Selamat Hari Kesehatan Sedunia! Inilah Serba-serbi tentang Virus Corona! [PART 1]
Assalammu‘alaikum Wr. Wb.
Halo semuanya! Hari ini adalah Hari Kesehatan Internasional yang tepatnya pada Hari Selasa, 7 April 2020 (13 Sya'ban 1441 H).
Belakangan kali ini, dunia telah dihebohkan oleh Wabah yang sudah Mendunia ini. Sejak awal Maret lalu, WHO telah menetapkan COVID-19 ini sebagai Pandemik Global. Virus Corona ini telah menyebar ke Seluruh Dunia dan berawal dari Kota Wuhan di Tiongkok.
Dan kini di Indonesia juga mengalami hal yang sama. Yaitu telah meliburkan seluruh Sekolah di Indonesia ini untuk mencegah dari Penularan Virus Corona. Dan Pemerintahan RI juga telah menyampaikan tentang Belajar, Bekerja, dan Beribadah di Rumah.
Dan situasi saat ini, Kasus Corona di Indonesia sudah mencapai Ribuan, sedangkan Kasus Corona di Seluruh Dunia sudah mencapai Jutaan.
TENTANG VIRUS CORONA
Sumber : Kompas.com (Jeo)
Apakah Virus Corona itu?
Virus Corona (Coronavirus) merupakan keluarga besar Virus yang ditemukan pada Hewan dan Manusia.
Beberapa varian Virus menginfeksi dan diketahui menyebabkan Penyakit mulai dari Selesma biasa hingga penyakit yang lebih parah seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS).
Apakah Novel Virus Corona (2019-nCoV / SARS-CoV 2 yang memicu COVID-19) itu?
Novel Coronavirus (2019-nCoV) merupakan Virus Corona jenis baru yang sebelumnya belum terindentifikasi pada Manusia. Virus ini ditengarai bermula dari kawasan Wuhan, China. Setelah merebak luas, penyakit yang ditimbulkan oleh Virus varian baru ini dinamai Corona Virus Disease 2019 atau CoViD-19 oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO).
Apakah Virus baru ini sama dengan SARS?
Virus ini tidak sama dengan SARS. Meski berasal dari keluarga Virus yang sama, tetapi Varian-nya berbeda.
Seberapa bahayanya Virus ini?
Seperti penyakit pernapasan lainnya, Infeksi 2019-nCoV / COVID-19 dapat menyebabkan gejala ringan termasuk Pilek, Sakit Tenggorokan, Batuk, dan Demam. Kondisi ini bisa menjadi lebih parah bagi beberapa orang dan dapat menyebabkan Pneumonia atau Kesulitan Bernapas.
Orang tua dan orang-orang yang sebelumnya mempunyai Riwayat menderita penyakit lain seperti Diabetes dan Penyakit Jantung lebih rentan mengalami kondisi parah jika terkena Virus ini.
[BONUS] Asal Usul nama COVID-19
Wabah Penyakit COVID-19 telah menyebar ke berbagai penjuru Dunia, termasuk Indonesia. Mulanya, penyakit ini kerap disebut sebagai Corona. Lalu, apa sebenarnya perbedaan COVID-19 dengan Virus Corona?
Perbedaan mendasar antara Corona dan COVID-19 ialah soal pelabelannya. Corona, merupakan nama Virusnya, sedangkan COVID-19 ialah Nama Resmi untuk Penyakit yang disebabkan oleh Virus Corona.
Kepala Organisasi Kesehatan Dunia, WHO secara resmi menamai penyakit virus Corona yang Pertama kali diidentifikasi di Tiongkok pada Tanggal 31 Desember 2019 (4 Jumadil Awal 1441 H) itu dengan nama COVID-19.
"Kami sekarang memiliki nama untuk Penyakit ini dan itu COVID-19," kata ketua WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus kepada wartawan di Jenewa, seperti dikutip dari AFP, Selasa (11/2/2020 | 17/6/1441).
Tedros menjelaskan CoViD-19 yaitu singkatan dari 'Co' yang artinya 'Corona', 'Vi' untuk 'Virus', dan "D" untuk 'Penyakit (Disease)'. Tedros mengatakan nama itu telah dipilih untuk menghindari Referensi ke Lokasi Geografis tertentu, Spesies Hewan atau sekelompok orang sesuai dengan Rekomendasi Internasional untuk penamaan agar menghindari dari Stigmatisasi.
[Sumber Artikel : Detik.com]
GEJALA UMUM VIRUS CORONA
Sumber Artikel : Liputan6.com
Untuk memutus rantai penyebaran Virus Corona COVID-19, kita perlu melakukan pencegahan seperti Cuci Tangan dengan Air dan Sabun, tidak menyentuh Wajah, menggunakan Masker jika Sakit hingga mengetahui Gejala-gejalanya.
Dengan mengetahui Gejala-gejala penting ini, diharapkan kita tidak menularkan kepada orang lain dan bisa melakukan Isolasi diri selama 14 Hari. Lalu apa Gejala yang harus kita ketahui?
1. Demam
Batuk
Batuk pun menjadi tanda bila Terinfeksi Virus Corona. Batuk juga menjadi media penularan Virus Corona, untuk itu ketika Batuk ada baiknya menggunakan Masker atau menutup Mulut dengan bagian dalam Siku.
Rasa Lelah
Rasa Lelah yang terus menerus pun menjadi salah satu tanda terkena Virus Corona. Tubuh akan terasa begitu Lelah sehinga Lemas dan tak Bergairah untuk Beraktivitas.
Sesak Nafas
Sebagian besar orang hanya akan mengalami Gejala Ringan, namun di kasus-kasus yang tertentu, Infeksi dapat menyebabkan Pnemonia dan Kesulitan Bernapas.
Pada sebagian kecil kasus, Infeksi Virus Corona bisa berakibat Fatal. Bagi pasien lanjut usia (lansia) dan orang-orang dengan masalah kesehatan penyerta seperti Tekanan Darah Tinggi, Gangguan Jantung atau Diabetes kemungkinan akan mengalami paparan Virus yang lebih Serius.
GEJALA KHUSUS (GEJALA LAIN) VIRUS CORONA
Sumber Artikel (Sebagian) : Kompas.com
Masih banyak yang perlu dipelajari tentang Virus Corona yang telah menyebabkan Pandemi Penyakit baru COVID-19, termasuk tentang gejala infeksi yang ditimbulkan.
Selama ini, Gejala COVID-19 yang khas dan paling umum adalah Batuk Kering, Demam, dan Kesulitan Bernapas. Meskipun ada juga sejumlah orang yang Terinfeksi Virus Corona Tanpa memiliki Gejala Sakit sama sekali.
Penelitian menunjukkan Proporsi yang Signifikan dari orang yang menunjukkan Gejala lain lebih Dulu, seperti Diare atau Kehilangan Fungsi Indra Penciuman dan Indra Rasa.
Melansir dari Sciecne Alert, Rabu (1/4/2020 | 7/8/1441), berikut ini Gejala COVID-19 dari Infeksi Virus Corona yang kurang dibahas.
1. Gangguan Pencernaan
Gejala COVID-19 pada Pencernaan mungkin merupakan Gejala yang lebih umum dari yang diperkirakan sebelumnya. Masalah Pencernaan ini semakin dikaitkan dengan Infeksi Virus Corona. Sebab, satu dari 10 Pasien Positif COVID-19 mengalami beberapa Gejala Gastrointestinal, termasuk Diare dan Mual.
Sebuah studi di The Lancet melaporkan, hanya 3% Pasien di China yang mengalami diare. Sedangkan menurut WHO, sekitar 5% Pasien mengalami Mual. Biasanya pasien-pasien ini juga kemudian menunjukkan Gejala yang lebih umum, seperti Kesulitan Bernapas, Demam, atau Batuk-batuk.
2. Kehilangan Indra Penciuman dan Indra Pengecapan
Siapa pun yang mendadak tidak bisa Mencium Bau adalah pembawa Virus Corona tak kasatmata. Dalam kondisi ini, mereka biasanya tidak memiliki Gejala umum COVID-19, seperti Demam dan Batuk.
Studi ini diungkap oleh ahli Rinologi terkemuka di Inggris. Di Korea Selatan, China, dan Italia, sekitar Sepertiga (⅓) Pasien yang Dites Positif COVID-19 mengaku Penciumannya Terganggu atau Hilang.
Menurut ahli THT di Inggris, kondisi ini dikenal sebagai Anosmia atau Hyposmia. "Di Korea Selatan, di mana pengujian dilakukan sangat luas, 30% pasien yang dites positif COVID-19 memiliki Anosmia (Hilangnya Penciuman)," kata President of the British Rhinological Society Professor, Clare Hopkins, dan President of the British Association of Otorhinolaryngology, Professor Nirmal Kumar.
Selain Indra Penciuman yang hilang, ternyata juga bisa Kehilangan Indra Pengecapan yang disebabkan oleh Virus Corona (COVID-19) ini.
3. Hidung Tersumbat (Pilek) ataupun Sakit Tenggorokan
Hidung Tersumbat atau Pilek Jarang menjadi tanda Gejala Infeksi Virus Corona. Sebagian besar dianggap sebagai Indikasi Alergi atau Pilek karena Flu.
Namun, sebagian kecil Pasien COVID-19 mengalami Hidung Tersumbat atau Pilek. Menurut laporan WHO, Kurang dari 5 Persen (< 5%) Orang mengalami Gejala ini.
Bersin juga tidak terkait dengan Infeksi Virus Corona. Jika Anda memiliki salah satu gejala ini, kemungkinan besar Penyakit lain, Alergi atau Pilek.
Adapun Sakit Tenggorokan terkadang menyertai Infeksi Virus Corona. Namun, sekali lagi, para Ahli Kesehatan menegaskan bahwa Gejala ini lebih sering menjadi Tanda Flu Biasa.
4. Merasa Kedinginan dan Nyeri Otot
Nyeri dan Kedinginan bisa menjadi Gejala dari berbagai Penyakit, termasuk Flu. Akan tetapi, Gejala ini juga turut dikeluhkan para pasien yang Positif COVID-19.
Tidak jelas seberapa lazim gejala ini. Menurut WHO, 11% Pasien yang diteliti mengeluhkan Kedinginan dan 14% melaporkan Nyeri Otot. Bisa jadi ini Tanda Awal dari Gejala yang lebih parah atau satu-satunya Indikasi Infeksi Ringan.
Jika Anda mengalaminya, Mayo Clinic menyarankan untuk melakukan tindakan pencegahan tambahan untuk mengisolasi diri dari orang lain, banyak istirahat dan perbanyak minum air putih, serta hubungi Dokter.
5. Sakit Kepala dan Pusing
Menurut Penelitian dari The Lancet, sekitar 8% pasien COVID-19 mengeluhkan sakit kepala. Beberapa kasus Infeksi Virus Corona juga turut dilaporkan adanya Gejala Pusing atau Serangan Pusing yang cukup parah.
Bahkan, menurut Cleveland Clinic, beberapa kasus yang dilaporkan Pasien Tiba-tiba dapat menunjukkan risiko kesehatan yang lebih serius. CDC menawarkan Pemeriksaan secara Mandiri secara Online untuk membantu menilai apakah Gejala dan keadaan yang dirasakan saat ini menunjukkan Infeksi Virus Corona atau tidak.
KELEMAHAN VIRUS CORONA
Sumber Artikel : Kompas.com
Rasa Khawatir memang penting untuk meningkatkan Kewaspadaan. Namun jika berlebihan, perasaan itu justru akan menambah Beban Pikiran dan berujung pada Penurunan Daya Tahan Tubuh. Agar tidak terlalu khawatir, Anda perlu tahu, bahwa Virus Corona juga punya kelemahan.
Kelemahan ini bisa dimanfaatkan untuk mencegah Penularan, sehingga Risiko Tertular pun bisa lebih Rendah. Sejauh ini, para Ilmuwan, Peneliti, dan Petugas Kesehatan, telah menyusun Cara Mencegah dari Penularan COVID-19 melalui Kelemahan-kelemahan tersebut.
Apa Kelemahan dari Virus Corona?
Satu Hal yang membuat banyak orang khawatir soal COVID-19 adalah karena belum adanya Obat maupun Vaksin yang memang dikhususkan untuk mengatasi dan mencegah penyakit ini. Oleh karenanya, cara terbaik yang bisa dilakukan untuk Melindungi diri kita adalah dengan melakukan Pencegahan se-maksimal mungkin.
Namun, meski menyebar dengan cepat, Virus Corona juga masih punya kelemahan yang bisa dimanfaatkan untuk memutus rantai penularan. Lalu sebenarnya, apa saja Kelemahan dari Virus Corona?
1. Mudah Hilang dengan Pelarut Lemak
Apa itu Pelarut Lemak? Pelarut Lemak adalah Sabun yang sehari-hari kita gunakan. Virus Corona, bisa Hancur dan Mati jika terkena Sabun. Itulah sebabnya, kita dianjurkan untuk Rajin Cuci Tangan dengan Air dan Sabun untuk mencegah Infeksi COVID-19.
Lalu, mengapa Sabun Efektif untuk membunuh Virus Corona? Jawabannya ada pada Susunan Virus itu sendiri. Virus Corona pada intinya tersusun atas 3 Bagian, yaitu :
2. Bisa dikalahkan oleh Antibodi Infeksi
COVID-19 bisa terjadi dalam beberapa Tingkat Keparahan, mulai dari yang Ringan hingga yang Parah.
Pada pasien COVID-19 yang memiliki Gejala Ringan, Unfeksi ini bisa Sembuh dengan sendirinya selama Daya Tahan Tubuh-nya membaik.
Sebuah Penelitian yang dilakukan di Australia, Mengamini bahwa salah satu Kelemahan dari Virus Corona adalah dalam menghadapi Antibodi yang Sehat. Penelitian ini melihat secara teratur Kadar Antibodi yang dihasilkan oleh seorang pasien COVID-19 yang Berusia 47 Tahun dengan Gejala Ringan hingga Gejala Sedang. Pasien tersebut tidak memiliki Penyakit Penyerta seperti Hipertensi atau Diabetes.
Kondisi tubuhnya secara Keseluruhan sehat dan hanya terdapat Satu Infeksi yang sedang terjadi, yaitu COVID-19. Pada Hari ke - 7 s/d 9 sejak Gejala COVID-19 Pertama kali muncul pada Pasien tersebut, sejumlah Antibodi mulai terbentuk di dalam Tubuh.
Ini tandanya, tubuh tengah mengeluarkan berbagai senjatanya untuk berusaha melawan Virus Corona. Beberapa hari setelah antibodi terbentuk, tubuh pasien tersebut mulai membaik. Memang masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut dalam skala yang lebih besar lagi untuk melihat pola “Peperangan” antara Virus Corona dan Antibodi.
Namun, Penelitian di atas bisa dijadikan sebagai pengingat pentingnya menjaga daya tahan tubuh dengan menjalani Gaya Hidup yang Sehat.
3. Bisa dibunuh / dibasmi dengan Disinfektan
Virus Corona ada banyak Jenisnya. Ada Virus Corona yang menyebabkan SARS, MERS, dan saat ini jenis yang baru ditemukan, mengakibatkan COVID-19.
Masing-masingnya memang memiliki perbedaan dan masih butuh lebih banyak Penelitian. Namun sejauh ini, diketahui bahwa secara umum karakter keluarga Coronavirus cukup mirip, yaitu dianggap lemah jika harus berhadapan dengan bahan Disinfektan.
Berdasarkan hasil Penelitian, Virus Corona penyebab SARS dan MERS bisa bertahan di permukaan benda seperti Metal / Besi, Kaca, atau Plastik hingga beberapa Hari.
Meski sejauh ini belum ada Penelitian mengenai Ketahanan Virus Penyebab COVID-19 di permukaan, tapi diduga hasilnya tidak jauh berbeda dari Sepupu sesama Coronavirus lainnya.
Kabar baiknya, Virus tersebut dianggap bisa nonaktif dengan Bahan Disinfektan seperti alkohol dengan kadar 60-70%, Hidrogen peroksida 0,5%, atau Sodium hipoklorit 0,1% dalam Waktu 1 Menit.
Jadi Rajin-rajinlah membersihkan permukaan benda yang sering disentuh seperti Telepon Genggam, Gagang Pintu, dan Meja Kerja menggunkaan Bahan Disinfektan.
4. Melemah di Suhu Panas
Sejauh ini belum ada Penelitian yang menyebut bahwa Virus Penyebab COVID-19 lemah terhadap Panas. Namun, Coronavirus Penyebab Penyakit SARS, terbukti bisa Melemah pada Suhu Panas.
Berdasarkan data yang diterbitkan oleh badan kesehatan dunia, World Health Organization (WHO), Virus Penyebab SARS bisa terbunuh pada Suhu 56°C.
5. Tidak bisa bertahan lama di Permukaan
Virus Corona memang bisa bertahan beberapa Hari di Permukaan. Namun, seiring berjalannya Waktu, Virus ini tidak lagi cukup kuat untuk bisa menimbulkan Infeksi.
Sehingga baik WHO maupun Kementerian Kesehatan RI tidak melarang Pengiriman Paket antar Negara karena Risiko Penularan melalui media Pengiriman Paket tersebut sangatlah Rendah.
Kelemahan Virus Corona patut diketahui agar Anda bisa memahami Cara Mencegah Penularan COVID-19 dan bukan untuk meremehkan Virus ini. Selalu lakukan pencegahan di berbagai Tempat dan Waktu, agar Risiko terkena Virus ini tetap Rendah.
PENCEGAHAHAN VIRUS CORONA
Sumber Artikel : Liputan6.com
Agar kita tidak mudah tertular Virus Corona, kita bisa mencegah dari penularannya. Diantaranya yaitu sebagai berikut :
1. Cuci Tangan
Tindakan pertama yang dapat dilakukan untuk Menangkal Virus Corona adalah dengan rajin mencuci tangan. Sebab, tangan adalah salah satu Anggota Tubuh yang menjadi Sumber Penyakit.
Cuci tangan dengan durasi minimal 20 Detik untuk membunuh Virus Corona menggunakan sabun dan Air Bersih yang Mengalir. Setelah itu, keringkan Tangan menggunakan Kain yang bersih atau Tissue.
Tindakan pencegahan yang satu ini dianggap lebih efektif untuk membunuh Virus, Bakteri, termasuk Virus Corona. Cuci tangan merupakan langkah yang disarankan oleh banyak pihak, termasuk Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
2. Hindari Menyentuh Wajah
Telah diketahui bahwa Tangan dapat menjadi Sumber Penyakit sebab sering terjadi kontak dengan benda maupun orang lain. Sementara itu, Virus Corona disinyalir dapat masuk tubuh manusia melalui Segitiga Wajah yakni Mata, Hidung, dan Mulut.
Maka dari itu, hindari untuk menyentuh wajah menggunakan Tangan. Apabila terpaksa harus menyentuh Wajah, maka pastikan untuk Mencuci Tangan terlebih dahulu dengan menggunakan Sabun.
3. Etika Bersin dan Batuk
Terapkan Etika Bersin dan Batuk dengan benar menggunakan Siku tangan bagian dalam atau Tissue Bersih. Sebab, cairan yang diproduksi pada saat Batuk dan Bersin tersebut dapat menjadi media Penularan Virus Corona.
Apabila Anda menggunakan Tissue, maka segera buang ke tempat sampah dan Cuci Tangan menggunakan Sabun hingga bersih dan kering kembali.
4. Memakai Masker
Virus Corona tidak menyebar melalui Udara. Namun, penggunaan Masker dapat meminimalisir penularan Virus Corona. Sebab, Virus Corona dapat menyebar melalui Droplets dan dapat masuk ke dalam tubuh melalui Selaput Lender seperti Mata, Mulut, dan Hidung.
Masker juga dapat digunakan ketika seseorang dalam kondisi yang kurang sehat. Hindari untuk menggunakan satu masker secara berulang-ulang. Sebab, Masker dapat mengandung berbagai jenis Kuman, Bakteri, dan Virus setelah dipakai.
5. Hindari Interaksi Langsung
Cara sederhana guna menangkal Virus Corona yang kelima adalah hindari Interaksi secara langsung seperti Berpelukan, Berjabat Tangan, dan lain sebagainya.
Dengan menghindari kontak kulit dengan orang lain, maka Anda dapat mengurangi Penyebaran Virus Corona.
6. Hindari Berbagi Barang Pribadi
Barang pribadi milik orang lain dapat saja meningkatkan Risiko Penularan Virus Corona. Sebab meskipun tidak nampak Gejala, Virus ini dapat Menginfeksi Tubuh Manusia hingga berstatus sebagai Silent Carrier yang Membawa dan Menularkan Virus Corona (COVID-19) kepada orang lain.
Maka dari itu, selalu gunakan Barang sendiri dan hindari untuk Meminjam Barang pada orang lain. Hal tersebut merupakan langkah yang dapat dilakukan untuk menekan Laju Penyebaran Virus Corona yang berbahaya.
7. Penerapan Social Distancing / Physical Distancing
Social Distancing atau Physical Distancing adalah salah satu Imbauan yang sering digemakan oleh berbagai pihak. Sebab, dengan Menjaga Jarak antara satu sama lain dipercaya dapat mengurangi Risiko Penyebaran Virus Corona.
Selalu perhatikan Jarak Fisik dengan orang lain yakni minimal 1 Meter. Langkah ini dapat diterapkan saat berada di tempat umum ataupun saat di Luar Rumah guna Menangkal Virus masuk ke dalam Tubuh dan menyebabkan masalah Kesehatan yang serius.
8. Mencuci Bahan Makanan
Cuci selalu Bahan Makanan yang diperoleh sebelum mengolahnya. Sebab, pada bahan makanan selalu saja terdapat kemungkinan adanya Kuman, Bakteri, hingga Virus seperti COVID-19.
Anda dapat Mencuci Bahan Makanan sebelum disimpan di dalam Lemari Pendingin / Kulkas dengan menggunakan Larutan Hidrogen peroksida (H2O2) ataupun Cuka yang dapat Membunuh Bakteri, Kuman, dan Virus dengan cukup efektif.
9. Bersihkan Perabotan Rumah
Virus Corona dapat menempel pada Permukaan Benda yang sering terjadi Interaksi. Maka dari itu, bersihkan selalu perabotan rumah secara rutin.
Bila perlu, semprotkan Cairan Disinfektan setiap Pagi dan Sore Hari yakni sebelum dan setelah Beraktivitas guna Membunuh Virus Corona.
10. Tingkatkan Imun Tubuh
Tidak hanya melakukan tindakan Pencegahan di Luar Jaringan Tubuh, namun Anda juga perlu melakukan tindakan Pencegahan dari Dalam Tubuh.
Caranya adalah dengan meningkatkan Imunitas atau Sistem Kekebalan Tubuh terhadap berbagai Virus termasuk Virus Corona (COVID-19). Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan Imunitas Tubuh adalah dengan melakukan Aktivitas Fisik secara rutin dan mengonsumsi Makanan sehat yang dapat meningkatkan Sistem Kekebalan Tubuh.
INFORMASI TAMBAHAN
Apabila anda mengalami Gejala-gejala COVID-19, harus melakukan Isolasi Diri. Dan juga bisa menghubungi di nomor berikut :
Ataupun jika ingin melihat Update Terkini mengenai COVID-19 di Inzaghi's Blog, silahkan buka dan lihat di sini (COVID-19 Update Report).
Ataupun jika ingin melihat Berita, Info terkini, hingga Update Kasus COVID-19 dari Pemerintah RI, silahkan lihat di sini (Covid19.go.id) atau juga di sini (KawalCovid19.id). Dan juga lihat di sini (ArcGis bersama KawalCovid19) untuk melihat Peta Sebaran Virus Corona (COVID-19) di Indonesia.
Klik Tulisan Biru ini jika ingin melihat Peta Pesebaran (ArcGis Dashboard), dan Update Kasus COVID-19 (WorldOmeters, dan nCoV2019.live) di Seluruh Dunia / Mancanegara.
Untuk melihat Postingan Artikel yang Terdahulu, silahkan lihat di sini.
Jadi, kita harus lebih berhati-hati karena Virus Corona ada dimana-mana. Yaitu dengan menerapkan Social Distancing, dan Physical Distancing. Akan tetapi jika ingin Keluar Rumah diusahakan untuk memakai Masker yang telah diwajibkan oleh Pemerintahan RI. Dan diusahakan untuk tetap berada di Rumah untuk mencegah dari Penularan Virus Corona ini.
Demikianlah Selamat Hari Kesehatan Internasional! Jagalah Kesehatan anda! Dan nantikan Pembahasan Selanjutnya di Part 2 nanti.
#WorkFromHome #StayAtHome #TetapDiRumah #DiRumahSaja
Terima Kasih 😷😀😊😉👌👍 :)
Wassalammu‘alaikum Wr. Wb.
Halo semuanya! Hari ini adalah Hari Kesehatan Internasional yang tepatnya pada Hari Selasa, 7 April 2020 (13 Sya'ban 1441 H).
Belakangan kali ini, dunia telah dihebohkan oleh Wabah yang sudah Mendunia ini. Sejak awal Maret lalu, WHO telah menetapkan COVID-19 ini sebagai Pandemik Global. Virus Corona ini telah menyebar ke Seluruh Dunia dan berawal dari Kota Wuhan di Tiongkok.
Penamaan Virus Corona (2019-nCoV / COVID-19) dalam Angka Seksagesimal (Sexagesimal Numbers) |
Dan kini di Indonesia juga mengalami hal yang sama. Yaitu telah meliburkan seluruh Sekolah di Indonesia ini untuk mencegah dari Penularan Virus Corona. Dan Pemerintahan RI juga telah menyampaikan tentang Belajar, Bekerja, dan Beribadah di Rumah.
Dan situasi saat ini, Kasus Corona di Indonesia sudah mencapai Ribuan, sedangkan Kasus Corona di Seluruh Dunia sudah mencapai Jutaan.
TENTANG VIRUS CORONA
Penamaan Virus Corona dalam berbagai macam Tulisan |
Sumber : Kompas.com (Jeo)
Apakah Virus Corona itu?
Virus Corona (Coronavirus) merupakan keluarga besar Virus yang ditemukan pada Hewan dan Manusia.
Beberapa varian Virus menginfeksi dan diketahui menyebabkan Penyakit mulai dari Selesma biasa hingga penyakit yang lebih parah seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS).
Apakah Novel Virus Corona (2019-nCoV / SARS-CoV 2 yang memicu COVID-19) itu?
Novel Coronavirus (2019-nCoV) merupakan Virus Corona jenis baru yang sebelumnya belum terindentifikasi pada Manusia. Virus ini ditengarai bermula dari kawasan Wuhan, China. Setelah merebak luas, penyakit yang ditimbulkan oleh Virus varian baru ini dinamai Corona Virus Disease 2019 atau CoViD-19 oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO).
Apakah Virus baru ini sama dengan SARS?
Virus ini tidak sama dengan SARS. Meski berasal dari keluarga Virus yang sama, tetapi Varian-nya berbeda.
Seberapa bahayanya Virus ini?
Seperti penyakit pernapasan lainnya, Infeksi 2019-nCoV / COVID-19 dapat menyebabkan gejala ringan termasuk Pilek, Sakit Tenggorokan, Batuk, dan Demam. Kondisi ini bisa menjadi lebih parah bagi beberapa orang dan dapat menyebabkan Pneumonia atau Kesulitan Bernapas.
Orang tua dan orang-orang yang sebelumnya mempunyai Riwayat menderita penyakit lain seperti Diabetes dan Penyakit Jantung lebih rentan mengalami kondisi parah jika terkena Virus ini.
[BONUS] Asal Usul nama COVID-19
Wabah Penyakit COVID-19 telah menyebar ke berbagai penjuru Dunia, termasuk Indonesia. Mulanya, penyakit ini kerap disebut sebagai Corona. Lalu, apa sebenarnya perbedaan COVID-19 dengan Virus Corona?
Perbedaan mendasar antara Corona dan COVID-19 ialah soal pelabelannya. Corona, merupakan nama Virusnya, sedangkan COVID-19 ialah Nama Resmi untuk Penyakit yang disebabkan oleh Virus Corona.
Kepala Organisasi Kesehatan Dunia, WHO secara resmi menamai penyakit virus Corona yang Pertama kali diidentifikasi di Tiongkok pada Tanggal 31 Desember 2019 (4 Jumadil Awal 1441 H) itu dengan nama COVID-19.
"Kami sekarang memiliki nama untuk Penyakit ini dan itu COVID-19," kata ketua WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus kepada wartawan di Jenewa, seperti dikutip dari AFP, Selasa (11/2/2020 | 17/6/1441).
Tedros menjelaskan CoViD-19 yaitu singkatan dari 'Co' yang artinya 'Corona', 'Vi' untuk 'Virus', dan "D" untuk 'Penyakit (Disease)'. Tedros mengatakan nama itu telah dipilih untuk menghindari Referensi ke Lokasi Geografis tertentu, Spesies Hewan atau sekelompok orang sesuai dengan Rekomendasi Internasional untuk penamaan agar menghindari dari Stigmatisasi.
[Sumber Artikel : Detik.com]
GEJALA UMUM VIRUS CORONA
Sumber Artikel : Liputan6.com
Untuk memutus rantai penyebaran Virus Corona COVID-19, kita perlu melakukan pencegahan seperti Cuci Tangan dengan Air dan Sabun, tidak menyentuh Wajah, menggunakan Masker jika Sakit hingga mengetahui Gejala-gejalanya.
Dengan mengetahui Gejala-gejala penting ini, diharapkan kita tidak menularkan kepada orang lain dan bisa melakukan Isolasi diri selama 14 Hari. Lalu apa Gejala yang harus kita ketahui?
1. Demam
Gejala Hari Pertama terinfeksi Virus Corona adalah Demam. Ketika demam suhu tubuh akan mencapai 38℃ atau bahkan lebih tinggi.
Menurut studi khusus di Wuhan, 99 persen pasien mengalami gejala Demam. Ketika Demam, badan akan Menggigil, Berkeringat dan akan merasakan Lemas. Namun beberapa Pasien ada juga yang tidak mengalami Demam
Batuk
Batuk pun menjadi tanda bila Terinfeksi Virus Corona. Batuk juga menjadi media penularan Virus Corona, untuk itu ketika Batuk ada baiknya menggunakan Masker atau menutup Mulut dengan bagian dalam Siku.
Rasa Lelah
Rasa Lelah yang terus menerus pun menjadi salah satu tanda terkena Virus Corona. Tubuh akan terasa begitu Lelah sehinga Lemas dan tak Bergairah untuk Beraktivitas.
Sesak Nafas
Sebagian besar orang hanya akan mengalami Gejala Ringan, namun di kasus-kasus yang tertentu, Infeksi dapat menyebabkan Pnemonia dan Kesulitan Bernapas.
Pada sebagian kecil kasus, Infeksi Virus Corona bisa berakibat Fatal. Bagi pasien lanjut usia (lansia) dan orang-orang dengan masalah kesehatan penyerta seperti Tekanan Darah Tinggi, Gangguan Jantung atau Diabetes kemungkinan akan mengalami paparan Virus yang lebih Serius.
GEJALA KHUSUS (GEJALA LAIN) VIRUS CORONA
Ilustrasi Virus Corona |
Sumber Artikel (Sebagian) : Kompas.com
Masih banyak yang perlu dipelajari tentang Virus Corona yang telah menyebabkan Pandemi Penyakit baru COVID-19, termasuk tentang gejala infeksi yang ditimbulkan.
Selama ini, Gejala COVID-19 yang khas dan paling umum adalah Batuk Kering, Demam, dan Kesulitan Bernapas. Meskipun ada juga sejumlah orang yang Terinfeksi Virus Corona Tanpa memiliki Gejala Sakit sama sekali.
Penelitian menunjukkan Proporsi yang Signifikan dari orang yang menunjukkan Gejala lain lebih Dulu, seperti Diare atau Kehilangan Fungsi Indra Penciuman dan Indra Rasa.
Melansir dari Sciecne Alert, Rabu (1/4/2020 | 7/8/1441), berikut ini Gejala COVID-19 dari Infeksi Virus Corona yang kurang dibahas.
1. Gangguan Pencernaan
Gejala COVID-19 pada Pencernaan mungkin merupakan Gejala yang lebih umum dari yang diperkirakan sebelumnya. Masalah Pencernaan ini semakin dikaitkan dengan Infeksi Virus Corona. Sebab, satu dari 10 Pasien Positif COVID-19 mengalami beberapa Gejala Gastrointestinal, termasuk Diare dan Mual.
Sebuah studi di The Lancet melaporkan, hanya 3% Pasien di China yang mengalami diare. Sedangkan menurut WHO, sekitar 5% Pasien mengalami Mual. Biasanya pasien-pasien ini juga kemudian menunjukkan Gejala yang lebih umum, seperti Kesulitan Bernapas, Demam, atau Batuk-batuk.
2. Kehilangan Indra Penciuman dan Indra Pengecapan
Sumber Bacaan : Kompas.com |
Siapa pun yang mendadak tidak bisa Mencium Bau adalah pembawa Virus Corona tak kasatmata. Dalam kondisi ini, mereka biasanya tidak memiliki Gejala umum COVID-19, seperti Demam dan Batuk.
Studi ini diungkap oleh ahli Rinologi terkemuka di Inggris. Di Korea Selatan, China, dan Italia, sekitar Sepertiga (⅓) Pasien yang Dites Positif COVID-19 mengaku Penciumannya Terganggu atau Hilang.
Menurut ahli THT di Inggris, kondisi ini dikenal sebagai Anosmia atau Hyposmia. "Di Korea Selatan, di mana pengujian dilakukan sangat luas, 30% pasien yang dites positif COVID-19 memiliki Anosmia (Hilangnya Penciuman)," kata President of the British Rhinological Society Professor, Clare Hopkins, dan President of the British Association of Otorhinolaryngology, Professor Nirmal Kumar.
Selain Indra Penciuman yang hilang, ternyata juga bisa Kehilangan Indra Pengecapan yang disebabkan oleh Virus Corona (COVID-19) ini.
3. Hidung Tersumbat (Pilek) ataupun Sakit Tenggorokan
Hidung Tersumbat atau Pilek Jarang menjadi tanda Gejala Infeksi Virus Corona. Sebagian besar dianggap sebagai Indikasi Alergi atau Pilek karena Flu.
Namun, sebagian kecil Pasien COVID-19 mengalami Hidung Tersumbat atau Pilek. Menurut laporan WHO, Kurang dari 5 Persen (< 5%) Orang mengalami Gejala ini.
Bersin juga tidak terkait dengan Infeksi Virus Corona. Jika Anda memiliki salah satu gejala ini, kemungkinan besar Penyakit lain, Alergi atau Pilek.
Adapun Sakit Tenggorokan terkadang menyertai Infeksi Virus Corona. Namun, sekali lagi, para Ahli Kesehatan menegaskan bahwa Gejala ini lebih sering menjadi Tanda Flu Biasa.
4. Merasa Kedinginan dan Nyeri Otot
Nyeri dan Kedinginan bisa menjadi Gejala dari berbagai Penyakit, termasuk Flu. Akan tetapi, Gejala ini juga turut dikeluhkan para pasien yang Positif COVID-19.
Tidak jelas seberapa lazim gejala ini. Menurut WHO, 11% Pasien yang diteliti mengeluhkan Kedinginan dan 14% melaporkan Nyeri Otot. Bisa jadi ini Tanda Awal dari Gejala yang lebih parah atau satu-satunya Indikasi Infeksi Ringan.
Jika Anda mengalaminya, Mayo Clinic menyarankan untuk melakukan tindakan pencegahan tambahan untuk mengisolasi diri dari orang lain, banyak istirahat dan perbanyak minum air putih, serta hubungi Dokter.
5. Sakit Kepala dan Pusing
Menurut Penelitian dari The Lancet, sekitar 8% pasien COVID-19 mengeluhkan sakit kepala. Beberapa kasus Infeksi Virus Corona juga turut dilaporkan adanya Gejala Pusing atau Serangan Pusing yang cukup parah.
Bahkan, menurut Cleveland Clinic, beberapa kasus yang dilaporkan Pasien Tiba-tiba dapat menunjukkan risiko kesehatan yang lebih serius. CDC menawarkan Pemeriksaan secara Mandiri secara Online untuk membantu menilai apakah Gejala dan keadaan yang dirasakan saat ini menunjukkan Infeksi Virus Corona atau tidak.
KELEMAHAN VIRUS CORONA
Sumber Artikel : Kompas.com
Rasa Khawatir memang penting untuk meningkatkan Kewaspadaan. Namun jika berlebihan, perasaan itu justru akan menambah Beban Pikiran dan berujung pada Penurunan Daya Tahan Tubuh. Agar tidak terlalu khawatir, Anda perlu tahu, bahwa Virus Corona juga punya kelemahan.
Kelemahan ini bisa dimanfaatkan untuk mencegah Penularan, sehingga Risiko Tertular pun bisa lebih Rendah. Sejauh ini, para Ilmuwan, Peneliti, dan Petugas Kesehatan, telah menyusun Cara Mencegah dari Penularan COVID-19 melalui Kelemahan-kelemahan tersebut.
Apa Kelemahan dari Virus Corona?
Satu Hal yang membuat banyak orang khawatir soal COVID-19 adalah karena belum adanya Obat maupun Vaksin yang memang dikhususkan untuk mengatasi dan mencegah penyakit ini. Oleh karenanya, cara terbaik yang bisa dilakukan untuk Melindungi diri kita adalah dengan melakukan Pencegahan se-maksimal mungkin.
Namun, meski menyebar dengan cepat, Virus Corona juga masih punya kelemahan yang bisa dimanfaatkan untuk memutus rantai penularan. Lalu sebenarnya, apa saja Kelemahan dari Virus Corona?
Apa itu Pelarut Lemak? Pelarut Lemak adalah Sabun yang sehari-hari kita gunakan. Virus Corona, bisa Hancur dan Mati jika terkena Sabun. Itulah sebabnya, kita dianjurkan untuk Rajin Cuci Tangan dengan Air dan Sabun untuk mencegah Infeksi COVID-19.
Lalu, mengapa Sabun Efektif untuk membunuh Virus Corona? Jawabannya ada pada Susunan Virus itu sendiri. Virus Corona pada intinya tersusun atas 3 Bagian, yaitu :
- DNA atau RNA yang menjadi Inti dari Virus;
- Protein yang merupakan Bahan Baku Virus untuk memperbanyak diri;
- Lapisan Lemak sebagai Pelindung luarnya.
2. Bisa dikalahkan oleh Antibodi Infeksi
COVID-19 bisa terjadi dalam beberapa Tingkat Keparahan, mulai dari yang Ringan hingga yang Parah.
Pada pasien COVID-19 yang memiliki Gejala Ringan, Unfeksi ini bisa Sembuh dengan sendirinya selama Daya Tahan Tubuh-nya membaik.
Sebuah Penelitian yang dilakukan di Australia, Mengamini bahwa salah satu Kelemahan dari Virus Corona adalah dalam menghadapi Antibodi yang Sehat. Penelitian ini melihat secara teratur Kadar Antibodi yang dihasilkan oleh seorang pasien COVID-19 yang Berusia 47 Tahun dengan Gejala Ringan hingga Gejala Sedang. Pasien tersebut tidak memiliki Penyakit Penyerta seperti Hipertensi atau Diabetes.
Kondisi tubuhnya secara Keseluruhan sehat dan hanya terdapat Satu Infeksi yang sedang terjadi, yaitu COVID-19. Pada Hari ke - 7 s/d 9 sejak Gejala COVID-19 Pertama kali muncul pada Pasien tersebut, sejumlah Antibodi mulai terbentuk di dalam Tubuh.
Ini tandanya, tubuh tengah mengeluarkan berbagai senjatanya untuk berusaha melawan Virus Corona. Beberapa hari setelah antibodi terbentuk, tubuh pasien tersebut mulai membaik. Memang masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut dalam skala yang lebih besar lagi untuk melihat pola “Peperangan” antara Virus Corona dan Antibodi.
Namun, Penelitian di atas bisa dijadikan sebagai pengingat pentingnya menjaga daya tahan tubuh dengan menjalani Gaya Hidup yang Sehat.
3. Bisa dibunuh / dibasmi dengan Disinfektan
Virus Corona ada banyak Jenisnya. Ada Virus Corona yang menyebabkan SARS, MERS, dan saat ini jenis yang baru ditemukan, mengakibatkan COVID-19.
Masing-masingnya memang memiliki perbedaan dan masih butuh lebih banyak Penelitian. Namun sejauh ini, diketahui bahwa secara umum karakter keluarga Coronavirus cukup mirip, yaitu dianggap lemah jika harus berhadapan dengan bahan Disinfektan.
Berdasarkan hasil Penelitian, Virus Corona penyebab SARS dan MERS bisa bertahan di permukaan benda seperti Metal / Besi, Kaca, atau Plastik hingga beberapa Hari.
Meski sejauh ini belum ada Penelitian mengenai Ketahanan Virus Penyebab COVID-19 di permukaan, tapi diduga hasilnya tidak jauh berbeda dari Sepupu sesama Coronavirus lainnya.
Kabar baiknya, Virus tersebut dianggap bisa nonaktif dengan Bahan Disinfektan seperti alkohol dengan kadar 60-70%, Hidrogen peroksida 0,5%, atau Sodium hipoklorit 0,1% dalam Waktu 1 Menit.
Jadi Rajin-rajinlah membersihkan permukaan benda yang sering disentuh seperti Telepon Genggam, Gagang Pintu, dan Meja Kerja menggunkaan Bahan Disinfektan.
4. Melemah di Suhu Panas
Sejauh ini belum ada Penelitian yang menyebut bahwa Virus Penyebab COVID-19 lemah terhadap Panas. Namun, Coronavirus Penyebab Penyakit SARS, terbukti bisa Melemah pada Suhu Panas.
Berdasarkan data yang diterbitkan oleh badan kesehatan dunia, World Health Organization (WHO), Virus Penyebab SARS bisa terbunuh pada Suhu 56°C.
5. Tidak bisa bertahan lama di Permukaan
Virus Corona memang bisa bertahan beberapa Hari di Permukaan. Namun, seiring berjalannya Waktu, Virus ini tidak lagi cukup kuat untuk bisa menimbulkan Infeksi.
Sehingga baik WHO maupun Kementerian Kesehatan RI tidak melarang Pengiriman Paket antar Negara karena Risiko Penularan melalui media Pengiriman Paket tersebut sangatlah Rendah.
Kelemahan Virus Corona patut diketahui agar Anda bisa memahami Cara Mencegah Penularan COVID-19 dan bukan untuk meremehkan Virus ini. Selalu lakukan pencegahan di berbagai Tempat dan Waktu, agar Risiko terkena Virus ini tetap Rendah.
PENCEGAHAHAN VIRUS CORONA
Sumber Artikel : Liputan6.com
Agar kita tidak mudah tertular Virus Corona, kita bisa mencegah dari penularannya. Diantaranya yaitu sebagai berikut :
1. Cuci Tangan
Tindakan pertama yang dapat dilakukan untuk Menangkal Virus Corona adalah dengan rajin mencuci tangan. Sebab, tangan adalah salah satu Anggota Tubuh yang menjadi Sumber Penyakit.
Cuci tangan dengan durasi minimal 20 Detik untuk membunuh Virus Corona menggunakan sabun dan Air Bersih yang Mengalir. Setelah itu, keringkan Tangan menggunakan Kain yang bersih atau Tissue.
Tindakan pencegahan yang satu ini dianggap lebih efektif untuk membunuh Virus, Bakteri, termasuk Virus Corona. Cuci tangan merupakan langkah yang disarankan oleh banyak pihak, termasuk Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
2. Hindari Menyentuh Wajah
Telah diketahui bahwa Tangan dapat menjadi Sumber Penyakit sebab sering terjadi kontak dengan benda maupun orang lain. Sementara itu, Virus Corona disinyalir dapat masuk tubuh manusia melalui Segitiga Wajah yakni Mata, Hidung, dan Mulut.
Maka dari itu, hindari untuk menyentuh wajah menggunakan Tangan. Apabila terpaksa harus menyentuh Wajah, maka pastikan untuk Mencuci Tangan terlebih dahulu dengan menggunakan Sabun.
3. Etika Bersin dan Batuk
Terapkan Etika Bersin dan Batuk dengan benar menggunakan Siku tangan bagian dalam atau Tissue Bersih. Sebab, cairan yang diproduksi pada saat Batuk dan Bersin tersebut dapat menjadi media Penularan Virus Corona.
Apabila Anda menggunakan Tissue, maka segera buang ke tempat sampah dan Cuci Tangan menggunakan Sabun hingga bersih dan kering kembali.
4. Memakai Masker
Virus Corona tidak menyebar melalui Udara. Namun, penggunaan Masker dapat meminimalisir penularan Virus Corona. Sebab, Virus Corona dapat menyebar melalui Droplets dan dapat masuk ke dalam tubuh melalui Selaput Lender seperti Mata, Mulut, dan Hidung.
Masker juga dapat digunakan ketika seseorang dalam kondisi yang kurang sehat. Hindari untuk menggunakan satu masker secara berulang-ulang. Sebab, Masker dapat mengandung berbagai jenis Kuman, Bakteri, dan Virus setelah dipakai.
5. Hindari Interaksi Langsung
Cara sederhana guna menangkal Virus Corona yang kelima adalah hindari Interaksi secara langsung seperti Berpelukan, Berjabat Tangan, dan lain sebagainya.
Dengan menghindari kontak kulit dengan orang lain, maka Anda dapat mengurangi Penyebaran Virus Corona.
6. Hindari Berbagi Barang Pribadi
Barang pribadi milik orang lain dapat saja meningkatkan Risiko Penularan Virus Corona. Sebab meskipun tidak nampak Gejala, Virus ini dapat Menginfeksi Tubuh Manusia hingga berstatus sebagai Silent Carrier yang Membawa dan Menularkan Virus Corona (COVID-19) kepada orang lain.
Maka dari itu, selalu gunakan Barang sendiri dan hindari untuk Meminjam Barang pada orang lain. Hal tersebut merupakan langkah yang dapat dilakukan untuk menekan Laju Penyebaran Virus Corona yang berbahaya.
7. Penerapan Social Distancing / Physical Distancing
Social Distancing atau Physical Distancing adalah salah satu Imbauan yang sering digemakan oleh berbagai pihak. Sebab, dengan Menjaga Jarak antara satu sama lain dipercaya dapat mengurangi Risiko Penyebaran Virus Corona.
Selalu perhatikan Jarak Fisik dengan orang lain yakni minimal 1 Meter. Langkah ini dapat diterapkan saat berada di tempat umum ataupun saat di Luar Rumah guna Menangkal Virus masuk ke dalam Tubuh dan menyebabkan masalah Kesehatan yang serius.
8. Mencuci Bahan Makanan
Cuci selalu Bahan Makanan yang diperoleh sebelum mengolahnya. Sebab, pada bahan makanan selalu saja terdapat kemungkinan adanya Kuman, Bakteri, hingga Virus seperti COVID-19.
Anda dapat Mencuci Bahan Makanan sebelum disimpan di dalam Lemari Pendingin / Kulkas dengan menggunakan Larutan Hidrogen peroksida (H2O2) ataupun Cuka yang dapat Membunuh Bakteri, Kuman, dan Virus dengan cukup efektif.
9. Bersihkan Perabotan Rumah
Virus Corona dapat menempel pada Permukaan Benda yang sering terjadi Interaksi. Maka dari itu, bersihkan selalu perabotan rumah secara rutin.
Bila perlu, semprotkan Cairan Disinfektan setiap Pagi dan Sore Hari yakni sebelum dan setelah Beraktivitas guna Membunuh Virus Corona.
10. Tingkatkan Imun Tubuh
Tidak hanya melakukan tindakan Pencegahan di Luar Jaringan Tubuh, namun Anda juga perlu melakukan tindakan Pencegahan dari Dalam Tubuh.
Caranya adalah dengan meningkatkan Imunitas atau Sistem Kekebalan Tubuh terhadap berbagai Virus termasuk Virus Corona (COVID-19). Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan Imunitas Tubuh adalah dengan melakukan Aktivitas Fisik secara rutin dan mengonsumsi Makanan sehat yang dapat meningkatkan Sistem Kekebalan Tubuh.
INFORMASI TAMBAHAN
Petugas Medis akan siap melayani Anda 😀 (Gambar : dengan memakai APD Lengkap) |
Apabila anda mengalami Gejala-gejala COVID-19, harus melakukan Isolasi Diri. Dan juga bisa menghubungi di nomor berikut :
Nomor Telepon yang telah disediakan oleh Kemenkes RI untuk menangani COVID-19 |
Ataupun jika ingin melihat Update Terkini mengenai COVID-19 di Inzaghi's Blog, silahkan buka dan lihat di sini (COVID-19 Update Report).
Ataupun jika ingin melihat Berita, Info terkini, hingga Update Kasus COVID-19 dari Pemerintah RI, silahkan lihat di sini (Covid19.go.id) atau juga di sini (KawalCovid19.id). Dan juga lihat di sini (ArcGis bersama KawalCovid19) untuk melihat Peta Sebaran Virus Corona (COVID-19) di Indonesia.
Klik Tulisan Biru ini jika ingin melihat Peta Pesebaran (ArcGis Dashboard), dan Update Kasus COVID-19 (WorldOmeters, dan nCoV2019.live) di Seluruh Dunia / Mancanegara.
Untuk melihat Postingan Artikel yang Terdahulu, silahkan lihat di sini.
Jadi, kita harus lebih berhati-hati karena Virus Corona ada dimana-mana. Yaitu dengan menerapkan Social Distancing, dan Physical Distancing. Akan tetapi jika ingin Keluar Rumah diusahakan untuk memakai Masker yang telah diwajibkan oleh Pemerintahan RI. Dan diusahakan untuk tetap berada di Rumah untuk mencegah dari Penularan Virus Corona ini.
Demikianlah Selamat Hari Kesehatan Internasional! Jagalah Kesehatan anda! Dan nantikan Pembahasan Selanjutnya di Part 2 nanti.
#WorkFromHome #StayAtHome #TetapDiRumah #DiRumahSaja
Terima Kasih 😷😀😊😉👌👍 :)
Wassalammu‘alaikum Wr. Wb.