Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Mengenal Nilai Budaya, Fungsi, Ciri, dan Contohnya

Assalamu‘alaikum Wr. Wb. 

Halo semuanya! Jika sebelumya sudah membahas tentang Kebudayaan, sekarang akan melanjutkan dengan pembahasan Nilai Budaya.



Sumber Materi : Dosensosiologi.com dan Adjar.grid.id

Nilai-nilai budaya pada hakikatnya adalah gagasan tentang apa yang baik, benar, adil, dan adil. Tetapi sosiolog terbagi tentang bagaimana mengonseptualisasikan nilai. Teori konflik selalu berfokus pada bagaimana nilai-nilai berbeda antar kelompok dalam suatu budaya, sedangkan fungsionalisme berfokus pada nilai-nilai bersama dalam suatu budaya, menurut para ahli.

A. Pengertian Nilai Budaya

Nilai budaya adalah seperangkat aturan yang disepakati dan tertanam dalam suatu masyarakat, lingkup organisasi, atau lingkungan masyarakat, yang telah mengakar pada kebiasaan, kepercayaan (believe), dan simbol-simbol, dengan karakteristik tertentu yang bisa dibedakan satu dan lainnya sebagai acuan perilaku dan tanggapan atas apa yang akan terjadi atau sedang terjadi.

Sehingga perihal inilah nilai-nilai budaya akan terlihat pada simbol-simbol, slogan, moto, visi misi, atau sesuatu yang tampak sebagai acuan pokok moto suatu lingkungan sosial atau organisasi sosial.

Pengertian Nilai Budaya Menurut Para Ahli

Adapun definisi nilai budaya menurut para ahli, antara lain :
  1. Koentjaraningrat (dalam Warsito 2012), Nilai budaya merupakan nilai yang terdiri atas konsepsi-konsepsi yang hidup dalam alam fikiran sebahagian besar warga masyarakat dalam hal-hal yang mereka anggap amat mulia. Sistem nilai yang ada dalam suatu masyarakat menjadi orientasi dan rujukan dalam bertindak bagi mereka. Oleh sebab itu, nilai budaya yang dimiliki seseorang mempengaruhinya dalam mengambil alternatif, cara-cara, alat-alat dan tujuan-tujuan pembuatan yang tersedia.
  2. Clyde Kluckholn (dalam Warsito 2012), Definisi nilai budaya ialah sebagai konsepsi umum yang terorganisasi, berpengaruh terhadap perilaku yang berkaitan dengan alam, kedudukan manusia dalam alam, hubungan orang dengan orang dan tentang hal-hal yang diingini dan tidak diingini yang mungkin berkaitan dengan hubungan orang dengan lingkungan dan sesama manusia.
  3. Sumaatmadja (dalam Koentjaraningrat 2000), Arti nilai budaya merupakan nilai-nilai yang melekat dalam masyarakat yang mengatur keserasian, keselarasan, serta keseimbangan berdasarkan pada perkembangan penerapan budaya dalam kehidupan.

B. Fungsi dan Konsep Nilai Budaya

Nilai budaya memiliki beberapa tujuan berdasakan pada fungsi dalam kehidupan bermasyarakat, diantaranya :
  • Sebagai salah satu pedoman perilaku manusia dalam masyarakat
  • Sebagai pendorong munculnya pola pikir masyarakat
  • Beberapa sumber kode etik yang sangat penting adalah, misalnya, hukum adat dan

Sedangkan, konsep yang senantiasa berkaiatan dengan nilai-nilai budaya ada 3 (Tiga), yaitu :
  • Simbol, Slogan, atau lainnya yang terlihat (Jelas)
  • Sikap, tindakan atau gerak tubuh yang dihasilkan dari slogan atau moto
  • Kepercayaan yang tertanam (believe system) yang telah mengakar dan menjadi kerangka acuan dalam bertindak dan berperilaku (tidak terlihat).

C. Ciri Nilai Budaya

Sebagai ciri khas yang membedakan suatu kelompok masyarakat di suatu tempat dengan kelompok masyarakat lainnya maka nilai budaya memiliki karaketeristik dibandingkan dengan yang lain. Antara lain:
  • Nilai budaya bukan merupakan bawaan dari lahir, melainkan sesuatu yang perlu dipelajari.
  • Nilai budaya bisa diwariskan dari satu orang ke orang lainnya, atau dari suatu kelompok ke kelompok lainnya, bahkan bisa diwariskan pula antar generasi manusia.
  • Nilai budaya memiliki simbol yang menjadi ciri khas suatu budaya.
  • Nilai yang bermakna dalam sifat budaya akan senantiasa dinamis, sehingga akan terus berubah seiring berjalannya waktu.
  • Nilai budaya bersifat selektif dan merepresentasikan perilaku manusia secara terbatas.
  • Berbagai unsur kebudayaan saling berkaitan dengan nilai budaya.
  • Adanya anggapan bahwa nilai budaya sendiri memiliki kelebihan jika dibandingkan dengan nilai budaya yang lain.

D. Macam-macam Nilai Budaya

Terdapat beberapa macam nilai budaya yang perlu terus dilestarikan masyarakat, di antaranya :

1. Nilai Kejujuran

Kejujuran merupakan kunci kehidupan. Tanpa adanya kejujuran semua usaha yang telah diajarkan manusia tidak akan berjalan lancar.

2. Nilai Patriotisme

Selain nilai kejujuran, nilai patriotisme juga harus senantiasa tertanam di dalam diri setiap individu.

3. Nilai Kompetitif

Kompetitif yang dimaksud adalah nilai-nilai kompetisi dalam artian positif, Adjarian.

4. Nilai Kerja Sama

Lalu, ada juga kerja sama yang harus dilakukan supaya kehidupan dapat berjalan dengan harmonis.

E. Contoh Nilai Budaya

Di dalam kehidupan bermasyarakat, terdapat beberapa nilai budaya yang bisa diterapkan, di antaranya :

1. Mengucapkan “Permisi”

Di beberapa daerah di Indonesia, terutama di Jawa, orang berusaha untukmemiliki sikap yang baik. Mereka selalu mengatakan “permisi” dengan membungkukkan badan ketika berjalan di depan orang lain. Sikap itu adalah ciri nilai budaya di Jawa.

2. Seorang Gadis Dilarang Makan Di Depan Pintu

Ada juga banyak mitos dari Jawa kuno. Karena telah diterapkan selama ini, dapat menjadi bagian dari nilai budaya. Ada mitos bahwa wanita tidak boleh makan di depan pintu. Ada yang mengatakan bahwa perempuan jauh dari belahan jiwanya (makanan di depan mereka menghalangi pasangannya untuk datang), sementara yang lain mengatakan itu tidak sopan. Dengan demikian, mitos tersebut masih ada dan dipercaya oleh masyarakat.

3. Grebekkan Maulud

Jawa Tengah termasuk salah satu wilayah di Indonesia dengan nilai budaya yang begitu banyak, karena daerahnya terdiri dari banyak kerajaan. Ada ritual “Grebekkan” dalam kalender Maulud Nabi Muhammad SAW. Upacara budaya itu untuk merayakan ulang tahun Nabi Muhammad SAW. Upacara ini bisa kita temukan di daerah Yogyakarta dan Solo.

4. Sedekah Bumi

Ada nilai budaya yang dinamakan “Sedekah Bumi”, konsepnya sama dengan “Grebekan” tetapi “Sedekah Bumi” adalah upacara untuk merayakan panen yang telah dicapai orang di sawah. Itu sebagai bentuk rasa syukur terhadap Bumi yang memberi kita kehidupan.

Dalam upacara ini, warga berkumpul dan berbagi apa yang mereka miliki, seperti nasi, buah-buahan, sayuran, dan banyak lauk pauk. Acara “Sedekah Bumi” masih banyak dilaksanakan di desa-desa yang ada di Indonesia.

5. Tradisi Bayi Baru Lahir

Orang Indonesia yang memiliki bayi yang baru lahir, sang ayah akan mengumandangkan “Adzan” di telinga bayi. Sebenarnya ini adalah Budaya Muslim yang sudah menjadi nilai Budaya di Indonesia. “Adzan” sebagai Doa untuk memanggil orang-orang Muslim agar datang ke Masjid.

6. Menjadi Ramah

Orang Indonesia dikenal sangat ramah. Mereka selalu menyapa ketika bertemu orang lain. Anda bisa bertanya kepada wisatawan di beberapa tempat wisata, mereka akan memberi tahu Anda orang Indonesia sangat ramah. Mereka selalu menyapa dan tersenyum ketika bertemu orang baru.

Nilai budaya itu menggambarkan bahwa orang Indonesia suka memiliki teman baru dan melakukan sesuatu bersama.

7. Mengucap Salam

Orang Indonesia selalu mengatakan salam ketika mereka masuk atau keluar dari ruangan. Salam, seperti Assalamu‘alaikum (untuk orang muslim), atau permisi. Anda akan mendengar kalimat itu ketika orang Indonesia masuk dan keluar dari sebuah ruangan, karena itulah nilai budaya Indonesia.

8. Saling Toleransi

Toleransi adalah nilai budaya Indonesia, karena Indonesia adalah negara multikultural. Meskipun berbeda agama, mereka selalu saling membantu dalam beraktivitas. Misalnya, pada Idul Fitri, umat Kristen membantu umat Islam membersihkan masjid. Bersama-sama mereka membersihkan masjid tanpa diskriminasi.

9. Selalu Makan Nasi

Beras adalah bagian dari nilai budaya Indonesia. Orang Indonesia selalu sarapan, makan siang, dan makan malam dengan nasi dan lauk varian.

Sama halnya dengan budaya barat khususnya Eropa yang mengonsumsi roti. Banyak orang Indonesia merasa bahwa mereka tidak dapat makan tanpa nasi, meskipun mereka sudah banyak makan-makanan lainnya. Bahkan ada ungkapan “belum makan” jika yang dimaksud adalah belum makan nasi.

10. Adanya Larangan Menyapu di Malam Hari

Bagi sebagian besar orang Jawa pada khususnya terdapat nilai budaya yang berhubungan dengan sikap atau tingkah laku terkait dengan laranga untuk menyapu di malam hari, alasannya karena dapat menolak kedatangan rizki meskipun tidak bisa digeneralisan makna sesungguhnya yang pasti menyapu di malam hari bisa dikatakan sampah yang seharusnya ada tidak terlihat.


Demikianlah Informasi yang saya sampaikan diatas. Semoga bermanfaat bagi kita semua.

Terima Kasih 😀😊😘👌👍 :)

Wassalamu‘alaikum Wr. Wb. 

Ads