[PERINGATAN NUDZULUL QUR'AN #DiRumahSaja] Inilah Macam-macam Hukum Tajwid dalam membaca Al-Qur'an
Assalammu‘alaikum warramatullahi wabarakatuh.
Sebelum itu marilah kita berpujI kepada Allah SWT dan menjunjung Nabi besar Muhammad SAW.
Marhaban Ya Ramadhan ....
Tidak terasa kan sekarang sudah berada di pertengahan Bulan Ramadhan. Yaitu dimana kita berada di Malam / Hari Nudzulul Qur‘an. Dimana Kitab Suci Al - Qur‘an diturunkan. Yang tepatnya pada Malam Tanggal 17 Ramadhan 1441 H / 10 Mei 2020 M.
Akan tetapi untuk Tahun ini, tidak ada peringatan Malam Nudzulul Qur'an yang diselenggarakan di Masjid-masjid, maupun di Majelis Ta'lim karena dalam suasana Pandemi COVID-19. Dan kali ini, saya akan menjelaskan tentang Hukum Tajwid dalam membaca A-Qur'an.
HUKUM BACAAN MAD
Artikel ini dikutip dari Situs : Liputan6.com
Saat membaca Al-Qur'an, wajib mengetahui Hukum Tajwid. Salah satu dari Hukum Bacaan Tajwid tersebut adalah Hukum Bacaan Mad. Mad menjadi salah satu hukum yang paling penting untuk dipelajari dalam Ilmu Tajwid.
Ini dikarenakan bila pemahaman / pengetahuan minim terhadap Hukum Mad, akan menyebabkan Qori’ jatuh pada kesalahan. Memendekkan yang seharusnya dibaca Panjang dan juga sebaliknya, yaitu memanjangkan apa yang seharusnya dibaca Pendek.
Makna dari Hukum Bacaan Mad terbagi menjadi 2 (Dua). Secara Bahasa tersendiri, Mad mempunyai Arti Panjang. Sedangkan secara istilah, Mad mempunyai pengertian Membaca Panjang pada Huruf yang ada pada Al-Qur'an.
Hal ini dikarenakan bertemunya huruf dengan beberapa huruf Mad seperti Hamzah (ŘĄ), Waw (Ů), dan Ya' (Ů). Sedangkan panjangnya sendiri tergantung dari macam-macm Mad itu sendiri.
Telah dirangkum dari berbagai sumber, berikut ulasannya.
Secara umum, bacaan Mad terbagi menjadi 2 saja, yaitu Mad Thabi’i (Mad Asli) dan Mad Far’i (Mad Cabangnya atau Bagiannya). Nah, dari Mad Far’i ini, nanti dibagi lagi Hukum Mad menjadi 14 Macam-macm Mad.
Jadi, kalau di total secara keseluruhan ada 15 macam-macam Mad. Nah, untuk lebih jelasnya mengenai semua Hukum Mad ini, telah diulas lebih lengkap tentang macam-macam Mad dan penjelasannya.
A. Mad Thabi'i
Mad Thabi’i (Mad Asli) merupakan macam-macam Mad yang terjadi apabila ada Alif (ŘŁ) yang terletak sesudah Fathah (Ůَ), atau Ya Sukun (Ůْ) terletak sedudah Kasrah (Ůِ) atau juga huruf Wau (Ů) yang terletak sesudah Dhammah (Ůُ) maka ini dihukumi sebagai bacaan mad thabi’i. Dimana Mad berarti Panjang dan Thabi’i yang artinya Biasa.
Cara membacanya harus sepanjang dua Harakat atau disebut Satu Alif, Contohnya adalah :
ŮŘŞَا بٌ - ŮَŮُŮْŮُ - س٠ِŮْŘšٌ
B. Mad Far'i
Mad Far'i secara bahasa artinya adalah cabang. Sedangkan menurut istilah Mad Far'i adalah Mad yang merupakan hukum tambahan dari Mad Asli (sebagai hukum asalnya), yang disebabkan oleh Hamzah (ŘĄ) atau Sukun. Nah, Mad Far'i ini terbagi menjadi beberapa macam, diantaranya sebagai berikut :
1.) Mad Wajib Muttasil
Macam-macam mad selanjutnya adalah bagian dari Mad Far’I, Pertama yaitu Mad Wajib Muttasil. Terjadinya mad ini apabila Mad Thabi’I bertemu dengan Hamzah (ŘĄ) pada Satu Kalimat atau Satu Ayat. Untuk cara membacanya, wajib dipanjangkan sepanjang 5 Harakat atau setara dengan Dua Setengah Kali dari Mad Thabi’i (Dua Setengah Alif). Contohnya adalah :
ŘłَŮَآإٌ - ŘŹَآإَ - ŘŹِŮْŘĄَ
2.) Mad Jaiz Munfashil
Mad Jaiz Munfasil terjadi apabila ada Mad Thabi’i yang bertemu dengan Hamzah (ŘĄ), namun hamzah tersebut berada pada lain kalimat. Jaiz sendiri berarti Boleh, sedangkan Munfashil memiliki arti Terpisah.
Nah, untuk membaca mad ini adalah boleh seperti Mad Wajib Muttasil tadi dan boleh juga seperti Mad Thobi’i. Contohnya adalah :
ŮَďťťَŘŁŮْŘŞُŮ ْ بِŮ َا ŘŁُŮْزِŮَ
3.) Mad Lazim Mutsaqqal Kilmi
Mad Lazim Mutsaqqal Kilmi ini masih termausk ke dalam macam-macam Mad. Mad ini terjadi jika ada Mad Thabi’i bertemu dengan Tasydid (Ůّ) pada Satu Kata atau Satu Ayat. Cara membaca Mad ini adalah harus panjang selama tiga kali Mad Thabi’i atau sekitar 6 Harakat. Contohnya adalah :
ŮَďťťَاŮŘśَّآŮِّŮŮَ اَŮŘľّا؎َŘŠُ
4.) Mad Lazim Mukhaffaf Kilmi
Mad Lazim Mukhaffaf Kilmi ini adalah mad yang terjadi jika ada Mad Thob’i bertemu dengan huruf mati atau sukun. Cara membacanya adalah sepanjang 6 Harakat. Contohnya adalah :
آَŮ
5.) Mad Layyin
Macam-macam mad selanjutnya adalah Mad Layyin. Mad ini terjadi jika setelah huruf yang berharakat Fathah Wau Sukun (Ůْ) atau Ya Sukun (Ůْ). Cara membacanya adalah dengan membaca mad dengan sekedar Lunak dan Lemas saja. Contohnya adalah :
ŘąَŮْبٌ ŘŽَŮْŮٌ
6.) Mad ‘Arid Lisukun
Mad ‘Arid Lissukun dibaca jika terdapat waqaf atau tempat pemberhentian membaca, sedangkan sebelum waqaf tersebut terdapat Mad Thobi’i atau Mad Liin. Cara membacanya adalah terbagi menjadi 3 Macam :
- Yang paling utama dibaca panjang seperti halnya Mad Wajib muttashil atau setara 6 Harakat.
- Yang pertengahan bisa dibaca sepanjang 4 Harakat yakni 2 Kalinya Mad Thobi’i.
- Yang pendek yakni boleh hanya dibaca seperti Mad Thobi’i biasa.
Contohnya adalah :
بَŘľِŮْŘąٌ ŘŽَاŮِŘŻُŮْŮَ ŮاŮŮَّاسِ ŘłَŮ ِŮْŘšٌ
7.) Mad Shilah Qashirah
Mad Shilah Qashirah terjadi jika ada Haa Dhamir (Ů) sedangkan sebelum Haa (Ů) tadi terdapat Huruf Hidup (Berharakat). Maka untuk cara membacanya haruslah Panjang seperti halnya Mad Thobi’i. Contohnya adalah :
اِŮَّŮُ ŮَاŮَ ďťťَŘ´َŘąِŮْŮ ŮَŮُ
8.) Mad Shilah Thawilah
Macam-macam mad selanjutnya adalah Mad Shilah Thawilah. Mad ini dihukumi jika ada Mad Qashirah bertemu dengan Hamzah (ŘĄ). Cara untuk membacanya adalah seperti Mad Jaiz Munfashil. Contohnya adalah :
ŘšِŮْŘŻَŮُ اِďťťَّبِاذْŮِŮ ŮَŮُ اَŘŽْŮَŘŻَŮُ
9.) Mad ‘Iwad
Mad ‘Iwadl adalah mad yang dibaca jika terdapat Fathatain (Ůً) yang ditemukan pada Waqaf atau pemberhentian pada Akhir Kalimat atau Ayat. Untuk cara membaca Mad ini adalah seperti Mad Thobi’i. Contohnya adalah :
ŘłَŮ ŮْŘšًا بَŘľŮْŘąًا ŘšَŮِِŮْŮ ًا ŘَŮِŮŮ ًا
10.) Mad Badal
Mad Badal terjadi jika terdapat Hamzah (ŘĄ) bertemu dengan sebuah Mad , maka cara untuk membacanya adalah seperti Mad Thobi’i. Contohnya adalah :
آدَŮ َ ŘĽŮْ٠اَŮٌ
11.) Mad Lazim Harfi Musyabba’
Mad Lazim Harfi Musyabba’ adalah bacaan mad yang biasanya kita temukan pada permulaan Surah dari beberapa Surah di dalam Al-Qur’an. Beberapa Huruf Mad yang biasanya kita temukan pada surat-surat di Al-Qur’an tersebut ada 8 Huruf dimana diantaranya adalah sebagai berikut:
Ů – Ů – Řľ – Řš – Řł – Ů – Ů – Ů
Cara membaca mad ini sama seperti Mad Lazim yaitu sepanjang 6 Harakat. Contohnya adalah :
ŮَاŮŮŮَ٠آŮŮ Ů ŮŘł
12.) Mad Lazim Harfi Mukhaffaf
Yaitu apabila ada permulaan surat dari Al-Qur’an ada terdapat salah satu atau lebih dari antara Huruf yang 5 yakni :
Ř – Ů – ء –  – Řą
Contohnya adalah :
Ř٠اŮŮ
13.) Mad Tamkien
Macam-macam Mad selanjutnya adalah Mad Takien. Mad ini terjadi jika terdapat Ya' Sukun (Ůْ) yang didahului dengan Ya' (Ů) yang bertasydid dan Harakatnya Kasrah (Ůِ). Contohnya adalah :
اŮŮَبِŮّŮْŮَ ŘُŮŮِّŮْŘŞُŮ ْ
14.) Mad Farq
Terakhir adalah Mad Farqi, yaitu bertemunya 2 Hamzah dimana satu Hamzah Istifham sedangkan yang kedua Hamzah Washol (ŘĄٰ) pada Lam Alif (Ůا) Ma’rifat. Cara membacanya adalah sepanjang 6 Harakat. Contohnya adalah :
ŮُŮْ ŘĄٰاُ اذِŮَ ŮَŮُŮ ْ ŘĄٰٰاُŘŽَŮْŘąٌاَŮ ّاŮُŘ´ْŘąِŮُŮŮ ŮُŮْ ŘĄٰٰاŮŘ°َّŮَŘąََŮْŮِ
HUKUM BACAAN LAINNYA
Sumber Artikel : Umroh.com
Dalam membaca Al-Qur'an ada juga hal-hal yang harus diperhatikan, berikut inilah Hukum Bacaan Tajwid yang lainnya :
A. Hukum Bacaan Nun Mati atau Tanwin
Dalam Al-Quran ada beberapa jenis bacaan yang harus dipahami / diketahui, adapun yang Pertama adalah Hukum Bacaan Nun mati (Ůْ) bertemu suatu huruf. Hukum ini dibagi dalam beberapa kategori yaitu :
1.) Izhar Halqi
Izhar secara bahasa artinya jelas dan Izhar Halqi adalah hukum bacaan apabila Nun mati (Ůْ) atau Tanwin (Ůً Ůٍ Ůٌ) bertemu dengan salah satu huruf Izhar Halqi. Adapun Halqi sendiri berarti Tenggorokan, maka cara mengucapkannya harus jelas juga, Hhuruf-huruf tersebut antara lain alif atau Hamzah (ŘĄ), Kha’ (ŘŽ), ‘Ain (Řš), Ha’ (Ř) , Ghain (Řş), dan Ha’ ().
Contoh bacaannya adalah :
Ůَاعٌ Řَا٠ِŮَŘŠٌ
2.) Idgham Bighunnah
Idgham Bighunnah artinya Melebur disertai dengungan atau yang berarti memasukkan salah satu huruf nun mati atau Tanwin kedalam huruf sesudahnya dan lafal dari idgham bigunnah tersebut haruslah mendengung jika bertemu 4 Huruf berikut yakni : Nun (Ů), Mim (Ů ), Waw (Ů) dan Ya' (Ů).
Contoh bacaan Idgham Bigunnah :
Ů ُّŮ َŘŻَّŘŻَŘŠٍ ŘšَŮ َŘŻٍ ŮِŮْ
3.) Idgham Bilaghunnah
Idgham Bilaghunnah artinya melebur tanpa Dengung atau memasukkan huruf Nun mati (Ůْ) atau Tanwin (Ůً Ůٍ Ůٌ) kedalam huruf sesudahnya tanpa disertai suara mendengung. Hukum bacaan tersebut berlaku jika Nun (Ů) atau Tanwin (Ůً Ůٍ Ůٌ) bertemu huruf berikut Lam dan Ra’ (Řą).
Contoh bacaannya :
ŮَŮ ْ Ů َŮْ
Meskipun demikian hukum ini tidak berlaku apabila Nun mati (Ůْ) atau Tanwin (Ůً Ůٍ Ůٌ) serta huruf tersebut tidak ada dalam satu kata contohnya اَŘŻُّŮْŮَا. Jika demikian Nun atau tanwin tetap harus dibaca dengan jelas.
4.) Iqlab
Iqlab adalah suatu hukum bacaan Al Quran yang terjadi apabila nun mati atau tanwin bertemu dengan satu huruf saja yaitu huruf Ba’ (ب). Di dalam bacaan ini, bacaan nun mati atau tanwin tidak lagi dibaca sebagai nun atau tanwin berubah menjadi bunyi huruf mim (Ů ).
Contoh bacaan Iqlab :
ŮَŮُŮۢبَŘ°َŮَّ
5.) Ikhfa’ Haqiqi
Ikhfa memiliki arti menyamarkan, hukum bacaan ini berlaku apabila huruf nun mati atau tanwin bertemu dgn Huruf-huruf Ikhfa yakni Ta'(ŘŞ), Tsa’ (ŘŤ), Jim (ŘŹ), Dal (ŘŻ), Dzal (Ř°), Zai (ز), Sin (Řł), Syin (Ř´), Sod (Řľ), Shod (Řś), Fa’ (Ů), Qaf (Ů), dan huruf Kaf (Ů).
Jika bertemu dengan huruf-huruf tersebut maka nun mati atau tanwin tersebut harus dibaca samar atau antara bacaan Izhar dan bacaan Idgham.
Contoh bacaan Ikhfa Haqiqi :
ŮَŮْŘšًا ŮَŮَŘłَءْŮَ
B. Hukum bacaan Mim Mati
Selain itu, ada juga hukum bacaan yang didasarkan pada pertemuan Mim mati (Ů ْ) dengan huruf tertentu diantaranya adalah sebagai berikut.
1.) Ikhfa Syafawi
Ikhfa Syafawi berbeda dengan ikhfa haqiqi yakni bukan nun mati yang bertemu dengan huruf ikhfa melainakan huruf Mim mati (Ů ْ) yang bertemu dengan Huruf Ba (ب). Ikhfa Syafawi dibaca dengan cara samar-samar pada Bibir dan juga dengan didengungkan.
Contoh bacaan Ikhfa Syafawi :
ŮَاŘْŮُ٠بَŮْŮَŮُŮ
2.) Idgham Mimi
Idgham mimi atau idgham mutamasilain sangat mudah diingat yakni ketika huruf mim mati bertemu dengan huruf mim dan cara melafalkan bacaannya tersebut adalah membaca huruf mim rangkap secara mendengung.
Contoh bacaan Idgham Mimi :
ŮَŮ ْ Ů ِŮ ŮِŘŚَŘŠٍ
3.) Izhar Syafawi
Hukum bacaan Izhar Syafawi berlaku apabila huruf Mim mati (Ů ْ) bertemu dengan salah satu huruf hijaiyyah selain huruf Mim (Ů ْ) dan huruf Ba (ب). Adapun cara membaca Idzhar ini harus dilafalkan dengan jelas pada bibir sambil menutup Mulut.
Contoh bacaan ini :
ŮَŘšَŮَّŮُŮ ْ ŘŞَŘŞَّŮُŮŮَ
C. Hukum Bacaan Idgham
Pada bagian sebelumnya telah disebutkan dua jenis hukum bacaan idgham yakni idgham bilagunnah dan idgham bigunnah. Selain dua jenis idgham tersebut ada juga tiga jenis idgham yang lain yaitu:
1.) Idgham Mutamathilain
Idgham mutamathilain adalah hukum bacaan yang terjadi apabila suatu huruf bertemu dengan huruf yang sama misalnya huruf dal bertemu dengan huruf Dal (ŘŻ).
Contohnya :
ďťَﺪ ﺊَﺨَďť ُاْ.
2.) Idgham Mutaqaribain
Idgham mutaqaribain adalah bertemunya dua huruf yang makhraj dan sifatnya hampir sama, seperti huruf mim bertemu Ba' (ب), huruf kaf bertemu Qof (Ů).
Contohnya :
َﺨْďť ُďťÚŞُْ
3.) Idgham Mutajanisain
Idgham mutajanisain adalah hukum bacaan ketika dua huruf dengan makhraj yang sama tetapi tidak sama sifatnya bertemu seperti huruf Ta' (ŘŞ) bertemu Tsa’ (ŘŤ), lam bertemu Ra’ (Řą) serta Dzal (Ř°) dan huruf Zha (ظ).
Contohnya :
ďťُďť Řąَبَّ
Untuk melihat Postingan Artikel terdahlu di Blog ini, silahkan lihat di sini.
Sekian informasi ini, supaya lebih dikutkan imannya oleh Allah SWT untuk memperbanyak membaca Al-Qur'an. Aamiin yarrabbal ‘alamin.
Wabillahit-tafik wal-hidaiyah,
Wassalammu‘alaikum warramatullahi wabarakatuh.
Sebelum itu marilah kita berpujI kepada Allah SWT dan menjunjung Nabi besar Muhammad SAW.
Marhaban Ya Ramadhan ....
Tidak terasa kan sekarang sudah berada di pertengahan Bulan Ramadhan. Yaitu dimana kita berada di Malam / Hari Nudzulul Qur‘an. Dimana Kitab Suci Al - Qur‘an diturunkan. Yang tepatnya pada Malam Tanggal 17 Ramadhan 1441 H / 10 Mei 2020 M.
Akan tetapi untuk Tahun ini, tidak ada peringatan Malam Nudzulul Qur'an yang diselenggarakan di Masjid-masjid, maupun di Majelis Ta'lim karena dalam suasana Pandemi COVID-19. Dan kali ini, saya akan menjelaskan tentang Hukum Tajwid dalam membaca A-Qur'an.
HUKUM BACAAN MAD
Artikel ini dikutip dari Situs : Liputan6.com
Saat membaca Al-Qur'an, wajib mengetahui Hukum Tajwid. Salah satu dari Hukum Bacaan Tajwid tersebut adalah Hukum Bacaan Mad. Mad menjadi salah satu hukum yang paling penting untuk dipelajari dalam Ilmu Tajwid.
Ini dikarenakan bila pemahaman / pengetahuan minim terhadap Hukum Mad, akan menyebabkan Qori’ jatuh pada kesalahan. Memendekkan yang seharusnya dibaca Panjang dan juga sebaliknya, yaitu memanjangkan apa yang seharusnya dibaca Pendek.
Makna dari Hukum Bacaan Mad terbagi menjadi 2 (Dua). Secara Bahasa tersendiri, Mad mempunyai Arti Panjang. Sedangkan secara istilah, Mad mempunyai pengertian Membaca Panjang pada Huruf yang ada pada Al-Qur'an.
Hal ini dikarenakan bertemunya huruf dengan beberapa huruf Mad seperti Hamzah (ŘĄ), Waw (Ů), dan Ya' (Ů). Sedangkan panjangnya sendiri tergantung dari macam-macm Mad itu sendiri.
Telah dirangkum dari berbagai sumber, berikut ulasannya.
Secara umum, bacaan Mad terbagi menjadi 2 saja, yaitu Mad Thabi’i (Mad Asli) dan Mad Far’i (Mad Cabangnya atau Bagiannya). Nah, dari Mad Far’i ini, nanti dibagi lagi Hukum Mad menjadi 14 Macam-macm Mad.
Jadi, kalau di total secara keseluruhan ada 15 macam-macam Mad. Nah, untuk lebih jelasnya mengenai semua Hukum Mad ini, telah diulas lebih lengkap tentang macam-macam Mad dan penjelasannya.
A. Mad Thabi'i
Mad Thabi’i (Mad Asli) merupakan macam-macam Mad yang terjadi apabila ada Alif (ŘŁ) yang terletak sesudah Fathah (Ůَ), atau Ya Sukun (Ůْ) terletak sedudah Kasrah (Ůِ) atau juga huruf Wau (Ů) yang terletak sesudah Dhammah (Ůُ) maka ini dihukumi sebagai bacaan mad thabi’i. Dimana Mad berarti Panjang dan Thabi’i yang artinya Biasa.
Cara membacanya harus sepanjang dua Harakat atau disebut Satu Alif, Contohnya adalah :
ŮŘŞَا بٌ - ŮَŮُŮْŮُ - س٠ِŮْŘšٌ
B. Mad Far'i
Mad Far'i secara bahasa artinya adalah cabang. Sedangkan menurut istilah Mad Far'i adalah Mad yang merupakan hukum tambahan dari Mad Asli (sebagai hukum asalnya), yang disebabkan oleh Hamzah (ŘĄ) atau Sukun. Nah, Mad Far'i ini terbagi menjadi beberapa macam, diantaranya sebagai berikut :
Macam-macam mad selanjutnya adalah bagian dari Mad Far’I, Pertama yaitu Mad Wajib Muttasil. Terjadinya mad ini apabila Mad Thabi’I bertemu dengan Hamzah (ŘĄ) pada Satu Kalimat atau Satu Ayat. Untuk cara membacanya, wajib dipanjangkan sepanjang 5 Harakat atau setara dengan Dua Setengah Kali dari Mad Thabi’i (Dua Setengah Alif). Contohnya adalah :
ŘłَŮَآإٌ - ŘŹَآإَ - ŘŹِŮْŘĄَ
2.) Mad Jaiz Munfashil
Mad Jaiz Munfasil terjadi apabila ada Mad Thabi’i yang bertemu dengan Hamzah (ŘĄ), namun hamzah tersebut berada pada lain kalimat. Jaiz sendiri berarti Boleh, sedangkan Munfashil memiliki arti Terpisah.
Nah, untuk membaca mad ini adalah boleh seperti Mad Wajib Muttasil tadi dan boleh juga seperti Mad Thobi’i. Contohnya adalah :
ŮَďťťَŘŁŮْŘŞُŮ ْ بِŮ َا ŘŁُŮْزِŮَ
3.) Mad Lazim Mutsaqqal Kilmi
Mad Lazim Mutsaqqal Kilmi ini masih termausk ke dalam macam-macam Mad. Mad ini terjadi jika ada Mad Thabi’i bertemu dengan Tasydid (Ůّ) pada Satu Kata atau Satu Ayat. Cara membaca Mad ini adalah harus panjang selama tiga kali Mad Thabi’i atau sekitar 6 Harakat. Contohnya adalah :
ŮَďťťَاŮŘśَّآŮِّŮŮَ اَŮŘľّا؎َŘŠُ
4.) Mad Lazim Mukhaffaf Kilmi
Mad Lazim Mukhaffaf Kilmi ini adalah mad yang terjadi jika ada Mad Thob’i bertemu dengan huruf mati atau sukun. Cara membacanya adalah sepanjang 6 Harakat. Contohnya adalah :
آَŮ
5.) Mad Layyin
Macam-macam mad selanjutnya adalah Mad Layyin. Mad ini terjadi jika setelah huruf yang berharakat Fathah Wau Sukun (Ůْ) atau Ya Sukun (Ůْ). Cara membacanya adalah dengan membaca mad dengan sekedar Lunak dan Lemas saja. Contohnya adalah :
ŘąَŮْبٌ ŘŽَŮْŮٌ
6.) Mad ‘Arid Lisukun
Mad ‘Arid Lissukun dibaca jika terdapat waqaf atau tempat pemberhentian membaca, sedangkan sebelum waqaf tersebut terdapat Mad Thobi’i atau Mad Liin. Cara membacanya adalah terbagi menjadi 3 Macam :
- Yang paling utama dibaca panjang seperti halnya Mad Wajib muttashil atau setara 6 Harakat.
- Yang pertengahan bisa dibaca sepanjang 4 Harakat yakni 2 Kalinya Mad Thobi’i.
- Yang pendek yakni boleh hanya dibaca seperti Mad Thobi’i biasa.
Contohnya adalah :
بَŘľِŮْŘąٌ ŘŽَاŮِŘŻُŮْŮَ ŮاŮŮَّاسِ ŘłَŮ ِŮْŘšٌ
7.) Mad Shilah Qashirah
Mad Shilah Qashirah terjadi jika ada Haa Dhamir (Ů) sedangkan sebelum Haa (Ů) tadi terdapat Huruf Hidup (Berharakat). Maka untuk cara membacanya haruslah Panjang seperti halnya Mad Thobi’i. Contohnya adalah :
اِŮَّŮُ ŮَاŮَ ďťťَŘ´َŘąِŮْŮ ŮَŮُ
8.) Mad Shilah Thawilah
Macam-macam mad selanjutnya adalah Mad Shilah Thawilah. Mad ini dihukumi jika ada Mad Qashirah bertemu dengan Hamzah (ŘĄ). Cara untuk membacanya adalah seperti Mad Jaiz Munfashil. Contohnya adalah :
ŘšِŮْŘŻَŮُ اِďťťَّبِاذْŮِŮ ŮَŮُ اَŘŽْŮَŘŻَŮُ
9.) Mad ‘Iwad
Mad ‘Iwadl adalah mad yang dibaca jika terdapat Fathatain (Ůً) yang ditemukan pada Waqaf atau pemberhentian pada Akhir Kalimat atau Ayat. Untuk cara membaca Mad ini adalah seperti Mad Thobi’i. Contohnya adalah :
ŘłَŮ ŮْŘšًا بَŘľŮْŘąًا ŘšَŮِِŮْŮ ًا ŘَŮِŮŮ ًا
10.) Mad Badal
Mad Badal terjadi jika terdapat Hamzah (ŘĄ) bertemu dengan sebuah Mad , maka cara untuk membacanya adalah seperti Mad Thobi’i. Contohnya adalah :
آدَŮ َ ŘĽŮْ٠اَŮٌ
11.) Mad Lazim Harfi Musyabba’
Mad Lazim Harfi Musyabba’ adalah bacaan mad yang biasanya kita temukan pada permulaan Surah dari beberapa Surah di dalam Al-Qur’an. Beberapa Huruf Mad yang biasanya kita temukan pada surat-surat di Al-Qur’an tersebut ada 8 Huruf dimana diantaranya adalah sebagai berikut:
Ů – Ů – Řľ – Řš – Řł – Ů – Ů – Ů
Cara membaca mad ini sama seperti Mad Lazim yaitu sepanjang 6 Harakat. Contohnya adalah :
ŮَاŮŮŮَ٠آŮŮ Ů ŮŘł
12.) Mad Lazim Harfi Mukhaffaf
Yaitu apabila ada permulaan surat dari Al-Qur’an ada terdapat salah satu atau lebih dari antara Huruf yang 5 yakni :
Ř – Ů – ء –  – Řą
Contohnya adalah :
Ř٠اŮŮ
13.) Mad Tamkien
Macam-macam Mad selanjutnya adalah Mad Takien. Mad ini terjadi jika terdapat Ya' Sukun (Ůْ) yang didahului dengan Ya' (Ů) yang bertasydid dan Harakatnya Kasrah (Ůِ). Contohnya adalah :
اŮŮَبِŮّŮْŮَ ŘُŮŮِّŮْŘŞُŮ ْ
14.) Mad Farq
Terakhir adalah Mad Farqi, yaitu bertemunya 2 Hamzah dimana satu Hamzah Istifham sedangkan yang kedua Hamzah Washol (ŘĄٰ) pada Lam Alif (Ůا) Ma’rifat. Cara membacanya adalah sepanjang 6 Harakat. Contohnya adalah :
ŮُŮْ ŘĄٰاُ اذِŮَ ŮَŮُŮ ْ ŘĄٰٰاُŘŽَŮْŘąٌاَŮ ّاŮُŘ´ْŘąِŮُŮŮ ŮُŮْ ŘĄٰٰاŮŘ°َّŮَŘąََŮْŮِ
HUKUM BACAAN LAINNYA
Sumber Artikel : Umroh.com
Dalam membaca Al-Qur'an ada juga hal-hal yang harus diperhatikan, berikut inilah Hukum Bacaan Tajwid yang lainnya :
A. Hukum Bacaan Nun Mati atau Tanwin
Dalam Al-Quran ada beberapa jenis bacaan yang harus dipahami / diketahui, adapun yang Pertama adalah Hukum Bacaan Nun mati (Ůْ) bertemu suatu huruf. Hukum ini dibagi dalam beberapa kategori yaitu :
1.) Izhar Halqi
Izhar secara bahasa artinya jelas dan Izhar Halqi adalah hukum bacaan apabila Nun mati (Ůْ) atau Tanwin (Ůً Ůٍ Ůٌ) bertemu dengan salah satu huruf Izhar Halqi. Adapun Halqi sendiri berarti Tenggorokan, maka cara mengucapkannya harus jelas juga, Hhuruf-huruf tersebut antara lain alif atau Hamzah (ŘĄ), Kha’ (ŘŽ), ‘Ain (Řš), Ha’ (Ř) , Ghain (Řş), dan Ha’ ().
Contoh bacaannya adalah :
Ůَاعٌ Řَا٠ِŮَŘŠٌ
2.) Idgham Bighunnah
Idgham Bighunnah artinya Melebur disertai dengungan atau yang berarti memasukkan salah satu huruf nun mati atau Tanwin kedalam huruf sesudahnya dan lafal dari idgham bigunnah tersebut haruslah mendengung jika bertemu 4 Huruf berikut yakni : Nun (Ů), Mim (Ů ), Waw (Ů) dan Ya' (Ů).
Contoh bacaan Idgham Bigunnah :
Ů ُّŮ َŘŻَّŘŻَŘŠٍ ŘšَŮ َŘŻٍ ŮِŮْ
3.) Idgham Bilaghunnah
Idgham Bilaghunnah artinya melebur tanpa Dengung atau memasukkan huruf Nun mati (Ůْ) atau Tanwin (Ůً Ůٍ Ůٌ) kedalam huruf sesudahnya tanpa disertai suara mendengung. Hukum bacaan tersebut berlaku jika Nun (Ů) atau Tanwin (Ůً Ůٍ Ůٌ) bertemu huruf berikut Lam dan Ra’ (Řą).
Contoh bacaannya :
ŮَŮ ْ Ů َŮْ
Meskipun demikian hukum ini tidak berlaku apabila Nun mati (Ůْ) atau Tanwin (Ůً Ůٍ Ůٌ) serta huruf tersebut tidak ada dalam satu kata contohnya اَŘŻُّŮْŮَا. Jika demikian Nun atau tanwin tetap harus dibaca dengan jelas.
4.) Iqlab
Iqlab adalah suatu hukum bacaan Al Quran yang terjadi apabila nun mati atau tanwin bertemu dengan satu huruf saja yaitu huruf Ba’ (ب). Di dalam bacaan ini, bacaan nun mati atau tanwin tidak lagi dibaca sebagai nun atau tanwin berubah menjadi bunyi huruf mim (Ů ).
Contoh bacaan Iqlab :
ŮَŮُŮۢبَŘ°َŮَّ
5.) Ikhfa’ Haqiqi
Ikhfa memiliki arti menyamarkan, hukum bacaan ini berlaku apabila huruf nun mati atau tanwin bertemu dgn Huruf-huruf Ikhfa yakni Ta'(ŘŞ), Tsa’ (ŘŤ), Jim (ŘŹ), Dal (ŘŻ), Dzal (Ř°), Zai (ز), Sin (Řł), Syin (Ř´), Sod (Řľ), Shod (Řś), Fa’ (Ů), Qaf (Ů), dan huruf Kaf (Ů).
Jika bertemu dengan huruf-huruf tersebut maka nun mati atau tanwin tersebut harus dibaca samar atau antara bacaan Izhar dan bacaan Idgham.
Contoh bacaan Ikhfa Haqiqi :
ŮَŮْŘšًا ŮَŮَŘłَءْŮَ
B. Hukum bacaan Mim Mati
Selain itu, ada juga hukum bacaan yang didasarkan pada pertemuan Mim mati (Ů ْ) dengan huruf tertentu diantaranya adalah sebagai berikut.
1.) Ikhfa Syafawi
Ikhfa Syafawi berbeda dengan ikhfa haqiqi yakni bukan nun mati yang bertemu dengan huruf ikhfa melainakan huruf Mim mati (Ů ْ) yang bertemu dengan Huruf Ba (ب). Ikhfa Syafawi dibaca dengan cara samar-samar pada Bibir dan juga dengan didengungkan.
Contoh bacaan Ikhfa Syafawi :
ŮَاŘْŮُ٠بَŮْŮَŮُŮ
2.) Idgham Mimi
Idgham mimi atau idgham mutamasilain sangat mudah diingat yakni ketika huruf mim mati bertemu dengan huruf mim dan cara melafalkan bacaannya tersebut adalah membaca huruf mim rangkap secara mendengung.
Contoh bacaan Idgham Mimi :
ŮَŮ ْ Ů ِŮ ŮِŘŚَŘŠٍ
3.) Izhar Syafawi
Hukum bacaan Izhar Syafawi berlaku apabila huruf Mim mati (Ů ْ) bertemu dengan salah satu huruf hijaiyyah selain huruf Mim (Ů ْ) dan huruf Ba (ب). Adapun cara membaca Idzhar ini harus dilafalkan dengan jelas pada bibir sambil menutup Mulut.
Contoh bacaan ini :
ŮَŘšَŮَّŮُŮ ْ ŘŞَŘŞَّŮُŮŮَ
C. Hukum Bacaan Idgham
Pada bagian sebelumnya telah disebutkan dua jenis hukum bacaan idgham yakni idgham bilagunnah dan idgham bigunnah. Selain dua jenis idgham tersebut ada juga tiga jenis idgham yang lain yaitu:
1.) Idgham Mutamathilain
Idgham mutamathilain adalah hukum bacaan yang terjadi apabila suatu huruf bertemu dengan huruf yang sama misalnya huruf dal bertemu dengan huruf Dal (ŘŻ).
Contohnya :
ďťَﺪ ﺊَﺨَďť ُاْ.
2.) Idgham Mutaqaribain
Idgham mutaqaribain adalah bertemunya dua huruf yang makhraj dan sifatnya hampir sama, seperti huruf mim bertemu Ba' (ب), huruf kaf bertemu Qof (Ů).
Contohnya :
َﺨْďť ُďťÚŞُْ
3.) Idgham Mutajanisain
Idgham mutajanisain adalah hukum bacaan ketika dua huruf dengan makhraj yang sama tetapi tidak sama sifatnya bertemu seperti huruf Ta' (ŘŞ) bertemu Tsa’ (ŘŤ), lam bertemu Ra’ (Řą) serta Dzal (Ř°) dan huruf Zha (ظ).
Contohnya :
ďťُďť Řąَبَّ
Untuk melihat Postingan Artikel terdahlu di Blog ini, silahkan lihat di sini.
Sekian informasi ini, supaya lebih dikutkan imannya oleh Allah SWT untuk memperbanyak membaca Al-Qur'an. Aamiin yarrabbal ‘alamin.
Wabillahit-tafik wal-hidaiyah,
Wassalammu‘alaikum warramatullahi wabarakatuh.