Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Hari ini ada Gerhana Bulan Total Super Blood Moon, Bulan dalam Jarak Terdekat dengan Bumi! (Dan inilah Panduan Shalat Gerhana Bulan Saat Pandemi COVID-19)

Assalammu‘alaikum wr. wb.

Apakah kalian tahu hari ini ada Gerhana Bulan "Super Blood Moon"? Yaitu sektar Pukul 18:00 WIB. Gerhana ini terjadi pada Siang Hari, hari ini pada Hari Rabu, 26 Mei 2021 (14 Syawal 1442 H). Akan tetapi Gerhana Bulan kali ini sedikit berbeda, dimana Gerhana terjadi saat masih dalam situasi Pandemi COVID-19. Dan u
niknya lagi, Gerhana Bulan Total tahun ini bertepatan juga dengan Hari Raya Waisak.



Sumber Artikel : Tempo.co

Gerhana Bulan Total (GBT) atau Super Blood Moon tahun ini akan terjadi pada Rabu 26 Mei 2021 (14 Syawal 1442 H). Gerhana Bulan Total merupakan fenomena alam di mana posisi Matahari, Bumi dan Bulan berada pada posisi sejajar.  Hal ini dikarenakan bulan bergerak mengelilingi bumi sesuai Orbit (Garis Edar).

Peneliti Observatorium Bosscha Yatny Yulianty  menyebutkan, peristiwa Gerhana Bulan merupakan peristiwa yang bersiklus, berulang, karena ketiga benda langit tersebut akan bergerak dalam satu keharmonisan. Sehingga fenomena alam yang berulang tersebut, kini dapat diprediksi dengan baik kapan dan di mana akan terjadi lagi.

Dikutip dari laman resmi Institut Teknologi Bandung, Gerhana Bulan Total 26 Mei 2021 memiliki keistimewaan tersendiri. Keistimewaannya yaitu Gerhana Bulan total tersebut terjadi saat bulan berada dalam posisi terdekat dengan bumi atau disebut perigee, karena bentuk orbit bulan terhadap bumi adalah elip, bukan lingkaran sempurna. Hal ini menyebabkan penampakan Gerhana Bulan Total ini menjadi sedikit lebih besar daripada biasanya. Maka dari itu diberi istilah Bulan Super atau Supermoon.

Tidak hanya itu, warnanyapun akan tampak lebih terang sebelum terjadi Gerhana Bulan Total. Oleh karena itu, saat memasuki fase GBT masyarakat dapat melihat perbedaan secara jelas sebelum dan saat terjadi GBT yang akan berwarna kemerahan. Maka dari itu gerhana bulan kali ini disebut juga sebagai Super Blood Moon.

Seperti dikutip Inzaghi's Blog dari Laman Observatorium Bosscha, gerhana bulan total 26 Mei 2021 dikenal dengan istilah Bulan Super atau Supermoon, sehingga Gerhana Bulan Total kali ini dikenal juga sebagai Gerhana Bulan Super Merah atau Super Blood Moon Eclipse. Karena saat terjadi Gerhana posisi Bulan berada pada jarak terdekat dengan Bumi atau disebut perigee. Maka Bulan akan terlihat lebih besar dari Fase-fase Purnama biasa.

Pada saat supermoon, ukuran piringan Bulan di langit akan tampak sedikit lebih besar hingga 14% dan lebih terang hingga 30% ketimbang Purnama rata-rata

Adapun Astronom Bosscha, Agus Triono menjelaskan, Gerhana Bulan Total terjadi ketika hanya sebagian saja bayangan bumi yang menutupi bulan sedangkan gerhana bulan penumbra sulit dilihat secara kasat mata karena tidak terlalu berbeda dengan bulan purnama.

“Terjadinya gerhana bulan tergantung pada konfigurasi bagaimana posisi bulan relatif terhadap bumi dan matahari atau posisi bumi relatif terhadap bulan dan matahari. Disebut (Gerhana Bulan) total kalau misalnya Bayangan (Inti) Bumi (Umbra) secara total menutupi bulan kalau kita lihat dari arah kita, dari sudut pandang kita,” kata Agus Triono, P.J.

Bulan mulai memasuki fase gerhana atau ketika memasuki bayangan umbra bumi pada pukul 16.44 WIB.  Fase awal ini baru hanya dapat dilihat di wilayah Indonesia bagian timur karena Bulan sudah terbit di sana, makan wilayah Indonesia bagian Barat belum dapat terlihat.

Fase gerhana bulan total Selanjutnya terjadi pada pukul 18.11 WIB dan berlangsung selama 14 menit sehingga pada pukul 18.11 - 18.29 WIB bulan akan terlihat kemerahan. Gerhana bulan benar-benar berakhir pada pukul 20.49 WIB.


PANDUAN SHALAT GERHANA DI MASA PANDEMI


Berdasarkan dari Data Astronomi oleh BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika), pada hari Rabu, 26 Mei 2021 (14 Syawal 1442 H) akan terjadi Gerhana Bulan Total (Total Lunar Eclipse) atau Khusuful Qamar. Gerhana diperkirakan akan berlangsung sejak pukul 18.09 - 20.51 WIB dan dapat disaksikan dari berbagai daerah di Indonesia. Dan juga disebut Super Blood Moon karena berlangsung ketika Bulan di Perigee atau Bulan berada di jarak terdekat dengan Bumi.

Menyambut momen langka itu, Kementerian Agama (Kemenag) mengeluarkan edaran pelaksanaan sholat gerhana bulan di masa Pandemi. Masyarakat yang berada di Zona merah dan Oranye dapat perhatian khusus.

Diketahui GBT 26 Mei 2021 ini menjadi Fenomena Langka dan disebut terjadi 195 Tahun sekali. Gerhana bulan total kali ini akan spesial karena bulan akan tampak merah dan lebih besar dari biasanya sehingga disebut Bulan Merah Super atau Super Blood Moon. Hal tersebut sebab pembiasan Cahaya Matahari oleh Lapisan Atmosfer Bumi sehingga membuat bulan nampak seperti berwarna merah.

Bagi umat Muslim, disarankan pada saat Gerhana Bulan untuk melakukan sholat gerhana. Tujuannya adalah untuk mendapatkan banyak keberkahan dalam hidup. Namun demikian, Kemenag mengimbau agar pelaksaan sholat Gerhana Bulan tetap menerapkan protokol kesehatan mengingat kondisi Indonesia masih dalam masa Pandemi COVID-19.

Berdarkan hal tersebut, Ditjen Bimas Islam Kementerian Agama mengimbau umat Islam agar melakukan shalat sunnah gerhana.

Namun, shalat gerhana tetap dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan (prokes).

“Kami mengimbau kaum muslimin agar melakukan Salat Gerhana,” kata Dirjen Bimas Islam Kamaruddin Amin di Jakarta, Senin (24/5/2021 | 12/10/1442), dikutip dari Situs Kemenag.go.id. Menurutnya, sesuai tuntunan Nabi Muhammad SAW, umat Islam dianjurkan melakukan Shalat Gerhana, walaupun dalam posisi Gerhana Bulan sebagian.

Selain itu, umat Islam juga dianjurkan memperbanyak Dzikir, Doa, Istighfar, Taubat hingga Sedekah. “Mempertimbangkan waktu terbit bulan di masing-masing daerah, maka Salat Gerhana bisa dilakukan pada rentang setelah Salat Maghrib sampai selesai Gerhana sesuai dengan waktu di atas,” tutur Kamaruddin. “Karena masih Pandemi, Salat Gerhana agar diselenggarakan dengan tetap mematuhi protokol kesehatan dan disiplin 5M: mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak, mengurangi mobilitas, dan menghindari kerumunan,” tambahnya.

Tuntunan Islam Saat terjadi Gerhana :

الشَّمْŘłُ يَوْمَ مَاتَ اِبْŘąَاهِيْمُ فَقَالَ النَّاسُ اِنْكَŘłَفَŘŞْ لِمَوْŘŞِ اِبْŘąَاهِيْمُ فَقَالَ ŘąَŘłُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم ŘĽِنَّ الشَّمْŘłَ وَالْقَمَŘąَŘŁَيَŘŞَانِ مِنْ ŘŁَيَاتِ اللهِ لاَ يَنْكَŘłِفَانِ لِمَوْŘŞِ ŘŁَŘ­َŘŻٍ وَلَا لِŘ­َيَاتِهِ فَŘĽِŘ°َا ŘąَŘŁَيْŘŞُمُواهُمَا فَادْŘšُوا اللهِ وَŘľَلّوا Ř­َŘŞَّى يَنْŘŹَلِيَ

Artinya :

Telah menceritakan kepada kami, Abu Al Walid berkata, telah menceritakan kepada kami, Zaidah berkata, telah menceritakan kepada kami, Ziyad bin ‘Ilaqah, dia berkata: “Aku mendengar Al-Mughirah bin Syu’bah berkata, “Telah terjadi gerhana matahari ketika wafatnya Ibrahim. Kemudian Rasulullah Saw bersabda, “Sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua tanda dari tanda-tanda kebesaran Allah, dan ia tidak akan mengalami gerhana disebabkan karena mati atau hidupnya seseorang. Jika kalian melihat gerhana keduanya, maka berdoalah kepada Allah dan dirikan salat hingga (matahari) kembali tampak.” (H.R. Al-Bukhari)

Berikut, inilah panduan penyelenggaraan sholat Gerhana Bulan saat Pandemi COVID-19 :

1. Shalat Gerhana Bulan Total di daerah yang tergolong Zona Merah dan Zona Oranye agar dilakukan di rumah masing-masing.

2. Shalat Gerhana Bulan Total dapat diadakan di masjid/lapangan yang berada pada daerah yang dinyatakan aman dari COVID-19, baik zona hijau maupun zona kuning, yang ditetapkan oleh pihak yang berwenang.

3. Dalam hal Sholat Gerhana Bulan Total dilaksanakan di masjid atau lapangan, harus memperhatikan standar Protokol Kesehatan secara ketat dan mengindahkan ketentuan sebagai berikut :
  • Sholat Gerhana Bulan Total dilaksanakan sesuai tuntunan syariat, juga khutbah diikuti oleh seluruh jemaah yang hadir.
  • Jemaah yang hadir tidak boleh melebihi 50% dari kapasitas tempat agar dapat menjaga jarak antar saf dan antar jemaah.
  • Jemaah yang hadir harus memakai masker dengan sempurna dan sesuai ketentuan yang berlaku, baik di masjid maupun di lapangan.
  • Panitia dianjurkan menggunakan alat pengecek suhu dalam rangka memastikan kondisi jemaah sehat dan menye diakan tempat cuci tangan atau hand sanitizer di setiap pintu masuk.
  • Bagi para lansia (lanjut usia) / orang dalam kondisi kurang sehat, baru sembuh dari sakit atau dari perjalanan, disarankan tidak menghadiri Sholat Gerhana Bulan Total.
  • Khutbah Sholat Gerhana dilakukan secara singkat dengan tetap memenuhi rukun dan syarat khutbah paling lama 10 Menit.
  • Mimbar khutbah di Masjid/pun lapangan agar dilengkapi pembatas transparan antara khatib dan jemaah.
  • Jemaah kembali ke rumah dengan tertib dan menghindari berjabat tangan dengan bersentuhan secara fisik.
Adapun sebagai informasi, berikut ini tata cara Shalat Gerhana :

1. Berniat di dalam hati;

Niat shalat gerhana bulan : Ushalli sunnatal khusuufi rak'ataini lillaahi Ta'ala. Allahu akbar.

Artinya : "Aku niat .shalat Gerhana bulan dua raka'at, karena Allah Ta'ala".

2. Takbiratul ihram yaitu bertakbir sebagaimana salat biasa;

3. Membaca do'a iftitah, kemudian membaca surat Al Fatihah dilanjutkan membaca surat yang lain sambil dijaharkan (dikeraskan suaranya, bukan lirih);

4. Ruku’;

5. Kemudian bangkit dari ruku' (i'tidal);

6. Setelah i'tidal ini tidak langsung sujud, namun dilanjutkan dengan membaca surat Al-Fatihah dan surat lain.

Berdiri yang kedua ini lebih singkat dari yang pertama;

7. Ruku' kembali (ruku' kedua) yang panjangnya lebih pendek dari ruku' sebelumnya;

8. Bangkit dari ruku' (i'tidal);

9. Sujud yang panjangnya sebagaimana ruku', lalu duduk di antara dua sujud, kemudian sujud kembali;

10. Kemudian bangkit dari sujud lalu mengerjakan raka'at kedua sebagaimana rakaat pertama, hanya saja bacaan dan gerakan-gerakannya lebih singkat dari sebelumnya;

11. Salam.

Kemudian, imam menyampaikan khutbah kepada para jemaah.

Khutbah berisi anjuran untuk berzikir, berdoa (khususnya agar Wabah COVID-19 berakhir) hingga bersedekah.

Andapun juga bisa menyaksikan Gerhana Bulan Total ini melalui Live Streaming di Televisi maupun di YouTube.

Sekian informasi ini, semoga bermanfaat :)

Wassalammu‘alaikum wr. wb.

Ads