Inilah Serba Serbi tentang Dunia Virtual Metaverse (Cara Kerja dan Dampak-dampaknya)
Assalammu‘alaikum Wr. Wb.
Halo guys! Beberapa bulan yang lalu (Akhir Tahun 2021 kemarin), Facebook sempat Rebranding Perusahaan tersebut dengan mengganti namanya menjadi Meta. Sejak itulah Nama Metaverse mulai dihebohkan. Sebenarnya, Metaverse merupakan Dunia Virtual ala Meta Platforms Inc yang dikembangkan untuk bertemu secara Virtual dengan menggunakan Alat VR/AR. Sebenarnya, Apa itu Metaverse dan Bagaimana Cara Kerjanya? Dan juga apa Dampak-dampak dari Metaverse ini? Untuk selengkapnya, marilah simak pada Postingan ini.
Sumber Artikel : CNBC Indonesia
Salah satu platform media sosial yang paling terkenal di jagat raya internet, Facebook, telah melakukan rebranding untuk memberi sinyal dan merangkul ide-ide futuristik dengan mengangkat istilah metaverse. CEO Facebook, Mark Zuckerberg mengubah nama perusahaannya menjadi Meta Platforms Inc., atau disingkat Meta pada Kamis (28/10/2021 | 21/3/1443).
Metaverse sendiri sulit untuk dijelaskan karena belum tentu akan ada. Namun, mengingat hampir berjumlah tiga miliar orang yang menggunakan Facebook setiap bulannya, Mark Zuckerberg akhirnya mengungkapkan saran tentang perubahan arah yang patut diperhatikan.
Istilah Metaverse bukan merupakan hal baru. Ide metaverse ini berguna dan memiliki kemungkinan akan bersama kita untuk beberapa waktu. Konsep metaverse sangat layak dipahami, apalagi jika Anda kritis terhadap masa depan.
Mengenal Istilah Metaverse
Sebenarnya, orang pertama yang terkenal telah menciptakan istilah Metaverse adalah Neal Stephenson. Ia menyebutkan istilah tersebut pada novelnya di Tahun 1992 yang berjudul Snow Crash. Istilah Metaverse merujuk pada Dunia Virtual 3D yang dihuni oleh avatar orang sungguhan.
Istilah ini tidak memiliki definisi yang bisa diterima secara Universal. Anggap saja Metaverse adalah internet yang diberikan dalam bentuk 3D. Zuckerberg menggambarkan Metaverse sebagai Lingkungan Virtual yang bisa Anda masuki, alih-alih hanya melihat layar.
Jika dipersingkat, ini adalah dunia komunitas virtual tanpa akhir yang saling terhubung. Di mana, orang-orang dapat bekerja, bertemu, bermain dengan menggunakan headset realitas virtual, kacamata augmented reality, aplikasi smartphone dan atau perangkat lainnya.
Gambaran sederhana yang diungkapkan oleh Facebook tentang metaverse adalah sebuah seperangkat Ruang Virtual, tempat seseorang dapat membuat dan menjelajah dengan pengguna Internet lainnya yang tidak berada pada ruang fisik yang sama dengan orang tersebut.
Kegiatan yang Bisa Dilakukan di Metaverse
Adanya Metaverse, memungkinkan Anda untuk melakukan hal-hal seperti pergi ke konser virtual, melakukan perjalanan online, membuat atau melihat karya seni dan mencoba pakaian digital untuk dibeli.
Metaverse bisa menjadi Game-Changer untuk sistem shift kerja dari rumah atau work from home di tengah kondisi Pandemi COVID-19. Alih-alih hanya dapat melihat rekan kerja di kotak panggilan video seperti aplikasi video conference, karyawan bisa bergabung bersama di kantor virtual.
Facebook sendiri telah meluncurkan software meeting untuk perusahaannya yang disebut Horizon Workrooms dan digunakan dengan headset Oculus VR-nya. Headset yang berharga USD 300 lebih ini membuat pengalaman metaverse paling mutakhir di luar jangkauan orang-orang.
Menurut Zuckerberg, banyak pengalaman metaverse yang akan hadir di sekitar untuk menciptakan kemampuan berteleportasi dari satu pengalaman ke pengalaman lainnya. Perusahaan-perusahaan teknologi harus mencari cara untuk bisa menghubungkan platform online mereka satu sama lainnya.
Apakah Metaverse Hanya Untuk Facebook?
Beberapa perusahaan teknologi besar seperti Microsoft dan pembuat chip Nvidia telah membicarakan metaverse. Jadi, metaverse bukan hanya sekedar proyek dari Facebook saja.
Wakil presiden platform Omniverse Nvidia, Richard Keris mengatakan bahwa ada banyak perusahaan yang membangun dunia dan lingkungan virtual di metaverse, sama dengan banyak perusahaan yang melakukan sesuatu di World Wide Web.
Richard menjelaskan, bahwa metaverse sangat penting untuk bisa diperluas, sehingga pengguna bisa berteleportasi ke dunia yang berbeda baik dari satu perusahaan atau perusahaan lain. Dengan cara yang sama, metaverse akan membuat pengguna internet dapat berpindah dari satu halaman web ke halaman web lainnya.
Selain itu, perusahaan video game di balik video game Fortnite yang populer, Epic Games, juga turut mengambil peran dan telah mengumpulkan USD 1 miliar dari investor untuk membantu rencana jangka panjang membangun metaverse.
Pemain besar lainnya adalah platform game Roblox. Dimana platform mereka telah menguraikan visinya mengenai metaverse sebagai tempat di mana orang-orang bisa berkumpul bersama dalam pengalaman 3D untuk bekerja, bermain, bersosialisasi, belajar dan berkreasi.
Merek-merek seperti rumah mode Italia Gucci juga melakukan kolaborasi dengan Roblox untuk menjual koleksi aksesoris khusus digital. Selain itu, Coca-Cola dan Clinique juga turut menjual token digital sebagai batu loncatan menuju metaverse.
Pihak Facebook memberikan pernyataan bahwa metaverse bukan produk tunggal yang hanya dapat dibangun oleh satu perusahaan saja. Melainkan, metaverse sama seperti Internet, terlemas dari Facebook atau tidak, Metaverse tetap ada.
Apakah Metaverse sebagai Pengganti Internet?
Mungkin kalian akan bertanya-tanya dan pernah membaca bahwa metaverse nantinya akan menggantikan internet. Apakah Facebook, Microsoft dan Disney mencoba untuk mengambil alih dunia internet melalui metaverse?
Di sebuah wawancara dengan The Verge, Zuckerberg memberikan gambaran metaverse sebagai "internet yang akan diwujudkan," yang pada dasarnya adalah versi internet yang ditingkatkan. Penggunanya dapat memiliki pengalaman berbeda yang tidak didapatkan pada aplikasi atau halaman web 2D.
DAMPAK POSITIF DAN NEGATIF DARI METAVERSE
Sumber Artikel : Tribunnews.com
Metaverse sendiri merupakan gabungan dari kata meta yang berarti melampaui dan verse yaitu alam semesta. Sehingga apabila diartikan secara lebih detail maka metaverse ialah tempat dunia fisik dan digital bersatu.
Sayangnya beberapa kemajuan teknologi sebelumnya juga memberikan dampak negatif bagi penggunanya. Contohnya adalah ketika salah satu anak perusahaan Facebook, Instagram menjadi salah satu platform yang dianggap buruk untuk remaja karena memperparah perasaan buruk terhadap tubuhnya seperti dikutip dari BBC.
Lalu bagaimana dengan Metaverse? Apa dampak positif dan negatif dari adanya teknologi ini?
Dampak Positif Metaverse
1. Pengalaman
Dikutip dari TechArena24.com, metaverse akan memperbolehkan pengguna untuk menjadi apapun dan berada di mana pun.
Pengguna dapat mewujudkan fantasi dan bahkan seakan hidup di dalamnya. Pengalaman ini tentu menjadi lompatan baru dalam perkembangan teknologi saat ini.
Contohnya sebelumnya mungkin pengguna menginginkan menjadi seorang olahragawan terkenal pada pagi hari lalu pada siangnya dapat mengubah dirinya menjadi profesi lain semisal presiden.
2. Ekspresi
Saat ini, Akun Media Sosial hanya sebatas menampilkan profil seseorang dalam bentuk Gambar.
Tetapi dalam dunia metaverse pengguna akan ditampilkan dalam bentuk avatar yang dapat bergerak. Avatar ini akan berbentuk 3D dan dapat dimodifikasi sesuai keinginan.
Secara teknis pengguna dapat menambah tinggi dan berat badan serta pakaian yang ingin dipakai. Bahkan dapat mengubah jenis kelamin hingga warna kulit sesuai yang diinginkan.
Selain itu wujud dari avatar ini bukan layaknya kartun tetapi benar-benar menyerupai pengguna aslinya.
Sehingga dapat dikatakan dunia metaverse memberikan kebebasan berekspersi untuk pengguna agar menjadi seperti keinginan.
3. Teleportasi
Ketika menganggap Teknologi Panggilan Video adalah hal mengesankan maka metaverse dapat melampauinya.
Pengguna dibebaskan untuk mendesain hingga membangun rumah sesuai dengan keinginan. Bahkan dalam dunia Metaverse, pengguna dapat mengundang orang lain untuk mengunjungi "rumah" buatannya.
Tak sampai di situ, "rumah" yang telah dibuat tersebut dapat digunakan untuk diskusi atau hanya bercengkarama satu sama lain.
Secara teknis, kemungkinan akan disediakan sebuah link yang merujuk pada "rumah" buatan tersebut dan dapat dibagi ke orang lain yang ingin mengunjungi. Hal ini dapat dilakukan dengan cara yang sangat mudah dan begitu cepat.
4. Dapat Tingkatkan Produktivitas
Produktivitas yang dapat dilakukan dalam dunia Metaverse tidak hanya cepat tapi juga dapat ditingkatkan.
Teknologi di dalamnya mengijinkan penggunanya untuk melakukan pekerjaan yang dianggap nyaman untuk ditempati.
Poinnya adalah pengguna dapat membuat sendiri terkait tempat untuk melakukan pekerjaan sesuai keinginannya. Ditambah dunia metaverse mengklaim untuk menyediakan sistem input yang lebih cepat.
Bahkan alih-alih menulis menggunakan pena atau mengetik memakai keyboard, pengguna dapat memasukan teks via berbicara, gestur tubuh, atau hanya memakai pikirannya.
Pada cara terakhir, Meta sedang mengembangkan Elektromiografi atau EMG untuk memasukan Perangkat.
Teknologi ini dapat mendeteksi impuls dalam saraf terkait apa yang ingin dikatakan. Sehingga secara Teknis, Teknologi ini dapat memakai apa yang dipikirkan di otak pengguna dan menuliskannya secara virtual di dunia Metaverse.
Dampak Negatif Metaverse
1. Timbulkan Adiksi
Pada saat ini sebelum ada dunia metaverse, banyak orang telah menggunakan aplikasi apapun secara berlebihan. Sehingga Dunia Metaverse yang menakjubkan ini juga ditakutkan semakin menimbulkan adiksi terhadap teknologi dunia maya ini.
Kebebasan dalam Dunia Metaverse untuk menjadi siapa saja yang diinginkan tentu menimbulkan adiksi baru bagi pengguna internet saat ini. Ditambah kemudahan yang disediakan dunia metaverse untuk mewujudkannya.
Hal ini memperparah bagi pengguna Internet untuk semakin ‘meninggalkan’ Dunia Nyata dan lebih asyik dengan dunia buatan di Metaverse.
2. Depresi
Menyambung dari Poin Pertama, dampak lain akibat adanya metaverse adalah Depresi. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya jika dunia metaverse adalah kebebasan berekspersi bagi penggunanya untuk menjadi siapa saja. Namun sayangnya pengguna lupa jika dunia metaverse tidak dapat diimplementasikan di dunia nyata.
Semisal pada Penyandang Disabilitas dapat menjadi orang normal di Dunia Metaverse tetapi secara realita dirinya tidak sama dengan apa yang digambarkannya. Sehingga munculah permasalahan depresi karena menganggap jika dunia Metaverse lebih menarik daripada dunia nyata.
3. Keamanan Data Pribadi
Bergabung dalam dunia metaverse memerlukan data pengguna untuk dapat mendaftar di dalam Meta. Masih dikutip dari sumber yang sama, Meta atau Facebook tidak terlalu baik dalam mengatur data penggunanya di seluruh dunia. Sehingga memberikan seluruh data diri untuk masuk dalam Dunia Metaverse setidaknya saat ini bukanlah ide yang baik.
VIDEO
Untuk lebih lengkapnya terkait dengan Metaverse, lihatlah Video di bawah ini :
Untuk melihat Artikel sebelumnya tentang Meta Platforms (Facebook), silakan lihat di sini.
Semoga saja kedepannya, jika Dunia Virtual seperti Metaverse telah hadir, nantinya kita bisa Jalan-jalan, Meeting, Berbelanja, Nongkrong, dan bahkan Beribadah secara Virtual. Akan tetapi menurut saya, secanggih apapun Teknologi tidak adan bisa menyamai ataupun menyaingi Tuhan, dan juga tetaplah Dunia Nyata tetap lebih Indah dan lebih bagus daripada itu semua.
Terima Kasih 😄😊👌👍 :)
Wassalammu‘alaikum Wr. Wb.