Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Selamat Hari Kartini! Inilah Pesan Generasi Muda Saat Memperingati Hari Kartini di Tengah Pandemi COVID-19!

Assalammu‘alaikum Wr. Wb. 

Hello gaes, Tahukah kamu? Bahwa Hari ini (Selasa) Tanggal 21 April 2020 (27 Sya'ban 1441 H) adalah peringatan Hari Kartini. Namun untuk tahun ini agak sedikit berbeda yaitu "Hari Kartini di tengah Pandemi"





Sumber Artikel : Liputan6.com

Pemikiran, gagasan dan semangat RA Kartini tampaknya masih relavan dengan kondisi saat ini. Apalagi di tengah Pandemi Virus Corona (COVID-19), dibutuhkan semangat untuk tetap bertahan.


Seperti Kutipan RA Kartini yang menyebutkan bahwa "Terkadang kesulitan / kesedihan harus kamu rasakan terlebih dahulu sebelum kemudahan / kebahagiaan yang sempurna datang kepadamu".

Perempuan bernama lengkap Raden Ajeng (RA) Kartini ini lahir di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah pada Senin, 21 April 1879 (~ 28 Rabbiul Akhir 1296 H). Anak dari Bupati Jepara RM Ario Adipati Sosroningrat dan Ngasirah sempat menjalani Pingitan.


Namun, hal itu tak membuat pemikiran RA Kartini terkungkung. Mengutip dari Buku Gelap-Terang Kartini, seri buku saku perempuan-perempuan perkasa, Kartini menghabiskan waktu dalam masa Pingitannya dengan membaca Buku modern. Buku tersebut merupakan kiriman RM Panji Sosrokartono, Kakak kandungnya Kartini. Kakaknya melanjutkan Kuliah di HBS Semarang hingga ke Universitas Leiden, Belanda.


Selain itu, Kartini juga memanfaatkan kotak bacaan langganan ayahnya yang ada Buku, Koran / Surat Kabar, Majalah dari dalam dan luar negeri. Kartini pun dikenal rajin Menulis dan berkemampuan Bahasa Belanda. Bahkan ia juga pernah mencari seorang Sahabat Pena dan menerbitkan Iklan kecil pada Rabu, 15 Maret 1899 (~ 3 Dzulqaidah 1316 H). Ia pun menjalani korespondensi dengan Estelle Zeehandelaar, Aktivis Feminis dan Rosa Abendanon yang juga menjadi Pendukung bagi RA Kartini.

Lewat korespondensi itu, RA Kartini menuangkan gagasan, pemikirannya kepada sahabat penanya. Kartini menilai pentingnya Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan untuk memajukan Kaum Perempuan. 


Lalu bagaimana Pesan dari Generasi Muda asal Jawa Timur ini dalam rangka Hari Kartini di tengah Pandemi COVID-19 dan nilai-nilai dari RA Kartini yang dapat dipelajari?

Salah satu Wisudawan terbaik di Universitas Airlangga (Unair) pada Tahun 2019, Noviana menuturkan, ada Pandemi COVID-19 menjadi salah satu bentuk Perubahan Dunia. Salah satunya kebiasaan yang berubah yaitu melakukan Aktivitas dari Rumah. Ia bersyukur dan dan bangga karena menjadi bagian dari perubahan itu meski tidak mudah pada Fase Perubahan.


"Tapi RA Kartini pelopor Perjuangan Emansipasi Wanita juga mengalami kesulitan itu bahkan lebih sulit karena dia harus mengubah Pola Pikir dan Sudut Pandang banyak orang, perjuangannya tidak ia rasakan sendiri kita semua, semua perempuan ikut merasakan,” kata dia (Wisudawan di Unair).

Ia mengatakan, jika dulu perjuangan RA Kartini mengubah kebiasaan yang semula perempuan hanya berada di Rumah, perempuan saat ini bisa merasakan Aktivitas di luar Rumah, Sekolah hingga Bekerja. Dengan ada Pandemi Virus Corona (COVID-19) ini, ada kebiasaan yang diubah dengan kembali beraktivitas di Rumah.


Namun, hal itu bukan berarti harus kembali pada Zaman Dahulu karena konteks yang berbeda. Noviana mengatakan, walaupun di rumah saja tetapi bukan berarti tidak bermakna. Jika pergerakan RA Kartini menyelamatkan kaum Perempuan, Pergerakan saat ini untuk menyelamatkan lebih banyak orang lagi.

"Bukan hanya kaum Perempuan melainkan pula kaum Lelaki, Anak dan Lansia semua ikut terselamatkan,"ujar dia.

Memberi dukungan untuk kepada Tenaga Medis


Noviana menuturkan, beraktivitas dari Rumah merupakan upaya untuk memutus rantai Penyebaran Virus Corona (COVID-19). Selain itu juga dukungan bagi Tenaga Medis terutama Perempuan yang terpaksa harus bekerja dan meninggalkan Keluarga di Rumah.

"Tenaga medis berada di garda terdepan dalam penanganan COVID-19,” ujar Noviana yang saat ini mengikuti kuliah di Magister Ilmu Hukum Unair.

Hal senada dikatakan Doktor Termuda dari Universitas Airlangga Nastiti Intan Permata Sari. Ia mengharapkan wanita muda dapat mengikuti jejak RA Kartini yang pantang menyerah. Masyarakat juga patut beri penghargaan untuk Tenaga Medis yang berjuang dalam penanganan COVID-19.

“Yang sangat mengena itu kata-kata Kartini habis Gelap terbitlah Terang. Jadi pasti ada harapan yang lebih baik dibalik semua Pandemi COVID-19 ini, harus tetap semangat,” kata dia.

Untuk melihat Postingan Artikel terdahulu, silahkan lihat di sini.




Kita harus menghormati para Pahlawan kita yang telah Gugur. Apalagi di situasi / kondisi saat ini, dimana para Tim Medis seperti Dokter, Perawat, Suster, dan juga Pendistribusi Alat Pelindung Diri (APD) telah berjuang di garis terdepan untuk melayani / merawat Pasien COVID-19.


Terima Kasih, Semoga Bermanfaat 😀👍 : )

Wassalammu‘alaikum Wr. Wb. 

Ads