Inilah Nama-nama Silsilah Keluarga dalam Bahasa Indonesia, Jawa, dan Inggris (Memperingati Hari Keluarga Nasional / HARGANAS)
Assalammu‘alaikum Wr. Wb.
Apakah anda tahu? Bahwa Hari ini (Senin, 29 Juni 2020 / 7 Dzulkaidah 1441 H) adalah diperingati sebagai Hari Keluarga Nasional (HARGANAS). Biasanya diperingati setiap tanggal 29 Juni pada setiap tahunnya.
Tahukah anda? Bahwa kita hanya tahunya hanya Kita sendiri, Orangtua kita (Ayah, dan Ibu), dan hanya sebatas Eyang (Kakek, dan Nenek). Dan paling jauh hanya sebatas sampai dnegan Buyut / Cicit (Orangtuanya dari Kakek atau Nenek). Mungkin karena kalau sudah sampai Cicit / Buyut (Orangtuanya dari Kakek atau Nenek) sudah pada Meninggal dan jarang yang masih hidup (Dan mungkin sudah hampir 100 Tahun jika masih hidup). Tetapi bersyukurlah jika Nenek / Kakek Buyut anda masih hidup. Dan kali ini saya akan membahasnya.
Sumber Artikel : Mojok.co
Penyebutan istilah silsilah keluarga rupanya telah menjadi poin yang menarik dalam bidang bahasa. Sebelum berfokus pada bahasa Indonesia, bolehlah kita menengok istilah silsilah keluarga atau kekerabatan (kinship) dalam bahasa Inggris yang simpel dan sederhana: pakai kata great jika level kekerabatan bertambah.
Jika ‘Kakek’ dalam Bahasa Inggris disebut Grandfather, orang tua kakek pun disebut Great-grandfather. Jika ‘Cucu Perempuan’ dalam Bahasa Inggris disebut Granddaughter, Anak Perempuan dari si Cucu ini disebut Great-Granddaughter. Jika kita cermati bersama adalah penambahan kata Grand yang umumnya muncul untuk Satu Level Kekerabatan di atas Orangtua kita dan Satu Level di bawah kita sendiri.
Aturan istilah silsilah keluarga yang digunakan dalam bahasa Inggris tidak diterapkan pula dalam bahasa Indonesia. Menurut Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, istilah silsilah yang umum digunakan dalam bahasa Indonesia adalah sebagai berikut, dengan kata ‘Ego’ bermakna diri sendiri (Titik Tengah Kekerabatan) :
– Cilawagi
– Buyut
– Moyang
– Nenek / Kakek
– Ibu / Bapak
– Ego
– Anak
– Cucu
– Cicit / Buyut
– Piut / Canggah
– Anggas
Penamaan keturunan keluarga di atas menimbulkan pertanyaan yang kerap dilontarkan, misalnya: apakah posisi buyut di level ke atas dan bawah memiliki pembeda? Jawabannya sederhana: ‘buyut’ di level keturunan ke atas umumnya digunakan bersamaan dengan sapaan ‘Eyang’ atau ‘Mbah’, sehingga jelas tidak sama dengan ‘buyut’ di level keturunan ke bawah.
Jika diamati, dalam daftar yang dikeluarkan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, istilah ‘Buyut’ dan ‘Moyang’ memiliki posisi yang tidak sama jika dibandingkan dengan penamaan istilah silsilah keluarga dalam bahasa Jawa. Dari Buku Bausastra Jawa karya Poerwadarminta (1939) serta berbagai sumber, berikut adalah istilah silsilah dalam Bahasa Jawa pada Level Kekerabatan ke Atas :
1. Eyang Galih Asem
2. Eyang Debog Bosok
3. Eyang Gropak Senthe
4. Eyang Gantung Siwur
5. Eyang Udheg-udheg
6. Eyang Wareng
7. Eyang Canggah
8. Eyang Buyut
9. Eyang (Kakek / Nenek)
10. Bapak / Ibu
Adapun istilah ‘Moyang’ digunakan sebagai penunjuk tingkatan silsilah, misalnya ‘Bapak/Ibu’ disebut sebagai ‘Moyang pertama’, sementara ‘Eyang Buyut’ adalah ‘Moyang ketiga’, dan seterusnya.
Istilah silsilah selanjutnya menyoroti Level Keturunan ke Bawah jika dilihat dari posisi kita (‘Ego’), yaitu :
1. Anak
2. Putu
3. Buyut
4. Canggah
5. Wareng
6. Udhek-udhek
7. Gantung Siwur
8. Gropak Senthe
9. Debog Bosok
10. Galih Asem
Selain kesepuluh istilah silsilah keluarga dalam level keturunan ke atas dan bawah tersebut, ada pula sumber yang menyebutkan istilah silsilah selanjutnya secara berturut-turut, baik ke atas (dengan tambahan sapaan ‘Eyang’) atau ke bawah, yaitu :
1. Gropak Waton
2. Cendheng
3. Giyeng
4. Cumpleng
5. Ampleng
6. Menyaman
7. Menyo-menyo
8. Tumerah
Banyaknya Istilah Silsilah Keluarga di Indonesia ini menunjukkan bahwa kita sungguh kaya akan Budaya dan Bahasa, meski tak semudah penambahan kata Grand dan Great seperti dalam Bahasa Inggris.
Pokoknya ingat, bagaimanapun kita adalah seorang Debog Bosok bagi sepasang Moyang jauh di atas kita (Debog Bosok bisa bermakna bagaikan Batang Pisang yang membusuk), tapi kita tetap menjadi orang yang dicintai seluruh Keluarga Besar yang Levelnya sudah bertingkat-tingkat seperti penjelasan di atas.
INFO TAMBAHAN
Atau kalau ingin lebih jelasnya silahkan lihat Gambar di bawah ini (dari ID LINE Kemkominfo) :
Tapi kalau menurut saya, punya urutan Silsilah Keluarga dalam Bahasa Inggris, Indonesia, dan Jawa dari Atas Orangtua kita yaitu :
Derajat ke - … (Diatas kita) | Bahasa Inggris | Bahasa Indonesia | Bahasa Jawa |
1 | Parents | Orangtua | Anak |
2 | Grandparents | Eyang | Eyang |
3 | Great-grandparents | Buyut | Eyang Buyut |
4 | Double-great Grandparents / Great-great-grandparents | Cilawangi | Eyang Canggah |
5 | Triple-great Grandparents | - | Eyang Wareng |
6 | Quadruple-great Grandparents | - | Eyang Udheg-udheg |
7 | Quintuple-great Grandparents | - | Eyang Gantung Siwur |
8 | Sextuple-great Grandparents | - | Eyang Gropak Senthe |
9 | Septuple-great Grandparents | - | Eyang Debog Bosok |
10 | Octuple-great Grandparents | - | Eyang Galih Asem |
Adapun untuk urutan Silsilah Keluarga dalam Bahasa Inggris, Indonesia, dan Jawa dari Bawah Anak kita yaitu :
Derajat ke - … (Dibawah kita) | Bahasa Inggris | Bahasa Indonesia | Bahasa Jawa |
1 | Child | Anak | |
2 | Grandchild | Cucu | Putu / Puthu |
3 | Great-grandchild | Cicit / Buyut | Buyut |
4 | Double-great Grandchild / Great-great- | Piut / Canggah | Canggah |
5 | Triple-great | Anggas | Wareng |
6 | Quadruple- | - | Udheg-udheg |
7 | Quintuple- | - | Gantung Siwur |
8 | Sextuple- | - | Gropak Senthe |
9 | Septuple- | - | Debog Bosok |
10 | Octuple- | - | Galih Asem |
Dari Tabel diatas bahwa untuk memudahkan dalam penyebutan Iterasi yang berulang-ulang, maka adanya Kata Iterasi (Iteration Numbers / Tuples) dalam Bahasa Inggris.
Untuk melihat Postingan Artikel yang Terdahulu, silahkan lihat di sini.
Akan tetapi jika ingin mengetahui lebih lanjut, silahkan baca Artikel dari Wikipedia ini (atau yang ini). Kesimpulannya adalah kita harus menghormati Orangtua kita dan seluruh Anggota Keluarga kita. Terima Kasih; dan
Wassalammu‘alaikum Wr. Wb.