Inilah Pengertian, Konsep, dan Pembagian dari Teori Motivasi Kebutuhan Maslow
Assalamu‘alaikum wr. wb.
Halo gais! Dalam kehidupan, kita tak luput dari yang namanya Kebutuhan. Dikarenakan, harus ada yang mereka penuhi dalam kehidupan mereka sehari-hari. Namun, dengan adanya kebutuhan yang harus terpenuhi membuat setiap individu memiliki motivasi untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Dan inilah yang kita bahas tentang Teori Motivasi Kebutuhan Maslow pada Postingan ini.
Sumber Artikel Materi : Gramedia.com dan Kitapunya.net
Salah satu Teori yang ditemukan oleh Abraham Maslow dikenal sebagai teori kebutuhan Maslow atau lebih dikenal dengan istilah teori Maslow. Teori Hirarki kebutuhan yang digagas oleh Abraham Maslow memiliki pengaruh besar dalam kehidupan masyarakat melalui pemenuhan kebutuhan sehari-hari.
Dalam teori kebutuhan ini Abraham Maslow juga mengungkapkan bahwa seorang individu harus memenuhi kebutuhannya, Abraham Maslow membagi kebutuhan tersebut menjadi 5 tingkatan dengan urutan yang sesuai. Adanya tingkat kebutuhan tersebut menuntut individu untuk memenuhi kebutuhannya dari tingkat dasar. Nah, masalah ini akan dibahas nanti! Sebelum lanjut membahas teori kebutuhan Maslow, ada baiknya kita mengetahui tokoh yang mencetuskan teori motivasi ini.
A. Pengertian Teori Hierarki Kebutuhan Maslow
Teori Kebutuhan Maslow merupakan teori psikologi yang berguna untuk memicu timbulnya motivasi dalam diri individu untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari. Teori Hierarki Kebutuhan Maslow diperkenalkan pada Tahun 1943 melalui “A Theory of Human Motivation” melalui acara Psychological Review.
Seperti yang kami katakan di awal, secara umum, Abraham Maslow berpendapat bahwa untuk memenuhi kebutuhan tingkat yang lebih tinggi, seseorang harus terlebih dahulu memenuhi kebutuhan tingkat yang lebih rendah dan menggunakan keinginan tersebut sebagai landasan motivasi.
B. Sejarah Abraham Maslow
Abraham Maslow Sang Pencetus Teori Hierarki Kebutuhan Maslow lahir pada tanggal 1 April 1908 di Kota New York, Amerika Serikat. Lebih tepatnya Abraham Maslow dilahirkan di Brooklyn dengan nama lengkap Abraham Harold Maslow. Abraham Maslow dibesarkan di keluarga Yahudi Rusia dengan kedua orang tua yang tidak pernah menjalani pendidikan serta duduk dibangku sekolah. Semasa kecilnya, Abraham Maslow hidup di lingkungan tempat tinggal yang sebagian besar penduduknya adalah kaum non Yahudi.
Setelah beranjak dewasa, Abraham Maslow mengenyam pendidikan di Brooklyn College dan lulus sebagai seorang psikolog. Tak hanya itu saja, Abraham Maslow juga menjadi profesor di beberapa universitas, seperti Alliant International University, Brooklyn College, Brandeis University, New School for Social Research, dan Columbia University. Dalam kehidupannya, Abraham Maslow menjadi pribadi yang berfokus pada pengembangan kualitas dari seorang individu menjadi individu yang lebih positif.
Dari tujuan hidupnya itulah yang membuat Abraham Maslow menaruh perhatian lebih pada kalimat pertanyaan yang memiliki jenis seperti “Mengapa masih sedikit manusia yang memiliki aktualisasi diri padahal kebutuhan tingkat pertama atau kebutuhan dasar mereka sudah berhasil terpenuhi?” Padahal menurut pandangan psikolog humanistik, setiap individu pasti memiliki keinginan untuk menyadari kelebihan serta potensi yang mungkin dapat mereka gunakan dalam memenuhi tingkatan selanjutnya dan mencapai tingkatan tertinggi dalam hierarki kebutuhan Maslow.
Di usianya yang ke-62 tahun tepatnya pada tanggal 8 Juni 1970, Abraham Harold Maslow Sang Pencetus Teori Hierarki Kebutuhan Maslow menghembuskan nafas terakhirnya di California, Amerika Serikat dikarenakan Abraham Maslow mengalami serangan jantung. Abraham Maslow dikenang dan dikenal sebagai pioneer yang bergerak di bidang psikologis dengan mencetuskan sebutan “Humanistik Psikologis” untuk menyebutkan dirinya semenjak Abraham Maslow memulai untuk memahami bagaimana pikiran seorang individu berjalan.
C. Konsep Teori Hierarki Kebutuhan Maslow
Konsep teori ini muncul dari pengamatan perilaku Monyet yang dilakukan oleh Abraham Maslow. Dari pengamatan tersebut, Abraham Maslow sampai pada kesimpulan berupa beberapa kebutuhan yang akan diprioritaskan oleh seorang individu atas yang lainnya.
Anda dapat mengambil sampel agar individu dapat bertahan lebih lama jika mereka dapat memenuhi asupan airnya daripada kebutuhan makanannya. Dari contoh tersebut dapat disimpulkan bahwa air sangat penting untuk menopang kehidupan manusia. Inilah yang digunakan Abraham Maslow sebagai contoh untuk mensintesis teori hierarki kebutuhannya. Sebagai tambahan kesimpulan bahwa kebutuhan pada tingkat selanjutnya dapat dipenuhi jika seseorang berhasil memenuhi kebutuhan pada tingkat sebelumnya.
Abraham Maslow juga menambahkan gagasan lain bahwa ketika tingkat kebutuhan berikutnya tercapai, seseorang dapat menggunakan kekuatan motivasi untuk mendorongnya mencapai tingkat kebutuhan berikutnya. Ada dua jenis kuasa motivasi yang dapat digunakan oleh seorang individu dalam memenuhi kebutuhan mereka, yaitu menggunakan deficiency growth atau dapat diartikan sebagai motivasi kekurangan dan motivation growth atau dapat diartikan sebagai motivasi perkembangan.
D. Pembagian Hierarki Kebutuhan Maslow
Seperti yang kalian tahu, bahwa Abraham merupakan seorang humanis. Hal tersebut yang membuat Abraham Maslow mempercayai pernyataan bahwa setiap individu memiliki keinginan untuk menjadikan dirinya pada tingkat atas. Namun, untuk mencapai tingkatan tersebut ada tingkatan lain yang harus terpenuhi.
Teori Hierarki Kebutuhan Maslow memuat mengenai tingkatan kebutuhan yang harus dipenuhi oleh setiap individu. Individu yang dimaksud pada teori ini adalah manusia. Seperti yang kalian tahu, manusia adalah makhluk yang lemah dan tentunya akan terus berkembang untuk menemukan kelebihan mereka dalam upaya memenuhi kebutuhan mereka.
Dalam teori ini terdapat lima tingkatan kebutuhan yang harus dipenuhi pada setiap tingkatannya. Tingkatan kebutuhan tersebut dimulai dari kebutuhan dasar seperti kebutuhan fisiologis, kebutuhan rasa aman, kebutuhan emosional, kebutuhan berprestasi dan kebutuhan tertinggi akan aktualisasi diri. Hierarki kebutuhan ini dibentuk dalam bentuk segitiga dengan bagian dasarnya memiliki cakupan aspek yang lebih luas dibanding bagian kerucutnya. Berikut ini penjelasan dan urutan dari Teori Hierarki Kebutuhan oleh Abraham Maslow.
1. Kebutuhan Fisiologis (Physiological Needs)
Pada tingkat paling bawah terdapat kebutuhan fisiologis yaitu kebutuhan dasar manusia seperti kebutuhan makan, minum, tempat tinggal, sandang, seks dan kebutuhan dasar lainnya.
Kebutuhan fisiologis ini juga disebut dengan kebutuhan dasar (basic needs). Buruh akan menggunakan upahnya untuk memenuhi kebutuhan ini terlebih dahulu, baru setelah terpenuhi barulah muncul kebutuhan yang lebih tinggi, yaitu kebutuhan akan rasa aman.
2. Kebutuhan Rasa Aman/Keamanan (Safety Needs)
Setelah kebutuhan dasar tercukupi, muncul teori kebutuhan rasa aman atau safety needs yang mempunyai pengertian sebagai kebutuhan seseorang akan rasa aman, perlindunga dari berbagai ancaman atau kejahatan baik yang fisik maupun emosinal, bebas dari rasa takut, cemas dsb.
Teori ini juga menyangkut tentang kebutuhan akan jaminan bahwa kebutuhan fisik akan terus terpenuhi. Maka dari itu para manajer perlu memenuhi kebutuhan para karyawannya dengan memberikannya asuransi, perlindungan, pensiunan dan lain sebagainya.
3. Kebutuhan Sosial (Social Needs)
Teori setelah teori kebutuhan rasa aman adalah teori kebutuhan sosial yang merupakan kebutuhan seseorang akan kasih sayang, rasa memiliki, penerimaan dan persahabatan. Dalam tingkat ini, Abraham Maslow memberikan pendapatnya tentang alasan seseorang mencari cinta. Abraham Maslow menjelaskan bahwa landasan dari aspek ini didasarkan pada kesepian, kesunyian, depresi, stres, dan kecemasan yang berlebihan. Rasa Cinta pada yang dimiliki oleh seorang individu sendiri memiliki dua jenis, yaitu D-Love atau Deficiency dan B-Love atau Being.
Seseorang tidak mungkin hidup sendirian, dia memerlukan teman, sahabat, dan orang-orang yang dekat lainnya, seseorang tersebut juga membutuhkan kasih sayang dari orang-orang terdekat tersebut.
4. Kebutuhan Penghargaan (Esteem Needs)
Teori ini menyatakan bahwa seseorang harus dihargai. Harga ini terbagi menjadi dua yaitu harga internal dan harga eksternal.
Imbalan internal meliputi harga diri, otonomi, dan prestasi. Sedangkan faktor penghargaan eksternal seperti status, reputasi, pengakuan dan perhatian.
Kebutuhan penghargaan ni juga dikenal sebagai harga diri. Seseorang yang sudah terpenuhi kebutuhan penghargaannya akan membuatnya percaya diri, dan siap untuk berkembang untuk meraih kebutuhan selanjutnya yaitu kebutuhann aktualisasi diri.
Harga diri dibagi menjadi 2 (Dua) bentuk yaitu :
a. Bentuk menghargai diri sendiri
adanya kepercayaan pada diri sendiri, meraih prestasi, menjadi pribadi yang mandiri, memiliki kemampuan, serta kompetensi yang mumpuni.
b. Bentuk penghargaan dari orang lain
mendapatkan status, gelar, pangkat, jabatan, menjadi orang terkenal, mendapatkan apresiasi atas ketekunan yang dilakukan, mendapatkan pujian, dinilai baik oleh orang lain.
5. Kebutuhan Aktualisasi Diri (Self Actualization Needs)
Kebutuhan tingkat tertinggi, yaitu kebutuhan untuk aktualisasi diri. Kebutuhan ini dapat terpenuhi apabila individu berhasil memenuhi keempat kebutuhan sebelumnya. Aktualisasi diri dapat diartikan sebagai bentuk aktual yang mencerminkan keinginan dan keinginan individu. Dalam gambaran aktualisasi diri Abraham Maslow, aktualisasi diri ini berfungsi sebagai kebutuhan individu untuk memilih apa yang diinginkannya.
Teori menyatakan bahwa kebutuhan seseorang untuk tumbuh, menyadari potensi diri dan pemenuhan diri, dorongan atau motivasi untuk dapat menjadi apa yang diinginkan.
Kebutuhan aktualisasi diri terdapat 17 Meta kebutuhan (17 Meta-needs) yang semuanya saling melengkapi (saling mengisi), artinya tidak tersusun secara tingkatan-tingkatan. Jika meta kebutuhan ini tidak terpenuhi, maka akan muncul meta Patologi. Apa sajakah meta kebutuhan dan meta patologi, berikut ini meta Kebutuhan dan Patalogi yang juga dikemukakan oleh Abraham Maslow.
- Kebenaran
- Kebaikan
- Keindahan atau kecantikan
- Keseluruhan (kesatuan)
- Dikotomi-transedensi
- Berkehidupan (berproses, berubah tetapi tetap pada esensinya)
- Keadilan
- Keteraturan
- Kesederhanaan
- Kekayaan
- Tanpa susah payah (santai, tidak tegang)
- Keunikan
- Kesempurnaan
- Keniscayaan
- Penyelesaian
- Bermain (fun, rekreasi, humor)
- Mencukupi diri sendiri
- Meta Patologi
- Apatisme (acuh)
- Kebosanan
- Putus asa
- Tidak punya rasa humor lagi
- Keterasingan
- Mementingkan diri sendiri
- Kehilangan selera dan sebagainya
Menurut Abraham Maslow setiap tingkat hierarki kebutuhan di atas, secara esensial atau hakiki, harus dipuaskan terlebih dahulu sebelum kebutuhan berikutnya yang lebih tinggi berlaku. Seseorang akan berpindah dari kebutuhan fisiologis ke kebutuhan rasa aman, kebutuhan sosial, dan seterusnya. sampai kebutuhan aktualisasi diri terpenuhi.
Abraham Maslow juga mengelompokkan hierarki kebutuhan di atas menjadi dua bagian utama, bagian pertama adalah kebutuhan fisiologis dan kebutuhan keamanan, ini adalah kebutuhan yang lebih rendah dan orang pasti akan berusaha sebaik mungkin untuk memenuhi kedua kebutuhan ini.
Bagian kedua adalah kebutuhan sosial, penghargaan dan aktualisasi diri merupakan kebutuhan pada tingkatan yang lebih tinggi.
Berikut ini akan kami jelaskan lebih jelas mengenai penggambaran Abraham Maslow terhadap kebutuhan aktualisasi diri.
a. Acceptance and Realism
Seseorang yang berhasil memahami diri sendiri serta menerima semua kenyataan baik mengenai diri mereka sendiri, orang lain, dan lingkungannya.
b. Problem Centering
Mempunyai pribadi yang suka tolong menolong dengan sesama, dapat mencari solusi terbaik untuk permasalahan yang tengah dihadapi. Meskipun masalah tersebut di luar kendali dan lingkungan pribadi individu tersebut. memiliki motivasi untuk selalu bertanggung jawab dan selalu mengedepankan etika sosial.
c. Spontaneity
Mampu bertindak spontan dan dapat beradaptasi dalam kondisi tersebut.
d. Autonomy and Solitude
memiliki tingkat kebebasan serta privasi yang lebih tinggi.
e. Continued Freshness of Appreciation
orang yang berhasil mencapai aktualisasi diri memandang dunia dengan pandangan penuh rasa syukur serta kekaguman yang tak pernah terhentikan. Mereka akan mudah untuk bersyukur sekalipun hanya menerima atau mengalami hal yang kecil, mereka juga dengan sangat mudah menjadikan setiap kejadian di kehidupannya sebagai inspirasi dan sumber kesenangan mereka.
f. Peak Experiences
orang yang berhasil mencapai aktualisasi diri memiliki puncak kesenangan mereka yang biasa Abraham Maslow sebut dengan suka cita. Mereka akan memandang semua hal yang telah terjadi padanya dengan pandangan yan positif. Setiap kejadian yang baik maupun buruk digunakan dengan bijak sebagai pembelajaran, inspirasi, pengalaman, serta kekuatan untuk menjadi lebih baik dan semakin baik.
Semoga bermanfaat bagi kita semua.
Terima Kasih đđđđ :)
Wassalammu‘alaikum wr. wb.