Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Inilah Timeline (Linimasa) Pandemi COVID-19 selama Setahun Terakhir dari Seluruh Dunia dan di Indonesia [#PandemicRewind]

Assalammu‘alaikum wr. wb.

Hello guys, apa kabarmu hari ini? Semoga baik-baik saja dan sehat selalu ya! Sekarang sudah tepat 1 Tahun Pandemi COVID-19 dan sebentar lagi sudah memasuki awal Tahun 2021. Tapi banyak sekali hal-hal yang tak terlupakan selama masa Pandemi ini.



Sumber Artikel (Media Lokal) : Detik.com, Halodoc.comBisnis.com, Kompas.com (✔), dan Wikipedia.org [Atau juga bisa dari Kompas.com]
Sumber Artikel (Media Asing) : Businessinsider.comAJMC.com, TRTWorld.com, dan Wikipedia.org [Lalu diterjemahkan melalui Google Translate]

Berikut, inilah Perjalanan Waktu (Timeline / Linimasa) dari Pandemi COVID-19 di Seluruh Dunia sampai ke Indonesia. Dimulai sejak awal bulan Jumadil Awal 1441 H (Tahun lalu) atau sekitar akhir Desember 2019, merupakan Awal dari penyebaran Virus Corona baru yang menyerang di Kota Wuhan di China. Selanjutnya, silahkan baca sampai habis di Artikel ini.

31 Desember 2019 (4 Jumadil Awal 1441 H)


Pejabat Kesehatan Tiongkok memberi tahu WHO tentang sekelompok 41 Pasien dengan Pneumonia misterius. Sebagian besar terhubung ke Pasar Grosir Makanan Laut Huanan. Pada awalnya mereka tidak tahu akan ada Penyakit misterius ini.

1 Januari 2020 (5 Jumadil Awal 1441 H)


Saat adanya perayaan Tahun Baru 2020, Pasar Grosir Makanan Laut (Seafood) Huanan ditutup. Mungkin kalau di Indonesia masih aman-aman saja, Aktivitas masih normal seperti biasanya.

7 Januari 2020 (11 Jumadil Awal 1441 H)


Otoritas China mengidentifikasi Virus yang menyebabkan Penyakit mirip Pneumonia itu sebagai jenis baru Virus Corona (Disebut juga dengan Novel Coronavirus atau nCoV). Dan pada awalnya Virus Corona baru tersebut dinamai sebagai 2019-nCoV.

11 Januari 2020 (15 Jumadil Awal 1441 H)

China mencatat Kasus Kematian pertamanya terkait dengan Novel Coronavirus (nCoV). Pada awalnya baru ada di Tiongkok saja kasusnya.

13 Januari 2020 (17 Jumadil Awal 1441 H)

Thailand melaporkan Infeksi Virus Corona pertama di luar Tiongkok. Tidak hanya Thailand saja yang sudah terjangkit, Perancis dan Spanyol juga sudah terjangkit Virus Corona baru ini.

16 Januari 2020 (20 Jumadil Awal 1441 H)

Jepang mengumumkan Kasus Pertama Infeksi Virus Corona. Dan mungkin saja Korea Selatan juga sudah terjangkit oleh Virus Corona.

20 Januari 2020 (24 Jumadil Awal 1441 H)

Kasus Pertama di Amerika Serikat (AS), yang seorang Pria berusia 35 Tahun di Snohomish County, Washington DC.

23 Januari 2020 (27 Jumadil Awal 1441 H)


Otoritas Tiongkok menempatkan kota Wuhan dan seluruh Provinsi Hubei telah dikarantina sampai beberapa waktu kedepan.

24 Januari 2020 (28 Jumadil Awal 1441 H)

Sumber Gambar (Pitcure Source) : TRT World

Kini Kasus Corona sudah menjangkit sekitar Belasan Negara di Dunia, dan kini sudah mulai masuk ke Eropa.

25 Januari 2020 (29 Jumadil Awal 1441 H)

Pada saat Perayaan Tahun Baru Imlek 2571, Kota-kota di Tiongkok merayakannya kecuali di Kota Wuhan, Provinsi Hubei. Dan pada saat ini juga Berita tentang Virus Corona telah sampai ke Indonesia. Dan pada saat ini juga sudah ada sekitar 10-12 Negara yang telah terjangkit. Bahkan negara tetanga kita (Singapura dan Malaysia) saja sudah terjangkit.

30 Januari 2020 (5 Jumadil Akhir 1441 H)

WHO mengumumkan Darurat Kesehatan Masyarakat Global (Global Public-Health Emergency). Dan kasusnya sudah menjangkiti ke 19 Negara.

31 Januari 2020 (6 Jumadil Akhir 1441 H)

Presiden Donald Trump melarang Warga Negara Asing (WNA) memasuki AS jika mereka pernah berada di Tiongkok dalam waktu sebelumnya 2 (Dua) Minggu. Dan kasusnya sudah sampai ke 20 Negara.

1 Februari 2020 (7 Jumadil Akhir 1441 H)

Satu penumpang Kapal Pesiar Diamond Princess dari Yokohama, Jepang, teridentifikasi mengidap Virus Corona. 

2 Februari 2020 (8 Jumadil Akhir 1441 H)

Kasus Kematian Pertama di luar Tiongkok akibat dari Virus Corona tercatat di Filipina. Mulai kesini-sini Sudah lebih dari 20 Negara yang sudah terjangkit. 

Ilustrasi Pembangunan Rumah Sakit Darurat di Wuhan, Provinsi Hubei, Tiongkok

Dan juga Rumah Sakit Dadakan di China sudah mulai dibuka dan dibangun hanya dalam waktu 10 Hari saja.

4 Februari 2020 (10 Jumadil Akhir 1441 H)

Kapal Pesiar Diamond Princess dikarantina di Perairan Jepang. Kapal tersebut berisi sekitar 3.700 Orang, termasuk Penumpang dan Kru Kapal.

6 Februari 2020 (12 Jumadil Akhir 1441 H)

Seorang di California meninggal karena Virus Corona, orang Amerika pertama yang diketahui Kematian. 

7 Februari 2020 (13 Jumadil Akhir 1441 H)

Dokter asal Tiongkok dan Coronavirus Whistleblower Li Wenliang Meninggal Dunia. Ia adalah “Whistleblower” Pertama yang mengumumkan adanya Virus mirip SARS di kota Wuhan. Ia dianggap sebagai Pahlawan oleh Warga Tiongkok.

9 Februari 2020 (15 Jumadil Akhir 1441 H)

Jumlah Kematian di China melampaui Epidemi SARS Pada Tahun 2002-2003, dengan tercatat 811 Kasus Kematian.

11 Februari 2020 (17 Jumadil Akhir 1441 H)

Penamaan Virus Corona (2019-nCoV / COVID-19) dalam Angka Seksagesimal (Sexagesimal Numbers)

Penamaan Virus Corona dalam berbagai macam Tulisan

Akhirnya WHO telah Resmi menamakan Penyakit Virus Corona baru ini dengan sebutan "COVID-19", dan namanya masih terpakai sampai sekarang ini. COVID-19 ini merupakan singkatan dari "Coronavirus Disease 2019". Sebelumnya Virus penyebab Penyakit ini masih dinamakan sebagai 2019-nCoV atau Novel Coronavirus kemudian diubahlah menjadi SARS-CoV-2.

12 Februari 2020 (18 Jumadil Akhir 1441 H)

Kasus Corona sudah mulai melonjak di Korea Selatan. Jumlah Negara yang telah terjangkit sudah ada 25 Negara. Di hari ini pula, Tiongkok mengumumkan Penambahan Kasus terbanyak sekitar 14.108 Orang.

14 Februari 2020 (20 Jumadil Akhir 1441 H)

Kasus Corona Pertama kali dilaporkan di Benua Afrika. Mesir menjadi negara pertama yang berhadapan dengan penyakit ini. Kematian Pertama di luar Asia akibat dari Virus Corona terjadi, tepatnya di negara Prancis. Korban tewas seorang Turis berusia 80 Tahun yang berasal dari Tiongkok.

Seorang Turis asal China berusia 80 Tahun meninggal pada hari ini, di sebuah Rumah Sakit di Paris. Tercatat sebagai Kematian Pertama akibat dari Virus Corona yang terjadi di luar Asia, menurut pihak berwenang.

19 Februari 2020 (25 Jumadil Akhir 1441 H)

Sekarang COVID-19 telah memasuki Iran dan sudah ada 30 Negara yang terjangkit oleh Virus ini. Dan di Tiongkok, Jumlah Kasus Konfirmasi nya sudah mencapai Angka 74 Ribuan.

21 Februari 2020 (27 Jumadil Akhir 1441 H)

Kasus COVID-19 di Italia mulai melonjak drastis. Jumlah negara-negara yang terjangkit di seluruh dunia sudah mulai bertambah banyak.

25 Februari 2020 (1 Rajab 1441 H)

Kasus Corona di Seluruh Dunia sudah menjangkiti lebih dari 40 Negara. Dan Jumlah Kasus Konfirmasi di Seluruh Dunia telah mencapai 81.707 Orang dengan 2.763 Orang yang telah Meninggal Dunia (kurang lebihnya seperti itu).

29 Februari 2020 (5 Rajab 1441 H)

Pada Tanggal Kabisat ini, Jumlah Negara yang telah terjangkit sudah lebih dari 50 Negara. Dan sekarang sudah ada sekitar 88.338 Kasus Konfirmasi dengan 2977 Kasus Kematian (kurang lebihnya seperti itu). Kematian Pertama dari COVID-19 di Amerika Serikat (AS). Pria berusia 50 Tahun dari kota Washington. Selain ke Tiongkok, Amerika Serikat (AS) melarang Penerbangan ke Iran, Italia, dan Korea Selatan.

1 Maret 2020 (6 Rajab 1441 H)

Semakin kesini-sini, Jumlah Negara yang terjangkit pun makin bertambah pesat, diiringi juga dengan Jumlah Kasus Konfirmasi, Kematian, dan K. Pulih / Sembuh. Pada hari ini pula, Masyarakat Indonesia sudah mulai panik dan sudah mulai memperdebatkan soal kedatangan Virus Corona ini.

2 Maret 2020 (7 Rajab 1441 H)

Kasus Positif COVID-19 Pertama di Indonesia diumumkan. Kasus 1 dan 2 Coronavirus menimpa 2 (Dua) Orang, yakni Ibu dan Putrinya, Warga Depok, Jawa Barat, yang tertular oleh Warga Negara Jepang. "Ternyata Orang (WN Jepang, red) yang terkena Virus Corona berhubungan dengan 2 Orang, Ibunya 64 Tahun dan Putrinya, 31 Tahun," kata Jokowi di Istana Negara, Senin (2/3/2020M | 7/7/1441H).

Dan kini Kasus Corona di Tiongkok sudah mencapai lebih dari 80.000 Kasus dengan sekitar kurang lebih 2900 Orang yang Meninggal dunia.

3 Maret 2020 (8 Rajab 1441 H)

Kasus COVID-19 di Spanyol mulai meningkat tajam. Jumlah negara-negara yang terjangkit di seluruh dunia sudah mulai bertambah banyak. Kini sudah hampir 80 Negara yang telah terjangkit oleh Virus ini, dan juga Kasus Corona di Dunia sudah hampir mencapai 100 Ribu Orang dan sudah lebih dari 3000 Orang yang telah Meninggal dunia. 

Kalau di Indonesia sendiri sudah mulai adanya "Panic Buying", yaitu Orang-orang sudah mulai memborong banyak perlengkapan sehari-hari seperti Tissue Toilet, Masker Medis, Hand Sanitizer, Mie Instan, dan juga Kebutuhan Pokok sehari-hari lainnya. Makanya Harga Masker Medis dan Hand Sanitizer sudah mulai melambung tinggi.

6 Maret 2020 (11 Rajab 1441 H)


Pemerintah Arab Saudi menutup sementara 2 Masjid Suci di Mekkah dan Madinah untuk mencegah penyebaran Virus Corona. Dalam penutupan sementara itu, Masjidil Haram dan Masjid Nabawi, akan disterilisasi. Termasuk area sekitar Ka'bah yang dikenal sebagai Kiblat Umat Muslim. [Sumber : Detik.com]

8 Maret 2020 (13 Rajab 1441 H)

Italia sudah mulai memberlakukan Lockdown atau Karantina Wilayah bagi semua penduduknya. Kurang dari 20 Hari, Iran menjadi salah satu negara dengan kasus terbanyak, setelah Tiongkok dan Italia. Dan di Indonesia sendiri sudah ada 6 Orang yang terinfeksi oleh Virus Corona.

10 Maret 2020 (15 Rajab 1441 H)

Dirjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus menyurati Presiden Jokowi, meminta agar Jokowi mendeklarasikan Darurat Nasional.

11 Maret 2020 (16 Rajab 1441 H)


WHO telah menetapkan bahwa COVID-19 sebagai Pandemi. Presiden Trump melarang semua perjalanan dari 26 Negara-negara di Eropa. Karena sudah ada 120 Negara yang telah terjangkit. Indonesia sendiri telah mengumumkan Kasus Kematian pertamanya.

13 Maret 2020 (18 Rajab 1441 H)

Jokowi telah membentuk Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 (GTPPC-19) di Indonesia, dan telah diatur dalam Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 7 Tahun 2020. Kepala BNPB Doni Monardo menjadi Ketua Gugas COVID-19 ini. Dan juga Donald Trump telah mengumumkan keadaan Darurat Nasional di Amerika Serikat (AS).


Dan juga sebelumya telah menghapus 2 Artikel Pertama, dan 1 Artikel yang sedang dalam pengembangan di Inzaghi's Blog tentang Perkembangan Kasus Virus Corona (COVID-19) yaitu pada Tanggal 29 Januari (Artikel Pertama), Tanggal 28 Februari (Artikel Kedua), dan Satu Artikel yang sedang ditulis di Blog ini (Artikel Ketiga). Alasannya karena Kurang pantas dan juga Alasan Keamanan Informasi agar tidak ada Berita Palsu (Hoax / Hoaks).

Dan pada hari ini pula merupakan Hari Terakhir untuk Sekolah Tatap Muka (Offline) dan diumumkannya secara dadakan oleh Pemerintah RI di keesokan harinya. Dan kini Kasus Corona di Dunia sudah hampir mencapai 200.000 Orang dan sudah lebih dari 6.000 Orang yang telah Meninggal dunia. 

14 Maret 2020 (19 Rajab 1441 H)

Gubernur DKI Anies Baswedan mulai menutup Sekolah-sekolah di Jakarta, diganti dengan Pembelajaran Jarak Jauh. Tempat-tempat Wisata juga ikut ditutup. Tapi faktanya tidak hanya Sekolah-sekolah di Jakarta dan sekitarnya yang menutup semua Sekolah-sekolah, akan tetapi hampir di seluruh Kota-kota di Indonesia mulai perlahan-lahan menutup semua Sekolah-sekolah. 

Dan kini, Jumlah Kasus COVID-19 di Seluruh Dunia sudah menembus hingga 200.000 Kasus, dengan Jumlah Kematian lebih dari 6.000 Orang.

16 Maret 2020 (21 Rajab 1441 H)

Hari Pertama dilaksanakannya Pembelajaran Jarak Jauh / Distance Learning atau disebut juga sebagai Sekolah Daring / Online. Pada awalnya, Sekolah-sekolah di seluruh Indonesia ditutup selama 2 Minggu. 

MUI telah menerbitkan Fatwa Nomor 14 Tahun 2020 tentang Ibadah saat Wabah COVID-19. Umat Islam tak boleh Shalat Jumat berjamaah di Masjid dalam kawasan COVID-19 yang mengancam jiwa. Shalat Jumat bisa diganti Shalat Zuhur. Dan Presiden Jokowi juga mulai berpesan bahwa untuk tetap Tinggal di Rumah seperti #BelajarDiRumah (#StudyAtHome), #BekerjaDiRumah (#WorkFromHome), dan #IbadahDiRumah (#WorshipAtHome).

Dan pada hari ini juga, Uji Coba pertama Vaksin COVID-19 dilakukan pada Manusia. 

17 Maret 2020 (22 Rajab 1441 H)

Para Pemimpin Uni Eropa memilih menutup setidaknya 26 Negara anggotanya, untuk hampir semua pengunjung dari Seluruh Dunia selama setidaknya 30 Hari. Larangan perjalanan non-Esensial dari luar blok ini adalah tanggapan terkoordinasi pertama terhadap Epidemi oleh Uni Eropa.

19 Maret 2020 (24 Rajab 1441 H)

China melaporkan tidak ada lagi Infeksi baru yang menyebar secara Lokal untuk Pertama kalinya sejak Pandemi dimulai. 

Dan mulai saat inilah Anjuran untuk tetap tinggal di Rumah sudah mulai bermunculan. Tagar-tagar yang berunculan baik di Media Sosial maupun di berbagai Sumber seperti #StayAtHome, #StayHome, #TinggalDiRumah, #DiRumahSaja / #DiRumahAja, dan lain-lain sesuai dengan pemakaian Bahasanya masing-masing.

20 Maret 2020 (25 Rajab 1441 H)

Presiden Jokowi memesan 3 Juta Klorokuin dan 2 Juta Avigan dari Luar Negeri. Dua Obat itu bakal diberikan ke Pasien COVID-19. Selanjutnya, Klorokuin diproduksi oleh Kimia Farma. Dan juga Anies Baswedan menetapkan status tanggap darurat bencana untuk Jakarta. DKI menghentikan kegiatan Hiburan, membatasi Kendaraan umum, dan menyerukan penghentian atau pengurangan Operasional Perkantoran / Perusahaan.

23 Maret 2020 (28 Rajab 1441 H)

Kota New York mengonfirmasi 21.000 Kasus, menjadikannya Episentrum Wabah di Amerika Serikat (AS / USA).

Kemudian, Wisma Atlet Kemayoran (Jakarta Pusat) kemudian mulai beroperasi sebagai Rumah Sakit Darurat COVID-19. Presiden Joko Widodo meninjau langsung kesiapan Wisma Atlet. "Untuk Wisma Atlet siap dijadikan Rumah Sakit Darurat COVID-19 dan juga Rumah Isolasi," kata Jokowi. Penggunaan Wisma Atlet Kemayoran sebagai RS Darurat, Wisma yang memiliki 10 Tower dengan total 7.426 Unit ini juga akan menjadi rumah isolasi bagi Pasien COVID-19. 

24 Maret 2020 (29 Rajab 1441 H)

Gubernur Papua Lukas Enembe menutup akses keluar-masuk Papua lewat penerapan 'Pembatasan Sosial yang Diperluas'. Akses Penerbangan maupun Transportasi Laut dihentikan sementara kecuali untuk Barang, Sembako, dan Tenaga Kesehatan.



Di Inzaghi's Blog mulai menerbitkan Postingan tentang "Maklumat Wabah Pandemik Global", yaitu tentang Kebijakan-kebijakan di Inzaghi's Blog selama Awal-awal Pandemi ini. Dan juga Hari Pertama ada Update-an Kasus Corona (COVID-19) di Blog ini. Pada awalnya, Update COVID-19 berada di bawah naungan Bulletin Boards yang bernama "Bulletin Boards (COVID-19 Update)". 

Dan pada hari tersebut, Pembaruan Data Corona masih sangat sederhana sehingga Tabel, Embed Sites, dan Video YouTube masih ditulis dan dibuat secara sederhana. Pertama kali Update COVID-19 di Inzaghi's Blog pada Pukul 19.00 WIB.

25 Maret 2020 (30 Rajab 1441 H)

Model Matematika yang didasarkan pada pengukuran Pembatasan Sosial yang diterapkan di Wuhan, Tiongkok, menunjukkan bahwa menjaga langkah-langkah yang lebih ketat untuk periode waktu yang lebih lama dapat meratakan Kurva COVID-19.



Pada hari ini pula, merupakan Hari Kedua dilaksanakan Update Data COVID-19. Pada Data tersebut tertulis bahwa Jumlah Kasus COVID-19 di Indonesia telah mencapai 790 Kasus Konfirmasi, dimana 58 Orang yang dinyatakan Meninggal dunia dan 31 Orang yang telah Sembuh. Sedangkan untuk Kasus Corona di Seluruh Dunia, tercatat sebanyak 558.018 Kasus Konfirmasi, dimana 25.343 Orang yang dinyatakan Meninggal dunia dan 131.663 Orang yang telah Sembuh. Data tersebut di-Update pada Pukul 20.00 WIB.

26 Maret 2020 (1 Sya'ban 1441 H)

WHO meminta penggunaan Hidroksiklorokuin dan Klorokuin distop. Soalnya, penggunaan Obat Malaria itu berbahaya untuk Pasien COVID-19. WHO mendasarkan pada Riset yang dimuat di jurnal The Lancet. Belakangan, Peneliti menarik laporan ilmiahnya dari Jurnal The Lancet. 

Total Kasus yang terkonfirmasi di Amerika Serikat (AS) mencapai 82.404 Orang, Tertinggi di Dunia melampaui China (81.782 Kasus) dan Italia (80.589 Kasus). Dan kini, Jumlah Kasus COVID-19 di Seluruh Dunia sudah lebih dari 600.000 Orang yang dinyatakan Positif.

27 Maret 2020 (2 Sya'ban 1441 H)

Angka Total Kasus Positif COVID-19 di Indonesia telah menembus Seribu, yakni 1.046 Kasus terkonfirmasi. Saat itu, sudah ada 87 Orang yang dinyatakan Meninggal dunia dan 46 Orang yang telah Sembuh dari COVID-19.

31 Maret 2020 (6 Sya'ban 1441 H)

Jokowi menetapkan Status Darurat Kesehatan Masyarakat lewat Keputusan Presiden (Keppres). Jokowi menerbitkan Peraturan Pemerintah (PP) tentang Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Status PSBB bisa ditetapkan Daerah dengan cara berkoordinasi ke Menteri Kesehatan (Kemenkes) Terawan Agus Putranto.

2 April 2020 (8 Sya'ban 1441 H)

Kini, Kasus COVID-19 di Seluruh Dunia sudah mencapai 1 Juta Kasus. Dan pada saat inilah Pembelajaran Jarak Jauh atau disebut dengan Sekolah Online diperpanjang hingga Tahun Ajaran Baru (3 Bulan kedepan).

4 April 2020 (10 Sya'ban 1441 H)

Angka COVID-19 di Jakarta menembus Seribu Kasus, tepatnya 1.071 Kasus Positif COVID-19. Jakarta menjadi Provinsi dengan Kasus COVID-19 tertinggi sejak periode awal Wabah. Jumlah Kasus Konfirmasi di Indonesia telah sampai sekitar 2.092 Orang.

5 April 2020 (11 Sya'ban 1441 H)



Pada Data tersebut tertulis Jumlah Kasus COVID-19 di Seluruh Dunia, tercatat sebanyak 1,2 Juta Kasus Konfirmasi, dimana 64.714 Orang yang dinyatakan Meninggal dunia dan 248.714 Orang yang telah Sembuh. Data tersebut di-Update pada Pukul 08.00 WIB.

6 April 2020 (12 Sya'ban 1441 H)

Jokowi meresmikan Rumah Sakit (RS) khusus Corona di Pulau Galang, Batam, Kepulauan Riau. RS ini lantas beroperasi dengan Fasilitas 340 Ruang Observasi dan 20 Ruang Isolasi, hingga Helipad serta Pelabuhan Laut. Kapasitas RS ini bisa menampung 460 Orang.

Sepuluh Hari setelah mempublikasikan terpapar Virus Corona (COVID-19), Perdana Menteri Inggris Boris Johnson dipindahkan ke Perawatan Intensif. Keputusan itu adalah tindakan pencegahan, menurut Pemerintah Inggris, yang juga mengatakan dia dalam kondisi yang semangat baik.

7 April 2020 (13 Sya'ban 1441 H)

Sekitar 95% dari semua orang Amerika dikunci, karena 42 Negara mengeluarkan pesanan Tinggal di Rumah. Dan pada hari ini saat memperingati Hari Kesehatan Sedunia, Inzaghi's Blog mem-Posting Artikel tentang "Serba Serbi tentang Virus Corona". Aritkel ini adalah sebagai pelengkap dari Ketiga Artikel sebelumya yang telah dihapus tentang Informasi COVID-19.

9 April 2020 (15 Sya'ban 1441 H)

Jumlah Kasus Positif COVID-19 di Indonesia menembus 3 Ribu kasus. Ada 3.293 Kasus Positif COVID-19 pada saat itu.

10 April 2020 (16 Sya'ban 1441 H)

Sekarang Jumlah Kasus Kematian di Seluruh Dunia telah tembus dan melampaui sampai 100.000 Orang, juga telah menginfeksi hingga 1,6 Juta Orang. Mulai hari ini juga, penyebaran COVID-19 sudah merata ke seluruh Provinsi di Indonesia (34 Provinsi telah terdampak). Pada saat itu, sudah ada 3.512 Kasus Positif COVID-19 di Indonesia.

PSBB di Jakarta dimulai pada hari Jumat saat itu. Kegiatan Perkantoran dihentikan, Gedung Sekolah ditutup, Ojek Online (Ojol) dibatasi, hingga tidak boleh berkerumun.



Dan pada hari ini juga, Update COVID-19 di Inzaghi's Blog yang semulanya ada di Bulletin Boards, kini telah dipindahkan (dibuat di Halaman yang baru) dan diganti namanya menjadi "COVID-19 Update Report".

11 April 2020 (17 Sya'ban 1441 H)

Sejak saat itu, Kematian COVID-19 tak hanya meliputi Kematian Kasus Terkonfirmasi Positif COVID-19, tapi juga meliputi Kematian Kasus Suspek COVID-19.

12 April 2020 (18 Sya'ban 1441 H)


Kini Tampilan dari Laman "COVID-19 Update Report" telah sedikit diubah dan sedikit ditambhakan Kasus Aktif dari Tabel tersebut. Menurut dari Data tersebut menunjukkan bahwa Jumlah Kasus Positif di Indonesia sebanyak 4.241 Orang, dengan 373 Kasus Kematian, 359 Kasus Sembuh, dan juga 3.509 Kasus Aktif.

Sedangkan dari Data diatas, untuk di Seluruh Dunia Jumlah Kasus Konfirmasi sekitar 1,7 Juta Orang, dengan 109 Ribu Kasus Meninggal, 405 Ribu Kasus Sembuh, dan juga 1,2 Juta Kasus Aktif (Pasien yang sedang dirawat).

13 April 2020 (19 Sya'ban 1441 H)

Lewat Keppres Nomor 12 Tahun 2020, Jokowi menetapkan kondisi Pandemi COVID-19 di Indonesia sebagai Bencana non-alam. Lewat Keppres Nomor 7 Tahun 2020 tentang Gugus Tugas Percepatan COVID-19, Jokowi membentuk Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, diketuai oleh Kepala BNPB Doni Monardo. Jokowi menargetkan Tes COVID-19 sebanyak 10 Ribu Spesimen per hari.

14 April 2020 (20 Sya'ban 1441 H)

Presiden Donald Trump memerintahkan penghentian pendanaan hingga $ 400 Juta AS untuk Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

15 April 2020 (21 Sya'ban 1441 H)

PSBB tidak hanya dilakukan di DKI Jakarta saja, juga diterapkan di Bogor, Depok dan Bekasi.

16 April 2020 (22 Sya'ban 1441 H)

Kini Kasus Konfirmasi Positif COVID-19 di Seluruh Dunia telah mencapai hingga 2 Juta Kasus, dan kurang lebihnya sekitar 134.000 Orang yang telah Meninggal Dunia. Dan pada saat ini pula, sudah ada 210 Negara dan Wilayah Sub-Teritorial lainnya yang telah terdampak.

Dan kini, Kasus Sembuh di Indonesia sudah melampaui dari Kasus Meninggal. Kasus Sembuh di RI sebanyak 548 Orang, dan Kasus Kematian RI sebanyak 496 Orang.

18 April 2020 (24 Sya'ban 1441 H)

PSBB Tangerang Raya dimulai, meliputi Kota Tangerang Selatan, Kabupaten Tangerang dan Kota Tangerang.

22 April 2020 (28 Sya'ban 1441 H)

PSBB Bandung Raya dimulai, meliputi Kota Bandung, Cimahi, Kabupaten Bandung, Bandung Barat, dan Sumedang.

24 April 2020 (1 Ramadhan 1441 H)

Kasus COVID-19 di Brazil mulai melonjak pada saat menyambut kedatangan Bulan Suci Ramadhan. Dan kalau di Indonesia dan Negara-negara Islam lainnya, tidak ada kegiatan-kegiatan saat Bulan Ramadhan seperti Shalat Tarawih Berjama'ah, Buka Puasa Bersama (Bukber), Sahur On The Road (SOTR), dan lain-lain. Shalat Tarawih hanya boleh dilakukan di Rumah saja.


Dan Kini dari Laman "COVID-19 Update Report" telah sedikit diubah dan sedikit ditambhakan Kasus Pasif / Kasus Tertutup dari Tabel tersebut.

26 April 2020 (3 Ramadhan 1441 H)

Baru di Hari Ketiga di Bulan Ramadhan saja, Jumlah Kasus Kematian Global akibat dari Virus Corona (COVID-19) telah menewaskan lebih dari 200.000 Orang, dengan Jumlah Kasus Konfirmasi Positif sekitar 2,8 Juta Orang di Seluruh Dunia.

28 April 2020 (5 Ramadhan 1441 H)

PSBB sudah diterapkan di beberapa Kota lainnya di Indonesia seperti di Surabaya Raya, meliputi Surabaya, Gresik, dan Sidoarjo.

30 April 2020 (7 Ramadhan 1441 H)

Angka Positif COVID-19 di Indonesia telah mencapai 10.118 Kasus. Angka Kematian mencapai 792 Orang dan Angka Kesembuhan mencapai 1.552 Orang. 

Kini Jumlah Pasien Sembuh Global telah mencapai 1 Juta Orang. Dimana Angka Positif Global sudah lebih dari 3 Juta Kasus, dan sekitar lebih dari 220 Ribu Orang yang telah Meninggal Dunia.

5 Mei 2020 (12 Ramadhan 1441 H)

Pemerintah RI telah mengerahkan Alat Tes Cepat Molekuler (TCM) yang biasa digunakan untuk mengetes Tuberkulosis (TBC) untuk mengetes Virus Corona. Sebanyak 1.500 Cartridge khusus Tes Corona didistribusikan ke berbagai daerah supaya menunjang jumlah Tes Corona.

11 Mei 2020 (18 Ramadhan 1441 H)

Beberapa negara, seperti Spanyol, Iran, Italia, Denmark, Israel, Jerman, Selandia Baru, dan Thailand, mulai melonggarkan Pembatasan Kuncian / Karantina Wilayah (Lockdown) di negaranya mereka.

13 Mei 2020 (20 Ramadhan 1441 H)



Kini, Data Pasien COVID-19 di Asia sudah mulai dihitung di Laman "COVID-19 Update Report".

14 Mei 2020 (21 Ramadhan 1441 H)

MUI menerbitkan Fatwa Nomor 28 Tahun 2020 tentang Panduan Takbir dan Shalat Idul Fitri. MUI menyatakan Shalat Ied berjemaah bisa digelar di Rumah masing-masing, Takbir bisa digelar di Rumah hingga di Media Sosial (Medsos).

Dan sekitar Tanggal-tanggal segini pula, saya sendiri mulai menguji coba untuk membuat File berbentuk Excel untuk mengolah Data Kasus COVID-19.

16 Mei 2020 (23 Ramadhan 1441 H)

Kasus Corona mulai melonjak di India (mungkin saja Jumlah Kasus-nya sudah sampai 100.000 Orang dan telah melampaui China). Dan di Indonesia sendiri, Jumlah Fantastis Korban PHK mulai diketahui oleh Publik. Kemenaker menyebut ada lebih dari 2 Juta Orang kena PHK, Kamar Dagang dan Industri (Kadin) menyebut 6 Juta Orang kena PHK.



Dan mulai Hari ini yang biasanya Update Corona biasanya ditulis langsung di Blog dengan menggunakan Tabel yang tersedia dan dihitung dengan menggunakan Aplikasi Kalkulator, kini telah dipindahkan (di-Upload) ke Google Spreadsheet (yang dibuat dari Microsoft Excel) agar lebih mempermudah untuk Proses Perhitungan Data COVID-19. Akan tetapi penulisan Tanggal dan Waktu masih ditulis diatas Embed Sites dari Spreadsheet tersebut.

18 Mei 2020 (25 Ramadhan 1441 H)

Jokowi telah melarang Mudik. Transportasi untuk Logistik, Pemerintahan, Kesehatan, dan Kepulangan TKI sudah tidak dilarang lagi.

21 Mei 2020 (28 Ramadhan 1441 H)

Jumlah Kasus Positif COVID-19 di Indonesia, pada saat itu mencapai 20.162 Orang. Sebanyak 1.278 Orang yang dinyatakan Meninggal dunia dan 4.838 Orang yang Sembuh dari Virus Corona. Dan pada saat ini juga, Kasus COVID-19 secara Global telah menembus lebih dari 5 Juta Orang.

23 Mei 2020 (30 Ramadhan 1441 H)

Jubir Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto mengimbau masyarakat Shalat dan Takbir di Rumah. Saat itu, Angka Pandemi mencapai 21.745 Kasus Positif COVID-19.

24 Mei 2020 (1 Syawal 1441 H)

Pada hari ini, Lebaran Idul Fitri tidak ada Mudik (Pulang Kampung), Shalat Ied di Rumah saja, dan Silaturahmi bersama Keluarga dengan menggunakan Aplikasi Media Sosial. Tujuannya agar mencegah dari Penularan COVID-19.

30 Mei 2020 (7 Syawal 1441 H)

Jokowi mengungkapkan ada 14 Ribu orang yang Mudik dari Jabodetabek ke Jawa Barat, Jawa Tengah, DIY, dan Jawa Timur. Angka itu belum termasuk jumlah Pemudik yang menggunakan Kendaraan Pribadi.



Pada saat ini juga, Laman "COVID-19 Update Report" berubah nama menjadi "COVID-19 Data Update".

4 Juni 2020 (12 Syawal 1441 H)

Lewat Fatwa Nomor 31 Tahun 2020, MUI menyatakan Shalat Jumat berjemaah di Masjid bisa digelar dengan memperhatikan Jaga Jarak, mengenakan Masker, dan mematuhi Protokol Kesehatan, termasuk membawa Sajadah sendiri.

Pada hari yang sama, The New England Journal of Medicine dan The Lancet menarik kembali 2 Studi tentang penggunaan Hydroxychloroquine dalam COVID-19, setelah penulis mengatakan mereka tidak dapat menjamin data yang digunakan. Database catatan medis pribadi yang dikumpulkan oleh perusahaan yang kurang dikenal bernama Surgisphere digunakan dalam kedua studi tersebut. Pencabutan tersebut mengungkap kesulitan publikasi penelitian penting COVID-19 sambil memastikan keakuratan.

5 Juni 2020 (13 Syawal 1441 H)

Usai PSBB, DKI Jakarta memasuki Fase PSBB Transisi. Anies menerbitkan Kepgub Nomor 563 Tahun 2020 tentang PSBB masa Transisi. Aktivitas-aktivitas Ekonomi mulai diizinkan berjalan secara terbatas dan bertahap.





Kini, Data Pasien COVID-19 untuk Provinsi Banten sudah mulai dihitung di Laman "COVID-19 Data Update". Pada saat itu Jumlah Kasus Positif di Wilayah Banten masih kurang dari 1000 Orang.

16 Juni 2020 (24 Syawal 1441 H)



Kini Embed Document di Laman "COVID-19 Data Update" tersebut telah dirombak menjadi lebih sederhana dan mulai bagus desainya. Pada Data tersebut, menunjukan bahwa Jumlah Kasus Konfirmasi di Seluruh Dunia telah mencapai sekitar 8,1 Juta Kasus, di Benua Asia telah mencapai 1,67 Juta Kasus, di Indonesia sudah mencapai 40.400 Kasus, dan di Provinsi Banten telah mencapai 1.277 Kasus.

18 Juni 2020 (26 Syawal 1441 H)

WHO mengumumkan akan menghentikan pengujian Hydroxychloroquine sebagai pengobatan untuk COVID-19. Data dari Solidarity Trial menunjukkan Obat tersebut tidak menurunkan angka kematian. Menurut WHO, pasien yang sebelumnya diberikan obat tersebut akan menyelesaikan pengobatannya atau berhenti berdasarkan kebijaksanaan supervisor.

20 Juni 2020 (28 Syawal 1441 H)

Hanya beberapa hari setelah WHO mengakhiri uji coba sendiri, NIH mengumumkan menghentikan uji klinis yang memeriksa keamanan dan efektivitas Hydroxychloroquine sebagai pengobatan untuk COVID-19. Studi tersebut menunjukkan bahwa pengobatan tersebut tidak membahayakan, tetapi juga tidak memberikan manfaat.

25 Juni 2020 (4 Dzulqa'idah 1441 H)

Angka Positif COVID-19 di Indonesia terhitung mencapai 50.187 Kasus. Sebanyak 2.620 Orang yang dinyatakan Meninggal dunia, serta 20.449 Orang yang Sembuh dari COVID-19.

BNPB Indonesia on Twitter: "Update Infografis percepatan penanganan COVID-19  di Indonesia per tanggal 25 Juni 2020 Pukul 12.00 WIB.  #BersatuLawanCovid19… https://t.co/NiVhrR1e9t"
Sumber Data dan Infografis : Covid19.go.id dan Akun Twitter BNPB

26 Juni 2020 (5 Dzulqa'idah 1441 H)

Jumlah Kasus Konfirmasi COVID-19 di Jawa Timur melampaui DKI Jakarta. Jatim punya 10.901 Kasus Positif dan menjadi provinsi teratas dalam data Corona saat itu, disusul DKI dengan 10.796 Kasus Positif.

28 Juni 2020 (7 Dzulqa'idah 1441 H)



Jumlah Kasus COVID-19 Global melampaui 10 Juta Orang, dan Kasus Kematian Global melampaui 500.000 Orang.

1 Juli 2020 (10 Dzulqa'idah 1441 H)





Sejak Tanggal 28 Juni 2020 (7 Dzulqa'idah 1441 H), Fitur Embed Document di "COVID-19 Data Update" telah memakai 2 Bahasa (Bilingual) yaitu Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. Tujuannya untuk mempermudah dan lebih memahami dalam Penulisan dan Penerjemahan di dalam Update COVID-19. Gambar di atas merupakan Update Data Corona pada Tanggal 1 Juli 2020 (10 Dzulqa'idah 1441 H).

3 Juli 2020 (12 Dzulqa'idah 1441 H)

Kementan (Menteri Pertanian) memperkenalkan Kalung Antivirus Corona. Kalung ini diklaim Mentan Syahrul Yasin Limpo bisa membunuh 42% Virus Corona dalam waktu 15 Menit, serta membunuh 80% Virus Corona dalam waktu 30 Menit. Kalung ini lantas memicu kontroversi.


Kini, COVID-19 Data Update telah meluncurkan Fitur terbaru, yaitu "Weekly Update Infographics". Fitur ini merupakan kali pertamanya Update Infografis untuk Data Pasien COVID-19 di Inzaghi's Blog, dan hanya untuk Data di Indonesia dan di Seluruh Dunia.

Bilangan Seksagesimal / Sexagesimal Numbers

Pada Update Infografik ini, dibuat dengan menggunakan Angka biasa dan juga menggunakan Bilangan Seksagesimal (Sexagesimal Numbers). Tujuan dari Update Infografis ini adalah untuk mengetahui Jumlah Kasus COVID-19 dalam Angka / Bilangan Seksagesimal atau Bilangan berbasis 60.

Untuk melihat Poster Infografis pertamanya di Inzaghis' Blog, lihatlah di sini :

Update Infografis Data COVID-19 Tanggal 3 Juli 2020 / 12 Dzulqa'idah 1441 H
 
9 Juli 2020 (16 Dzulqa'idah 1441 H)

WHO mengumumkan bahwa Virus Corona baru dapat ditularkan melalui Udara setelah lebih dari 200 Ilmuwan menandatangani surat yang mendesak badan tersebut untuk merevisi rekomendasinya. Dalam Ringkasan Ilmiah terbaru, WHO mencatat bahwa Virus dapat bertahan di Udara di ruang dalam ruangan yang penuh sesak dan menekankan bahwa virus dapat disebarkan oleh Individu Tanpa Gejala (Asimptomatik).
 
13 Juli 2020 (22 Dzulqa'idah 1441 H)

Jokowi menargetkan Tes Corona sebanyak 30.000 Spesimen per Hari. Menkes Terawan Agus Putranto mengubah definisi Kematian COVID-19 menjadi sesuai dengan definisi WHO. Definisi kematian COVID-19 tertuang dalam Keputusan Menkes yang diteken Terawan 13 Juli. Kematian COVID-19 meliputi kematian kasus konfirmasi dan juga Kasus Probable COVID-19.

Lewat Kepmenkes yang ditekennya pada 13 Juli, Istilah ODP, PDP, dan OTG dihapus. Istilah baru muncul sebagai gantinya, yakni Kasus Suspek (mengganti PDP), Kasus Probable, Kasus Konfirmasi, Kontak Erat, Pelaku Perjalanan, Discarded, dan Selesai Isolasi.

Dan pada hari inilah merupakan Hari Pertama dalam menyambut Tahun Ajaran Baru 2020/2021. Akan tetapi Pembelajaran Daring akan terus diperpanjang hingga Januari 2021.

14 Juli 2020 (23 Dzulqa'idah 1441 H)

UPDATE Kasus Covid-19 di Indonesia 14 Juli 2020: Tambah 1.591, Total Pasien  Positif 78.572 Orang - Warta Kota
Sumber Data dan Infografis : Covid19.go.id dan Akun Twitter BNPB

Hari Pertama mulai mengganti Istilah ODP dan PDP dengan Istilah Suspek dan Spesimen di dalam Infografik dari Gugus Tugas COVID-19.

17 Juli 2020 (26 Dzulqa'idah 1441 H)
Update Infografis Data COVID-19 Tanggal 17 Juli 2020 / 26 Dzulqa'idah 1441 H

Kini Kasus COVID-19 di Indonesia hampir sama dengan Kasus Corona di Tiongkok, yaitu sama-sama di Angka 83 Ribu. Atau lebih tepatnya Kasus Konfirmasi di Indonesia sebanyak 83.130 Orang, dan di China sebanyak 83.622 Kasus. Untuk lebih jelasnya, silahkan lihat Infografis yang ada di atas.

18 Juli 2020 (27 Dzulqa'idah 1441 H)

Tangkapan layar web pantauan kasus Covid Worldometers, 18 Juli 2020
Sumber Data : Worldometers

Akhirnya, Kasus Corona di Indonesia Resmi mengalahkan Tiongkok. Dimana Kasus Konfirmasi Positif di Indonesia sebanyak 84.882 Orang. Sedangkan China sendiri cuma sekitar 83.644 Kasus Positif COVID-19. [Sumber : Kompas.com]

21 Juli 2020 (30 Dzulqa'idah 1441 H)


Gugus Tugas (Gugas) Percepatan Penanganan COVID-19 ganti nama menjadi Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19. Satgas COVID-19 berada di bawah Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN). Keputusan ini termuat dalam Perpres Nomor 82 Tahun 2020.

Jubir Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto digantikan oleh Wiku Adisasmito selaku Jubir Satgas COVID-19. Pada saat inilah yang biasanya ada Pak Yuri (Achmad Yurianto) di TV (Televisi) pada setiap Sore jam 15.30 WIB, kini sudah tak ada lagi baik di Siaran Pers di TV maupun di Media manapun. Sebagai gantinya, bisa diakses melalui Situs Resmi Satgas COVID-19, Kemenkes RI, dan Akun Twitter BNPB untuk mengetahui Jumlah Kasus COVID-19 di Indonesia.

Dua Vaksin Eksperimental, satu dari AstraZeneca dan yang lainnya dari CanSino Biologics, menunjukkan hasil yang menjanjikan terhadap COVID-19. Hasil sementara uji coba AZD1222 Fase 1/2 COV001 AstraZeneca menunjukkan bahwa vaksin itu dapat ditoleransi dan menghasilkan tanggapan kekebalan yang kuat terhadap Virus pada semua peserta yang dievaluasi. Dalam uji coba CanSino Fase 2, vaksin menginduksi respons antibodi penetral yang signifikan, dengan sebanyak 95% Pasien menunjukkan Respons Imun Seluler atau Humoral pada hari ke-28 pasca Vaksinasi.

22 Juli 2020 (1 Dzulhijjah 1441 H)

Kini Kasus Positif COVID-19 secara Global sudah mencapai kurang lebih sekitar 15 Juta orang, dengan 9,1 Juta Orang yang telah Sembuh, dan lebih dari 615 Ribu Orang yang dinyatakan Meninggal dunia.

27 Juli 2020 (6 Dzulhijjah 1441 H)

Dan kini Kasus Positif COVID-19 mencapai 100.303 Orang, dengan 4.838 Orang yang telah Meninggal dunia dan 58.173 Orang yang telah Sembuh. Pada hari inilah Kasus Corona di Indonesia telah mencapai lebih dari 100 Ribu Orang.

31 Juli 2020 (10 Dzulhijjah 1441 H)

Jumlah Kasus Positif di Indonesia sebanyak 106.336 Orang. Dari jumlah tersebut, sebanyak 64.292 Pasien Sembuh dan 5.058 Orang yang Meninggal dunia. Pada hari inilah pada saat Idul Adha, jika ingin memotong Hewan Qurban harus menerapkan Protokol Kesehatan.

7 Agustus 2020 (17 Dzulhijjah 1441 H)
Update Infografis Data COVID-19 Tanggal 7 Agustus 2020 / 17 Dzulhijjah 1441 H

Kini Kasus Corona Global sudah mencapai hingga 19,3 Juta Orang yang dinyatakan Positif. Dengan Kasus Kematian sekitar 718.00 Orang dan sektiar 12,3 Juta Orang yang sudah Pulih/Sembuh. [Sumber : Tribunnews.com (Newsmaker)]

9 Agustus 2020 (19 Dzulhijjah 1441 H)

DKI Jakarta kembali mengungguli Jawa Timur (Jatim) dalam hal Angka Kasus Positif COVID-19. DKI memuat 25.727 Kasus Positif COVID-19, sedangkan Jatim memuat 25.330 Kasus Positif COVID-19.

10 Agustus 2020 (20 Dzulhijjah 1441 H)

Sepuluh Hari menjelang Tahun Baru Hijriah, kini Kasus COVID-19 di Seluruh Dunia telah Tembus hingga 20 Juta Orang, dengan kurang lebih Kasus Kematian sektiar 734.000 Orang dan juga Pasien Sembuh sektiar 12,9 Juta Orang.

Indonesia sendiri memiliki Peringkat ke-23 secara Global dengan Jumlah Kasus Positif sekitar 127.083 Orang, dengan 5.765 Kasus Kematian, dan Pasien Sembuh sekitar 82.236 Orang.

11 Agustus 2020 (21 Dzulhijjah 1441 H)

Vaksin Corona asal China, Sinovac, diuji perdana terhadap para Relawan di Bandung. Bila uji coba terhadap 1.620 Relawan lancar dalam 6 (Enam) Bulan, maka Bio Farma akan memproduksi Vaksin ini pada Tahun 2021.

12 Agustus 2020 (22 Dzulhijjah 1441 H)

Kini Jumlah Tes COVID-19 di Indonesia secara Akumulatif telah tembus 1 Juta Orang (Atau sekitar 1.012.104 Orang tepatnya), dengan Jumlah Sampel Tes (Spesimen) Harian sebanyak 26.248 Spesimen. [Sumber : Kabar24.Bisnis.com]

20 Agustus 2020 (1 Muharram 1442 H)

Pada saat Pergantian Tahun Hijriah (Tahun Baru Islam), kini Kasus COVID-19 di Indonesia tercatat sekitar 147.211 Kasus Positif (+ 2.266 Kasus Baru), dengan 6.418 Pasien Meninggal, dan kini Pasien Sembuh di Indonesia telah tembus hingga 100 Ribu Orang (Atau lebih tepatnya sekitar 100.674 Orang yang Pulih). [Sumber : Health.Detik.com]

Dan juga pada saat Tahun Baru Islam 1442 Hijriah ini (Atau lebih tepatnya pada Tanggal 1 Muharram ini), Kasus COVID-19 Global telah tercatat sekitar 22,5 Juta Kasus Positif. Dengan 15,3 Juta Pasien Sembuh, dan juga sekitar hampir 800 Ribu Orang yang telah Tewas (Atau lebih tepatnya sekitar 791.000 Pasien Meninggal). 

Dan pada saat yang sama ini, Negara-negara di Dunia yang paling banyak Kasus Positif-nya ada di Amerika Serikat (AS) sekitar 5,7 Juta Kasus, Brazil sekitar 3,4 Juta Kasus, dan juga India sekitar 2,8 Juta Kasus. [Sumber : Tribunnews.com]

22 Agustus 2020 (3 Muharram 1442 H)

Tercatat, Angka Positif COVID-19 di Indonesia sudah mencapai 151.498 Kasus. Ada 6.592 Orang yang Meninggal dan 105.198 Orang yang Sembuh dari COVID-19.

24 Agustus 2020 (5 Muharram 1442 H)

Sebuah Penelitian Multisenter Global menemukan bahwa Obat Antiviral Remdesivir berdampak kecil pada Pasien yang dirawat di Rumah Sakit dengan COVID-19. Temuan yang dipublikasikan di JAMA, menunjukkan tidak ada perbedaan yang signifikan dalam durasi Oksigen tambahan atau Rawat Inap antara kelompok intervensi yang diberi Remdesivir dan kelompok kontrol yang diberi perawatan standar.

25 Agustus 2020 (6 Muharram 1442 H)

CDC diam-diam mengubah panduannya tentang siapa yang harus dites untuk COVID-19, dengan mengatakan bahwa individu yang tidak menunjukkan gejala, tetapi telah terpapar, tidak memerlukan pengujian. Setelah terungkap, keputusan tersebut telah melewati proses tinjauan ilmiah biasa CDC dan tanpa tinjauan internal, perubahan tersebut dibatalkan.

31 Agustus 2020 (12 Muharram 1442 H)

Pada momen jelang 6 Bulan Kasus COVID-19 di Indonesia, 100 Dokter telah Gugur. Genapnya 100 Dokter Meninggal dunia dikonfirmasi oleh pihak Ikatan Dokter Indonesia (IDI).

1 September 2020 (13 Muharram 1442 H)

Jelang momen Setengah Tahun COVID-19, Jokowi mengatakan berdasarkan Data hingga Agustus, Angka Kesembuhan COVID-19 di RI adalah 70,21%, Kasus Aktif sebesar 23,7%, dan Tingkat Kematian sebesar 4,2%. Namun RI masih perlu hati-hati. "Kalau dibandingkan dengan negara-negara lain posisi Indonesia masih relatif terkendali dan ini yang harus kita jaga," kata Jokowi.

Amerika Serikat mengatakan tidak akan berpartisipasi dalam inisiatif WHO untuk mengembangkan, membuat, dan mendistribusikan Vaksin COVID-19. COVAX, dengan 172 Negara yang berpartisipasi, diluncurkan sehingga Vaksin akhirnya dapat didistribusikan secara merata ke Negara-negara Miskin dan Berkembang.





Kini Embed Files (COVID-19 Cases Development Data) di COVID-19 Data Update telah memiliki 2 Versi, yaitu Versi Minimalis (Minimalist Version) atau Versi Baru, dan juga Versi Klasik (Classic Version) atau Versi Lama.

8 September 2020 (20 Muharram 1442 H)

Kini Kasus Positif COVID-19 di Indonesia sudah tembus 200 Ribu Orang. Atau lebih tepatnya sekitar 200.035 Kasus Positif, dengan 8.230 Orang yang Meninggal dunia, dan 142.958 Pasien Sembuh. [Sumber : Okezone.com]

Uji Coba Fase 3 untuk vaksin COVID-19 potensial AstraZeneca dihentikan untuk tinjauan data keamanan setelah reaksi merugikan yang tidak diketahui pada pasien. Pasien adalah bagian dari percobaan di Inggris. Pada saat itu, sifat reaksi merugikan tidak diketahui, tetapi perusahaan mengatakan bahwa peserta diharapkan untuk Pulih/Sembuh. AstraZeneca mengatakan penangguhan itu dimulai sebagai "Tindakan Rutin".

9 September 2020 (21 Muharram 1442 H)

Kini Kasus COVID-19 di India telah mengalahkan/menyalip Brazil, dan sekarang India berada di Peringkat Kedua dan Brasil berada di Peringkat Ketiga Dunia. Atau lebih tepatnya Jumlah Kasus Positif Corona di India sebanyak (sekitar) 4.280.422 Orang, dan Brazil sebanyak (kurang lebihnya) 4.162.073 Kasus Positif.

13 September 2020 (25 Muharram 1442 H)

Akhirnya Pemerintah DKI Jakarta mengeluarkan Peraturan Gubernur (Pergub) untuk pelaksanaan PSBB. Penerapan PSBB pengetatan mengacu pada Pergub Nomor 88 tahun 2020 terkait perubahan Pergub Nomor 33 tahun 2020 tentang PSBB.

14 September 2020 (26 Muharram 1442 H)

Akhirnya Provinsi DKI Jakarta mengetatkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Ketat lagi. Gubernur DKI Anies Baswedan memberikan alasan penerapan PSBB total kembali karena adanya peningkatan Kasus Positif COVID-19 selama 12 Hari pertama Bulan September.

Setelah awalnya bertujuan untuk merekrut 30.000 Peserta, Pfizer dan BioNTech mengumumkan bahwa mereka akan memperluas Uji Coba Fase 3 Vaksin COVID-19 mereka sebesar 50% menjadi 44.000. Tujuan memperluas uji coba adalah untuk meningkatkan data tentang keamanan dan kemanjuran serta mempromosikan populasi yang lebih beragam, termasuk remaja berusia 16 tahun dan pasien dengan HIV, Hepatitis C, atau Hepatitis B. Vaksin Pfizer / BioNTech diberikan dalam 2 suntikan diberikan selang 3 minggu, tetapi vaksin harus disimpan pada suhu –70 derajat Celcius (–94 derajat Fahrenheit), yang dapat mempersulit distribusi.

17 September 2020 (29 Muharram 1442 H)

Eropa melaporkan peningkatan tajam dalam Kasus COVID-19, dengan angka yang tumbuh pada tingkat yang lebih tinggi daripada yang mereka lakukan pada puncak sebelumnya pada bulan Maret. Pada paruh pertama September, lebih dari separuh negara Eropa melaporkan peningkatan lebih dari 10%.

Dan kini Jumlah Kasus COVID-19 Global telah Tembus lebih dari 30 Juta Kasus Positif, dengan Kasus Sembuh hampir Tembus 22 Juta Pasien, dan Kasus Meninggal mencapai lebih dari 940.000 Orang.

21 September 2020 (4 Shafar 1442 H)

CDC menghapus panduan dari Situsnya yang telah diposting 3 Hari sebelumnya yang mengatakan bahwa Penularan COVID-19 adalah melalui Udara. CDC mengatakan bahwa dokumen tersebut diposting karena kesalahan dan panduannya adalah "Versi Draf dari perubahan yang diusulkan".

22 September 2020 (5 Shafar 1442 H)

Kini Kasus Kematian di Amerika Serikat (AS) akibat COVID-19 telah lebih dari 200.000 Orang.

23 September 2020 (6 Shafar 1442 H)

Sebuah Penelitian yang dilakukan di Rumah Sakit Metodis Houston menemukan jenis COVID-19 yang lebih menular di sebagian besar sampel pasien baru-baru ini. Para peneliti menganalisis sampel dari Fase paling Awal Pandemi dan Gelombang Infeksi yang lebih baru, menemukan bahwa hampir semua Galur (Strain) dari Fase yang lebih baru memiliki Mutasi yang memungkinkan Virus untuk mengikat dan menginfeksi lebih banyak Sel.

24 September 2020 (7 Shafar 1442 H)

Kini Kasus Kematian di Indonesia telah menembus 10.000 Kasus, atau lebih tepatnya sekitar 10.105 Orang yang telah Meninggal dunia. Sedangkan Jumlah Kasus Positif sekitar 262.022 Orang, dan Kasus Sembuh/Pulih sebanyak 191.853 Orang.

28 September 2020 (11 Shafar 1442 H)

Kini Kasus Kematian Global akibat dari COVID-19 telah melampaui 1 Juta Orang. Pemerintah RI mengumumkan akan mulai mendistribusikan Vaksin COVID-19 pada Januari 2021 dalam 5 (Lima) Langkah untuk target 102,45 Juta orang.

1 Oktober 2020 (14 Shafar 1442 H)

UPDATE Kasus Covid-19 di Indonesia 1 Oktober 2020: Tambah 4.174, Pasien  Positif Tembus 291.182 - Warta Kota
Sumber Data dan Infografis : Covid19.go.id dan Akun Twitter BNPB

Kini Jumlah Tes COVID-19 di Indonesia secara Akumulatif telah tembus 2 Juta Orang (Atau sekitar 2.023.990 Orang tepatnya), dengan Jumlah Sampel Tes (Spesimen) Harian sebanyak 43.592 Spesimen.

2 Oktober 2020 (15 Shafar 1442 H)

Presiden Donald Trump mengumumkan bahwa dia dinyatakan Positif COVID-19. Trump mengalami Demam, Mampet dan Batuk dan dirawat di rumah sakit di Pusat Medis Militer Nasional Walter Reed. Dia kembali ke Gedung Putih pada 5 Oktober.

4 Oktober 2020 (17 Shafar 1442 H)

Kini Kasus Positif Corona di Indonesia telah menembus lebih dari 300 Ribu Orang (Atau lebih tepatnya sekitar 303.498 Kasus). Dengan Pasien meninggal sebanyak 11.151 Orang, dan Pasien Sembuh sebanyak 228.453 Orang. DKI Jakarta memecahkan rekornya sendiri untuk sebagian besar Kasus baru per Provinsi dalam 24 Jam, menambahkan 1.398 Orang ke jumlahnya.

5 Oktober 2020 (18 Shafar 1442 H)

WHO memperkirakan bahwa 10% dari Populasi Dunia mungkin telah terinfeksi Virus Corona, dengan 10 Negara menyumbang 70% dari semua Kasus Positif dan Kematian yang dilaporkan, dan hanya Tiga Negara yang menyumbang setengahnya. WHO juga mengumumkan hasil survei yang menunjukkan bahwa Pandemi telah mengganggu layanan kesehatan mental penting di 93% negara yang disurvei.

10 Oktober 2020 (23 Shafar 1442 H)






Kini Embed Files (COVID-19 Cases Development Data) di COVID-19 Data Update telah sedikit dirombak terutama di bagian Statistik dan Kurva (Diagram).

12 Oktober 2020 (25 Shafar 1442 H)

Direktur Jenderal WHO menolak konsep "Herd Immunity" melalui paparan COVID-19 sebagai solusi untuk Pandemi COVID-19, dengan menyebutnya sebagai "tidak etis" dan "bukan pilihan".

Johnson & Johnson menghentikan rekrutmen untuk uji coba ENSEMBLE Fase 3 untuk vaksin COVID-19 menghentikan uji coba vaksin atas penyakit pasien yang tidak dapat dijelaskan, sebuah perkembangan yang pertama kali dilaporkan di POLITICO. Perusahaan melaporkan pada saat itu bahwa kejadian buruk yang menghentikan sementara perekrutan tidak jarang terjadi dan berarti bahwa uji klinis sedang dilakukan dengan cara yang aman. Kemudian melanjutkan studi rejimen 1 dosisnya, yang unik di antara kandidat vaksin terkemuka. Perusahaan juga telah meluncurkan ENSEMBLE 2 untuk mempelajari Versi 2 Dosis Vaksin.

Akhirnya mulai hari ini, Gubernur DKI Anies Baswedan memutuskan untuk melonggarkan PSBB Transisi. [Sumber : CNN Indonesia]

15 Oktober 2020 (28 Shafar 1442 H)

Kini Penambahan Kasus Sembuh di Indonesia telah Pecah Rekor sebanyak 5.810 Pasien dan akan bertahan sampai 2 Bulan kedepan. Jawa Tengah mencatat 2.223 Pasien Sembuh dalam 24 Jam terakhir, terbanyak menurut Provinsi. Pada saat itu Jumlah Kasus Sembuh di Indonesia sebanyak 273.661 orang, dengan diiringi juga dengan Jumlah Kasus Positif sebanyak 349.160 Orang, dan Kasus Kematian sebanyak 12.268 Orang.

Merilis Statistik baru, Dana Anak-Anak PBB (UNICEF) memperkirakan bahwa 40% dari populasi global, atau sekitar 3 (Tiga) Miliar orang, tidak memiliki fasilitas cuci tangan di rumah, meskipun sabun dan air sangat penting dalam memerangi COVID-19. dan penyakit menular lainnya.Komisi Ekonomi dan Sosial PBB untuk Asia dan Pasifik dan ILO dalam sebuah laporan baru yang berfokus pada Pandemi menyoroti bahwa lebih dari separuh orang di kawasan Asia-Pasifik tidak memiliki Jaring Pengaman Sosial, menyebabkan Sakit Kesehatan, Ketidaksetaraan, Kemiskinan, dan Pengucilan Sosial.

WHO mengumumkan COVID-19 telah menjadi Penyebab Kematian Kelima tertinggi di Eropa, dengan hampir 700.000 kasus dilaporkan dalam seminggu, tingkat tertinggi sejak Maret. Dan juga kini Kasus Corona di Amerika Serikat (AS) sudah mulai melonjak lagi.

19 Oktober 2020 (2 Rabi'ul Awal 1442 H)

Dan kini Jumlah Kasus COVID-19 Global telah lebih dari 40 Juta Kasus Positif, dengan Kasus Sembuh telah tembus 30 Juta Pasien, dan Kasus Meninggal mencapai lebih dari 1,1 Juta Orang. [Data dari : Worldometers]

22 Oktober 2020 (5 Rabi'ul Awal 1442 H)

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, mengingatkan Gubernur 4 Provinsi itu karena kasus yang terus meningkat. Mereka termasuk Kalimantan Timur, Papua, Riau, dan Sumatera Barat. Dan di hari ini juga, Kasus Sembuh di Indonesia telah mencapai hingga 301.006 Pasien. Pada saat itu, Jumlah Kasus Positif Corona di Indonesia telah mencapai 377.541 Orang, dan telah menewaskan (Kasus Kematian) hingga 12.959 Pasien.

Regulator Amerika Serikat (AS) menyetujui Obat Pertama untuk mengobati Virus Corona, yaitu Remdesivir. Remdesivir Gilead adalah obat pertama yang disetujui FDA untuk mengobati COVID-19 setelah 3 kali uji coba acak menemukan obat itu mengurangi lama rawat di rumah sakit dan mengurangi kemungkinan pasien membutuhkan Oksigen. Namun, tidak ada uji coba yang menunjukkan penurunan risiko kematian, dan penelitian yang didukung WHO menemukan bahwa obat tersebut "sedikit atau tidak berpengaruh" pada pasien yang dirawat di rumah sakit.

23 Oktober 2020 (6 Rabi'ul Awal 1442 H)

Amerika Serikat (AS) memasuki Gelombang Ketiga kasus Virus Corona (COVID-19), awal dari fase paling mematikannya. Dan juga AstraZeneca dan Johnson & Johnson memulai kembali Uji Coba Vaksin.

24 Oktober 2020 (7 Rabi'ul Awal 1442 H)

Presiden Andrzej Duda dari Polandia dinyatakan positif mengidap Virus Corona dan diisolasi, kata para pejabat pada hari ini. Pengumuman itu datang di tengah momen Krisis untuk Polandia, yang telah memerangi salah satu Wabah paling parah di Eropa. Tempat Tidur di Rumah Sakit terisi penuh pada tingkat yang mengkhawatirkan.

26 Oktober 2020 (9 Rabi'ul Awal 1442 H)

Kementerian Perhubungan menyatakan tidak akan lagi memberlakukan Rapid Test untuk perjalanan darat lintas daerah, kecuali untuk tujuan Bali. Pengecualian dilakukan karena terjadi kenaikan Kasus COVID-19 di Pulau Dewata yang berasal dari lalu lintas Bali-Jawa. [Sumber : CNN Indonesia]

28 Oktober 2020 (11 Rabi'ul Awal 1442 H)

Kini Kasus Positif COVID-19 di Indonesia sudah tembus 400 Ribu Orang. Atau lebih tepatnya sekitar 400.483 Kasus Positif (+ 4.029 Kasus Baru), dengan 13.612 Orang yang Meninggal (+ 100 Kematian Baru) dunia, dan 325.793 Pasien Sembuh (+ 3.545 Kasus Pulih Baru). [Sumber Data : Covid19.go.id (Satgas COVID-19)]

29 Oktober 2020 (12 Rabi'ul Awal 1442 H)

Kini Jumlah Kasus Suspek di Indonesia yang semulanya (Kemarin, 28 Oktober) sebanyak 169.833 Orang, kini turun drastis menjadi 68.888 Kasus Suspek. Jika ingin melihat datanya (Jumlah Kasus COVID-19), silahkan lihat di sini (Covid19.go.id).

2 November 2020 (16 Rabi'ul Awal 1442 H)

Memang Penambahan Kasus Corona di Indonesia pernah menurun sampai 2.618 Kasus baru sehingga Jumlah Kasus pada hari ini adalah sebanyak 415.402 Orang. Adapun Jumlah Kasus Kematian dan Kesembuhan di Indonesia secara berturut-turut adalah 14.044 Pasien Meninggal dan 345.566 Pasien Sembuh. Pada saat itu sudah ada sekitar 502 Kota-Kabupaten yang telah terdampak oleh Wabah ini.

4 November 2020 (18 Rabi'ul Awal 1442 H)

Kini Kasus COVID-19 di Amerika Serikat (AS) telah melaporkan lebih dari 100.000 Kasus per Hari. 

5 November 2020 (19 Rabi'ul Awal 1442 H)

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengumumkan pembatasan baru yang mulai berlaku pada 5 November (19 Rabi'ul Awal) dan berakhir pada 2 Desember (17 Rabi'ul Akhir). Penutupan Pub, Restoran, dan sebagian besar Toko Ritel di Inggris diberlakukan.

Panel penasihat ilmiah pemerintah, yang dikenal sebagai SAGE, memperkirakan dalam laporan tertanggal 14 Oktober bahwa ada antara 43.000 dan 75.000 Infeksi baru sehari di Inggris. Tingkat itu di atas skenario kasus terburuk yang dihitung hanya beberapa minggu sebelumnya.

Sebanyak 17 pedagang Pasar Kupu di Tegal, Jawa Tengah dinyatakan positif Virus Corona. Kini Jumlah Tes COVID-19 di Indonesia secara Akumulatif telah tembus 3 Juta Orang (Atau sekitar 3.001.189 Orang tepatnya).

6 November 2020 (20 Rabi'ul Awal 1442 H)

Tampilan COVID-19 Data Tracking Updates Versi Beta (8/11/2020 | 22/3/1442)

Kini "COVID-19 Data Update" sedikit diubah namanya menjadi "COVID-19 Data Tracking Updates". Walaupun sedikit diubah namanya, akan tetapi Halaman-nya (Alamat Situs) tetap masih bernama sebelumnya (COVID-19 Data Update).

8 November 2020 (22 Rabi'ul Awal 1442 H)

Amerika Serikat (AS) telah mencapai 10 Juta Kasus Corona pada 8 November. Satu juta tambahan kasus terakhir terjadi dalam waktu 10 Hari. Kondisi yang suram itu muncul saat negara itu masih berjuang menahan Gelombang Infeksi Ketiga Wabah, dan penyebaran yang paling luas sejak Pandemi dimulai.

Dan kini Kasus Corona Global sudah mencapai lebih dari 50 Juta Kasus Positif. Lebih dari 35 Juta Orang yang telah Sembuh/Pulih dan sekitar 1,25 Juta Orang yang telah Meninggal dunia akibat dari COVID-19.

9 November 2020 (23 Rabi'ul Awal 1442 H)

Jemaah Haji sekarang harus melakukan Tes Swab di Arab Saudi sebelum kembali ke Indonesia.

Pfizer dan BioNTech, yang didirikan bersama oleh Ilmuwan Turki Ugur Sahin, mengumumkan bahwa vaksin mereka 95% efektif melawan COVID-19.

13 November 2020 (27 Rabi'ul Awal 1442 H)

CDC mencatat kunjungan Ruang Gawat Darurat karena alasan kesehatan di AS naik 31%. Khusus untuk Anak-anak usia 12 hingga 17 Tahun. Kenaikan terjadi dari Maret hingga Oktober, dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Padahal negara bagian di AS sudah memberlakukan Lockdown untuk mencegah penyebaran Virus Corona (COVID-19). Sekolah juga sudah beralih ke Pembelajaran Jarak Jauh.

14 November 2020 (28 Rabi'ul Awal 1442 H)


Satgas COVID-19 di Indonesia mengirimkan 20.000 Masker untuk mencegah penyebaran Virus Corona di pesta pernikahan putri Muhammad Rizieq Shihab. Namun, tindakan ini mendapat kecaman keras dari publik karena secara tidak sengaja menunjukkan pemerintah tidak tegas dan menerima pernikahan besar-besaran yang diadakan di tengah Pandemi. [Baca juga di : CNN Indonesia]

18 November 2020 (3 Rabi'ul Akhir 1442 H)

Amerika Serikat pada 18 November mencatat Rekor Suram lainnya, 250.000 Kematian terkait COVID-19. Jumlah itu diproyeksi meningkat tajam karena Infeksi melonjak secara nasional, terutama di Midwest dan Mountain States.

Hasil uji coba hampir 44.000 Orang menunjukkan bahwa vaksin COVID-19 dari Pfizer dan BioNTech 95% telah Efektif, menjadikannya seefektif Vaksin untuk Herpes (Shingles) dan Zoster (Measles) dan campak. Pfizer juga mengumumkan bahwa mereka akan meminta persetujuan FDA dalam beberapa hari sehingga distribusi vaksin dapat dilakukan pada akhir Tahun.

20 November 2020 (5 Rabi'ul Akhir 1442 H)

Meksiko adalah Negara Keempat yang mencapai 100.000 Kasus Kematian, setelah Amerika Serikat (AS), India, dan Brasil.

Siaran Pers Kemendkibud RI membahas tentang Rencana untuk membuka kembali Sekolah-sekolah pada Januari 2021 (Sumber : Channel YouTube Kemendikbud RI)

Sebanyak 80 Pedagang Pasar Sidoharjo di Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah dinyatakan Positif Virus Corona (COVID-19). Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim telah mengizinkan Pemerintah Daerah untuk membuka kembali Sekolah-sekolah pada Januari 2021.

Dan inilah Infografis Data COVID-19 untuk Hari ini (20/11/2020 | 5/4/1442) :

Update Infografis Data COVID-19 Tanggal 20 November 2020 / 5 Rabi'ul Akhir 1442 H

23 November 2020 (8 Rabi'ul Akhir 1442 H)

AstraZeneca mengatakan vaksinnya 70% Efektif dalam uji coba penting dan bisa efektif hingga 90% jika dosis yang lebih rendah diberikan sebelum dosis penuh. Italia menjadi negara keenam di dunia yang melampaui 50.000 Kematian dan yang Kedua di Eropa setelah Inggris.

Kini Kasus Positif COVID-19 di Indonesia sudah tembus 500 Ribu Orang. Atau lebih tepatnya sekitar 502.110 Kasus Positif (+ 4.442 Kasus Baru), dengan 16.002 Orang yang Meninggal (+ 118 Kematian Baru) dunia, dan 422.386 Pasien Sembuh (+ 4.198 Kasus Pulih Baru). Dan kini sudah ada sekitar 505 Kota dan Kabupaten di Indonesia yang telah terdampak oleh Pandemi ini.

25 November 2020 (10 Rabi'ul Akhir 1442 H)

Turki mengatakan pihaknya berencana untuk mengungkap vaksin COVID-19 lokalnya sendiri pada April 2021. Jumlah kematian akibat dari Virus Corona Prancis meningkat melewati 50.000 orang.

2 Desember 2020 (17 Rabi'ul Akhir 1442 H)

Inggris memberikan Otorisasi darurat untuk Vaksin Corona Pfizer. Langkah ini mendahului Amerika Serikat (AS), sehingga menjadikannya negara Barat pertama yang mengizinkan inokulasi massal.

3 Desember 2020 (18 Rabi'ul Akhir 1442 H)

Sumber : LINE Siaga

Hari ini merupakan Rekor Kasus Positif COVID-19 di Indonesia selama Tahun 2020. Pada hari ini, Penambahan Kasus sebanyak 8.369 Pasien, sehingga Jumlah Kasus Positif sebanyak 557.877 Orang. Adapun Jumlah Kasus Kematian sebanyak 17.355 Orang, dan Jumlah Kasus Sembuh sebanyak 462.553 Orang. Ternyata penyebab utama dari penambahan Kasus Positif terbanyak ada di Provinsi Papua dan Jawa Barat yang masing-masing sebanyak 1.755 dan 1.648 Kasus.

Menteri Tenaga Kerja (Menaker) Ida Fauziyah dinyatakan Positif mengidap Virus Corona. Dia menjadi Menteri Keempat dalam Kabinet saat ini yang dinyatakan Positif COVID-19 setelah Menteri Perhubungan (Kemenhub) Budi Karya Sumadi, Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo, dan Menteri Agama (Kemenag) Fachrul Razi.

6 Desember 2020 (21 Rabi'ul Akhir 1442 H)


Pada hari ini, Vaksin Sinovac dari China telah tiba di Indonesia. melalui Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng. Vaksin tersebut diangkut dengan menggunakan Pesawat milik Maskapai PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA), pesawat jenis Boeing 777-300ER tersebut mendarat di Bandara Soekarno-Hatta pukul 21.25 WIB. Vaksin diangkut dengan menggunakan kontainer khusus bertuliskan ENVIROTAINER berkode RAP81179PC. Tampak beberapa petugas langsung menyemprot Konteriner yang baru tiba tersebut. [Sumber : CNBC Indonesia]

8 Desember 2020 (23 Rabi'ul Akhir 1442 H)

Inggris mulai melakukan Vaksinasi. Orang Pertama yang menerima Vaksinasi Virus Corona (COVID-19) di Inggris adalah Margaret Keenan. Dia adalah Mantan Asisten Toko Perhiasan berusia 90 Tahun. Vaksinasi selanjutnya diberikan pada seorang pria berusia 81 Tahun, William Shakespeare.

9 Desember 2020 (24 Rabi'ul Akhir 1442 H)

Pada hari ini merupakan pelaksanaan Pilkada Serentak diadakan di 9 (Sembilan) Provinsi, 223 Kabupaten (Pemilihan di Boven Digoel ditunda), dan 37 Kota di tengah Pandemi setelah ditunda dari jadwal awal pada bulan September. Meskipun Protokol Kesehatan dipraktikkan, banyak orang menyuarakan keprihatinan tentang lonjakan Kasus baru.

11 Desember 2020 (26 Rabi'ul Akhir 1442 H)


FDA Vaksin COVID-19 Pfizer resmi untuk penggunaan darurat pada Tanggal 11 Desember, membuka jalan bagi jutaan orang yang sangat rentan untuk mulai menerima vaksin dalam beberapa hari. Otorisasi tersebut merupakan titik balik bersejarah dalam Pandemi yang telah merenggut lebih dari 290.000 Nyawa di Amerika Serikat. Vaksin yang sama juga disetujui oleh Meksiko, Kanada, Arab Saudi dan negara lain.


Dan kini, Update Infografis COVID-19 di Inzaghi's Blog sedikit diubah Tampilan dan Desainnya. Lihatlah di bawah ini jika ingin melihat Infografiknya :

Update Infografis Data COVID-19 Tanggal 11 Desember 2020 / 26 Rabi'ul Akhir 1442 H

14 Desember 2020 (29 Rabi'ul Akhir 1442 H)

Jumlah kematian akibat dari Virus Corona di Amerika Serikat melampaui 300.000 pada 14 Desember. Itu adalah rekor memilukan lainnya yang terjadi kurang dari 4 (Empat) Minggu setelah kematian akibat virus di negara itu mencapai seperempat juta. COVID-19 melampaui Penyakit Jantung sebagai penyebab utama kematian di Amerika Serikat, kata direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS Robert Redfield.

Inggris melaporkan Varian baru Virus Corona, VOC-202012/01, ke WHO. Varian pertama kali mulai beredar pada September dan hingga 70% lebih menular, menyebabkan kasus melonjak di negara itu.

16 Desember 2020 (1 Jumadil Awal 1442 H)

Presiden Joko Widodo dengan sukarela menjadi orang pertama yang divaksinasi di Indonesia. Dia juga mengumumkan bahwa Vaksin itu akan gratis untuk semua warga negara. "Saya juga ingin tegaskan lagi, nanti saya yang akan menjadi penerima pertama, divaksin pertama kali. Hal ini untuk memberikan kepercayaan dan keyakinan kepada masyarakat bahwa Vaksin yang digunakan aman," kata Jokowi melalui tayangan YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (16/12/2020 | 1/5/1442). [Sumber : Kompas.com]

18 Desember 2020 (3 Jumadil Awal 1442 H)


FDA mengesahkan Vaksin COVID-19 yang dibuat oleh Moderna untuk penggunaan darurat, memungkinkan pengiriman jutaan dosis lagi ke seluruh Amerika Serikat (AS).

20 Desember 2020 (5 Jumadil Awal 1442 H)

Infografis tentang Mutasi baru Virus Corona

Mulai kesini-sini mulai ada Mutasi Virus Corona baru dari Inggris yang bernama D614G. Khawatir dengan varian baru Virus Corona yang menyebar lebih cepat, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson tiba-tiba memberlakukan Penguncian (Lockdown) di London dan sebagian besar Wilayah Tenggara Inggris, dimulai pada hari ini.

Negara-negara di seluruh Eropa dan sekitarnya mulai menutup perbatasan mereka untuk pelancong dari Inggris. Belanda adalah negara UE pertama yang melarang penerbangan dari Inggris karena varian baru berkembang. Belgia, Austria, Perancis, Italia, Latvia, Lituania, Estonia, Bulgaria, Swiss, Republik Ceko dan Swedia. Jerman berencana membatasi perjalanan dengan Inggris dan Afrika Selatan, tempat Varian baru Virus Corona menyebar. Mediclinic International Plc Afrika Selatan mengatakan sedang berjuang dengan keterbatasan kapasitas karena negara tersebut mengalami Gelombang Kedua Infeksi Virus Corona (COVID-19).

Pasien Virus Corona di negara itu telah naik dari kurang dari 100 menjadi lebih dari 500 Orang dalam sebulan, di fasilitasnya di seluruh Western Cape. Organisasi Kesehatan Dunia bekerja dengan para ilmuwan di Inggris. Mereka mencoba memahami apakah Varian Virus Corona baru yang dilaporkan di sana menyebar lebih mudah, menyebabkan penyakit yang lebih parah, dan menghindari respons antibodi yang dihasilkan oleh vaksinasi, Maria van Kerkhove, pimpinan teknis badan tersebut untuk COVID-19, mengatakan kepada BBC.

Untuk membaca lebih lanjut tentang Mutasi baru Virus Corona dari Inggris, silahkan baca dan lihat di sini (Health.Detik.com).

Dan pada saat ini juga, Kasus COVID-19 di India telah menembus sampai 10 Juta Kasus, dengan Kasus Kematian sebanyak 145.000 Orang (Kurang lebihnya seperti itu). [Sumber : Tempo.co]

21 Desember 2020 (6 Jumadil Awal 1442 H)

Tingkat Positif (Positivity Rate) Harian mencapai 27,67%, tertinggi yang pernah ada.
Jawa Tengah melaporkan 84 kematian, terbanyak menurut provinsi dalam rentang waktu 24 Jam.

22 Desember 2020 (7 Jumadil Awal 1442 H)

Meski mereka masih memimpin dunia dalam Jumlah Kematian, Angka Kematian di Amerika Serikat (AS) selama 24 Jam terakhir telah turun drastis menjadi 1.458. Varian baru Virus Corona yang mengkhawatirkan Inggris juga telah ditemukan di Australia, Islandia, Italia, dan Belanda, serta beberapa kasus di Denmark, kata pejabat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Varian baru yang telah ditemukan di Afrika Selatan mirip dengan yang ada di Inggris, tetapi keduanya tidak terhubung, kata kepala peneliti WHO COVID-19 Maria Van Kerkhove.

Presiden Joko Widodo mengumumkan bahwa Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto akan digantikan oleh lulusan Fisika Nuklir dan Wakil Menteri Pertama Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Budi Gunadi Sadikin, menjadi Menteri Kesehatan Indonesia pasca Tahun 1950-an pertama yang tidak lulus dari Sekolah Kedokteran.

23 Desember 2020 (10 Jumadil Awal 1442 H)

Sandiaga Uno dilantik sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), menjadi Orang Pertama yang selamat dari COVID-19 yang menjadi menteri Kabinet di Indonesia. Pemerintah telah melarang pelancong dari Inggris karena Mutasi baru Virus Corona di negara itu.

Dunia melewati 78 Juta penghalang Infeksi, dan 55 Juta penghalang pemulihan. Swiss memulai imunisasi sebelum UE Sementara, Varian Baru Virus Corona dari Afrika Selatan (501.V2) disebut "lebih mudah menular". Menteri Kesehatan Matt Hancock mengatakan dua kasus baru dari varian tersebut, yang terhubung ke Afrika Selatan, telah ditemukan di Inggris. "Varian baru ini sangat memprihatinkan karena masih lebih dapat ditularkan dan tampaknya telah bermutasi lebih jauh dari varian baru yang telah ditemukan di Inggris," katanya.

24 Desember 2020 (9 Jumadil Awal 1442 H)

Inggris mencatat Rekor tertinggi baru 39.237 infeksi baru dalam 23 Jam terakhir. Naik dari 36.804 sehari sebelumnya. Ada tambahan 744 kematian jauh dari tanggal 21 April, yang mencapai rekor 1.166. Inggris mengumumkan pembatasan perjalanan Afrika Selatan karena varian baru Virus Corona 501.V2.




Kini di Laman "COVID-19 Data Tracking Updates" di Inzaghi's Blog telah memperkenalkan Fitur-fitur terbaru, yaitu "COVID-19 Curves Update". COVID-19 Curves Update merupakan Bagian dari Update/Pembaruan Data COVID-19 dalam berbentuk Kurva Grafik Perkembangan Kasus Corona baik di Indonesia maupun di Seluruh Dunia. Fitur ini sengaja diluncurkan bertujuan untuk mengetahui Grafik/Kurva untuk Jumlah Kasus COVID-19 dalam 2 Sistem Penanggalan, yaitu Penanggalan Masehi dan Hijriah. Dan juga dikarenakan juga memperingati 9 Bulan Update COVID-19 di Inzaghi's Blog.

Inovasi Alat Tes Cepat COVID-19 buatan UGM

Dan kini Alat Tes COVID-19 buatan Universitas Gadjah Mada (UGM) telah mendapatkan Izin dari Kementerian Kesehatan (Kemkes RI) yang bernama "GeNose". [Baca di beberapa Sumber ini untuk membaca lebih lanjut : Health.Detik.com, dan CNN Indonesia]

25 Desember 2020 (10 Jumadil Awal 1442 H)

Pada saat Perayaan Natal, kini Indonesia telah memecahkan Rekor Kasus Kematian COVID-19 selama Tahun 2020. Pada hari ini, Penambahan Kasus Meninggal sebanyak 258 Pasien, sehingga Jumlah Kasus Kematian sebanyak 20.847 Orang. Adapun Jumlah Kasus Positif sebanyak 700.097 Orang, dan Jumlah Kasus Sembuh sebanyak 570.304 Orang. Ternyata penyebab utama dari penambahan Kasus Positif terbanyak ada di Provinsi Jawa Tengah yang jumlahnya sebanyak 91 Kasus Kematian.

Menteri Kesehatan Afrika Selatan Zwelini Mkhize menolak klaim Inggris bahwa varian baru Virus Corona 501.V2, lebih menular atau berbahaya daripada jenis serupa dalam hal penyebaran. “Kata-kata menteri Inggris "telah menciptakan persepsi bahwa varian di Afrika Selatan telah menjadi faktor utama dalam gelombang kedua di Inggris," kata Mkhize. "Ini tidak benar. Dia menunjukkan bukti bahwa varian baru di Inggris, yang memiliki mutasi serupa dengan Afrika Selatan, muncul pada awal September di tenggara county Kent, kira-kira sebulan sebelum varian Afrika Selatan tampaknya telah berkembang.”

27 Desember 2020 (12 Jumadil Awal 1442 H)

Indonesia mengkonfirmasi 6.528 kasus baru, sehingga jumlah total menjadi 713.365. Untuk hari Ketiga berturut-turut. Dan pada hari ini telah memecahakn Rekor baru untuk Pasien Sembuh, yaitu sebanyak 6.983 Pasien Pulih per Hari, sehingga Jumlah Kasus Sembuh menjadi 583.676 Orang. Dan ada penambahan 243 Pasien Meninggal, sehingga Jumlah Pasien yang telah Meninggal menjadi 21.237 Orang. 510 Kota dan Kabupaten telah melaporkan setidaknya satu Kasus Positif COVID-19.

Lima (5) Provinsi teratas dengan kasus teraktif hingga saat ini berasal dari Wilayah Jawa, pertama kali sejak April. Semuanya memiliki lebih dari 6.000 Kasus Aktif dan menyumbang sekitar 57% dari Kasus Aktif nasional. Dan hingga saat ini, 234 Kyai Nahdlatul Ulama telah meninggal dunia karena COVID-19.

Kini Kasus Corona Global telah Tembus sampai 80 Juta Kasus, dengan sekitar 1,76 Juta Kasus Kematian. Pakar Virologi AS Anthony Fauci percaya pandemi terburuk bisa terjadi. Di seluruh Eropa, petugas kesehatan dan penghuni Panti Jompo menjadi yang pertama di benua itu yang menerima Vaksinasi untuk melawan Virus Corona.

28 Desember 2020 (13 Jumadil Awal 1442 H)

Rusia melaporkan jumlah kematian akibat Virus Corona tiga kali lebih tinggi daripada yang dilaporkan sebelumnya. Menjadikannya negara dengan jumlah kematian terbesar ketiga di dunia.


Kini baru kali pertamanya Penambahan Kasus Sembuh Harian Global melebihi dari Jumlah Kasus Positif Harian. Penyebab utamanya adalah Amerika Serikat (AS), dengan Kasus Sembuh harian bertambah sampai 200 Ribu Orang.

29 Desember 2020 (14 Jumadil Awal 1442 H)

Iran memulai Uji Coba pertama Vaksin Virus buatan lokal pada manusia, diproduksi oleh Shifa Pharmed. 

Hingga pukul 19.00, sebanyak 81.757.696 Orang telah terinfeksi COVID-19. Jumlah Pemulihan (Pasien Sembuh) mencapai 57.898.180 Orang dan 1.783.818 Orang yang telah Meninggal. Jumlah negara dan teritori yang tidak ada kasus aktif adalah 13, dengan penambahan beberapa kepulauan pasifik dan negara yang belum menyatakan kasus apa pun. Seperti di Brunei, Fiji, Kiribati, Makau, Kepulauan Marshall, Mikronesia, Montserrat, Korea Utara, Samoa, Tonga, Turkmenistan, Tuvalu, Vanuatu.

30 Desember 2020 (15 Jumadil Awal 1442 H)

Sumber Data dan Gambar : Channel YouTube Kok Bisa?

Kini menjelang Hari Terakhir di Tahun 2020, 510 Dokter dan Tenaga Kesehatan telah Gugur karena COVID-19.

31 Desember 2020 (16 Jumadil Awal 1442 H)

Menjelang Tahun Baru 2021, kini Kasus Sembuh di Indonesia telah memecahkan Rekor lagi. Dan ini merupakan Rekor Kasus Pulih COVID-19 di Indonesia selama Tahun 2020. Pada hari ini, Penambahan Kasus Sembuh sebanyak 7.356 Pasien, sehingga Jumlah Kasus Sembuh sebanyak 611.097 Orang. Adapun Jumlah Kasus Positif di Indonesia sebanyak 743.198 Orang, dan Jumlah Kasus Kematian sebanyak 22.138 Orang.

1 Januari 2021 (17 Jumadil Awal 1442 H)

Data Terkahir di Laman Worldometers (31/12/2020 | 16/5/1442)

Hingga kini (Pada Pukul 09.00 WIB) di Awal Tahun 2021 (atau lebih tepatnya untuk di Data Kemarin di Worldometers), Jumlah Kasus COVID-19 Global telah mencapai 83,7 Juta Kasus Positif, sekitar 1,82 Juta Kasus Meninggal, dan 59,3 Juta Kasus Sembuh. [Sumber Data : Worldometers]. 

Menurut Data dari Worldometers, ini merupakan Penambahan Kasus Positif Terbanyak sepanjang Tahun 2020, yaitu mencapai 736.680 Kasus per Hari. Sedangkan pada Tanggal 30 Desember 2020 kemarin, merupakan Penambahan Kasus Kematian terbanyak secara Global di Tahun 2020, yaitu sebanyak 15.121 Orang per Hari.

Berikut, inilah Statistik Kurva yang ada di Fitur "COVID-19 Curves Update" yang ada di Laman COVID-19 Data Tracking Updates sampai dengan Tanggal 31 Desember 2020 (Tapi diisi datannya pada Tanggal 1 Januari 2021) :



[BONUS]

Dan di bawah ini merupakan Infografik COVID-19 Pertama yang diperbarui di Tahun 2021 :

Update Infografis Data COVID-19 Tanggal 1 Januari 2021 / 17 Jumadil Awal 1442 H


Jika ingin melihat Perkembangan Update Terkini mengenai Kasus COVID-19 di Inzaghi's Blog, silahkan buka dan lihat di sini (COVID-19 Data Tracking Updates). Dan kalau ingin melihat semua Versi dari Update-an COVID-19, silahkan lihat di sini. Ataupun jika ingin mengetahui tentang COVID-19 dari WHO (World Health Organization), silahkan lihat di sini atau lihat di sini (untuk melihat perkembangan Kasus COVID-19 dari Situs Resmi WHO).

Semoga saja di akhir Tahun 2021 nanti, Pandemi cepat berakhir, sehingga bisa berjalan seperti biasanya. Dan nantikan Artikel tentang Timeline Pandemi COVID-19 Part 2 (2 Tahun Terakhir) di akhir Tahun 2021 nanti.

Terima Kasih;

Wassalammu‘alaikum wr. wb.

Ads