Selamat Hari Keluarga Nasional ! Inilah Faktanya
Assalammualaikum wr. wb.
Apakah anda tahu ? Bahwa hari ini (Jumat, 29 Juni 2018 / 15 Syawal 1439 H) adalah diperingati sebagai Hari Keluarga Nasional. Biasanya diperingati setiap tanggal 29 Juni pada setiap tahunnya.
4. Dimulai program Keluarga Berencana (KB)
Program Keluarga Berencana dimulai pada tahun 1957.
Terbentuknya Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) itu difokuskan pada penurunan angka kematian ibu hamil dan melahirkan.
Pelaksanaan KB menjadi gerakan nasional yang secara resmi dilakukan pada 29 Juni 1970 (24 Rabiul Akhir 1390 H), bersamaan dengan berdirinya Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).
(Sumber : Jakarta.TribunNews.com)
Apakah anda tahu ? Bahwa hari ini (Jumat, 29 Juni 2018 / 15 Syawal 1439 H) adalah diperingati sebagai Hari Keluarga Nasional. Biasanya diperingati setiap tanggal 29 Juni pada setiap tahunnya.
Ternyata dibalik perayaan Hari Keluarga tersebut ada beberapa fakta yang menarik loh.
Berikut empat fakta sejarah lahirnya Hari Keluarga Nasional yang berhasil kutip dari berbagai sumber.
1. Diperingati setiap tanggal 29 Juni
Hari keluarga pertama kali diperingati pada tahun 1993 di Lampung.
Sedangkan keputusan Hari Keluarga Nasional menjadi hari penting jatuh pada tahun 2014.
Hal tersebut berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia nomor 39 Tahun 2014, yang menetapkan Hari Keluarga Nasional diperingati setiap tanggal 29 Juni.
2. Sudah ada sejak Era Soeharto
Walaupun baru diresmikan di tahun 2014, tetapi peringatan Hari Keluarga Nasional sudah dilakukan sejak zaman Presiden Soeharto.
Seperti yang sudah diterangkan sebelumnya, bahwa pada 29 Juni 1993 (9 Muharram 1414 H) telah diperingati Harganas di Lampung.
Upaya tersebut untuk mengingatkan masyarakat Indonesia mengenai arti pentingnya keluarga.
Dimulai dari sebuah keluarga, kita berperan dalam sebuah kemajuan dan persatuan bangsa.
3. Kembalinya para pejuang pada keluarga
Indonesia memang sudah merdeka pada 17 Agustus 1945 (8 Ramadhan 1364 H).
Namun saat itu, Belanda belum mau pergi begitu saja dari Indonesia, sehingga banyak pejuang yang masih harus berjuang.
Setelah Belanda menyerah, situasi dianggap kondusif pada tahun 1949.
Pada 24 - 29 Juni 1949 (27 Syaban - 3 Ramadhan 1368 H), tentara Belanda secara bertahap ditarik ke luar dari Yogyakarta.
Kemudian pada tanggal 29 Juni 1949 (3 Ramadhan 1368 H), Yogyakarta sudah bebas dari tentara Belanda.
Saat itulah para pejuang pulang dan kembali berkumpul bersama keluarganya.
Kala itu, Soeharto yang masih menjadi pemimpin tentara melaporkan kepada Sri Sultan Hamengkubuwono IX.
Laporan berisi tentang pemberitahuan bahwa seluruh pejuang telah kembali kepada keluarganya masing-masing.
Momentun inilah yang dijadikan sebagai tonggak lahirnya Hari Keluarga Nasional.
3. Kembalinya para pejuang pada keluarga
Indonesia memang sudah merdeka pada 17 Agustus 1945 (8 Ramadhan 1364 H).
Namun saat itu, Belanda belum mau pergi begitu saja dari Indonesia, sehingga banyak pejuang yang masih harus berjuang.
Setelah Belanda menyerah, situasi dianggap kondusif pada tahun 1949.
Pada 24 - 29 Juni 1949 (27 Syaban - 3 Ramadhan 1368 H), tentara Belanda secara bertahap ditarik ke luar dari Yogyakarta.
Kemudian pada tanggal 29 Juni 1949 (3 Ramadhan 1368 H), Yogyakarta sudah bebas dari tentara Belanda.
Saat itulah para pejuang pulang dan kembali berkumpul bersama keluarganya.
Kala itu, Soeharto yang masih menjadi pemimpin tentara melaporkan kepada Sri Sultan Hamengkubuwono IX.
Laporan berisi tentang pemberitahuan bahwa seluruh pejuang telah kembali kepada keluarganya masing-masing.
Momentun inilah yang dijadikan sebagai tonggak lahirnya Hari Keluarga Nasional.
4. Dimulai program Keluarga Berencana (KB)
Program Keluarga Berencana dimulai pada tahun 1957.
Terbentuknya Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) itu difokuskan pada penurunan angka kematian ibu hamil dan melahirkan.
Pelaksanaan KB menjadi gerakan nasional yang secara resmi dilakukan pada 29 Juni 1970 (24 Rabiul Akhir 1390 H), bersamaan dengan berdirinya Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).
(Sumber : Jakarta.TribunNews.com)
Sekian informasi ini, semoga menambah wawasan bagi anda. Terima Kasih dan;
Wassalammualaikum wr. wb.
Wassalammualaikum wr. wb.