protein tinggi, tapi akan sangat sulit untuk mengumpulkan Susu Kecoa itu dalam Jumlah Banyak. Untuk itu, Ramaswammy dan Timnya sedang mengusahakan untuk menghasilkan Susu Kecoak itu dengan menggunakan Ragi yang Direkayasa. Mereka berusaha membuat Cairan yang punya komposisi sama persis dengan Susu Kecoa.
Dengan proses ini, diharapkan manusia bisa menghasilkan Susu Kecoak dalam jumlah yang besar. Tidak pula menuntup kemungkinan jika pada suatu hari nanti kita akan bisa membelinya di Toko-toko Pangan.
Sekian informasinya, Memang sih Kecoak itu Mejijikan karena bersarang di Tempat-tempat yang Kotor. Tetapi bukan sembarang Kecoa yang dijadikan Bahan Pangan. Akan tetapi ada juga jenis-jenis Kecoa tertentu yang bisa dikonsumsi.
Terima Kasih dan Mohon Maaf apabila ada Kesalahan Apapun :)
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.