Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Pengertian Kebudayaan beserta dengan Ciri-ciri, Fungsi, Jenis dan Unsur

Assalamu‘alaikum Wr. Wb. 

Halo semuanya! Jika kita mengingat yang namanya Budaya, pastinya yang terbenak adalah Adat Istiadat? Tidak hanya Adat Istiadat saja! Tapi, Kebudayaan di sini artinya bisa lebih luas. Sejak zaman Nenek Moyang dulu sudah mengenal yang namanya Kebiasaan yang kemudian akan melahirkan Tradisi secara turun temurun. Selengkapnya, mari kita baca saksama pada Postingan ini.



Sumber Materi : Gramedia.com dan Tirto.id

A. Pengertian Kebudayaan

Secara umum, budaya atau kebudayaan merupakan cara hidup yang berkembang dan dimiliki oleh bersama serta diwariskan dari generasi ke generasi berikutnya. Kebudayaan adalah hasil kegiatan dan penciptaan batin (akal budi) manusia seperti kepercayaan, kesenian, dan adat istiadat, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) daring. Contohnya adalah adat "Ngunduh mantu" di Jawa yang dijalankan saat seseorang menikah.

Selain Etimologi, beberapa ahli juga mengemukakan pendapat makna Kebudayaan. Berikut inilah adalah beberapa pendapat ahli tentang pentingnya Budaya :

1. Gunsu Nurmansyah

Sebagaimana tertuang dalam buku Pengantar Antropologi (2012) karya Gunsu Nurmansyah, dkk. menurut E.B. Tylor (1871), kebudayaan adalah pengetahuan kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat-istiadat, dan kemampuan-kemampuan serta kebiasaan-kebiasaan yang didapatkan oleh manusia sebagai anggota masyarakat.

2. E.B Taylor

Menurut Taylor, kebudayaan merupakan hal kompleks yang mencakup beberapa hal di dalamnya seperti kepercayaan, kesenian, hukum, moral, adat istiadat serta kemampuan yang dapat diperoleh manusia sebagai bagian dari kelompok masyarakat tersebut.

3. Selo Seomardjan dan Soelaeman Somardi

Menurut Selo dan Soelaeman, kebudayaan merupakan seluruh hasil karya, rasa, serta cipta dari masyarakat.

4. Ki Hajar Dewantar

Kebudayaan menurut Ki Hajar Dewantara adalah buah budi dari manusia yang muncul karena adanya hasil alam serta kodrat masyarakat. Kebudayaan menurut Ki Hajar Dewantara juga bentuk dari kejayaan dari masyarakat yang mampu mengatasi kesulitan-kesulitan serta menjadi awal dari munculnya tata tertib di masyarakat.

5. Koentjaraningrat

Kebudayaan merupakan keseluruhan dari perilaku makhluk seperti manusia serta hasil yang dapat diperoleh makhluk tersebut melalui berbagai macam proses belajar serta tersusun dengan sistematis dalam kehidupan bermasyarakat.

6. Parsudi Suparlan

Kebudayaan didefinisikan sebagai pengetahuan manusia sebagai ciri makhluk sosial yang dapat digunakan untuk dapat memahami dan menginterpretasikan berbagai hal di lingkungan, sehingga menciptakan sebuah pengalaman. Menurut Parsudi Suparlan, kebudayaan juga merupakan sebuah landasan serta acuan seseorang dalam bertingkah laku.

7. Harjoso

Harjoso mendefinisikan kebudayaan dalam 7 (Tujuh) Poin penting, sebagai berikut.
  1. Kebudayaan yang dimiliki oleh setiap berbeda dengan daerah lainnya.
  1. Kebudayaan telah hadir sejak dahulu kala, serta dipertahankan dengan cara diajarkan secara turun temurun kepada generasi berikutnya.
  2. Kebudayaan memiliki beberapa komponen di dalamnya yang terdiri dari sosiologis, biologis serta psikologis keberadaan manusia di berbagai daerah.
  3. Kebudayaan dapat disebut sebagai kebudayaan melalui cara serta ketentuan tertentu.
  4. Kebudayaan memiliki beberapa aspek biologis di dalamnya.
  5. Kebudayaan bersifat dinamis.
  6. Selain bersifat dinamis, kebudayaan juga bersifat relatif serta berbeda-beda dari masyarakat yang satu ke masyarakat lainnya.

Itulah pengertian kebudayaan dari beberapa Ahli, dari pengertian kebudayaan menurut para ahli tersebut maka dapat disimpulkan, bahwa kebudayaan adalah perilaku yang dimiliki manusia sebagai makhluk sosial dan dapat dijadikan acuan perilakunya.

B. Ciri-ciri Kebudayaan

Kebudayaan dapat dikenali melalui ciri-cirinya sebagai berikut.
  1. Budaya yang hadir di masyarakat akan dipelajari oleh generasi selanjutnya.
  2. Budaya dapat disampaikan oleh setiap individu pada individu maupun kelompok lain, serta diwariskan dari generasi ke generasi selanjutnya.
  3. Budaya memiliki sifat yang dinamis, artinya budaya dapat berubah sepanjang waktu.
  4. Budaya memiliki sifat selektif yang dapat mencerminkan pola perilaku serta pengalaman manusia secara terbatas.
  5. Walaupun kebudayaan setiap daerah berbeda, budaya memiliki unsur yang saling berkaitan.
  6. Masyarakat yang memiliki kebudayaan tersebut akan beranggapan etnosentrik atau menganggap bahwa budayanya sebagai budaya yang terbaik dan menilai budaya masyarakat hanyalah budaya standar.
  7. Budaya memiliki unsur kepercayaan di dalamnya yang dipercayai oleh anggota masyarakat yang memiliki kebudayaan tersebut.
  8. Dalam kebudayaan ada bahasa serta ciri khas dari setiap daerah yang memiliki budaya tersebut.
  9. Budaya merupakan produk yang diciptakan oleh manusia atau sekelompok manusia.
  10. Budaya meliputi obyek materi yang diwujudkan melalui teknologi, serta meliputi sikap, nilai dan pengetahuan.

C. Fungsi Kebudayaan

Kebudayaan memiliki beberapa ciri yang ada dan diakui oleh masyarakat. Fungsi utama kebudayaan itu sendiri adalah untuk mempelajari warisan  nenek moyang, dan generasi penerus harus mempertimbangkan apakah warisan tersebut perlu diperbarui atau dilanjutkan, dan ditinggalkan dapat merusak budaya. 
 
Budaya dan unsur-unsur yang dikandungnya adalah terikat  waktu dan bukan  kuantitas  statis. Kebudayaan terus mengalami perubahan, baik secara perlahan maupun cepat.

Berikut adalah beberapa fungsi dari kebudayaan, yaitu :
  • Kebudayaan dapat meningkatkan rasa nasionalisme masyarakat yang memiliki budaya tersebut.
  • Kebudayaan dapat menimbulkan rasa toleransi serta rasa empati dari masyarakat.
  • Masyarakat yang memiliki budaya tersebut, akan menghargai satu sama lain.
  • Kebudayaan dapat dijadikan sebagai sebuah sarana untuk dapat menjalin sosialisasi.
  • Kebudayaan juga berfungsi sebagai media belajar.
  • Kebudayaan berfungsi sebagai penentu batas, artinya kebudayaan dapat menciptakan perbedaan yang membuat setiap kelompok masyarakat unik dan membedakannya dengan kelompok masyarakat lain.
  • Budaya berfungsi untuk memberikan rasa identitas pada anggota kelompoknya.
  • Budaya berfungsi untuk memfasilitasi lahirnya komitmen pada suatu hal yang lebih besar dari kepentingan individu anggota kelompok masyarakat tersebut.
  • Kebudayaan berfungsi untuk dapat meningkatkan kemantapan pada sistem sosial di masyarakat.
  • Kebudayaan bertindak sebagai sebuah mekanisme sebagai pembuat makna maupun kendali yang dapat menuntun dan membentuk sikap dan perilaku individu.

D. Unsur-unsur Kebudayaan

Kebudayaan memiliki unsur-unsur yang membentuk kebudayaan, seperti bahasa, agama, perumahan, pengetahuan, masyarakat, teknologi, seni, dan kehidupan. Di bawah ini adalah penjelasan rinci tentang unsur-unsur budaya.

Rhoni Rodin dalam buku Informasi dalam Konteks Sosial Budaya (2020: 86) membahas pendapat Kluckhohn terkait sistem kebudayaan. Kluckhon membagi sistem kebudayaan menjadi tujuh unsur kebudayaan universal. Menurut Koentjaraningrat, istilah universal menunjukkan bahwa unsur-unsur kebudayaan bersifat universal dan dapat ditemukan di dalam kebudayaan semua bangsa.

Adapun beberapa unsur kebudayaan yang disebutkan sebagai berikut :

1. Sistem Religi

Unsur kebudayaan yang pertama adalah agama atau sistem kepercayaan. Sistem keagamaan ini menyangkut dan berhubungan dengan keyakinan pribadi. Unsur kebudayaan, lembaga keagamaan dianggap sebagai salah satu unsur kebudayaan yang paling penting dalam kehidupan bermasyarakat.

Koentjaraningrat menyatakan, asal mula permasalahan fungsi religi dalam masyarakat adalah adanya pertanyaan mengapa manusia percaya kepada adanya suatu kekuatan gaib atau supranatural.

Sistem religi juga berfungsi untuk mengatur kehidupan antara manusia serta penciptanya. Kebudayaan dapat hadir di masyarakat, karena adanya unsur sistem religi atau kepercayaan yang berbeda-beda di setiap daerah.

Terlebih untuk yang dianggap lebih tinggi daripada manusia dan mengapa manusia itu melakukan berbagai cara untuk berkomunikasi dan mencari hubungan-hubungan dengan kekuatan-kekuatan supranatural tersebut.

2. Sistem Bahasa

Bahasa adalah kebudayaan yang diciptakan manusia untuk memudahkan mereka berinteraksi antar-sesama dalam pergaulan.

Menurut Koentjaraningrat, unsur bahasa atau sistem perlambangan manusia untuk berkomunikasi secara lisan maupun tertulis merupakan ciri terpenting. Terutama, pengetahuan akan bahasa yang digunakan oleh suatu suku bangsa yang bersangkutan beserta variasi-variasi dari bahasa itu.

Sistem bahasa sebagai unsur kebudayaan dapat dilihat melalui pengetahuan bahasa yang digunakan oleh setiap kelompok masyarakat berbeda-beda dan memiliki variasi serta keunikannya tersendiri.

3. Sistem Ekonomi

Unsur ekonomi dapat membentuk kebudayaan melalui sistem ekonomi, masyarakat menjadi gotong royong untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Mata pencaharian serta sistem ekonomi juga menjadi fokus kajian yang penting dalam etnografi.

4. Sistem Pengetahuan

Kebudayaan dapat muncul, karena adanya ilmu pengetahuan yang berfungsi sebagai gagasan maupun ide dari setiap pencetus kebudayaan tersebut. Sistem pengetahuan dalam kebudayaan secara universal juga berkaitan dengan sistem peralatan hidup serta teknologi. Hal ini dikarenakan sistem pengetahuan memiliki sifat yang abstrak dan berwujud dalam ide setiap manusia.

5. Kesenian

Penelitian akan kesenian sebagai unsur kebudayaan berisi bahasan benda-benda atau artefak yang memuat unsur seni, seperti patung, ukiran, dan hiasan. Penulisan etnografi awal tentang unsur seni pada kebudayaan manusia lebih mengarah pada teknik-teknik dan proses pembuatan benda seni tersebut. Lebih jauh lagi, penelitian dan pandangan-pandangan mengenai bagaimana unsur-unsur seni ini berjalan beriringan dengan kehidupan bermasyarakat.

6. Sistem Teknologi atau Peralatan Hidup

Unsur teknologi dapat berperan dalam membentuk budaya di suatu wilayah tertentu. Hal ini juga dapat dilihat melalui upaya para antropolog untuk memahami budaya manusia melalui unsur-unsur teknologi yang digunakan oleh kelompok masyarakat.

Unsur teknis adalah sesuatu yang dapat digunakan sebagai peralatan rumah tangga dengan bentuk dan penggunaan yang sederhana. Unsur teknologi yang hadir dalam budaya ini ada hubungannya dengan sifat fisik budaya itu sendiri.

7. Sistem Kekerabatan dan Organisasi Sosial

Kebudayaan terbentuk melalui berbagai kelompok sosial. Menurut Koentjaraningrat, setiap kehidupan dalam kelompok masyarakat diatur oleh adat istiadat serta aturan-aturan yang telah disetujui oleh anggota masyarakat itu. Kesatuan sosial yang dekat serta dasar dari seorang individu adalah kerabatnya, yaitu keluarga inti dari individu tersebut serta kerabat-kerabat lain.

8. Sistem Kemasyarakatan

Sistem kemasyarakatan dalam unsur kebudayaan adalah sekelompok masyarakat yang anggotanya merasa menjadi satu dengan sesamanya. Sistem kemasyarakatan ini pula menjadi salah satu unsur pewarisan budaya yang penting dalam struktur sosial. Sistem kemasyarakatan juga berperan untuk menghitung garis keturunan dari hubungan pernikahan serta hubungan darah seorang individu.

E. Dinamika Kebudayaan

Dinamika Kebudayaan adalah semua perubahan dalam budaya suatu masyarakat. Sebagaimana disebutkan dalam  Khazanah Antropologi 1 (Kemendiknas 2009) untuk Kelas XI, ada banyak faktor dalam perkembangan dinamika budaya, yang dapat dibagi menjadi 2 (Dua) bagian :

1. Faktor Internal

Yaitu :
  • Penduduk
  • Teknologi dan Inovasi baru
  • Ekonomi
  • Konflik
  • Pemberontakan atau Revolusi

2. Faktor Eksternal

Yaitu :
  • Alam
  • Pengaruh budaya masyarakat lain

Kebudayaan diperlukan untuk kelangsungan hidup manusia. Dan manusia mempelajari kebudayaan melalui pewarisan secara turun-temurun. Bagi individu, mempelajari kebudayaan merupakan hal yang wajib dilakukan. Dengan memahami kebudayaan di sekitarnya, seseorang akan mampu beradaptasi dengan lingkungan alam dan lingkungan sosialnya yang selalu berubah. Karena dinamika perubahan budaya, kebutuhan studi budaya harus terus dipenuhi.

F. Jenis-jenis Kebudayaan

Kebudayaan terbagi dalam beberapa jenis sesuai dengan sifatnya, wujudnya, dan lingkup persebarannya. Berikut penjelasan mengenai jenis-jenis kebudayaan.

1. Berdasarkan Sifatnya

a. Kebudayaan Subjektif

Kebudayaan subjektif merupakan faktor nilai, perasaan, idealism yang apabila disimpulkan maka dapat disebut sebagai faktor batin yang ada pada kebudayaan tersebut.

b. Kebudayaan Objektif

Kebudayaan objektif merupakan faktor lahiriah yang hadir dari sebuah kebudayaan dan berupa teknik, lembaga sosial, pengajaran, seni suara, seni rupa, seni sastra hingga upacara yang menggunakan budi bahasa.

2. Berdasarkan Wujudnya

a. Kebudayaan Material

Kebudayaan Material ini mengacu kepada seluruh ciptaan manusia yang nyata serta konkret. Di dalamnya termasuk temuan yang dihasilkan oleh penggalian arkeolog seperti senjata, perhiasan hingga mangkuk dari tanah liat.

Kebudayaan material pun mencakup barang-barang lain selain dari temuan arkeologi, seperti pesawat terbang, pakaian, televisi, gedung pencakar langit, stadion olahraga hingga mesin cuci.

b. Kebudayaan Immaterial

Jenis kebudayaan Immaterial berupa ciptaan yang abstrak dan diwariskan oleh pendahulunya ke generasi selanjutnya. Contohnya seperti Lagu, Tarian Tradisional, Dongeng, hingga Cerita Rakyat.

3. Berdasarkan Lingkup Persebarannya

a. Kebudayaan Daerah

Kebudayaan dapat berupa cara berperilaku, pola pikiran hingga cara bertindak dari anggota kelompok masyarakat yang memiliki kebudayaan tersebut. Kebudayaan daerah dapat dibatasi oleh wilayah administratif daerah tersebut atau demografinya.

Wilayah demografis tersebut menjadi batasan budaya lokal, namun seiring dengan perkembangan batasan wilayah kebudayaan daerah ini menjadi tidak terbatas akibat dari persebaran penduduk yang tidak merata.

b. Kebudayaan Lokal

Kebudayaan lokal bergantung pada aspek ruang. Hal ini dapat dilihat melalui ruang pada perkotaan yang hadir sebagai budaya lokal perkotaan tersebut, atau daerah tertentu pada bagian perkotaan yang terpengaruh oleh budaya yang dibawa oleh pendatang.

Pada kebudayaan lokal, ada pula kebudayaan dominan yang berkembang yaitu budaya lokal asli pada kota atau daerah tersebut. Koentjaraningrat berpendapat bahwa budaya lokal berkaitan dengan golongan manusia yang terikat oleh kesadaran serta identitasnya akan kesatuan kebudayaan asli di tempatnya. Dalam hal ini yang disebut sebagai kebudayaan lokal adalah bahasa sebagai ciri khasnya.

c. Kebudayaan Nasional

Kebudayaan nasional merupakan kebudayaan dari akumulasi dari budaya yang hadir daerah-daerah. Ada berbagai macam wujud kebudayaan nasional dan dapat dilihat secara umum apabila diperhatikan dengan cermat, maka dapat diketahui bahwa terdapat persebaran besar yang terjadi antar kebudayaan di satu daerah dan daerah lainnya. Namun, keragaman budaya tersebut yang menjadikan suatu bangsa memiliki jati dirinya.

Pada kebudayaan nasional, terdapat beberapa persebaran. Berikut penjelasannya.
  1. Rumah Adat, merupakan rumah yang memiliki ciri khas dan umumnya terdapat di masing-masing daerah. Setiap daerah memiliki rumah adat dengan ciri khas yang berbeda-beda dan pemaknaan yang berbeda pula.
  2. Upacara Adat, merupakan sebuah tradisi yang dilaksanakan secara turun temurun dengan teratur serta tertib sesuai dengan kebiasaan masyarakat setempat. Berupa rangkaian aktivitas sebagai wujud ungkapan terima kasih atas suatu hal, sesuai dengan sistem kepercayaan masyarakat. Upacara adat memiliki nilai yang universal, suci, bernilai sakral religious dan dilakukan secara turun temurun.
  3. Tarian, di setiap daerah memiliki tarian adat yang berbeda dan akan ditarikan dalam upacara atau peringatan khusus saja. Contoh tarian sebagai persebaran kebudayaan nasional adalah Tarian Ranup Lampuan di Aceh.
  4. Lagu, Indonesia memiliki banyak lagu daerah dalam bahasa daerahnya masing-masing. Setiap lagu daerah memiliki makna serta pesannya tersendiri. Selain itu, setiap bangsa juga memiliki lagu nasional yang berfungsi untuk meningkatkan persatuan negaranya.
  5. Musik, musik-musik tradisional umumnya berupa instrumen menggunakan alat musik khusus di daerah tersebut. Contohnya seperti angklung di Jawa Barat atau gamelan di Jawa Tengah.
  6. Pakaian Adat, sama halnya dengan persebaran budaya nasional lainnya. Pakaian adat juga memiliki ciri khas pada daerah yang memiliki pakaian adat tersebut dan hanya dikenakan dalam upacara khusus. Pakaian adat juga dipengaruhi oleh faktor agama di daerah masing-masing. Contohnya seperti kebaya di Jawa, ulos di Sumatera Utara, Ulee Balang di Aceh, kain cual di Bangka Belitung.


Demikianlah Informasi yang saya sampaikan diatas. Semoga kita akan melahirkan Budaya yang Rajin, Semangat, dan lebih Positif. Dan juga kita akan melestarikan Kebudayaan Nusantara yang beraneka ragam ini. Semoga bermanfaat bagi kita semua.

Terima Kasih 😀😊😘👌👍 :)

Wassalamu‘alaikum Wr. Wb. 

Ads