Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Inilah Sejarah Hari Ibu Nasional hingga Google Doodle Merayakan Hari Ibu

Assalammu‘alaikum wr. wb.

Salam sejatera! Hari Minggu ini Tanggal 22 Desember 2019 / 25 Rabbiul Akhir 1441 H sebagai memperingati Hari Ibu.





Sumber Artikel : Makassar.Tribunnews.com


Tahukah kamu, mengapa setiap Tanggal 22 Desember dijadikan sebagai Hari Ibu di Indonesia?

Seperti diketahui, setiap Tanggal 22 Desember adalah momen spesial bagi seluruh Ibu di Indonesia. Karena momen tersebut, Ibu akan disanjung dan dibahagiakan oleh seluruh anak.

Berikut, inilah Sejarahnya.


SEJARAH HARI IBU


Kesamaan pandangan untuk mengubah nasib perempuan di Tanah Air membuat berbagai organisasi perempuan yang ada di Sumatera dan Jawa berkumpul dalam satu tempat. Mereka berdiskusi, bertukar pikiran dan menyatukan gagasannya di Dalem Jayadipuran, Yogyakarta.

Bermacam gagasan dan pemikiran diungkapkan dalam Kongres Perempuan pada 90 Tahun  yang lalu, yang tepatnya pada Tanggal (Sabtu) 22 Desember 1928 (~ 9 Rajab 1347 H). Selama 3 (Tiga) Hari, dari 22 Desember sampai 25 Desember terdapat beberapa isu yang dibicarakan dalam pertemuan bersejarah yang dihadiri oleh 600 Orang dari 30 Organisasi.

Isu yang dibahas antara lain pendidikan perempuan bagi anak gadis, perkawinan anak-anak, kawin paksa, permaduan dan perceraian secara sewenang-wenang. Selain itu, kongres juga membahas dan memperjuangkan peran wanita bukan hanya sebagai istri dan pelayan suami saja.

Berawal dari situlah, persatuan dari beberapa organisasi wanita ini semakin kuat dan akhirnya tergabung dalam organisasi yang lebih besar, yakni Perikatan Perkoempolan Isteri Indonesia (PPII).

Sampai akhirnya, ketika Kongres ketiga, perkumpulan ini mematangkan dan menyuarakan mengenai pentingnya perempuan dan menetapkan Tanggal 22 Desember, dimulainya Kongres Perempuan I pada Tahun 1928, sebagai Hari Ibu.


Mengapa Tanggal 22 Desember?

Kongres Perempuan Indonesia III yang berlangsung dari Tanggal 22 - 27 Juli 1938 (24 - 29 Jummadil Awwal 1357 H) di Bandung menetapkan Hari Ibu diperingati tiap 22 Desember. Pemilihan tanggal itu untuk mengekalkan sejarah bahwa kesatuan pergerakan perempuan Indonesia dimulai pada 22 Desember 1928. Setiap Tahun, peringatan dilakukan untuk menghayati peristiwa bersejarah tersebut.

Presiden Soekarno kemudian mengeluarkan keputusan presiden untuk menetapkan dukungan atas Kongres Perempuan III. Melalui Keputusan Presiden (Kepres) Nomor 316 Tahun 1959 akhirnya Hari Ibu resmi menjadi Hari Nasional.


Penetapan itu disesuaikan dengan kenyataan bahwa Hari Ibu pada hakikatnya merupakan tonggak sejarah perjuangan perempuan sebagai bagian dari perjuangan bangsa yang dijiwai oleh Sumpah Pemuda 1928.

Berbeda dengan negara lain Hari Ibu di Indonesia yang diperingati tiap tahunnya berbeda dengan Hari Ibu (Mother Day) di negara-negara lain.

Dilansir dari Harian Kompas yang Terbit pada Tanggal (Kamis) 22 Desember 1977 (11 Muharram 1398 H), Hari Ibu di negara lain biasanya diperingati untuk memanjakan ibu yang telah bekerja mengurus rumah tangga setiap hari tanpa mengenal waktu dan lelah.

Sementara di Indonesia, momen Hari Ibu ditujukan untuk menandai emansipasi perempuan dan keterlibatan mereka dalam perjuangan kemerdekaan. Sebelumnya, peringatan Hari Ibu selalu tertuju pada Kaum Perempuan.


Namun, pada Tahun 1986, peringatan ini ditujukan untuk seluruh Rakyat Indonesia.

Dilansir Harian Kompas yang terbit pada Tanggal (Selasa) 16 Desember 1986 (13 Rabbi'ul Akhir 1407 H), mulai Tahun 1986 Hari Ibu diperingati secara nasional oleh seluruh Rakyat Indonesia. Hal itu dikemukakan oleh L. Sutanto selaku Menteri Negara Urusan Peranan Wanita ketika itu.

Dengan diperingati oleh Elemen Masyarakat, khususnya Generasi Muda lebih bisa menghayati arti kebangkitan dari peran wanita. Sehingga nilai luhur yang terkandung dalam sejarah kebangkitan wanita dapat diwariskan kepada seluruh Rakyat Indonesia.


Hari Lain yang menyerupai Hari Ibu

Indonesia juga merayakan Hari Kartini pada Tanggal 21 April, untuk mengenang Aktivis Wanita Raden Ajeng Kartini. Ini merupakan perayaan terhadap Emansipasi Perempuan. Peringatan Tanggal ini diresmikan pada Kongres Perempuan Indonesia 1938. Pada saat Presiden Soekarno menetapkan Kartini sebagai Pahlawan Nasional emansipasi wanita dan hari lahir Kartini sebagai memperingati Hari Emansipasi Wanita nasional.


Tetapi banyak warga Indonesia yang memprotes dengan berbagai alasan, di antaranya Kartini hanya berjuang di Jepara dan Rembang, Kartini lebih pro-Belanda daripada tokoh wanita seperti Cut Nyak Dien, dll.

Karena Soekarno sudah terlanjur menetapkan Hari Kartini maka Soekarno berpikir bagaimana cara memperingati pahlawan wanita selain Kartini seperti Martha Christina Tiahahu, Cut Nyak Meutia, Maria Walanda Maramis, Dewi Sartika, Nyai Ahmad Dahlan, Rasuna Said, dll.

Akhirnya Soekarno Hatta memutuskan membuat Hari Ibu Nasional sebagai hari mengenang pahlawan wanita alias Pahlawan Kaum Wanita (Ibu-ibu) dan Seluruh Warga Indonesia menyetujuinya.

INILAH FAKTA BAHWA BEBEK DIJADIKAN GOOGLE DODLE SEBAGAI PERINGATAN HARI IBU


Sumber Artikel : Tribunnews.com




Seekor Induk Bebek dengan 6 (Enam) Anak-anaknya yang berwarna-warni.

Google ikut merayakan Hari Ibu pada Minggu (22/12/2019 | 25/4/1441) ini dengan menampilkan Doodle yang menggemaskan.


Google Doodle hari ini memperlihatkan seekor induk bebek yang berwarna cokelat mengasuh enam anak-anaknya.

Tidak hanya berbentuk gambar, kali ini Google menampilkan dalam tiga buah animasi, sehingga pengunjung dapat melihat aksi menggemaskan induk bebek bersama anak-anaknya.

Animasi Pertama Google Doodle memperlihatkan ke manapun sang Induk Bebek pergi, anaknya akan selalu mengikuti. Lalu Animasi Kedua dalam pengawasan Induk Bebek, anak-anaknya bebas bermain. Terakhir (Animasi Ketiga), terlihat Induk Bebek melindungi Anak-anaknya dari Hujan. Tampaknya Google ingin mengingatkan para pengunjungnya jika hari ini adalah Hari Ibu.



Karena jika diklik animasi tersebut, maka akan langsung merujuk pada informasi Wikipedia mengenai Hari Ibu yang jatuh pada tanggal 22 Desember ini.

Mungkin warganet bertanya kenapa Google memilih karakter Hewan Bebek untuk dijadikan Google Doodle?

Faktanya Bebek sendiri merupakan Hewan yang memiliki Sifat Sosial yang Tinggi. Sifat ini yang menjadi alasan mengapa Bebek biasanya hidup secara berkelompok.

1. Jenis-jenis Bebek


Dikutip dari laman thespruce.com, Bebek merupakan bagian dari keluarga Burung Anatidae.

Ada sekitar 140-175 Jenis Burung Anatidae.

Pembagian ini disesuaikan berbagai subspesies dan klasifikasinya, meskipun demikian tidak semua burung Anatidae termasuk bebek.

Di Indonesia sendiri terdapat beberapa Jenis Bebek, seperti Bebek Mojosari (Kabupaten Mojokerto), Bebek Alabio, Bebek Tegal, dan Bebek Bali. Kebanyakan dari Bebek di atas dibudidayakan untuk dijual sebagai Bebek Pedaging. 

2. Terdapat di hampir Seluruh Belahan Dunia


Wikipedia.org mengatakan, bebek memiliki penyebaran yang sangat luas dan dapat ditemukan di hampir setiap wilayah di dunia ini, kecuali Antartika.

Ada spesies Bebek mendiami daerah Subantartika di Georgia Selatan dan Kepulauan Auckland.

Beberapa jenis lain dapat ditemukan di daerah Kepulauan Samudra, seperti Hawaii, Selandia Baru, dan Kerguelen. Termasuk di Wilayah Asia, ada beberapa Spesies Bebek bisa ditemui.

3. Bulu Anti Air



Dikutip dari Situs kids.nationalgeographic.com, bulu luar bebek ini tahan air. Ini berkat Minyak yang dikeluarkan dari kelenjar di dekat Ekor.

Tak heran, kepala Bebek terlihat menyentuh kelenjar tersebut, kemudian mengusapkannya ke seluruh tubuh. Di bawah lapisan bulu yang kedap air ini terdapat lapisan bulu yang hangat. 


4. Melakukan Migrasi


Faktanya ada sebagian bebek tidak bisa terbang, dan sebagian yang lain merupakan  Penerbang Ulung.

Dalam artikelnya, National Geographic (Nat-Geo) mengatakan satu diantara spesies Bebek yang bisa Terbang bernama Mallard. Mereka terbang secara berkelompok. 

Seperti kebanyakan Burung yang bermigrasi, Mallard terbang dalam Formasi V yang terkenal. Selama Migrasi Musim Dingin, Mallard terbang ke selatan untuk mencari Cuaca Hangat, sering beristirahat di tempat yang sama Tahun demi Tahun. 

Mallard yang bermigrasi dapat menempuh jarak sangat jauh, mengandalkan Sungai, Pantai, dan Lembah sebagai petunjuk Jalan.

5. Hewan Penyayang


Dikutip dari thespruce.com, pada dasarnya bebek memiliki Ikatan Sosial yang tinggi. Ikatan ini dapat dilihat saat mereka melakukan migrasi atau saat musim berkembang biak. 

Selang beberapa jam saat anak-anak bebek menetas, mereka sudah bisa berjalan dan berenang sendiri. Mereka akan Tinggal di Sarang selama kurang lebih 1 (Satu) Bulan bersama Induknya.

Di Luar Sarang, Anak-anak akan mendapat Perlindungan Ekstra dari induk mereka. Anak-Anak Bebek ini akan menempel dekat ibunya.

Sering juga terlihat mengikuti di belakang Induk mereka dalam Barisan Rapi. Ketika bahaya mendekat, Anak-anak Bebek akan berlindung di bawah Sayap Induknya. Ini membantu melindungi Anak-anak Bebek dari Ancaman Pemangsa. 

Berikut, tadi Fakta-fakta dari Hewan Bebek. Tetapi tidak hanya Hari Ibu saja yang ada Hewan Bebek, Hari Ayah kemarin-kemarin di Google Dodle pun juga ada Hewan Bebek dengan Induk Ayah dengan beberapa Ekor Bebek dengan Animasi / Gerakan yang berbeda.



Untuk melihat artikel dari postingan terdahulu, silahkan lihat di sini.


Jadi intinya, kita harus menyayangi kedua orang tua kita, termasuk ibu kita yang telah membesarkan dan mengasuh kita sejak kecil.

Mohon maaf jika ada kesalahan apapun itu. Sekian Terima Kasih :)


Wssalammu‘alaikum Wr. Wb.

Ads