Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Niat Mandi Idul Adha dan Sunnah Sebelum Berangkat Shalat Idul Adha (+ Niat Puasa Sunah Tarwiyah dan Arafah saat sebelum Idul Adha)

Assalammu‘alaikum warramatullahi wabarakatuh

Allahu akbar! Allahu akbar! Allahu akbar! Laaillahha ilallah wallahhu akbar!

Tapi sebelum itu, Inzaghi's Blog Mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Adha 1442 H, Semoga kita diberikan lebih banyak keberkahan oleh Allah SWT. Aamiin yarrabbal ‘alamin. Tahun ini Idul Adha (10 Dzulhijjah 1442 H) jatuh pada Tanggal 20 Juili 2021 (Selasa), dan yang Kedua kalinya Idul Adha ini dilaksanakan saat Pandemi COVID-19.



SAAT SEBELUM IDUL ADHA (NIAT PUASA SUNNAH TARWIYAH DAN ARAFAH)

Sumber Artikel : Detik.com

Ulama Imam An Nawawi menyebut puasa sembilan hari sebelum hari Raya Idul Adha termasuk amalan yang paling utama. Puasa yang termasuk di antaranya adalah Puasa Arafah dan Puasa Tarwiyah.

Hal itu berdasarkan dari suatu Hadits yang diriwayatkan dari Abu Daud :

كَانَ ŘąَŘłُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَŘľُومُ ŘŞِŘłْŘšَ Ř°ِى الْŘ­ِŘŹَّŘŠِ وَيَوْمَ Řšَاشُوعَاإَ وَŘŤَلاَŘŤَŘŠَ ŘŁَيَّامٍ مِنْ كُلِّ Ř´َهْŘąٍ ŘŁَوَّلَ ا؍ْنَيْنِ مِنَ الشَّهْŘąِ وَالْŘŽَمِيسَ

Artinya : "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam (Rasulullah SAW.) biasa berpuasa pada sembilan hari awal Dzulhijah, pada hari 'Asyura' (10 Muharram), berpuasa tiga hari setiap bulannya, awal bulan di hari Senin dan Kamis." (HR. Abu Daud).

Menurut buku yang bertajuk Koleksi Doa & Dzikir Sepanjang Masa karya Ustadz Ali Amrin al-Qurawy, puasa tarwiyah merupakan puasa yang dilaksanakan pada hari Arafah, yaitu Hari Kedelapan pada bulan Dzulhijah (8 Dzuhhijjah 1442 H). Artinya puasa Tarwiyah bertepatan dengan Minggu, 18 Juli 2021.

Sementara itu, Hari Kesembilan pada bulan Dzulhijjah (9 Dzuhhijjah 1442 H) adalah waktunya pelaksanaan Puasa Arafah. Artinya jatuh pada Senin, 19 Juli 2021 menurut Kalender Masehi/Gregorian. Kedua puasa ini dikerjakan bagi umat muslim yang tidak melaksanakan ibadah haji.

Adapun Bacaan Niat dari Puasa Tarwiyah dan puasa Arafah beserta dengan artinya di antaranya adalah sebagai berikut.

1. Niat Puasa Tarwiyah (8 Dzulhijjah)

نَوَيْŘŞُ Řľَوْمَ ŘŞَŘąْوِيَŘŠَ ŘłُنَّŘŠً لِّلِه ŘŞَŘšَالَى

Bacaan Latin : Nawaitu shouma tarwiyata sunnatan lillahi ta'ala

Artinya: "Saya niat puasa Tarwiyah, sunnah karena Allah ta'ala."

2. Niat Puasa Arafah (9 Dzulhijjah)

نَوَيْŘŞُ Řľَوْمَ ŘšَŘąَفَŘŠَ ŘłُنَّŘŠً لِّلِه ŘŞَŘšَالَى

Bacaan Latin : Nawaitu shouma arafata sunnatan lillahi ta'ala

Artinya: "Saya niat puasa sunah Arafah karena Allah Ta'ala."

Terkait keutamaan mengenai pelaksanaan puasa Tarwiyah dan puasa Arafah disebutkan dalam suatu hadits yang berbunyi :

"Barangsiapa berpuasa 10 Hari, maka untuk setiap harinya seperti sebulan. Dan untuk puasa pada hari Tarwiyah seperti puasa setahun, sedangkan untuk puasa hari Arafah seperti puasa dua tahun," (HR. Ali Al-Muairi, At-Thibbi, Abu Sholeh, dan Ibnu Abbas).

SAAT IDUL ADHA (NIAT MANDI DAN SEBELUM BERANGKATSHALAT IED)

Sumber Artikel : Banjarmasin.Tribunnews.com

Hari ini, Selasa (20/7/2021 | 10/12/1442) umat Islam merayakan Hari Raya Idul Adha. Sebagai persiapan menjelang Sholat Idul Adha, berikut ini paparan tata cara mandi wajib jelang Idul Adha.

Simak pula amalan sunnah lainnya yang dapat dilakukan sebelum anda menunaikan Shalat Ied di Masjid.

Diketahui, meskipun sejumlah daerah saat ini menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat, namun untuk Wilayah Zona Kuning dan hijau masih diperbolehkan melaksanakan ibadah shalat Idul Adha berjamaah di Masjid dengan Kuota Maksimal 50 Persen.

Untuk daerah PPKM Darurat yang termasuk zona merah dan oranye pelaksanaan ibadah Idul Adha ditiadakan untuk sementara. Namun umat muslim masih dapat melaksanakan shalat Idul Adha di rumah masing-masing.

Sementara itu, untuk daerah yang tidak termasuk dalam wilayah PPKM Darurat dan merupakan wilayah zona hijau dan kuning diperbolehkan melaksanakan shalat Idul Adha dengan kapasitas maksimal 50 Persen jemaah dengan memakai protokol kesehatan ketat.

Hari Raya Idul Adha 1442 H atau hari raya kurban biasa diperingati setiap tanggal 10 Dzulhijjah 1442 H.

Berdasarkan PP Muhammadiyah, Idul Adha tahun ini akan bertepatan pada hari Selasa, 20 Juli 2021. Sebelumnya Pemerintah juga resmi menetapkan 10 Dzulhijjah 1442 jatuh pada Tanggal 20 Juli 2021.

Keputusan bersama Menteri Agama, Menteri Ketenagakerjaan dan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 281 Tahun 2021, surat keputusan yang dikeluarkan menuliskan Idul Adha 1442 Hijriyah jatuh pada tanggal 20 Juli 2021 dan ditetapkan sebagai Libur Nasional.

Tak hanya Shalat Idul Adha, pada hari raya haji ini juga dilakukan penyembelihan hewan Qurban. Mandi adalah salah satu sunnah yang dianjurkan sebelum shalat Idul Adha.

Terdapat banyak amalan yang sunah untuk dikerjakan menyambut Hari Raya Kurban, satu di antaranya adalah Mandi Hari Raya Idul Adha.

Ya, mandi sunnah di hari raya Idul Adha sudah dapat dilakukan sejak tengah malam pada malam hari raya atau pada pagi saat subuh, berlaku juga untuk Idul Adha 1442 Hijriah.

Jadi adapun tujuannya adalah membersihkan anggota badan dari bau yang tidak sedap, dan membuat badan menjadi segar bugar, maka mandi sebelum waktu berangkat Shalat hari raya Idul Adha adalah yang paling baik.

Berbeda jika mandinya setelah pertengahan malam maka kemungkinan bau badan akan kembali lagi, begitu juga kebugaran badan.

يُŘłَنُّ الْŘşُŘłْلُ لِلْŘšِيدَيْنِ، وَيَŘŹُوزُ بَŘšْŘŻَ الْفَŘŹْŘąِ قَءْŘšًا، وَكَŘ°َا قَبْلَهُ، ويختص بالنصف الثاني من الليل

"Disunnahkan mandi untuk shalat Idul adha, untuk waktunya boleh setelah masuk waktu subuh atau sebelum subuh, atau pertengahan malam."

Berikut adalah urutan dan niat mandi Idul Adha secara lengkap dalam Bahasa Arab, tulisan Latin dan Terjemahannya.

Niat Mandi Sunah Hari Raya Idul Adha :

نَوَيْŘŞُ الْŘşُŘłْلَ لِيَوْمِ ŘšِيْŘŻِ اْلاَŘśْŘ­َى ŘłُنَّŘŠً ِللهِ ŘŞَŘšَالَى

NAWAITUL GHUSLA LIYAUMI 'IIEDIL ADHAA SUNNATAN LILLAAHI TA'ALAA

Artinya : Sengaja saya Mandi pada hari Raya Idul Adha Sunnah karena Allah Ta'ala.

Selain Mandi, umat Muslim yang hendak berangkat menunaikan shalat Idul Adha disunnahkan untuk memakai wangi-wangian.

Tak hanya itu, untuk menyempurnakan penampilan, umat Muslim disunnahkan pula untuk memotong rambut, memotong kuku, menghilangkan bau badan yang tidak enak. Ini bertujuan untuk memperoleh keutamaan di hari raya.

Disunnahkan pada Hari Raya Ied membersihkan anggota badan dengan memotong rambut, memotong kuku, menghilangkan bau badan yang tidak enak, karena amalan tersebut sebagaimana dilaksanakan pada hari Jum’at, dan disunnahkan juga memakai Wangi-wangian.

Tata cara yang disunnahkan ketika Mandi sebelum Sholat Idul Adha :
  1. Membaca Bismillah
  2. Berwudhu sebelum Mandi
  3. Berkumur dan memasukkan air ke dalam hidung
  4. Membaca Dua Kalimat Syahadat
  5. Membasuh kotoran yang menempel pada tubuh
  6. Menghadap kiblat apabila mandi tidak dalam keadaan tanpa busana
  7. Membasuh Dua (2) sampai Tiga (3) kali
  8. Meletakkan tempat air yang besar di sebelah kanan dan yang kecil sebelah kiri
  9. Berada di tempat yang bisa terhindar dari percikan air
  10. Tidak meminta bantuan orang lain kecuali Udzur
  11. Membasuh dari bagian atas dan dahulukan yang kanan
Berikut Amalan Sunnah yang dianjurkan oleh para ulama sebelum sholat Ied/Idul Adha :

1. Pertama :

Mengumandangkan takbir di Masjid-masjid, Mushalla dan rumah-rumah pada malam hari raya, dimulai dari terbenamnya matahari sampai imam naik ke mimbar untuk berkhutbah pada Hari Raya Idul Fitri dan sampai hari terakhir tanggal 13 Dzulhijjah pada Hari Tasyriq.

2. Kedua :

Mandi untuk shalat Id sebelum berangkat ke masjid, hal ini boleh dilakukan mulai pertengahan malam, sebelum waktu subuh, dan yang lebih utama adalah sesudah waktu subuh, dikarenakan tujuan dari mandi adalah membersihkan anggotan badan dari bau yang tidak sedap, dan membuat badan menjadi segar bugar, maka mandi sebelum waktu berangkat adalah yang paling baik.

Berbeda jika mandinya setelah pertengahan malam maka kemungkinan bau badan akan kembali lagi, begitu juga kebugaran badan.

3. Ketiga :

Disunnahkan memakai wangi-wangian, memotong rambut, memotong kuku, menghilangkan bau-bau yang tidak enak, untuk memperoleh keutamaan hari raya tersebut.

4. Keempat :

Memakai pakaian yang paling baik lagi bersih dan suci jika memilikinya, jika tidak memilikinya maka cukup memakai pakaian yang bersih dan suci, akan tetapi sebagian ulama’ mengatakan bahwa yang paling utama adalah memakai pakaian yang putih dan memakai serban.

5. Kelima :

Ketika berjalan menuju ke masjid ataupun tempat shalat Id hendaklah ia berjalan kaki karena hal itu lebih utama, sedangkan untuk para orang yang telah berumur dan orang yang tidak mampu berjalan, maka boleh saja ia berangkat dengan menggunakan kendaraan. Dikarenakan dengan berjalan kaki ia bisa bertegur sapa mengucapkan salam dan juga bisa bermushafahah (Bersalam-salaman) sesama kaum muslimin.

6. Keenam :

Untuk Hari Raya Idul Adha disunnahkan makan setelah selesai melaksanakan shalat Id, berbeda dengan Hari Raya Idul Fitri disunahkan makan sebelum melaksanakan shalat Id.

Pada masa Nabi SAW makanan tersebut berupa kurma yang jumlahnya ganjil, entah itu satu biji, tiga biji ataupun lima biji, karena makanan pokok orang arab adalah kurma.

Jika di Indonesia makanan pokok adalah nasi, akan tetapi jika memiliki kurma maka hal itu lebih utama, jika tidak mendapatinya maka cukuplah dengan makan nasi atau sesuai dengan makanan pokok daerah tertentu.

Itulah info tentang tata cara dan bacaan niat mandi hari Idul Adha 2020 dan amalan sunah di lebaran kurban. 


Untuk melihat Postingan Artikel terdahulu di Blog ini, silahkan lihat di sini.

Memang saat ini merupakan Tahun Kedua Idul Adha tanpa melaksanakan Ibadah Haji dikarenakan adanya Pandemi COVID-19. Dan juga menurut saya, Idul Adha Tahun ini (1442 H) hampir sama dengan Idul Fitri Tahun kemarin (1441 H), dimana tidak dilaksanakan Shalat Ied di Masjid, Mushala, hingga Lapangan Terbuka. Akan tetapi berbeda dengan Idul Fitri Tahun ini (1442 H) hampir sama dengan Idul Adha Tahun kemarin (1441 H), dimana pelaksanaan Shalat Ied dilaksanakan dengan mematuhi Protokol Kesehatan seperti memakai Masker dan menjaga Jarak. 

Maklum, karena Idul Adha Tahun ini (1442 H / 2021 M) masih dalam pelaksanaan PPKM Darurat terutama di Wilayah Jawa dan Bali. Dan Idul Adha Tahun ini (1442 H / 2021 M) sama seperti Idul Adha Tahun kemarin (1441 H / 2020 M), dimana Pemotongan Hewan Qurban dilaksanakan di Masjid, Mushala, dan Lembaga/Yayasan Islam secara Tertutup untuk mematuhi Protokol Kesehatan.

Wabillahit-tafik wal-hidaiyah,

Wassalammu‘alaikum warramatullahi wabarakatuh.

Ads