Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Inilah Pandangan 5 Presiden Indonesia tentang Pancasila (+ Refleksi Hari Lahir Pancasila oleh Kapolri untuk Bersatu Lawan COVID-19)

Assalammu‘alaikum Wr. Wb.

Tahukah Anda? Bahwa hari ini adalah hari yang diperingati sebagai Hari Lahirnya Pancasila. Hari ini (Hari Senin) tepatnya pada Tanggal 1 Juni 2021 (20 Syawal 1442 H), diperingati sebagai Tahun Kelima yang dijadikan sebagai Hari Libur Nasional.



BERITA (REFLEKSI HARI LAHIR PANCASILA UNTUK MELAWAN DARI COVID-19)

Sumber Artikel : Sindonews.com

Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersatu dan bergotong royong melawan serta memerangi Pandemi COVID-19.

Semangat Gotong Royong itu, kata Sigit, merupakan salah satu bentuk merefleksikan peringatan Hari Lahir Pancasila yang jatuh pada Tanggal 1 Juni 2021 (20 Syawal 1442 H). Dengan bergandengan tangan melawan COVID-19, hal tersebut merupakan wujud generasi penerus bangsa saat ini untuk melanjutkan semangat Founding Fathers Indonesia dalam merumuskan Pancasila sebagai Ideologi Bangsa ketika itu.

"Menanamkan nilai Pancasila di tengah Pandemi COVID-19 dapat dilakukan dengan gotong royong, bersatu dan bergandengan tangan sebagaimana butir ketiga pancasila 'Persatuan Indonesia' dalam melawan dan memerangi Pandemi COVID-19 yang saat ini sedang dihadapi oleh Indonesia khususnya dan dunia pada umumnya," kata Sigit dalam keterangan tertulisnya, Jakarta, Selasa (1/6/2021 | 20/10/1442).

Pancasila yang merupakan kepribadian dan pandangan hidup berbangsa, menurut Sigit, menjadi landasan yang kuat untuk masyarakat dengan pemerintah bersatu menghadapi tantangan yang terjadi saat Pandemi COVID-19. "Tingginya semangat persatuan dan kesatuan dari seluruh lapisan masyarakat bersama dengan pemerintah, maka dapat terwujud Indonesia yang tangguh ketika menghadapi Virus Corona saat ini," ujar Sigit.

Mantan Kapolda Banten itu menyatakan, dengan adanya persatuan itu, maka efek domino yang dihasilkan dari Pandemi COVID-19, mulai dari perekonomian dan kehidupan sosial dapat teratasi dengan baik. Refleksi Hari Lahir Pancasila saat ini, kata Sigit, juga dapat diimplementasikan dengan kesadaran kedisiplinan dari masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan. Selain itu, masyarakat juga harus memberikan dukungan dari seluruh kebijakan pemerintah dalam rangka memutus Mata Rantai Virus Corona.

"Kedisplinan Protokol Kesehatan dapat menjadi kunci untuk Indonesia segera bisa keluar dari Pandemi COVID-19. Dukungan dari masyarakat untuk turut serta dan berperan aktif dalam pelaksanaan PPKM Mikro, vaksinasi nasional serta penguatan 3M dan 3T, juga bisa menjadi bentuk nasionalisme atau wujud kecintaan terhadap Pancasila," papar mantan Kabareskrim Polri tersebut.

Adanya Gotong Royong masyarakat dan Pemerintah dalam memerangi COVID-19 maka akan terwujud Pancasila dalam tindakan, bersatu untuk Indonesia tangguh. Sebagaimana tema Hari Lahir Pancasila 2021 yang diusung oleh Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) tahun ini.


PANDANGAN 5 PRESIDEN INDONESIA TENTANG PANCASILA

Sumber Artikel : Okezone.com

Pancasila adalah dasar negara. Meski waktu dan zaman semakin berubah, nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila tidak akan pernah luntur.

Berikut pandangan Presiden, dari Soekarno hingga Jokowi, tentang Pancasila :

1. Presiden Soekarno (1945-1967)

Posisi Pancasila sebagai dasar negara. Soekarno meyakini Pancasila adalah falsafah yang mempersatukan dan mengikat Indonesia.

"Pancasila adalah satu alat mempersatu, yang saya yakin seyakin-yakinnya bangsa Indonesia dari Sabang sampai Merauke hanyalah dapat bersatu padu di atas dasar Pancasila itu," kata Soekarno. (Diungkapkan Bung Karno dalam Kursus (Pendahuluan) Presiden tentang Pancasila di Istana Negara, tanggal 26 Mei 1958).

2. Presiden Soeharto (1967-1998)

Pancasila sebagai dasar negara tidak dipersoalkan dan tidak disangsikan seujung rambutpun mengenai ketepatannya sebagai dasar falsafah negara, yang dapat memberi bimbingan bagi kemajuan, kesejahteraan dan keselamatan bangsa Indonesia.

“Ajakan saya adalah menjabarkan Pancasila dalam rumusan-rumusan yang sederhana dan jelas untuk dipakai sebagai pedoman sikap hidup manusia Pancasila. Jangan terulang lagi misalnya, Pancasila lalu merubah menjadi “nasakom” yang membawa bencana itu.” (Pidato Pembukaan Sidang DPR untuk Sidang 1975/1976)

“Ini merupakan masalah yang penting, sebab Pancasila bukan hanya semboyan atau rangkaian kalimat yang kita anggap luhur dalam Pembukaan UUD 45 tetapi tidak menyentuh kehidupan kita.” (Pidato Pembukaan Sidang DPR untuk Sidang 1975/1976)

3. Presiden BJ Habibie (1998-1999)

Pancasila adalah darah daging dalam jiwa bangsa Indonesia.

"Pancasila is a must dan itu bukan hasil dari suatu generasi tapi bung Karno sendiri katakan dia gali dari tubuh bangsa Indonesia. Di situ (Pancasila) sudah ada dalam tubuh kita sendiri, pelihara baik dan sesuaikan dengan keadaan teknologi, kendala baru dan adanya informasi bisa masuk kesini," kata Habibie. (Dialog Kebangsaan: Mengelola Keberagaman Meneguhkan Keindonesiaan yang digelar Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) pada 15/8/2017M | 15/11/1438H)

4. Presiden Megawati Soekarno Putri (2001-2004)

Pancasila adalah falsafah kemanusian. Nilai-nilai di dalam Pancasila bisa dilaksanakan secara universal. Kemanusian adalah nilai yang tidak pernah usang. Meski terkadang dipinggirkan dan dilupakan dalam kehidupan, namun kemanusiaan akan selalu ada.

"Nasionalisme dalam Pancasila adalah perikemanusiaan. Seorang nasionalis cinta kepada bangsanya dan semua bangsa, karena percaya setiap bangsa penting bagi dunia," kata Megawati. (Orasi ilmiah di Universitas Soka Jepang, Rabu (8/1/2020M | 20/4/1439H)- Ketua Umum PDIP).

5. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (2004-2014)

Pancasila harus menjadi ideologi terbuka. Dengan sifat keterbukaannya itu, Pancasila diyakini bisa menjadi ideologi yang hidup dan mampu mengatasi dan melintasi dimensi ruang dan waktu.

"Dalam rangka revitalisasi dan aktualisasi nilai-nilai Pancasila, tentu tidak patut lagi kita perlakukan Pancasila sebagai dogma kaku, apalagi dikeramatkan," ujar SBY.

(Sambutan pada peresmian Gedung Pusat Pendidikan Pancasila dan Konstitusi di Cisarua, Bogor, Selasa (26/2/2013M | 16/4/1434H).

6. Presiden Joko Widodo (2014-sekarang)

Pancasila adalah berkah yang indah yang diberikan Tuhan Yang Maha Esa kepada bangsa Indonesia, melalui Perenungan, pergulatan pemikiran, dan kejernihan batin para founding fathers Indonesia.

“Pancasila berperan sebagai Falsafah dan dasar negara yang kokoh, yang menjadi pondasi dibangunnya Indonesia yang bersatu, berdaulat, adil, dan makmur,” kata Presiden Jokowi. (Sambutan pada Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila, di Halaman Gedung Pancasila Kementerian Luar Negeri, Jakarta Pusat, Jumat (1/6/2018M | 16/9/1439H).


Untuk melihat Postingan Artikel terdahulu di Blog ini, silahkan lihat di sini.

Demikianlah, semoga saja negara kita ini lebih baik lagi, dan lebih mencintai NKRI dengan Persatuan Pancasila ini. Dan kita harus melawan dari Penyimpangan Sosial, Penghinaan SARA (Suku, Ras, Agama, dan Antargolongan), Sukuisme, dan juga Lebih Indonesia-Sentris (Tidak bersifat Jawa-Sentris apalagi Jakarta-Sentris). Dan juga jadikan Momen Hari Lahir Pancasila ini sebagai Momentum untuk melawan dan mencegah dari COVID-19.

Terima Kasih dan semoga bermanfaat 😀😊😁👌👍 : ) 

Wassalammu‘alaikum Wr. Wb.

Ads