Inilah Perbedaan TikTok, YouTube Shorts, dan Instagram Reels
Assalammu‘alaikum Wr. Wb.
Halo guys! Apakah kalian suka Nonton Video Pendek di Smartphone? Ataukah kamu adalah Content Creator? Memang, Aplikasi Sosmed Video Pendek yang Populer saat ini adalah TikTok. Tapi tidak hanya TikTok saja yang bisa memutar Video Pendek, tapi sejumlah Perusahaan Teknologi lainnya seperti YouTube (Google) dan Instagram (Facebook) juga ikut bersaing. Selain TikTok, kini hadir yang namanya YouTube Shorts dan Instagram Reels.
Sumber Artikel : Kompas.com dan Okeguys.com
Perkembangan Media Sosial saat ini memang sedang tinggi-tingginya. Bahkan, setiap tahunnya banyak aplikasi-aplikasi baru yang bermunculan dan sangat menarik untuk kita install di Smartphone.
Sosial media yang sudah ada pun gak mau diam begitu saja. Banyak developer yang mengeluarkan fitur-fitur terbarunya, untuk disematkan pada sosial media buatannya tersebut.
Nah, Aplikasi dan fitur-fitur yang saat ini sedang digandrungi oleh anak muda antara lain adalah TikTok, Reels, dan YouTube Shorts. Namun, yang menjadi pertanyaan adalah apa saja perbedaan dari ketiga aplikasi dan fitur tersebut? Apakah semuanya sama saja? Temukan jawabannya di sini ya, karena tim Inzaghi's Blog akan membahasnya untuk Anda.
YouTube secara resmi meluncurkan fitur video pendek bernama Shorts untuk para penggunanya di Indonesia, sejak Jumat, 23 Juli 2021 (13 Dzulhijjah 1442 H) lalu. Lebih dulu dirilis di India dan Amerika Serikat sejak Mei lalu, Shorts sekilas mirip dengan TikTok dan Reels milik Instagram.
Ketiganya memiliki tampilan dan kemampuan yang mirip. Contohnya, pengguna Shorts bisa mengunggah video pendek berdurasi 15-60 detik, lengkap dengan musik latar, filter, teks, dan caption.
Seperti TikTok dan Reels, Shorts juga menggunakan format video vertikal. Pengguna bisa menggulir layar ke atas dan ke bawah untuk menonton lebih banyak video Shorts.
Termasuk memberikan tanda suka (like), tidak suka (dislike), komentar, atau membagikan video Shorts ke platform lainnya.
Namun menurut YouTube, Shorts tak memasang strategi khusus untuk bersaing dengan dua penyedia video pendek lainnya itu.
"Masalah melawan atau menyaingi, kita akan fokus saja dengan apa yang ada di YouTube," ujar Direktur Marketing YouTube & NBU untuk Indonesia, Filipina, dan Asia Tenggara di Google, Veronica Utami dikutip dari Kompas.com, Jumat (24/7/2021 | 14/12/1442).
Fungsi dasar Shorts
Fitur Short versi beta ini telah tersedia di aplikasi YouTube versi 16.28.36 di ponsel Android.
Pengguna bisa langsung menemukan menu "Shorts" di sisi bawah layar saat membuka aplikasi, tepat di tengah-tengah antara menu "Home" dan ikon tambah (+) untuk unggah video.
Bila menu Shorts diklik, pengguna akan disuguhkan berbagai video Shorts yang sudah diunggah oleh pengguna lain dari berbagai belahan dunia.
Shorts menggunakan format video vertikal, di mana pengguna bisa menggulir layar ke atas dan ke bawah untuk menonton lebih banyak video Shorts. Pengguna juga bisa memberikan tanda suka (like), tidak suka (dislike), komentar, atau membagikan video Shorts ke platform lainnya.
Di bagian bawah tampilan Shorts, pengguna disajikan tombol subscribe dan juga bisa menyimpan musik latar pada video Shorts ke favorit.
Perbedaan Pengalaman, Cara menemukan, dan kemudahan Editing
Shorts diciptakan agar pengguna terbantu dan memiliki opsi membuat konten pendek di platform YouTube.
YouTube, sang induk platform, menjadi daya tarik utama. Inilah yang diklaim menjadi pembed utama dengan platform lainnya.
YouTube, lanjut Veronica, memiliki berbagai jenis video mulai video musik, pidato, humor, motivasi, pendidikan, dan masih banyak lainnya. "Dan seluruh video yang ada di YouTube diunggah oleh pengguna (user generated konten)," ucapnya.
Nah, sedikitnya ada 3 hal yang menjadi fokus YouTube ketika mengembangkan Shorts yang memberikan perbedaan.
Yaitu Creation Tools (Alat Kreasi), Experience (Pengalaman), dan Discovery (Penemuan).
1. Terhubung langsung dengan pemilik Konten yang asli
Veronica menyoroti fokus Shorts melalui fitur discovery. Ia memberi gambaran, terkadang pengguna pasti ingin tahu penyanyi atau judul lagu yang digunakan oleh pengguna lain ketika membuat video Shorts.
"Nah di YouTube Shorts enaknya, pengguna bisa langsung klik musik/audio yang digunakan, lalu pengguna diarahkan menuju video asli penyanyi aslinya atau ke video aslinya," kata Veronica.
Dengan begitu, pengguna bisa merasa lebih mulus dalam menemukan konten yang disukai.
2. Edit langsung dari konten YouTube
YouTube menyediakan berbagai macam cara agar pengguna mudah menjahit audio yang diinginkan ke video Shorts mereka. Misalnya, pengguna bisa secara manual mencari audio yang mereka suka ketika membuat Shorts dengan mengeklik "add music".
Atau pengguna juga bisa menggunakan audio dari video Shorts pengguna lain.
Caranya ialah dengan mengeklik ikon audio pada video Shorts yang diinginkan. Lalu klik "use this sound".
Atau pengguna juga bisa membuka video favoritnya di YouTube, lalu klik ikon "create" yang berada di antara ikon "download" dan "save".
3. Mudah dicari dari layar utama
Shorts diharapkan dapat memberikan pengalaman video pendek yang lebih baik lagi. Sejak awal didirikan, video panjang maupun pendek sudah menjadi bagian utama dari konten-konten di YouTube.
Artinya melalui Shorts, pengguna bisa lebih mudah untuk menemukan dan melihat video pendek.
Pengguna bisa mengakses Shorts lewat tab "Shorts" di bawah layar atau melalui baris "Shorts" di homepage aplikasi YouTube.
PERBEDAAN TIKTOK, REELS, DAN SHORTS
Aplikasi dan fitur-fitur yang saat ini sedang digandrungi oleh Anak Muda antara lain adalah TikTok, Instagram Reels, dan YouTube Shorts. Berikut, inilah perbedaanya.
1. TikTok
Perbedaan yang paling mencolok adalah durasi TikTok yang lebih panjang dari 2 (Dua) Fitur pesaingnya. TikTok mempunyai durasi hingga 3 Menit sedangkan Reels dan YouTube Shorts hanya bisa memposting video dengan durasi maksimal 60 Detik saja. Tools-tools Editing yang ada di dalam TikTok antara lain adalah :
- Filters
- Voice Effects
- Voice Over
- Trim
- Volume Sounds
- Effects
- Text
- Stickers
Developer TikTok juga memberi kesempatan Monetisasi untuk para usernya, agar dapat mendapatkan uang dari aplikasinya tersebut. Namun, ini tergantung dari seberapa besar akun kamu, like, komentar, dan konsistensi Postingan.
2. Reels
Berbeda dengan TikTok, di Instagram Reels hanya mempunyai durasi maksimal hanya 60 Detik. Dengan begini, para Content Creator di Reels harus berfikir lebih keras, bagaimana menghasilkan konten video dengan durasi yang sangat pendek. Untuk tools-tools editing, Reels memiliki jumlah tools yang lebih sedikit. Yaitu :
- Audio Controls
- Voice Over
- Filters
- Stickers
- Brush
- Text
Di Reels, Anda juga bisa membagikan konten tersebut ke Instastory dengan format Close Friends, sehingga hanya orang-orang tertentu saja yang bisa melihat konten yang kamu posting. Tak hanya itu saja, kamu juga bisa membagikan konten ke postingan feed Instagram.
“Apakah Reels bisa Monetisasi?” Jawabannya tidak. Pihak Instagram tidak menerapkan sitem Monetisasi untuk para penggunanya, sehingga kamu tidak bisa mendapatkan keuntungan jika memposting konten di Reels. Salah satu reward yang bisa kamu dapatkan hanyalah like dan komentar saja.
3. Shorts
Untuk yang belum tahu, Shorts merupakan fitur baru dari YouTube yang memungkinkan kamu untuk membuat dan memposting video dengan durasi pendek. Sistem kerjanya sangat mirip dengan TikTok dan Reels.
Sama dengan Reels, YouTube Shorts juga hanya menyediakan durasi video yang sangat pendek, yaitu 60 Detik. Berbeda jauh dengan TikTok yang menyediakan 3 Pilihan Durasi, 15 Detik, 60 Detik, hingga 3 Menit.
Namun, ada beberapa keunggulan-keunggulan dari Shorts yang tidak ada di TikTok dan Reels. Keunggulan tersebut antara lain :
- YouTube Shorts dapat mengontrol kecepatan perekaman yang sangat bermanfaat.
- Pihak YouTube sudah bekerja sama langsung dengan banyak musisi, label dan penerbit, yang berarti lagu-lagunya bisa kamu gunakan secara resmi dan anti bajakan. Saat ini, YouTube Shorts sudah menyediakan lebih dari 100.000 lagu dari musisi-musisi ternama.
- Ikon ‘create’ sangat terlihat dan mencolok di aplikasi YouTube, sehingga membuat para penggunanya tertarik untuk membuka atau membuat konten di YouTube Shorts.
Kekurangan yang masih terasa adalah tools-tools di fitur ini masih sangat terbatas. Wajar saja, sebab YouTube Shorts masih seumur jagung dan juga baru versi Rilis stabil.
Namun, bukan tidak mungkin dalam beberapa waktu ke depan pihak YouTube akan menghadirkan tools-tools lainnya yang akan membuat fiturnya tersebut lebih menarik dan bisa bersaing langsung dengan TikTok dan Reels.
Dan, inilah contoh perbedaan dari (YouTube) Shorts, (Instagram) Reels, dan TikTok :
Itulah Perbedaan/Perbandingan antara TikTok, YouTube Shorts, dan Instagram Reels. Mohon maaf apabila ada kesalahan kata sedikitpun.
Terima Kasih 😄😊👌👍 :)
Wassalammu‘alaikum Wr. Wb.