Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Selamat Tahun Baru 2020! Inilah Asal Usul Perayaan Tahun Baru 1 Januari yang Jarang Diketahui

Assalammu‘alaikum Wr. Wb.

Tidak terasa yah, Detik demi Detik, Menit demi Menit, Jam demi Jam, Hari demi Hari, Pekan demi Pekan, Bulan demi Bulan; Sekarang sudah berada di Tahun yang baru, Hanya tinggal menghitung Jam saja sudah bergantinya tahun. Dari Tahun 2019 kini bergantinya ke Tahun 2020. Malam ini sudah menunjukan Pukul 00 : 00 WIB Tanggal 1 Januari 2020 (5 Jummadil Awwal 1441 H) dan merupakan Pergantian Dekade / Pergantian Dasawarsa.




Akan tetapi, Malam Tahun Baru kali ini sedang diguyur Hujan yang agak deras. Sehingga hanya sedikit sekali ada suara Petasan dan Kembang Api yang menghiasi Langit di malam ini.



Dikutip dari Situs : Batam.Tribunnews.com

Tidak lama lagi seluruh Manusia di penjuru Dunia akan merayakan Malam Pergantian Tahun.

Asal usul 1 Januari dan resolusi tahun baru yang jarang diketahui memiliki sejarah panjang dalam Peradaban Umat Manusia.

Hingga kini Tanggal 1 Januari dipakai untuk menandakan tahun baru begitupun pada Tahun Baru 2020 kali ini. Perayaan Tahun Baru pada Tanggal 1 Januari adalah hal yang relatif baru dalam Sejarah umat Manusia.

Awalnya, perayaan Tahun Baru Tertua di muka bumi diyakini ada di Mesopotamia (kini Irak), sekitar Tahun 2000 Sebelum Masehi (SM).

Tapi, pada saat itu tahun baru dirayakan pada pertengahan Maret. Mengapa? Karena pada masa itu adalah Pergantian Musim.


Merayakan Tahun Baru dengan alasan menyambut Perubahan Musim, umum dilakukan di Abad Kuno. Bukannya sepeti sekarang yang merayakan karena berakhirnya Penanggalan Kalender. Rakyat Mesopotamia misalnya, merayakan datangnya Musim Semi. Bangsa Mesir dan Persia merayakan datangnya Musim Gugur. Sementara di Yunani merayakan datangnya Musim Dingin.

Nah, perayaan Tahun Baru karena alasan Penanggalan Kalender itu sebetulnya dibawa oleh Bangsa Romawi. Tapi tahu tidak?, sebetulnya Bangsa Romawi awalnya merayakan Tahun Baru itu setiap Tanggal 1 Maret!

Mengapa? Karena pada awalnya, Kalender Romawi itu cuma ada 10 Bulan dan dimulai pada Bulan Maret.

Coba lihat, Nama Bulan sekarang itu kan sebetulnya dari Bahasa Latin.

September itu dari kata Septem, Bahasa Latin dari 7 (Tujuh). Padahal September sekarang jadi Bulan Kesembilan. Okto itu Bahasa Latin yang artinya 8 (Delapan). Padahal sekarang Oktober itu Bulan Kesepuluh.

Begitu pula November (Novem =9), dan Desember (Decem = 10). Akan tetapi sekarang itu terletak pada Bulan ke - 11 dan 12.

Kalender Pertama Romawi yang cuma ada 10 Bulan itu dibuat oleh Raja pertama Roma, Romulus, pada Tahun 753 SM. Lalu, pada Tahun 700 SM, Kaisar Roma penerus Romulus, yakni Numa Pontilius, merubah Kalender buatan Romulus.

Alasannya karena di Kalender buatan Romulus, jumlah harinya terlalu sedikit, dan ternyata ini tidak cocok dengan kenyataan musim yang ada. Ia menambahkan  2 (Dua) Bulan Tambahan, yakni Januari (Ianuários / Ιανυάριος) dan Februari (Fevrouários / Φεβρουάριος)

Nah, meski Kalender sudah berganti, perayaan Tahun Baru 1 Januari baru dirayakan pada Tahun 153 SM.

Tahun baru pun bergeser, dari yang semula 1 Maret, akhirnya menjadi 1 Januari. Pada Tahun 46 SM, Julius Caesar juga mengenalkan Kalender baru, yang didasarkan pada Pergerakan Matahari. Kalender ini diklaim lebih sempurna dari Kalender Romawi sebelumnya.

Perayaan Tahun Baru pun kembali ditegaskan oleh Julius Caesar setiap Tanggal 1 Januari. Lalu, mengapa Bangsa Romawi merayakan Pergantian Tahun?

Dalam sistem pemerintahan Romawi, ada yang namanya Consul, semacam 2 (Dua) Perdana Menteri yang memimpin Administrasi Pemerintahan.

Nah, masa tugas mereka ternyata hanya 12 Bulan. Diyakini, karena tiap Tanggal 1 Januari ada Consul yang baru bertugas, maka rakyat pun merayakannya.

Menariknya, pada Abad Pertengahan Eropa (Medieval) atau Era setelah Runtuhnya Kekaisaran Romawi, hura-hura perayaan tahun baru tiap Tanggal 1 Januari, dianggap sebagai perayaan yang bertentangan dengan Agama Kristen.

Dewan Agama Kristen di Kota Tours, Perancis, menghapus perayaan Tahun Baru pada Tanggal 1 Januari. Karena keputusan ini, pada Zaman itu, orang Eropa merayakan Tahun Baru pada 25 Desember, 1 Maret, 25 Maret, dan saat Paskah.

Pada 1582, Kalender buatan Julius Caesar kembali disempurnakan, benar-benar menjadi Kalender yang kita pakai sampai sekarang ini.


Namanya, Kalender Gregorian. Nama Gregorian ini didasarkan pada nama Pemimpin Umat Katolik ketika itu, Paus Gregory XIII, yang meresmikan penggunaan kalender ini pada Oktober 1582.

Kalender ini dibuat oleh Christopher Clavius, seorang Matematikawan dan Astronom asal Jerman. Kalender ini kembali 'Meluruskan' bahwa Tahun Baru dirayakan pada setiap Tanggal 1 Januari. 

Fakta menariknya, meski kalender Gregorian ini dipakai dan disetujui oleh banyak negara berbasis Katolik, tapi tidak semua negara berbasis Kristen menggunakannya. Inggris misalnya, tidak menggunakan Kalender ini sampai pada Tahun 1752.

Makanya, sebelum Tahun 1752, Bangsa Inggris masih merayakan Tahun Baru pada Bulan Maret.


Resolusi Tahun Baru

Mengapa ada Tradisi Membuat Harapan atau Membuat Resolusi setiap Tahun Baru?

Diyakini, Tradisi ini sudah ada sejak zaman Bangsa Mesopotamia di kota Babylonia, lalu Tradisi itu menyebar dari satu Kerajaan ke kerajaan lain.

Orang-orang Eropa di Zaman Kuno (Zaman dimana negara masih sangat tunduk dengan suara Gereja), percaya bahwa di Hari Pertama di Tahun Baru harus diisi dengan mengenang Kesalahan-kesalahan pada masa lalu.

Selain itu, memikirkan bagaimana untuk bisa lebih baik di Tahun yang akan Datang.


Untuk melihat Postingan Artikel terdahulu, silahkan lihat di sini.


Oh ia, mohon maaf ya, pasca malam Tahun Baru 2020 ini, terjadi Hujan yang cukup deras (terutama di Wilayah Jabodetabek) dan tanpa berhenti, sehingha mengakibatkan Kebanjiran yang cukup parah dan dapat Menenggelamkan hingga Menewaskan Korban.


Sekian Terima Kasih bagi anda yang telah membaca artikel ini. Oh ia, Inzaghi's Blog ingin sekali mengucapkan Selamat Tahun Baru 2020. Semoga di Tahun ini lebih baik lagi resolusunya.

Wasalammu‘alaikum Wr. Wb.

Ads