Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Apa Itu Smart City? Inilah beberapa Indikator Smart City

Assalammu‘alaikum wr. wb.

Hello guys, Kembali lagi bersama Inzaghi's Blog! Di Zaman yang Modern ini pastinya sudah mengalami Perkembangan Teknologi secara Pesat. Dan pastinya suatu Kota atau Peradaban haruslah menyatu dengan Teknologi agar bisa menjadi Kota yang Cerdas. Biasanya Kota Pintar inilah yang disebut sebagai Smart City. Berikut, inilah pemaparannya lebih lanjut.




Kota Pintar (Smart City) merupakan upaya-upaya inovatif yang dilakukan ekosistem kota dalam mengatasi berbagai persoalan dan meningkatkan kualitas hidup manusia dan komunitas setempat.

Di Indonesia, beberapa kota besar sudah mulai mengadopsi konsep smart city. Sebut saja Jakarta yang memiliki program Jakarta Smart City sejak 2014 lalu. Surabaya juga terus menerapkan inovasi guna menjadi smart city, misalnya dengan menerapkan sistem tilang online bagi pengemudi kendaraan bermotor yang melakukan pelanggaran lalu lintas.

Selain dari pihak pemerintah, pihak swasta juga ikut berpartisipasi membantu mewujudkan konsep smart city di Indonesia. Saat ini ada Matakota yang membantu masyarakat ataupun pemerintah memasukkan beragam informasi seperti kemacetan lalu-lintas, bencana alam, tindak kriminal, maupun informasi anak hilang. Ada juga Qlue yang memungkinkan masyarakat di berbagai kota menyampaikan keluhan terkait kondisi fasilitas umum.

Internet of Things (IoT) dan Smart City

Peran internet of things (IoT) dalam mewujudkan konsep smart city sangatlah vital. Perangkat IoT mampu mengirim informasi dan melakukan tindak lanjut melalui jaringan dengan campur tangan manusia yang minimal, sehingga mampu melakukan beragam fungsi secara otomatis.

Menurut Solution Architect Ericsson Indonesia, Hilman Halim, untuk operasional perangkat IoT hanya memerlukan 3 (Tiga) Elemen Utama, yakni :
  1. Perangkat Fisik,
  2. Jaringan Internet, dan
  3. Aplikasi.
Jika 3 (Tiga) Elemen ini sudah terpenuhi, maka sejumlah perangkat bisa dikustomisasi sesuai kebutuhan pengguna.

Implementasi IoT dalam mewujudkan smart city bisa beraneka ragam, dibatasi hanya oleh imajinasi dan kemampuan dari para pengembangnya. Hilman menyebutkan lima contoh penerapan IoT yang lazim ditemui dalam konsep smart city akhir-akhir ini :

1. Smart Lighting

Tak hanya bisa diterapkan pada lampu penerangan jalan, namun juga untuk lampu lalu lintas. “Dengan Smart Lighting, bisa dipantau mana lampu yang sedang rusak. Bisa juga dimatikan atau dinyalakan dari jarak jauh,” jelas Hilman saat ditemui di acara Selular Congress 2018.

2. Smart Parking

Solusi ini bisa digunakan warga untuk mempermudah mencari tempat parkir. Pengguna bisa memesan lebih dulu tempat parkir sebelum tiba di lokasi. Di Indonesia, ada beberapa startup yang menyediakan solusi seperti ini seperti Smart Parking dan Parkiran.

3. Waste Management

Volume Sampah di suatu tempat penampungan bisa dipantau dari jarak jauh. Petugas kebersihan tak perlu mendatangi satu per satu tempat sampah untuk memeriksanya.

4. Connected Manhole

Solusi ini berguna untuk memantau temperatur gorong-gorong yang berada di bawah tanah. Karena gorong-gorong tersebut tak hanya berfungsi sebagai saluran air, namun juga untuk menyimpan kabel hingga tempat jalur pipa gas.

5. Smart Electricity

Penyedia layanan listrik bisa mengetahui langsung data pemakaian listrik pengguna tanpa harus mengirim petugas untuk memeriksa di tempat.

Dan berikut, inilah Infografis Peranan IoT (Internet of Things) bagi Smart City :

Sumber Infografik : Id.Techinasia.com

Tantangan penerapan Smart City di Indonesia

Meski ada banyak pihak yang berusaha mewujudkan smart city, bukan berarti tak ada tantangan untuk mewujudkan konsep tersebut di Indonesia. Salah satu tantangan tersebut adalah harga perangkat yang tinggi dan terbilang sulit diperoleh.

 
Selain itu, belum semua daerah di Indonesia memiliki infrastruktur yang memadai untuk menunjang pemanfaatan IoT. Menurut Fanky Christian dari DPP Asosiasi Sistem Integrator dan Sekuriti Indonesia (Asisindo), pemerintah daerah setempat perlu menyediakan infrastruktur teknologi informasi sebagai langkah awal mewujudkan smart city. Setelah infrastruktur memadai, setiap daerah bisa membuat semacam data center atau command center.

Tantangan lain yang harus dihadapi adalah mempersiapkan masyarakat untuk menerima perubahan ke arah digitalisasi. Hal ini pernah disampaikan oleh perwakilan Pemerintah Kota Tangerang Selatan, yang menyampaikan pesan bahwa tujuan pengembangan smart city adalah memudahkan pelayanan pada masyarakat.

Karena itu, ketika pihak pemerintah sudah menghadirkan layanan berbasis Teknologi informasi, masyarakat pun harus sudah siap memanfaatkannya agar pelayanan yang diberikan bisa maksimal.

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) pun menyampaikan komitmen mereka untuk mendukung pengembangan smart city di Indonesia. Pemerintah pusat bahkan pernah mencanangkan program 100 Smart City yang merupakan program bersama Kementerian Komunikasi dan Informatika, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian PUPR, Bappenas dan Kantor Staf Kepresidenan.

Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara menyebutkan bahwa di Indonesia terdapat 514 Kabupaten/Kota. Dengan jumlah sebanyak itu, maka pengembangan smart city di daerah harus mempertimbangkan penganggaran secara matang apakah mampu bertahan memenuhi kebutuhan anggaran dalam membangun smart city.

Adapun program Menuju 100 Smart City menyasar pemerintah daerah yang telah menyiapkan berbagai infrastruktur teknologi informasi, sumber daya manusia (SDM), serta regulasi yang mengatur kebijakan tersebut. Beberapa contoh pemerintah daerah yang menjadi peserta program ini antara lain Kabupaten Sukoharjo, Boyolali, dan Kota Solo.

Adapun pembangunan kota pintar pada kawasan wisata prioritas sesuai dengan 8 (Delapan) Pilar sebagai berikut :
  • Smart Environtment : Menyiapkan kawasan wisata prioritas menjadi kawasan yang bersih, bebas sampah, dan tertib, tanpa meninggalkan unsur tradisionalnya;
  • Smart Mobility : Peningkatan kualitas transportasi bagi masyarakat urban. Namun, tetap diingat masalah setiap kota itu berbeda. Maka dari itu, akan berbeda pula fokus, prioritas, serta solusinya;
  • Smart Economy : Memastikan implementasi TIK dalam proses transaksi (cashless) berlangsung di kawasan wisata prioritas dan pemerintah daerah sekitarnya;
  • Smart Branding : Membantu pemerintah daerah pada kawasan wisata prioritas dalam meningkatkan kunjungan wisata;
  • Smart Government : Memastikan pemerintah daerah pada kawasan wisata prioritas menerapkan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) secara berkualitas dalam upaya pelayanan publik yang baik;
  • Smart Society : Memastikan masyarakat tujuan wisata prioritas dan kawasan sekitarnya memiliki kapasitas unggul dan mampu menjadi tuan rumah yang baik; dan
  • Smart Living : Mendorong situasi kawasan wisata prioritas yang kondusif dan nyaman bagi masyarakat dan wisatawan, melalui penyediaan transportasi, logistik yang tentram, aman, dan ramah;
  • Smart People : Siapnya sumber daya manusia menjadi acuan untuk memulai program Smart City. Seluruh indikator Smart City itu sendiri kuncinya ada pada kualitas masyarakat serta pemerintahnya. Sedangkan aktor utama dalam pengembangan program Smart City adalah masyarakat itu sendiri, karena masyarakat adalah End-User dari program Smart City ini.
Sedangkan itu untuk mengembangkan Smart Village guna membangun Desa dan Kawasan yang cerdas, ada 6 (Enam) Hal yang dilakukan, yaitu :
  • Branding Desa : Mengembangkan brand desa sebagai motivasi dengan menciptakan potensi lokal berkelas global;
  • Hunian Sehat : Terwujudnya hunian yang sehat untuk menghasilkan keluarga yang bahagia, sehat, dan cerdas;
  • Lingkungan sehat : Membangun tata lingkungan desa dan kawasan yang cerdas dan dikelola dengan baik dalam harmoni, merubah bencana menjadi manfaat;
  • Pemerintah desa Cerdas : Membangun sistem penyelenggara administrasi pemerintahan yang cerdas;
  • Masyarakat Cerdas : Pengembangan tata kemasyarakatan yang harmonis, cerdas, guyub, bahagia; dan
  • Ekonomi Cerdas : Tata ekonomi masyarakat desa yang tangguh, cerdas, dan sejahtera. Mengembangkan tatanan ekonomi yang kemasyarakat dan badan usaha yang tangguh.

Relevansi Smart City dengan Pandemi COVID-19

Pendekatan pembangunan memaknai kerangka kota pintar semakin menemukan relevansinya di masa pandemi COVID-19. Ketika protokol kesehatan harus dijalankan dan membatasi tatap muka, maka pola hidup ada perubahan yang luar biasa.

Perubahan pola interaksi terlihat dari berbagai aspek kehidupan, peribadatan, bisnis, perekonomian, pendidikan, layanan publik, bahkan silaturahmi. Pembatasan-pembatasan seperti PSBB, PPKM, dan Lockdown sendiri memaksa masyarakat melakukan berbagai aktivitasnya dari jarak rumah.

Pada ranah birokrasi, digitalisasi menuju smart governance mulai digalakkan. Pelayanan publik dibuat prosedur baru melalui layanan daring, artinya krisis saat ini mengakselerasi proses digitalisasi. Dalam bidang ekonomi pembayaran digital meningkat pesat dan lonjakan luar biasa untuk produk daring.

Pembuat produk dan pemberi layanan harus pintar beradaptasi dengan perubahan pola ini. Berbagai daerah ikut berpacu adaptasi kebiasaan baru melalui berbagai layanan yang mereka berikan agar tetap poroduktif di masa Pandemi COVID-19.

Namun masih ada tantangan yang harus diselesaikan agar proses transformasi digital dan penerapan inovasi berjalan terus menerus. McKinsey membuat beberapa rekomendasi strategis atau recovery plan yang bisa dipakai pemerintah, korporasi, UMKM, maupun individu agar tetap berdaya saing, seperti :
  • Lakukan perubahan Core Bisnis untuk beradaptasi terhadap keinginan pasar atau pengguna layanan;
  • Segera Identifikasi dan manfaatkan peluang baru akibat landscape atau kebiasaan yang berubah;
  • Evaluasi Prioritas Sumber Daya, investasikan sebagian untuk inovasi; dan
  • Mari siapkan strategi dan fondasi pertumbuhan pasca krisis agar tetap kompetitif di masa pemulihan.

Untuk lebih lengkapnya, silahkan lihat PPT yang ada di bawah ini (Dari Aptika Kominfo) :



Dan Kominfo sendiri telah mengklasifikasikan terkait dengan Smart City agar Peradaban Kota menjadi lebih Maju. Mohon maaf apabila ada Kesalahan Kata sedikitpun.

Terima Kasih 😄😘👌👍 :)

Wassalammu‘alaikum wr. wb.

Ads