Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Materi tentang Manajemen File pada Sistem Operasi

Assalamu‘alaikum wr. wb.

Hello gais, Kembali lagi bersama Inzaghi's Blog! Apakah kalian suka menyimpan File-file di dalam Folder Komputer? Pada postingan ini, kita akan membahas tentang Manajemen File pada Sistem Operasi yang sebelumnya telah membahas tentang Manajemen Memori.




A. Pengertian Manajemen Sistem File

Pengertian Manajemen File adalah sebuah metode dan struktur data yang digunakan oleh sistem operasi pada komputer untuk mengatur dan mengorganisir file yang ada pada disk atau partisi disk.

Sedangkan Sistem File adalah Partisi atau disk yang digunakan untuk menyimpan berbagai file di dalam komputer dengan cara tertentu.

Pengertian manajemen file secara umum dapat juga diartikan sebagai kegiatan yang berhubungan dengan penyimpanan, penempatan, pengumpulan, pemeliharaan, distribusi surat-menyurat, perhitungan, catatan, menggrafikkan, klasifikasi, dan sejenisnya untuk kemudahan dalam berorganisasi atau berbisnis.

Manajemen file ini sangat penting bagi perusahaan karena sewaktu-waktu pasti dibutuhkan. Hal ini juga untuk memudahkan yang bersangkutan untuk menggunakannya.

Filing ini juga sering digunakan sebagai ingatan seorang operator komputer atau manajer dalam kegiatan bisnis di sebuah perusahaan.

B. Konsep Manajemen File

Konsep manajemen file yang terpenting di Sistem Operasi adalah :
  • File : Abstraksi penyimpanan dan pengambilan informasi pada disk. Abstraksi ini membuat pemakai tidak dibebani rincian cara dan letak penyimpanan informasi, serta mekanisme kerja perangkat penyimpanan data.
  • Direktori : Yang berisi informasi tentang file. Dibanyak informasi berkaitan dengan penyimpanan. Direktori ialah file, yang dimiliki sistem operasi dan dapat diakses secara terus menerus di sistem operasi. User atau pemakaian memanipulasi data yang merujuk sebagai file atau direktori. User tidak dibebani dengan masalah penyimpanan, manipulasi perangkat dan sebagainya.

C. Manfaat, Sasaran, dan Fungsi pada Sistem File

Manfaat Manajemen File adalah sehari-hari adalah di antaranya. Dapat mengurangi resiko kehilangan file atau data yang contohnya terhapusnya file yang tidak disengaja, file tersimpan yang letaknya dimana saja dan tidak teratur serta dapat memudahkan kita dalam mencari file tersebut, lalu dapat menghemat kapasitas penyimpanan dengan melakukan penghapusan file atau data yang sudah tidak dipakai. Agar mendapatkan manfaat dari memanajemen file, maka kita harus dapat melakukan manajemen file dengan baik dan benar.

Adapun Sasaran pada Manajemen File yang dapati dilihat adalah :
  • Untuk menjamin atau memenuhi kebutuhan yang berasal dari manajemen data yang diperuntukan bagi pemakai atau user
  • Untuk menjamin data pada file adalah valid
  • Untuk mengoptimasi kinerja
  • Untuk Menyediakan dukungan atau support masukan (input)/keluaran (output) berbagai tipe perangkat penyimpanan
  • Untuk meminimalkan atau menghilangkan/mengeliminasi potensi terjadinya kehilangan atau perusahaan data
  • Untuk menyediakan sekelompok atau sekumpulan rutin interface masukan (input)/keluaran (output)
  • Untuk menyediakan support atau dukungan masukan (input) dan keluaran (output) banyak pemakai (user) di sistem multiuser

Sedangkan, beberapa Fungsi dari Manajemen File yang bisa dibaca dibawah sebagai berikut :
  • Mekanisme atau cara kerja pemakaian file secara bersama.
  • Menciptakan, memodifikasi dan menghapus file.
  • Dapat atau mampu melakukan Backup dan recovery untuk mencegah kehilangan file karena kecelakaan atau adanya usaha untuk menghancurkan file.
  • Pemakai dapat mengacu file dengan simbolik (symbolic name) tidak menggunakan penamaan yang mengacu pada perangkat fisik.
  • Menciptakan agar lingkungan sensitif, informasi dapat tersimpan dengan aman dan rahasia.
  • Sistem file juga Menyediakan interface user friendly.

D. Arsitektur pada Sistem File

Arsitektur manajemen file atau pengelolaan file biasanya terdiri dari :

1. Sistem Akses

Ini adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan cara sebuah data yang disimpan pada file dapat diakses.

2. Manajemen File

Ini adalah segala hal yang berkaitan dengan penyediaan mekanisme operasi pada file. Misalnya; penyimpanan, pengacuan, pemakaian bersama, dan pengamanan.

3. Manajemen Ruang Penyimpanan

Ini berkaitan dengan alokasi ruang untuk penyimpanan file tersebut pada perangkat penyimpanan.

4. Mekanisme Integritas File

Ini berkaitan dengan jaminan informasi pada file yang tidak terkorupsi (corrupt file).

E. Tipe File pada Sistem Operasi

Secara umum ada tiga tipe file yang terdapat pada sistem operasi, diantaranya adalah :

1. Regular File

File yang isinya informasi, terdiri atas file ASCII dan Biner. File ASCII berisikan baris Teks, sedangkan file biner berupa Ekseskusi (exe) yang mempunyai struktur internal yang hanya diketahui oleh sistem operasi. Struktur internalnya file biner hasil program aplikasi, hanya diketahui oleh program aplikasi yang menggunakan file tersebut.

File biner berbentuk exe hanya diketahui oleh sistem operasi. Sedangkan biner hasil program aplikasi hanya diketahui oleh program aplikasi yang menggunakan file tersebut.

2. Directory File

File Direktori adalah file yang dimiliki oleh Operation System sebuah komputer. File ini berisi semua informasi terkait daftar file yang berada di dalam folder atau direktori.

3. Special File

File spesial adalah nama logic perangkat masukan (input) atau keluaran (output) yang dianggap sebagai file. Pemakai atau user dihindarkan dari kesulitan operasi perangkat masukan/keluaran.

F. Tipe File pada Sistem Operasi

Atribut file merupakan sebuah perintah yang dapat digunakan untuk melakukan pengolahan terhadap suatu file. Terdapat beberapa atribut file yang mampu mengoleh file di antaranya :
  • Create File. Perintah untuk melakukan pembuatan file yang tidak berisikan data apapun.
  • Delete File. Perintah yang dilakukan untuk menghapus file yang tidak dibutuhkan lagi.
  • Open. Perintah untuk membuka suatu file dengan menjadikan sistem untuk mengambil atribut serta daftar alamat disk.
  • Close. Ketika akses file yang dilakukan sudah selesai dan atribut serta alamat disk sudah tidak digunakan lagi, maka perintah close ini diperlukan untuk memperbesar ruang memori.
  • Read. Data akan dibaca dari file dengan sistem yang menentukan banyaknya data.
  • Write. Data akan disimpan ke dalam file dan akan menambah ukuran dari file tersebut.
  • Append. Melakukan penambahan data pada data setelah terakhir.
  • Seek. Melakukan pengaturan pada posisi pointer ketika menuju posisi yang sudah ditentukan.
  • Get Attribute. Melihat atribut dari file setelah modifikasi yang dilakukan terakhir kali.
  • Set Attribute. Mengubah status pada atribut file.
  • Rename. Melakukan pengubahan pada nama file.

G. Struktur Direktori pada Sistem Operasi


Beberapa sistem komputer menyimpan banyak sekali berkas-berkas dalam disk, sehingga diperlukan suatu struktur pengorganisasian data-data agar lebih mudah diatur. Silberschatz, Galvin dan Gagne mengkategorikan operasi-operasi terhadap direktori sebagai berikut :

1. Mencari Berkas

Mencari lewat struktur direktori untuk dapat menemukan entri untuk suatu berkas tertentu. Berkas-berkas dengan nama yang simbolik dan mirip, mengindikasikan adanya keterkaitan diantara berkas-berkas tersebut.

2. Membuat Berkas

Berkas-berkas baru perlu untuk dibuat dan ditambahkan ke dalam direktori.

3. Menghapus Berkas

Saat suatu berkas tidak diperlukan lagi, berkas tsb perlu dihapus dari direktori.

4. Menampilkan isi Direktori

Menampilkan daftar berkas-berkas yang ada di direktori, dan semua isi direktori dari berkas-berkas dalam daftar tersebut.

5. Mengubah nama Berkas

Nama berkas mencerminkan isi berkas terhadap pengguna. Oleh karena itu, nama berkas harus dapat diubah-ubah ketika isi dan kegunaannya sudah berubah atau tidak sesuai lagi. Mengubah nama berkas memungkinkan posisinya berpindah dalam struktur direktori.

6. Akses Sistem Berkas

Mengakses tiap direktori dan tiap berkas dalam struktur direktori. Sangatlah dianjurkan untuk menyimpan isi dan struktur dari keseluruhan sistem berkas setiap jangka waktu tertentu. Menyimpan juga dapat berarti menyalin seluruh berkas ke pita magnetik. Teknik ini membuat suatu cadangan salinan dari berkas tersebut jika terjadi kegagalan sistem atau jika berkas itu tidak diperlukan lagi.

--------------------------------------------------------------------------

Sedangkan Tanenbaum juga menambahkan hal-hal berikut sebagai operasi yang dapat dilakukan terhadap direktori tersebut :
  • Membuka direktori
  • Menutup direktori
  • Menambah direktori
  • Mengubah nama direktori
  • Menghubungkan berkas-berkas di direktori berbeda
  • Menghapus hubungan berkas-berkas di direktori berbeda.

Macam-macam Struktur Direktori pada sistem berkas :

1. Direktori Satu Tingkat (Single Level Directory)


Struktur Direktori ini merupakan struktur direktori yang paling sederhana. Semua berkas disimpan dalam direktori yang sama.

Direktori satu tingkat memiliki keterbatasan, yaitu bila berkas bertambah banyak atau bila sistem memiliki lebih dari satu pengguna. Hal ini disebabkan karena tiap berkas harus memiliki nama yang unik.

2. Direktori Dua Tingkat (Two Level Directory)


Pada direktori dua tingkat membuat direktori yang terpisah untuk tiap pengguna, yang disebut User File Directory (UFD). Ketika pengguna login, master directory berkas dipanggil. MFD memiliki indeks berdasarkan nama pengguna dan setiap entri menunjuk pada UFD pengguna tersebut. Maka, pengguna boleh memiliki nama berkas yang sama dengan berkas lain.

Meskipun begitu, struktur direktori dua tingkat  ini masih memiliki kerugian, terutama bila beberapa pengguna ingin mengerjakan tugas secara kerjasama dan ingin mengakses berkas dari salah satu pengguna lain. Beberapa sistem secara sederhana tidak mengizinkan berkas seorang pengguna diakses oleh pengguna lain.

3. Direktori Struktur Pohon (Tree Directory Structure)


Dalam struktur ini, setiap pengguna dapat membuat subdirektori sendiri dan mengorganisasikan berkas-berkasnya. Dalam penggunaan normal, tiap pengguna memiliki apa yang disebut direktori saat ini. Direktori saat ini mengandung berkas-berkas yang baru-baru ini digunakan oleh pengguna.

4. Direktori dengan Struktur Graf Akrilik (Acyclic Graph Directory Structure)


Direktori dengan Struktur Tree melarang pembagian berkas/direktori. Oleh karena itu, Struktur Graf Asiklik memperbolehkan direktori untuk berbagi berkas atau subdirektori. Jika ada berkas yang ingin diakses oleh dua pengguna atau lebih, maka struktur ini menyediakan fasilitas sharing.

5. Struktur Direktori Hirarki (Hierarchical Directory Structure)


Dalam Struktur Direktori Hirarki, pengguna dapat membuat direktori di bawah direktori root dan juga dapat membuat sub-direktori di bawah struktur ini. Karena pengguna bebas membuat banyak sub-direktori, ia dapat membuat sub-direktori yang berbeda untuk jenis file yang berbeda.


Manajemen File akan selalu ada bagi semua Sistem Operasi. Itulah Materi tentang Manajemen Sistem File pada Sistem Operasi. Semoga bermanfaat bagi Mahasiswa IT. 

Terima Kasih šŸ˜„šŸ˜˜šŸ‘ŒšŸ‘ :)

Wassalamu‘alaikum wr. wb.

Ads