Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

[HAPPY EARTH DAY 2020!] Planet Bumi Rayakan Kondisi Terbaiknya di Tengah Pandemi Virus Corona COVID-19 (+ Makna dari Simbol Lebah di Google Doodle)

Assalammu‘alaikum Wr. Wb. 

Tahukah anda? Bahwa hari ini (Hari Rabu) adalah Hari Bumi (Earth Day). Yang bertepatan dengan Tanggal 22 April 2020 (28 Sya'ban 1441 H). Memang setiap tahunnya Hari Bumi ini diperingati setiap Tanggal 22 April. Dan tahun ini agak sedikit berbeda, yaitu "Merayakan Hari Bumi di tengah Pandemi (Celebrating an Earth Day in the middle of the Pandemic)".








Sumber Artikel : Kompas.com


Tahun ini Planet tercinta kita, Bumi merayakan 50 Tahun perayaan Hari Bumi. Menurut Mohammad Darvish, seorang anggota dari Dewan Keamanan Nasional untuk Lingkungan, Hari ini Planet Bumi merayakan kondisi terbaiknya dalam setengah Abad.

Pernyataan itu merujuk pada dampak dari Pandemi Virus Corona yang mengakibatkan penyebaran Penyakit COVID-19 di seluruh Dunia.


Dilansir dari Tehran Times, sejak awal Tahun 2020, banyak orang mengalami hal tak terduga. Untuk Pertama kalinya secara berturut-turut, Emisi Gas Rumah Kaca, konsumsi Bahan Bakar Fosil, Lalu Lintas Udara, Farat dan Laut secara drastis telah menurun.

Keadaan tersebut membuat emisi gas rumah kaca pada Maret 2020 menjadi sama kondisinya dengan Tahun 1990-an, yaitu 30 Tahun yang lalu.

Menurut Darvish, menurunnya pergerakan manusia di Alam dan Lingkungan luar ruangan secara signifikan mulai mengurangi jumlah Polusi Suara dan Gempa Bumi. Hal itu rupanya memudahkan para ahli Geologi mempelajari Kerak Luar Bumi.

Darvis melanjutkan, bahwa sekitar 3,5 Miliar Orang di Bumi bepergian dengan Kereta Api, Mobil, Pesawat, Kapal dan alat Transportasi lainnya setiap hari. Gerakan dan kegiatan Konstruksi semacam Tambang juga memberi Dampak Tekanan pada kerak Luar Bumi. 

Namun, sejak Wabah Virus Corona merebak, hampir semua Operasional tersebut dihentikan. Akibatnya, tidak ada Gempa yang disebabkan oleh Manusia, dan ahli Geologi dapat lebih mudah melakukan Riset dan Studi mereka.

Darvish juga mencatat beberapa kondisi Bumi yang membaik akibat Penyebaran Wabah Virus Corona dan dapat dirangkum sebagai berikut :


1. Efek Pandemi Virus Corona (COVID-19) pada Lapisan Ozon

Komponen paling penting yang menyebabkan Lapisan Ozon berlubang adalah Penggunaan Gas Chlorofluorocarbon (CFC) yang digunakan di dalam Kulkas / Lemari Pendingin dan Semprotan.

Menurut Darvish, untungnya, Gas-gas ini belum digunakan selama Bertahun-tahun, itulah sebabnya Lapisan Ozon telah diperbaiki selama lebih dari 1 (Satu) Dekade.

Protokol Montreal untuk Konvensi Wina, yang mengakui tanggung jawab negara-negara untuk memperbaiki Lapisan Ozon dan telah menjadi salah satu Konvensi Lingkungan paling sukses, telah menyelamatkan Lapisan Ozon.

Ada laporan bahwa pergerakan Satelit, Pesawat Terbang, Rudal dan kegiatan semacam itu juga dapat mempengaruhi Lapisan Ozon. Beberapa di antaranya secara alami telah menurun tajam selama 2 (Dua)  Bulan terakhir.

2. Meningkatnya Keanekaragaman Hayati


Menurut Darvish, menurunnya keberadaan manusia di daerah dan Habitat Alami sejak Pandemi Virus Corona, membuat Kehidupan Satwa Liar meningkat secara drastis. Sebelumnya, Populasi Satwa Liar di banyak Negara telah menurun dari 29% sampai 40% selama 1 (Satu) Dekade terakhir.

Namun, Perbaikan dan Peningkatan Populasi Satwa Liar mulai tampak sejak Pandemi Virus Corona berlangsung. Dampak Positif dari Wabah Virus Corona lainnya terkait Keanekaragaman Hayati adalah berkurangnya Wisatawan di Habitat Alami.

Industri Pariwisata yang menurun tajam membuat aktivitas seperti Berkemah dan Berwisata di Habitat Alami Satwa Liar berkurang drastis dan mengurangi Kebakaran Hutan.

Namun, ada dampak buruknya juga. "Di sisi lain, kita menghadapi Peningkatan Penyelundupan Kayu oleh Masyarakat Lokal karena mendapatkan Penghasilan akhir-akhir ini jauh lebih sulit."

Mengapa ketidakhadiran Manusia menjadi sifat Alami?

Pandemi Virus Corona (COVID-19) telah membuat bumi 'mampu Bernapas lebih Dalam'. Itulah mengapa ketidakhadiran manusia justru mmebuat kondisi alam semakin membaik.

Menurut Darvish, bayangkan jika hewan Lebah dikeluarkan dari Habitat alami. Integritas Properti di Lingkungan Bumi, Reproduksi banyak Spesies, dan Manusia sendiri akan Rusak. 

Bayangkan jika beruang cokelat tidak ada, kesuburan tanah akan menurun. Atau jika babi hutan ditiadakan, permeabilitas air akan berkurang dan banjir akan meningkat.

Darvish menegaskan kondisi itu merupakan kebijaksanaan dalam penciptaan semua spesies Tumbuhan dan Hewan bahkan serangga seperti Lebah. Mereka telah berkontribusi pada ketahanan Bumi. 

Darvish juga mengatakan bahwa mengapa kini Manusia yang menganggap dirinya Makhluk Terbaik dan semestinya Bertanggung Jawab, telah berbuat sedemikian rupa tak memiliki Peran Positif kepada Alam dan Bumi?

"Saya berharap kejadian seperti itu memberikan pelajaran untuk mengubah program pembangunan kami yang mendukung alam dan mencoba memahami hukum alam, alih-alih menghabiskan anggaran untuk perang, senjata yang lebih besar dan lebih mengerikan," kata Darvish.

Dia menyiratkan bahwa penelitian lingkungan dan kesehatan kini lebih penting. Juga perbaikan sistem pendidikan sehingga di dunia pasca Pandemi Virus Corona (COVID-19), manusia bisa terlihat lebih bijaksana, lebih Berpengetahuan, dan lebih Bertanggung Jawab.

MAKNA DARI SIMBOL LEBAH DI GOOGLE DOODLE



Sumber Artikel : Makassar.Tribunnews.com

Google Doodle kerap kali memperingati momen penting dalam Sejarah. Seperti halnya Hari ini Google Doodle menampilkan sesuatu yang berbeda pada Mesin Pencarian tersebut.

Tepatnya pada Tanggal 22 April 2020 (28 Sya'ban 1441 H) juga diperingati sebagai Hari Bumi atau Earth Day. Hal ini pun dirayakan oleh Google melalui Google Doodle.

Bila Anda membuka mesin pencarian Google, Anda akan mendapati Google Doodle di Halaman Utama.

Google Doodle kali ini menampilkan Bumi berwarna Hijau yang dipenuhi Pepohonan, Ada pula Ilustrasi Lebah yang sayapnya bergerak-gerak.

Apa maksudnya?

Lebah penting bagi kehidupan kita sebab tanpa lebah kita mungkin tidak bisa menikmati berbagai Bahan Makanan dan Bunga yang Indah. Lebah adalah serangga kecil yang berperan penting dalam ketahanan Pangan ini.

Menurut Organisasi Pangan Dunia FAO (Food and Agriculture Organization), setiap Tiga dari Empat (3 dari 4) Lahan Pertanian yang memproduksi Buah dan Biji-bijian yang dikonsumsi oleh Manusia bergantung pada Hewan Penyerbuk.

Meskipun hanya membantu menjalankan sebagian pekerjaan petani, penyerbuk seperti lebah ini berkontribusi menyediakan makanan yang sehat dan bernutrisi untuk manusia.

Penyerbukan adalah salah satu hal yang paling penting di Bumi. Lebah dan hewan Penyerbukan lainnya telah ada di Bumi selama Jutaan Tahun untuk menjaga tumbuhan penghasil pangan tetap ada, menjaga Keanekaragaman Hayati, serta menjaga Ekosistem Tumbuhan, Manusia, dan Hewan termasuk Lebah-lebah sendiri.

Lewat Google Doodle Hari Bumi, Google ingin menyampaikan pesan kepada kita terkait dengan peran penting Lebah dalam kehidupan.

Perayaan Hari Bumi secara Digital


Perayaan Hari Bumi ke-50 yang jatuh pada Rabu (22/4/2020 | 26/8/1441) akan dirayakan secara besar-besaran melibatkan Pemimpin Dunia, Musisi, Aktor, hingga Aktivis yang bergabung secara Digital di tengah Pandemi COVID-19 (Virus Corona).

“Kita menemukan diri kita sendiri hari ini di dunia yang menghadapi Ancaman Global membutuhkan respons kompak Global. Untuk Hari Bumi 2020, kami akan membangun sebuah generasi baru aktivis-aktivis lingkungan, melibatkan Jutaan Masyarakat di Seluruh Dunia,” kata Earth Day Network President Kathleen Rogers dalam Situs Resmi Earthday.org yang diakses dari Jakarta, Selasa (21/4/2020 | 27/8/1441).

Perayaan Hari Bumi ke-50 secara Digital selama 24 Jam nonstop akan diisi oleh pesan-pesan, pertunjukkan dan ajakan kuat untuk beraksi mengatasi perubahan iklim di Situs Resmi Earth Day Network dan media sosial Twitter.

Semakin mendekati Puncak Perayaan Hari Bumi 2020, panitia merasa kualahan menerima Antusiasme berbagai Komunitas Global untuk dapat mencurahkan pesan dan menunjukkan komitmen mereka terhadap Planet Bumi.

“Terlepas dari keberhasilan luar biasa dan Puluhan Tahun dalam Kemajuan Lingkungan, kita mendapati diri kita menghadapi Tantangan Lingkungan Global yang bahkan lebih Mengerikan, hampir Eksistensial, dari hilangnya Keanekaragaman Hayati hingga Perubahan Iklim hingga Polusi Plastik, yang membutuhkan Aksi di semua Tingkat Pemerintahan,” Kata Denis Hayes, penyelenggara Hari Bumi pertama pada Tahun 1970 dan Ketua Dewan Jaringan Hari Bumi Emeritus.


REFERENSI

Untuk melihat Minigames dari Google Doodle tersebut, lihat Video di bawah ini. 


[Edisi Bahasa Inggris]

[Edisi Bahasa Indonesia]

Atau kalau anda ingin memainkan Minigames dari Google Doodle tersebut, silahkan klik di sini ataupun juga di sini


Untuk melihat Postingan Artikel terdahulu di Blog ini, silahkan lihat di sini. 

Ternyata dibalik Pandemik COVID-19 ini ada juga Dampak Positif, yaitu berkurangnya Polusi karena Transportasi Umum agak sedikit. Akan tetapi kita tetap untuk menjaga Lingkungan di sekitar kita untuk menjaga Planet Bumi kita ini.

Terima Kasih 😀👍 : )

Wassalammu‘alaikum Wr. Wb. 

Ads